Anda di halaman 1dari 103

PENANGGULANGAN

GANGGUAN
PENGLIHATAN &
PENDENGARAN
Orientasi GIF KALTIM , 29 Desember 2022
Data Diri :
dr. Agus Iriansyah

Rekam Jejak
Pkm Tanjung Isuy, Kutai barat ‘97-’99
Pkm Batui, Sul Teng 2000-2001
Pkm di Balikpapan 2001-2007
Kasi Yankesdas Bid Yankes DKK 2008-2011
Kasi P2M & Rehab BNNK Bpn 2012-2017
Kasi Alkes Bid SDK DKK Bpn 2017-2019
Ka.Timja P2PTM Keswa Bid P2 DKK 2019 - Skrg
PENANGGULANGAN
GANGGUAN PENGLIHATAN
& KEBUTAAN
Peny. Penyebab Ggn Penglihatan
◦ Katarak
◦ Kelainan Refraksi
◦ Glaukoma
◦ Retinopati Diabetik
◦ Kebutaan pada Anak
◦ Low Vision
Anatomi
MATA
Seseorang dapat melihat dengan jelas bila:
- Refraksi/ pembiasannya baik,
- Media penglihatan jernih dan
- Fungsi retina sampai dengan Otaknya baik
1. Katarak
◦ Katarak adalah proses
degeneratif berupa
kekeruhan lensa bola mata
sehingga
menyebabkan menurunnya
kemampuan penglihatan sampai
kebutaan. Kekeruhan ini
◦ disebabkan oleh terjadinya
reaksi biokimia yang
menyebabkan koagulasi
protein lensa.
Berdasar patogenesis /etiologinya katarak
dibagi :
a. K Senilis: proses degenerasi ketuaan, 90% kasus K.
b. K Traumatika: akibat rudapakasa
c. K Komplikata: Komplikasi penyakit mata & peny.
sistemik spt DM, tetes mata mgdg steroid, Ggn metab., dll.
d. K Kongenital: katarak sejak lahir.
Berdasar kekeruhan lensa, dibedakan
1. Katarak Imatur
2. Katarak Matur
3. Katarak Hipermatur
Tanda dan Gejala
◦ Penglihatan kabur, ciri khasnya adalah seperti
melihat dari balik air terjun atau kabut putih.
• Penglihatan ganda
• Silau
• Penglihatan semakin kabur, walau sudah berganti-
ganti ukuran kacamata
Tatalaksana
◦ Obat-obatan → tidak dapat mengobati katarak

• Kacamata → pada fase dini, hanya untuk ↑ tajam σ


• Definitif → operasi katarak dengan implantasi lensa
intraokular (LIO)
- Intracapsular cataract extraction (ICCE + LIO)
- Extracapsular cataract extraction (ECCE + LIO)
- Fakoemulsifikasi + LIO
2. Kelainan Refraksi
Pada emetropia (keadaan refraksi mata normal), semua sinar sejajar yang masuk
ke dalam bola mata tanpa akomodasi (dalam keadaan istirahat) akan difokuskan
tepat pada retina

4 macam kelainan refraksi :


a. Miopia
b. Hipermetropia
c. Astigmatisme
d. Presbiopia
Tanda dan Gejala Kln Refraksi
Mata terus menerus berakomodasi baik untuk melihat jauh /
dekat, akan timbul :
• Mata lekas lelah
• Sakit kepala
• Mata berair
• Nyeri di bagian sekitar mata, tu di bag alis
• Sering memicingkan mata
• Sering merubah posisi kepala (head tilt)
Presbiopia
Suatu perubahan fisiologis yang terjadi pada rerata usia 40 tahun ke atas dimana
terjadi kekakuan lensa sehingga sinar yang datang dari objek dekat difokuskan
dibelakang retina.
3. Glaukoma
kumpulan penyakit yg
menyebabkan suatu resultan
yakni Degenerasi optik
disk
& kln dlm lapang pandang
biasanya karena tekanan
bola mata yang tinggi.
Tanda & Gejala Glaukoma
Tergantung ditemukan dalam keadaan akut atau kronik.
Pada glaukoma akut, ber tanda & gejala :
• Mata merah
• Tajam penglihatan turun mendadak
• Rasa sakit atau nyeri pada mata yang dapat menjalar ke kepala
• Mual dan muntah (pada tekanan bola mata yang sangat tinggi)
• Lapang pandang menyempit
4. Retinopati Diabetik
Suatu mikroangiopati yang mengenai prekapiler retina, kapiler dan venula, sehingga
menyebabkan oklusi mikrovaskuler dan kebocoran vaskuler,akibat kadar gula darah yang tinggi
dan lama. Retinopati diabetik dapat menyebabkan penurunan visus dan kebutaan, terutama akibat
komplikasi seperti edema makula, perdarahan vitreus, ablasio retina traksional dan glaukoma
neovascular.
5. Kebutaan pada Anak
Kelainan pada mata anak yang
menyebabkan gangguan fungsi
penglihatan sampai kebutaan
Salah satu tanda yang penting dari
adanya kelainan serius pada bola fundus dgn ROP std 4 yg telah mengalami ablasio retina
mata adalah Leukocoria (white
pupil).
A.Katarak kongenital
B. Retinopati prematuritas
(ROP)

C. Retinoblastoma (RB)
leukokoria pd retinoblastoma (kiri), foto fundus menunjukan massa
retinoblastoma multipel (kanan)
6. Low Vision
Kondisi menetapnya gangguan
penglihatan walaupun tindakan koreksi
sudah dilakukan secara maksimal.
Tajam penglihatan terbaik <6/18 hingga
persepsi cahaya atau lapang pandang
<10°.
Penyebab low vision :
Kln Refraksi yg tak terkoreksi,
Glaukoma,
Degenerasi makula,
Kekeruhan kornea, &
Retinopati Diabetes
PEMERIKSAAN DASAR MATA &
DD GGN PENGLIHATAN & KEBUTAAN
ANAMNESIS
◦ Keluhan utama :
1. Mata tenang, penurunan tajam Keluhan lain spt lakrimasi, fotofobia
penglihatan (visus) secara perlahan dll atau keluhan tambahan yg lain, mis. :
• Floaters atau melihat benda melayang
2. Mata tenang, penurunan tajam
• Fotopsia atau melihat kilat
penglihatan (visus) secara mendadak
• Sakit kepala
3. Mata merah, tidak disertai penurunan • Rasa sakit pada mata (ocular pain)
tajam penglihatan (visus) • Melihat dobel
4. Mata merah, disertai penurunan tajam • Kelainan posisi & pergerakan bola mata
penglihatan (visus) • Kelainan jaringan sekitar mata (kelopak, orbita)

5. Trauma/cedera mata
6. dan lain-lain
Px DASAR MATA &
DD GGN PENGLIHATAN & KEBUTAAN
Telusuri perjalanan penyakitnya:
• Kapan mulai timbul (sudah berapa lama)
• Bagaiman sifatnya: mendadak, berangsur-angsur atau hilang timbul.
• Apakah sudah diobati, obat apa yang diberi
• Tanyakan riwayat penyakit terdahulu
• Tanyakan riwayat operasi terdahulu
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertensi, dll)
• Apakah ada hubungannya dengan pekerjaan pasien
• Atau adakah alerg
C.2 Melakukan Pem. Mata Dasar
a. Pemeriksaan Visus
b. Pemeriksaan Mata Luar
c. Pemeriksaan Refraksi Sederhana
d. Pemeriksaan Lapang Pandang Sederhana
e. Pemeriksaan Tonometri
f. Pemeriksaan Funduskopi
g. Pemeriksaan Refleks Pupil
Pemeriksaan Snellen Chart

1. Persiapan Pasien
• Menjelaskan Inform Consent secara Singkat dan
jelas pemeriksaan yang akan dilakukan

• Menutup bagian mata yang tidak diperiksa


menggunakan telapak tangan yang dibentuk
mencembung.

2. Peralatan
* Snellen Chart
* Pinhole Okluder
* Ruangan pencahayaan cukup

3. Posisi Pasien
* Pasien duduk dgn Kondisi nyaman
jaraknya 6 meter.
.
Prosedur Pemeriksaan Jarak Jauh

• Posisi Kartu Snellen Chart jarak 6 Meter

• Pasien Menutup Mata Sebelah secara bergantian


dengan tangan yang mencembung

• Pasien membaca dari huruf terbesar ke huruf terkecil,


dari kiri ke kanan secara acak

• Membaca 4-6 karakter huruf

• Catat hasil pemeriksaan visus ( visus terbaik


pasien mampu membaca sampai dengan baris 6/6
PENANGGULANGAN
GANGGUAN
PENDENGARAN &
KETULIAN
Peny. Penyebab Ggn Pendengaran
◦Tuli Kongenital
◦Otitis Media Supuratif Kronik
◦GP Akibat Bising
◦GP Akibat Obat Ototoksik
◦Presbikusis
◦Sumbatan Serumen
1. Tuli Kongenital
Anamnesis
- Pada bayi/anak sulit diketahui mengingat ketulian tidak terlihat.
Biasanya keluhan orang tua adalah bayi/anak tidak memberi respons
terhadap bunyi
- Terlambat bicara (delayed speech)
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
- Pemeriksaan THT
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan OAE :
- Pemeriksaan AABR :
- Merupakan pemeriksaan BERA otomatis sehingga tidak diperlukan
- analisis gelombang evokedpotential karena hasil pencatatan mudah
- dibaca,
Tuli Kongenital
Tatalaksana Tuli Kongenital
a. Habilitasi Penilaian tingkat kecerdasan oleh psikolog anak yang akan
menentukan Sekolah Luar Biasa (SLB) mana yang dipilih.
- Usia kritis seorang anak untuk proses belajar
mendengar dan berbicara adalah sekitar 2-3 tahun.
- SLB – B merupakan tempat pendidikan khusus untuk anak tuna
Seorang anak yang diketahui menderita ketulian maka rungu
upaya habilitasi pendengaran (memberikan kemampuan - SLB–C apabila disertai dengan retardasi mental.

mendengar pada seseorang yang sebelumnya belum


Pendidikan khusus ini sebaiknya dimulai sejak anak berusia 2 tahun
pernah memiliki)
dilakukan secara dini. - Apabila dengan alat bantu dengar sedikit atau tidak ada manfaatnya
- Pada anak dengan tuli sensori neural dan konduktif, karena tuli sensorineural sangat berat atau tuli total, maka implan
habilitasi dilakukan koklea merupakan pilihan.
dengan pemberian alat bantu dengar (hearing aid) yang
sesuai.
2.OMSK
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Secara klinis OMSK dibagi 2, yaitu:
adalah infeksi telinga tengah, 1. OMSK tipe aman
disertai lubang (perforasi) gendang telinga 2. OMSK tipe bahaya
dan keluarnya cairan ke liang
OMSK tipe aman adalah OMSK dengan lubang
telinga terus menerus atau hilang gendang telinga
timbul.Infeksi telinga tengah dibagi menjadi terletak di posisi tengah (sentral).
- fase akut (Otitis Media Akut = OMA)
OMSK tipe bahaya adalah OMSK
- fase kronik (OMSK).
dengan ditandai lubang gendang telinga yang
terletak di atik (tepi bagian
atas), marginal (pinggir), dan disertai adanya
kolesteatoma, granulasi
hingga menyebabkan komplikasi (sampai
radang otak).
Tatalaksana :
Deteksi dini dapat dilakukan di : - Prinsip terapi OMSK tipe aman adalah konservatif
- Posyandu dan Poli KIA pada bayi dan anak- yaitu diberikan
anak medikamentosa per oral dan topikal.
- Bila sekret keluar terus diberikan obat tetes telinga
- UKS pada anak usia sekolah
antibiotik setelah di cuci telinga dengan larutan H2O2 3%
Jika menemukan tanda dan gejala di bawah ini, (tidak lebih dari 1-2 minggu karena obat bersifat
segera menganjurkan ototoksik).
untuk datang ke Fasilitas Kesehatan terdekat : - Bila sekret telah kering namun perforasi tetap ada,
maka harus dirujuk untuk miringoplasti atau
- Keluar cairan dari telinga terus timpanoplasti.
menerus/hilang timbul - Sumber infeksi harus diobati
- Gangguan pendengaran lebih dulu, kalau perlu dengan pembedahan.
- Bisul dibelakang telinga
- Pinsip terapi OMSK tipe bahaya adalah
pembedahan, yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa
FKTP : dengan menggunakan alat otoskop timpanoplasti.
ditemukan cairan kental - Pasien OMSK dianjurkan tidak berenang dan
menghindari masuknya
◦ kekuningan, berbau busuk dan setelah
air ke dalam telinga saat mandi.
dibersihkan tampak perforasi
◦ (lubang) membran timpani/gendang telinga.
3. Noise Induced Hearing Loss (NIHL)/
Ggn Pendengaran akibat Bising (GPAB)
Anamnesis
- Riwayat pernah / sedang bekerja di Lingkungan bising dalam jangka waktu yang cukup lama.
- Gejalanya adalah telinga berdenging, disertai kesulitan menangkap pembicaraan dengan
kekerasan biasa.

Pemeriksaan tes penala


- Didapatkan hasil tes Rinne positif, Weber lateralisasi ke telinga yang
pendengarannya lebih baik dan schwabach memendek.
4.
5. Presbikusis
Anamnesis :
- Pendengaran berangsur-angsur kurang terjadi pada kedua telinga
- Suara biasa tidak dapat terdengar tapi bila suara diperkeras (berteriak) telinga
terasa sakit
- Sulit memahami percakapan terutama di lingkungan bising
- Dapat mendengar tapi tidak paham (diskriminasi ucapan terganggu)
- Sulit mendengar bunyi nada tinggi “s”, “th” , “ f ”
- Lebih mudah mendengar suara pria dibandingkan wanita
- Berdenging (tinnitus)
6. GP Krn Serumen
• Produksi dari
– kel.sebasea, kel seruminosa, epitel kulit yg terlepas+partikel debu
• Dapat keluar sendiri
– akibat migrasi epitel & gerak rahang
• Lokasi di 1/3 bagian luar liang telinga
– bisa terdorong kedalam
• Konsistensi
– lembek sp padat, bisa mengering, membatu
Fungsi Serumen
1.Proteksi : debris, benda asing yang masuk

2.Lubrikasi : lembap dan tidak kering

3.Anti bakteri dan anti jamur


Gangguan Pendengaran
• Gumpalan serumen dapat menumpuk
menutup liang telinga
– Mengganggu pendengaran
– Terutama yg keras, disebut
Serumen Prop
• Bila masuk air
– mengembang sehingga timbul
rasa tertekan & tiba2 budek
– Keluhan pasien : habis mandi /
berenang mendadak budek
• Serumen warna putih,
curiga Jamur
Cara Pembersihan Serumen
Tergantung konsistensinya
• Lembek – dg pelilit kapas/ suksion
• Keras (serumen prop) – dg pengait /
kuret
– Bila tidak berhasil dikeluarkan,
lunakkan dulu dg Carbo-Gliserin 3%
/lainnya selama 3 hari* 
irigasi
• Bentuk lempengan – pinset
• Kerak – pelilit kapas diberi salep/cairan
agar kotoran bisa melekat
Cara Pembersihan Serumen
Berdasarkan lokasi serumen:

Serumen yang jauh terdorong ke dalam


posterior liang telinga – irigasi dengan air
hangat/ dengan suksion

Gagal / terdapat kontraindikasi

Rujuk Spesialis THT

Kontraindikasi tindakan irigasi 


Membran Timpani Perforasi
Irigasi Telinga
Alat yang Diperlukan

• Lampu Kepala
- Corong Telinga
- Otoskop
- Pelilit Kapas
- Pengait Serumen
- Sendok Serumen
- Pinset Telinga (pinset kecil dg
kaki kecil tipis)
- Spuit utk irigasi telinga
- Garpu Tala (jika diperlukan)
Posisi Pasien
- Duduk posisi badan
condong ke depan
- Kepala lebih tinggi
sedikit dari kepala
pemeriksa
- Mudah melihat Liang
telinga dan Membran
Timpani
Posisi Memegang Anak
PEMERIKSAAN
PENDENGARAN &
KETULIAN
Pemeriksaan Tajam Pendengaran
Tes BISIK

Anda mungkin juga menyukai