MANUAL SAMPLING

ARBIE YAKUB
 SAMPLING PRECISION

REFERENCE COMMERCIAL
STANDARD PRECISION
PRECISION

%A  20%  1/10 dr %A %A  10%  0.20 absolut

%A > 20%  2% absolut %A > 10%  2% dr %A

ISO 1988: hal 5

ASTM D2234: hal 258
AS 2646: Part 2: hal 6
BS 1017: Part 1: hal 4
AS 1676-1975: hal 15
CONTOH
 SAMPLING DILAKUAKN DGN
METODE REFERENCE STANDARD,
TERHADAP 3 JENIS BB BERBEDA,
YAITU YG BERKADAR ABU 15%,
20% DAN 25%.
 BERAPA TOLERANSI YG
DIPERBOLEHKAN?
JAWABAN
 YG BERKADAR ABU 15%, TOLERANSINYA =  1.5%
(1/10 DR KADAR ABU).
 ARTINYA KALAU BB TSB DIAMBIL DGN CARA YG SAMA
DI TEMPAT DAN WAKTU YG BERBEDA, KEMUDIAN
SAMPELNYA DIPREPARASI DAN DIANALISIS DGN
METODE YG SAMA PULA, MAKA HASILNYA HRS BERADA
DI ANTARA 13.5% – 16.5%.
 YG BERKADAR ABU 20%, TOLERANSINYA =  2.0%
(2% ABSOLUT) ATAU HRS BERADA DI ANTARA 18.0% -
22.0%.
 YG BERKADAR ABU 25%, TOLERANSINYA =  2% ATAU
HRS BERADA DI ANTARA 23.0% - 27.0%.
JUMLAH INKREMEN
 JUMLAH INKREMEN YG HRS DIAMBIL TERGANTUNG DR
TINGKAT HETEROGENITASNYA.
 JUMLAH INKREMEN INI DITETAPKAN DLM METODE
STANDAR UTK SETIAP 1000 TON BB.
 JIKA BB-NYA LEBIH DARI 1000 TON, DIPERGUNAKAN
RUMUS DI BAWAH INI.

N
=
N
*
1(
to

ton
)
/
10ta

N1 = JUMLAH INKREMEN YG DIPERLUKAN

N = JUMLAH INTIAL INKREMEN
JUMLAH INKREMEN UNTUK GA
(ISO STANDARD)

KONDISI CONVEYOR & WAGONS & SEA-GOING STOCKPILES

BATUBARA FALLING BARGES SHIPS
STREAM

CLEANED 16 24 32 32

UNCLEANED 32 48 64 64
JUMLAH INKREMEN UNTUK MOISTURE
(ISO STANDARD)

KONDISI BATUBARA JUMLAH INKREMEN

UNWASHED ATAU 16
DRY; WASHED
GRADED COAL

WASHED SMALLS
32
JUMLAH INKREMEN UNTUK GENERAL
PURPOSES (ASTM)

KONDISI BATUBARA JUMLAH INKREMEN

MECHANICALLY 15
CLEANED

RAW (UNCLEANED) 35
CONTOH
 BERAPA JUMLAH INKREMEN YG DIPERLUKAN
UTK CARGO SEBANYAK 4000 TON RAW COAL?
 JAWABAN:
 ISO – N = 32

N1 = 32 * (4000/1000) = 64 INKREMEN

 ASTM – N = 35
N1 = 35 * (4000/1000) = 70 INKREMEN
BERAT MINIMUM SETIAP
INKREMEN
 BERAT MINIMUM SETIAP INKREMEN
TERGANTUNG DR TOP SIZE
PARTIKEL
 SCR UMUM DIBAGI 2 KATEGORI.
 UKURAN TOP SIZE PARTIKEL S/D
150 MM DAN UKURAN TOP SIZE
PARTIKEL > 150 MM
TOP SIZE S/D 150 MM
 RUMUS: P (kg) = 0.06 D (mm)
 P = BERAT MINIMUM INKREMEN (kg) DGN TOP SIZE D
(mm)
 D = TOP SIZE PARTIKEL

 2.5 X TOP SIZE PARTIKEL ADALAH FAKTOR UTK

MENENTUKAN:
 MINIMUM LEBAR BELT (STOPPED BELT SAMPLING)
 MINIMUM LEBAR MULUT ALAT SAMPLING
 PENGAMBILAN SECARA MANUAL UTK TOP SIZE  80 MM,
DISARANKAN DILAKUKAN DLM KEADAAN DIAM
(STATIONARY)
TOP SIZE > 150 MM
 PERSYARATAN UNTUK TOP SIZE S/D 150
MM BERLAKU.
 MINIMUM BERAT INKREMEN ADALAH 10
KG.
BOLEHKAH INKREMEN YANG
BESAR DIKURANGI JUMLAHNYA?
 INKREMEN YG DIPEROLEH DR
STOPPED BELT SAMPLING TDK
BOLEH DIKURANGI JUMLAHNYA.
 INKREMEN YG DIPEROLEH DGN
SAMPLER MEKANIS,
 UNTUK SIZE ANALYSIS TDK BOLEH
DIKURANGI JUMLAHNYA.
 UTK GA BOLEH DIKURANGI DGN CARA
TERTENTU
CARA MENGURANGI BERAT
INKREMEN UNTUK GA
 AMBIL 6 INKREMEN SEKUNDER DR INKREMEN PRIMER,
YG BERAT SETIAP INKREMEN SEKUNDERNYA MENCAPAI
BERAT MINIMUM.
 SELURUH SAMPEL DIGILING (BIASANYA 10 MM),
KEMUDIAN DIBAGI DGN RSD DAN AMBIL SESUAI DGN
KEBUTUHAN TP TDK KURANG DR BERAT MINIMUM YG TLH
DITENTUKAN.
 DLM KASUS TERTENTU, KRN KETERBATASAN PERALATAN,
JARAK DAN WAKTU, JUMLAH GROSS SAMPLE DPT
DIREDUKSI SAMPAI BERAT MINIMUM DGN CARA
FRACTIONAL SHOVELLING.
UKURAN SUB-LOT
 GROSS SAMPLE YG TERLALU BESAR
MENIMBULKAN MASALAH PREPARASI
TERUTAMA PENGADUKAN, SHG
KESALAHAN BERTAMBAH.
 WAKTU PENGUMPULAN GROSS SAMPLE
TERLALU LAMA SHG DPT MERUSAK
PARAMETER TERTENTU.
 PENGAWASAN MUTU JADI TDK EFEKTIF.
UKURAN SUB-LOT
 ASTM MENETAPKAN 10,000 TON ADALAH
UKURAN SUB-LOT YG PALING BESAR YG DPT
DIWAKILI OLEH SATU GROSS SAMPLE.
 UMUMNYA MEMAKAI UKURAN SUB-LOT 5,000
TON UTK SETIAP GROSS SAMPLE.
 PD METODE SAMPLING DGN PRESISI YG
DITENTUKAN SEBELUMNYA, BAIK JUMLAH
SAMPLING UNIT MAUPUN JUMLAH INKREMEN YG
HRS DIAMBIL AKAN DITENTUKAN
BERDASARKAN PERHITUNGAN.