Anda di halaman 1dari 14

DAULAH UMAYYAH II DI SPANYOL

01 03
Periodesasi Pemerintahan
Daulah Umayyah Di
02 that a reader will be

Spanyol Raja-Raja yang


Berkuasa

04
It is a long established fact
that a reader will be

CONTENTS
Part
1
Ketika Marwan bin Muhammad sang
Khalifah terakhir Dinasti Umayyah
terbunuh dalam pelariannya dan
semua keluarga besar Bani Umayyah
diburu dan dibunuh, maka
berakhirlah kekhalifahan Dinasti
Umayyah yang berpusat di
Damaskus tahun 750 M.

Abdurrahman Ad Dakhil adalah


keluarga Bani Umayyah yang
berhasil melarikan diri ke Spanyol
dan berhasil mendirikan Bani
Umayyah II di Spnayol. Daulah Bani
Umayyah II di Spanyol tersebut
membuat Islam berdiri di sana
selama lebih dari 7 aabd berikutnya,
sampai tahun 1492 M.
01 PERWALIAN
Masa ini dimulai ketika Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nusair
Kembali dari misinya menaklukkan Spanyol. Tepatnya, masa ini
adalah Ketika Dinasti Umayyah masih berkuasa dan berpusat di
Damaskus. Sedangkan Spanyol menjadi salah satu bagian
kekuasaan Dinasti Umayyah. Pemimpin Spanyol waktu itu adalah
seorang wali yang tunduk pada sang Khalifah Dinasti Umayyah
yang berkuasa di Damaskus.

02 KEAMIRAN
Setelah kekhalifahan Umayyah di Damaskus runtuh oleh
pasukan Abbasiyah, Abdurrahman Ad Dakhil dan sisa kekuatan
Umayyah berhasil melarikan diri menuju Spanyol. Akhirnya
Abdurrahma Ad Dhakil mendirikan pemerintahan di Sppanyol
dan memiliki gelar Amir yang tidak tunduk pada kekhalifahan
Abbasiyah di Baghdad

03 KEKHALIFAHAN
Terbunuhnya khalifah Abbasiyah Al Muqtadir di Baghdad oleh
pengawalnya, menandakan adanya kekacauan yang terjadi
dalam pemerintahan Abbasiyah. Mengetahui hal tersebut, di
Spanyol Abdurrahman An Nashir langsung menyatakan diri
sebagai khalifah untuk merebut Kembali gelar tersebut dari
Dinasti Abbasiyah. Pada masa ini terdapat tiga kekhalifahan
yang berdiri pada satu masa.
04
MULUK THAWAIF
Setelah Khalifah Hisyam II mengundurkan diri,
akhirnya gelar Khalifah dihapus dan berakhirlah
Riwayat dinasti Umayyah Spanyol. Sehingga
muncullah Muluk Thawaif dan pecahlah Spanyol
menjadi lebih dari 30 negara kecil.

05
MURABITUN DAN MUWAHHIDUN
Ketika Islam Spanyol pecah menjadi negara
kecil=kecil, kerajaan Kristen Castille berusaha
merebut kekuasaan Islam di Spanyol. Karena itu
diundanglah kerajaan Murabitun yang dipimpin
Yusuf Ibnu Tasyfin di Maroo Afriak Utara untuk
menyelamatkan Islam di Spanyol. Hingga kemudian
kerajaan Muwahhidin yang dipimpin Ibnu Tumart
menumbangakn Murabitin dan mengambil alih
kekuasaannya
KERAJAAN GRANADA
Paus Innocent III berhasil menghimpun
kerajaan-kerajaan Kristen Eropa
merebut kekuasaan Islam. Sehingga
semua kekuasaan kerajaan
Muwahhidin di Spanyol berhasil
direbut. Semua kota berhasil direbut
kecuali kota Granada, sehingga
kerajaan Granada di bawah kekuasaan
bani Ahmar adalah satu-satunya
pemerintahan Islam yang tersisa di
Spanyol
Part
2
Keamiran di Kordoba

• Abdur-rahman I, 756-788
• Hisyam I, 788-796
• Al-Hakam I, 796-822
• Abdur-rahman II, 822-888
• Abdullah bin Muhammad, 888-
912
• Abdur-rahman III, 912-929
Kekhalifahan di Kordoba

•Abdur-rahman III, 929-961


•Al-Hakam II, 961-976
•Hisyam II, 976-1008
•Muhammad II, 1008-1009
•Sulaiman, 1009-1010
•Hisyam II, 1010-1012
•Sulaiman (dikembalikan), 1012-1017
•Abdur-rahman IV, 1021-1022
•Abdur-rahman V, 1022-1023
•Muhammad III, 1023-1024
•Hisyam III, 1027-1031
Part
3
RUNTUHNYA DAULAH UMAYYAH DI SPANYOL
Usaha menekan kelompok oposisi terus dijalankan oleh penguasa Umayyah bersamaan
dengan usaha memperluas wilayah kekuasaan Islam hingga Afrika Utara dan Spanyol.
Selain menghadapi persoalan eksternal, para penguasa Umayyah juga menghadapi persoalan
internal, yaitu pemberontakan dan pembangkangan yang dilakukan oleh orang-orang dekat
khalifah di berbagai wilayah kekuasaan Umayyah, seperti di Irak, Mesir, Palestina, dan
Yaman.
Pemberontakan yang terjadi selama pemerintahan Dinasti Umayyah umumnya dipicu oleh
faktor ketidakpuasan terhadap kepala daerah yang ditunjuk oleh khalifah.
Pada masa pemerintahan Khalifah Marwan bin Muhammad (Marwan II), misalnya, terjadi
sejumlah pemberontakan di wilayah kekuasaannya.
Di Mesir, kerusuhan terjadi karena gubernur yang diangkat Marwan II menghentikan pemberian
tunjangan yang dulu diperintahkan oleh Yazid III untuk diberikan kepada para anggota baru dalam
angkatan darat dan laut.
Sementara di Yaman, kerusuhan timbul antara lain karena pemerintah setempat memungut pajak sangat
tinggi dari orang Arab.
Kesibukan Marwan II dalam menumpas pemberontakan membuat wilayah Khurasan dikuasai Bani
Abbas (dinasti yang didirikan Abu Abbas As-Saffah). Gerakan Bani Abbas ini merupakan ancaman
terbesar bagi kelangsungan hidup Dinasti Umayyah.
Setelah Khurasan dapat dikuasai, gerakan Bani Abbas bergerak menuju Irak dan dapat merebut wilayah
itu dari pejabat Bani Umayyah. Setelah menguasai wilayah Irak sepenuhnya, pada 132 H/750 M, Abu
Abbas As-Saffah dibaiat sebagai khalifah yang menandai berdirinya Dinasti Abbasiyah.
Sejak saat itu, Bani Abbas mulai melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
Wilayah-wilayah yang dahulu dikuasai oleh Dinasti Umayyah pun berhasil direbut.
Bahkan, pasukan Bani Abbas berhasil membunuh Marwan II dalam sebuah pertempuran kecil di wilayah
Bushair, Mesir. Kematian Marwan II menandai berakhirnya Dinasti Umayyah yang berkuasa dari 41
H/661 M-133 H/750 M.
THANKS
Sixth grade class

Anda mungkin juga menyukai