Anda di halaman 1dari 19

REGENERAS

I PADA
HEWAN
M.HAIKAL
YOGA PRANATA
Pengertian

Mekanisme REGENER
ASI

Contoh
Menurut Balinsky (1981), suatu organisme
khususnya hewan memiliki kemampuan untuk
memperbaiki struktur atau jaringan yang
mengalami kerusakan akibat kecelakaan yang
tidak disengaja karena kondisi natural atau
kerusakan yang disengaja oleh manusia untuk
keperluan penelitian atau eksperimen. Hilangnya
bagian tubuh yang terjadi ini setiap saat dapat
muncul kembali, dan dalam kasus ini proses
memperbaiki diri ini kita sebut sebagai
regenerasi
Menurut Adnan (2007), regenerasi
terjadi beberapa tahap yaitu:
• Penyembuhan luka
• Penyembuhan jaringan
• Pembentukan blastoma
• Morfologi dan redeferensiasi

Regenerasi adalah memperbaiki bagian tubuh


yang rusak atau lepas kembali seperti semula.
Morfolaksis

01
suatu proses perbaikan yang melibatkan reorganisasi bagian tubuh yang

TI masih tersisa untuk memulihkan kembali bagian tubuh yang hilang.


Pemulihan bagian yang hilang itu sepenuhnya diganti oleh jaringan
lama yang masih tertinggal
PE
Epimorfik

02
salah satu tipe regenerasi yang melibatkan dediferensiasi struktur dewasa
untuk membentuk masa sel yang belum terdiferensiasi. Masa sel tersebut
dikenal dengan blastema.Blastema direspisifikasi membentuk struktur baru
untuk menggantikan struktur yang hilang. Regenerasi epimorfik terjadi pada
pergantian membran (alat gerak) contohnya kaki menjadi sirip 
Pada avertebrata ada yang tinggi daya regenerasinya (seperti
pada coelenterata, platyhelmintes serta echinodermata) dan
ada yang terbatas regenerasinya (seperti pada annelida,
mollusca, arthropoda serta echinodermat).

Daya
Regenerasi

Pada vertebrata, hampir semuanya mempunyai


daya regenerasi yang terbatas (seperti pada
aves, mamalia, reptile, amphibi serta pisces).
MEKANISME
REGENERASI
Regenerasi Anggota Tubuh
Menurut Singer dalam Browder (1984), proses regenersi tubuh hewan terjadi
beberpa tahap :

Periode penyembuhan luka


Tahap penyembuhan luka ini diawali dari tepi luka dengan
penyebaran epidermis dari tepi luka yang akan menutupi
permukaan yang terluka.Penyebarannya dengan cara gerakan
amoeboid sel-sel yang tidak melibatkan pembelahan mitosis sel.
Akan tetapi sekali penutupan selesaikan sel-sel epidermis
berproliferasi untuk menghasilkan masa sel yang berlapis-lapis
dan membentuk sebuah tudung berbentuk kerucut pada ujung
anggota badan. Struktur tersebut dikenal dengan “Apical
epidermis cap”. Waktu penyembuhan luka relatif cepat, namun
tergantung juga pada ukuran hewan yang beregenerasi dan
ukuran luka serta faktor-faktor eksternal seperti suhu.
Periode penghancuran jaringan (histolisis)
Setelah proses penutupan luka, proses lain yang sangat penting dalam regenerasi adalah terjadinya
dediferensiasi jaringan-jaringan yang berdekatan dengan permukaan luka, dediferensiasi didahului dengan
histolisis jaringan- jaringan didalam puntung secara besar besaran. Jaringan yang telah terdiferensiasi
seperti otot, tulang rawa, tulang ikat, matriks, interselulernya hancur dan melepaskan individu sel-sel
mesenkhim yang merupakan sel-sel awal dari jaringan yang telah berdiferensiasi tersebut.

Periode pembentukan blastema


Sel-sel mesenkhim yang dilepaskan selama
diferensiasi tertimbun dibawah epidermis,
sel-sel berproliferasi cepat dan
menyebabkan epidermis menjadi semakin
menonjol. Masa sel-sel mesenkhim ini
dinamakan blastemaregenerasi.
Diferensiasi dan morfogenesis
• Jaringan pertama yang berdiferensiasi dari blastema adalah tulang rawan.
• Mula-mula muncul pada ujung tulang sejati dan terjadi penambahan secara progresif pada distal
bagian ujungnya, ketika konstruksi tulang menjadi sempurna rangka yang telah beregenerasi
berubah menjadi tulang.
• Berikutnya otot terbentuk disekitar tulang rawan. Sedangkan pembuluh darah tidak jelas pada tahap
konstruksi awal, serabut saraf yang terpotong pada saat amputasi segera aksonnya tumbuh ke daerah
luka dan merekontruksi pola-pola persarafan.
• Dibagian luar terjadi perubahan bentuk puntung
anggota yang semula menyerupai kerucut,
selanjutnya mulai memipih dorsoventral pada
bagian ujungnya, bagian pipih menunjukkan tanda-
tanda jari awal yaknikorpus atau tarsus
rudimen yang dinamakan plat kaki atau tangan.
• Selanjutnya pola-pola pembentukan jari-jari yang
progresif dimana segera jari-jarisederhana muncul,
terpisah satu sama lainnya. Akhirnya anggota tubuh
sempurna terbentuk dan berfungsi normal.
Regenerasi pada Planaria sp.
Ilustrasi proses regenerasi pada planaria.
•Planaria menunjukkan daya regenerasi yang kuat, bila planaria mengalami baik secara
alami maupun buatan. Bagian tubuh manapun yang mengalami kerusakan akan diganti
dengan yang baru
Regenerasi pada Planaria sp.
Pada saat planaria dipotong secara transversal menjadi 2 bagian. Pada bagian
ekor akan membentuk kepala selama 4 menit dan bagian kepala akan
membentuk ekor selama 8 menit
Pada saat planira dipotong secara transversal menjadi 3 bagian. Bagian kepala
membentuk ekor selama 8 menit, potongan bagian tengah depan membentuk
kepala selama 15 menit dan membentuk ekor bagian bawah selama 17 menit,
sedangkan bagian ekor akan membentuk kepala selama 5 menit.
Sel di lokasi luka berkembang untuk membentuk blastema yang akan
berdiferensiasi menjadi jaringan baru dan meregenerasi bagian yang hilang dari
potongan-potongan tubuh planaria.
Regenerasi pada salamander
Epidermis menyebar ke daerah luka dan menutupi permukaan luka.Epidermis mulai
menonjol, adanya akumulasi masa sel di bawah epidermis dan aktif berpoliferisasi. Sel ini
disebut blastema atau tunas regenerasi.
Dalam Yatim (1984), suatu eksperimen dilakukakn untuk meneliti proses regenerasi. Satu kaki salamander
dipotong dekat daerah pangkal, terjadilah proses berikut :
• Darah mengalir menutupi permukaan luka, lalu beku. Terbentuk “scab” yang sifatnya melindungi.
• Epitel kulit menyebar di permukaan luka, di bawah “scab”. Sel epitel itu bergerak secara amuboid. Butuh
waktu 2 hari agar kulit itu lengkap menutupi luka.
• Dediferensiasi sel-sel jaringan sekitar luka, sehingga jadi bersifat muda kembali dan pluripoten untuk
membentuk berbagai jenis jaringan baru. Matrix tulang rawan melarut, sel-selnya lepas dan tersebar di
bawah epitel.
• Pembentukan blastema, yakni kuncup regenerasi pada permukaan bekas luka. “scab” mungkin sudah lepas
waktu ini. Blastema berasal dari penimbunan sel-sel dediferensiasi.
• Proliferasi sel-sel dediferensiasi secara mitosis. Proliferasi ini serentak dengan proses dediferensiasi, dan
memuncak pada waktu blastema dalam besarnya yang maksimal, dan waktu itu tak membesar lagi.
• Rediferensiasi sel-sel dediferensiasi, serentak dengan berhentinya proliferasi sel-sel blastema itu.
WATER
GAS TUNNEL TREATMENT
PIPELINES WORKS PLANTS
Yes, Saturn is the ringed Jupiter is a gas giant and Despite being red, Mars is
one. This planet is a gas the biggest planet in our a cold place, not hot. It’s
giant, and it’s composed Solar System. It’s the full of iron oxide dust,
mostly of hydrogen and fourth-brightest object in which gives the planet its
helium the sky reddish cast
REGENERASI PADA EKOR CICAK

Cicak memiliki daya regenerasi pada ekornya. Regenerasi diikuti


oleh suatu proses, yaitu autotomi. Autotomi adalah proses
adabtasi yang khusus membantu hewan melepaskan diri dari
serangan musuh.
Regenerasi pada Mamalia

Daya regnerasi pada mamalia sangat rendah dan


terbatas pada tingkat jaringan yaitu tulang, tulang
rawan, otot, saraf, jaringan ikat dan juga beberapa
kelenjar pencernaan seperti hati dan pankreas.
MASA SHEDDING PADA REPTIL

Kulit luar reptil adalah jaringan mati yang


terus menerus dihasilkan oleh lapisan bawahnya.
Kulit ini seperti layaknya baju untuk hewan
tersebut, jadi jika tubunya tumbuh lebih besar,
maka otomatis bajunya pun harus diganti. Melalui
serangkaian proses hormonal yang rumit, kaus dari
jaringan yang mati ini akan robek dan terlepas dari
tubuh si ular itu sendiri dan akan digantikan
dengan kulit yang baru yang lebih besar
dibawahnya. Hal ini terjadi secara terus menerus
seumur hidup si ular. Proses ini disebut sebagai
ecsidysis atau ganti kulit.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai