Anda di halaman 1dari 9

Filsafat abad

modern
season ii
Firda Ruhyah Mau’izhah (2208101)
Ridha Ainnunnisa (2208375)
POKOK BAHASAN
0 0 0
1
FILSAFAT
PRAGMATIS
2
FILSAFAT
EKSISTENSIA
3
FILSAFAT
POSITIVISME
0
ME
0
LISME
0
4
FILSAFAT
MATERIALIS
5
FILSAFAT
MARXISME
6
FILSAFAT
ATEISME
ME
Filsafat eksistensialisme
• Tokoh: Karl Jaspers, Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Gabriel Marcel, dan
Marleau Ponty

Ekistensialime berasal dari kata “eksistensi” eks (keluar) dan sistensi/sistro


(berdiri, menempatkan). Jadi dapat diartikan bahwa manusia berdiri sebagai dirinya
sendiri. Eksistensi memandang cara manusia berada di dunia, juga manusia sadar
akan keberadaanya. Selain itu manusia juga sadar bahwa :
- Manusia memberikan arti pada segalanya.
- Menentukan perbuatannya sendiri.
- Serta memahami diri sebagai ribadi yang bereksistensi.
Filsafat
Tokoh :


pragmatisme
William James menyatakan “Tentukan apa akibatnya, apakah dapat dipahami
secara praktis atau tidak?” jawabannya kita harus menanamkan konsep objektif,
kita akan mendapat pengertian objek itu, kemudian konsep kita tentang akibatnya,
itu lah makna dari konsep objek tersebut.

• John Dewey lebih mengenalkannya dengan instrumentalisme, dimana cara yang


paling penting adalah menyelidiki bagaimana pikiran berfungsi dalam penemuan
berdasarkan pengalaman.
Filsafat
positivisme
• Tokoh : Auguste Comte (1798 – 1857)

Positivisme berasal dari kata “positif” (faktual), yaitu apa yang berdasarkan fakta –
fakta. Menurut positivisme pengetahuan tidak pernah boleh melebihi fakta – fakta.
Posistivisme mengutamakan pengalaman yang nyata, tidak menerima sumber pengetahuan
pengalaman batiniah.
FILSAFAT

• MATERIALISM
Tokoh: Epicuros, Lucterius, Democritus, dsb.
Materialisme mengatakan bahwa atom materi yang berada sendiri dan

E
bergerak merupakan unsur-unsur yang membentuk alam dan bahwa
akal dan kesadaran (conciousness) termasuk di dalamnya segaal
proses fisikal merupakan metode materi tersebut dan dapat
disederhanakan menjadi unsur-unsur fisik (Praja, 2003; Solihin, 2007;
Susanto, 2011).
• Materialisme mengatakan bahwa alam (universe) merupakan kesatuan
material yang tak terbatas; alam termasuk di dalamnya segala materi
dan energi (gerak dan tenaga) selalu ada dan akan tetap ada, dan
bahwa alam (world) adalah realitas yang keras, dapat disentuh,
material, objektif, dan dapat diketahui oleh manusia (Praja, 2003;
Solihin, 2007; Susanto, 2011).
FILSAFAT

• MARXISM
Tokoh: Karl Marx, Max Weber, Lenin, dsb.
Filsafat Marxisme merupakan anak kandung dari filsafat materialisme

E
dialektik.
• Filsafat Marxisme memandang bahwa realitas materi berkembang berdasarkan
proses historis (Permata, 2011).
• Marxisme menganggap bahwa bukan Tuhan yang menciptakan manusia, tetapi
sebaliknya Tuhan merupakan produk dari imajinasi manusia. Agama hanyalah
sebuah proyeksi manusia (Permata, 2011).
• Berbeda dengan filsafat Idealisme Hegel, Marxisme melihat bahwa
perdamaian akan ada ketika negara lenyap. Marx secara khusus menekankan
bahwa kekuatan ekonomi dalam masyarakatlah yang menciptakan perubahan
dan menggerakkan sejarah yang bergerak maju (Permata, 2011).
filsafat


ateisme
Tokoh: Friedrich Nietzsche, Karl Marx, Sigmund Freud, dsb.
Istilah ateis berasal dari bahasa Yunani yakni atheos, istilah tersebut digunakan untuk
merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama. Dalam bahasa
Arab istilah ateisme dikenal dengan istilah iihad yang berti “menyimpang” (Prayogo &
Fathurrizka, 2019).
• Secara umum, ateisme merupakan aliran filsafat yang tidak mempercayai keberadaan
Tuhan dan dewi-dewi (Prayogo & Fathurrizka, 2019).
• Sigmun Freud, seorang psikolog terkemuka menegaskan bahwa doktrin agama adalah
ilusi. Agama sangat tidak sesuai dengan realitas dunia (Prayogo & Fathurrizka, 2019).
Daftar referensi
Burhanuddin, N. (2018). Filsafat Ilmu. Jakarta : Prenamedia Group.
Jamin & Ohira. (2018). Filsafat Ilmu : Telaah Pengetahuan, Ilmu, dan Sains dalam Studi Islam.
Bandung : Alfabet.
Permata, H. Filsafat dan Konsep Negara Marxisme. Jurnal Filsafat, 21(3), 200-223.
Praja, J.S. (2003). Aliran-aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Prenada Media Group.
Prayogo, I.T. & Fathurrizka, H. (2019). Ateisme dalam Prespektif Barat dan Timur. Kalimah: Jurnal
Studi Agama-agma dan Pemikiran Islam, 17(1), 103-116. doi:
http://dx.doi.org/10.21111/klm.vl7il.2943.
Solihin, M. (2007). Perkembangan Pemikiran Filsafat dari Klasik hingga Modern. Bandung: Pustaka
Setia.
Susanto. (2011). Filsafat Ilmu. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai