Fenomenologisme, eksistensialisme,
renaissance dan humanisme
Dosen Pembimbing:
Bpk Drs.H.GunawanM.A,ph.D.
Disusun Oleh :
Kelompok 7
J.P Sartre
Menurut Sartre, eksistensi manusia mendahului esensinya. Pandangan ini amat
janggal sebab biasanya harus ada esensinya lebih dulu sebelum keberadaannya.
Bagaimana sebenarnya yang dimaksud oleh Sartre ?
Filsafat eksistensialisme membicarakan cara berada didunia ini, terutama cara berada
manusia . dengan kata lain, filsafat ini menempatkan cara wujud-wujud manusia sebagai
tema sentral pembahasanya. Cara itu hanya khusus adapada manusia krena hanya
manusialah yang bereksistensi. Binatang, tetumbuhan, bebatuan memang ada, tetapi
mereka tidak dapat disebut bereksistensi. Filsafat eksistensialisme mendamparkan
manusia ke dunianya dan menghadapkan manusia kepada dirinya sendiri.
Gabriel Marcel
Dalam filsafatnya ia menyatakan bahwa manusia tidak hidup sendirian, tetapi
bersama-sama dengan orang lain. Akan tetapi, manusia memiliki kebebasan yang bersifat
otonom. Dalam hal itu, ia selalu dalam situasi yang di tentukan oleh kejasmaniannya.
Dari luar, ia dapat menguasai jasmaninya. Didalam pertemuannya dengan manusia lain,
mungkin bersikap dua macam. Yang lain itu merupakan objek baginya, jadi sebagai dia,
mungkin juga merupakan yang ada bagi aku. Aku ini membentuk diri terutama dalam
hbungan aku-engkau ini. Dalam hubungan ini, kesetiaanlah yang menentukan segala-
galanya. Jika aku percaya kepada orang lain, setialah aku terhadap orang lain itu, dan
kepercayaan ini menciptakan diri aku itu. Setia itu hanya mungkin karna orang
merupakan bagian dikau yang mutlak(tuhan) kesetiaan yang menciptakan aku ini pada
akhirnya berdasarkan atas partisipasi manusia kepada tuhan.
Manusia bukanlah makhluk yang statis, sebab ia senantiasa menjadi (berproses)
atau being and becoming. Ia selalu menghadapi objek yang harus di usahakan, seperti
yang tampak dalam hubungannya dengan orang lain.
Perjalanan manusia ternyata akan berakhir pada kematian, pada yang tidak ada.
Perjuangan manusia manusia sebenarnya terjadi didaerah perbatasan antara tidak berada.
Oleh karna itu, manusia menjadi gelisah, menjadi putus asa dan takut kepada kematian
itu hanyalah semu saja, sebab hanya cinta kasih dan kesetiaan itulah yang member
harapan untuk mengatasi kematian. Didalam cinta kasih dan kesetiaan ada kepastian
bahwa ada engkau yang tidak dapat mati. Harapan itulah yang menerobos kematian
adanya hrapan menunjukkan bahwa kemenangan kematian adalah semu.
Ajaran tentang harapan ini menjadi puncak ajaran marcel. Harapan ini
menunjukkan adanya engkau yang tertinggi (tci supreme), yang tidak dapat dijadikan
objek manusia. Engkau tertinggi ini adalah allah, yang hanya dapat ditemukan didalam
penyerahan dan dalam keterbukaan dan partisipasi dalam berada yang sejati.
Humanisme
Pada masa renaissance muncul aliran yang menetapkan kebenaran berpusat pada
manusia, yang kemudian disebut dengan humanisme. Aliran ini lahir disebabkan
kekuasaan gereja yang telah menafikan berbagai penemuan manusia, bahkan dengan
doktrin dan kekuasaannya, gereja telah meredam para filosof dan ilmuwan yang
dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah mngingkari kitab suci yang selama ini
diacu oleh kaum kristiani.
Humanisme, menurut ali syariati(1992:39), berkaitan dengan eksistensi manusia,
bagian dari aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan pokok dari segala sesuatu
adalah kesempurnaan manusia. Aliran ini memandang bahwa manusia adalah makhluk
mulia yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya.
Ada 4 aliran yang mengklaim sebagai bagian dari humanisme, yaitu:
1. Liberalism barat
2. Marxisme
3. Eksistensialisme
4. Agama
liberalisme barat menyatakan diri sebagai pewaris asli filsafat dan peradaban humanisme
dalam sejarah, yang dipandangnya sebagai aliran pemikiran peradaban yang dimulai dari
yunani kuno dan mencapai puncak kematangan kesempurnaaan relatif pada eropa modern
berdasarkan hal itu, sejalan dengan pandangan berbagai aliran pemikiran tentang
manusia yang berkembang dewasa ini, yang menganggap manusia sebagai jati diri atau
sejenis itu, dan itu di klaim sebagai sesuai dengan pandangan alirannya masing-masing,
kita bisa menghimpun suatu definisi dengan menganggapnya sebagai dasar yang telah
disepakati bersama guna memulai pembahasan kita.
Humanisme pada mulanya di pakai sebagai suatu pendirian di kalangan ahli pikir
Renaissance yang mencurahkan perhatiannya terhadap pengajaran kesusastraan Yunani
dan Romawi, serta prikemanusiaan, dan pelopor humanisme menjelaskan bahwa manusia
dengan segenap kebebasan memiliki potensi yang sangat besar dalam menjalankan
kehidupan secara mandiri untuk mencapai keberhasilan hidup didunia. Sejalan dengan
pemikiran tentang manusia yang berkembang dewasa ini,yang menganggap manusia
sebagai jati diri.