Anda di halaman 1dari 8

Hukum dan

Kekuasaan
َ ‫ت ا ْل ِج َّن َواِإْل ْن‬
ِ ‫س ِإاَّل لِيَ ْعبُ ُد‬
• ‫ون‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
• “Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan
Manusia kecuali untuk beribadah
kepadaku”
• (Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56).
Al Baqarah 247
• Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya
Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka
menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal
kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan
daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang
cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya
Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu
yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan
pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
• Hukum adalah
• Plato : peraturan yang tersusun dengan baik dan
bersifat mengikat untuk mengatur masyarakat.
• Aristoteles, pengertian hukum yaitu tidak hanya
kumpulan aturan yang dapat mengikat dan berlaku
pada masyarakat saja, tapi juga berlaku pada hakim.
• Kekuasaan :
kemampuan orang atau golongan untuk menguasai
orang atau golongan lain berdasarkan kewibawaan,
wewenang, karisma, atau kekuatan fisik
fungsi menciptakan dan memantapkan kedamaian
(keadilan) serta mencegah dan menindak
ketidakdamaian atau ketidakadilan
‫‪Annisa 135-136‬‬
‫ْط ُشهَ َدا َء هَّلِل ِ َولَ ْو َعلَى َأ ْنفُ ِس ُك ْم َأ ِو ْال َوالِ َد ْي ِن •‬ ‫ين بِ ْالقِس ِ‬
‫ين آ َمنُوا ُكونُوا قَ َّوا ِم َ‬ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫ين ِإ ْن يَ ُك ْن َغنِيًّا َأ ْو فَ ِقيرًا فَاهَّلل ُ َأ ْولَى بِ ِه َما فَال تَتَّبِعُوا ْالهَ َوى َأ ْن تَ ْع ِدلُوا َوِإ ْن‬ ‫َواأل ْق َربِ َ‬
‫ين آ َمنُوا‬ ‫ون َخبِيرًا (‪ )١٣٥‬يَا َأيُّهَا الَّ ِذ َ‬ ‫ْرضُوا فَِإ َّن هَّللا َ َك َ‬
‫ان بِ َما تَ ْع َملُ َ‬ ‫تَ ْل ُووا َأ ْو تُع ِ‬
‫ب الَّ ِذي َأ ْن َز َل ِم ْن قَ ْب ُل‬ ‫ب الَّ ِذي نَ َّز َل َعلَى َرسُولِ ِه َو ْال ِكتَا ِ‬ ‫آ ِمنُوا بِاهَّلل ِ َو َرسُولِ ِه َو ْال ِكتَا ِ‬
‫ضالال بَ ِعي ًدا‬ ‫ض َّل َ‬ ‫اآلخ ِر فَقَ ْد َ‬‫( َو َم ْن يَ ْكفُرْ بِاهَّلل ِ َو َمالِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َو ْاليَ ْو ِم ِ‬
• Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak
keadilan[1], menjadi saksi[2] karena Allah walaupun
terhadap dirimu sendiri[3] atau terhadap ibu bapak dan
kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun
miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan(kebaikannya)
[4]. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena
ingin menyimpang dari kebenaran[5]. Dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata)[6] atau enggan menjadi saksi
[7], maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa
yang kamu kerjakan[8].
• Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah
beriman[9] kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada kitab (Al Qur'an) yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka
sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh[10].

Anda mungkin juga menyukai