Anda di halaman 1dari 18

TINJAUAN PELAYANAN TERHADAP PEREMPUAN YANG MENJADI

KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA UNIT


PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK SATRESKRIM POLRES TEBO

OLEH
NAMA : NADILLA
NPM : 191006963201065
Dikutip berdasarkan skripsi milik
Tr i M u l y a S a f i t r i
PROGRAM STUDI Ilmu Administrasi Negara
1
TINJAUAN PELAYANAN TERHADAP PEREMPUAN YANG MENJADI

2 KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA UNIT


PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK SATRESKRIM POLRES TEBO

3 MAIN
MENU
4 OLEH
NAMA : NADILLA
NPM : 191006963201065

5
Dikutip berdasarkan skripsi milik
Tr i M u l y a S a f i t r i
PROGRAM STUDI Ilmu Administrasi Negara

6
1 LATAR BELAKANG MASALAH

2 RUMUSAN MASALAH

3 TUJUAN PENELITIAN

4 KEGUNAAN PENELITIAN

5 TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA BEFIKIR

6 METODOLOGI PENELITIAN
LATAR BELAKANG MASALAH
1
2 Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan unsur yang melekat pada diri
manusia sejak manusia tersebut masih dalam kandungan sampai akhirnya

3 ia meninggal. Di dalam masyarakat, sering dilakukan upaya untuk


memenuhi Hak Asasi Manusia oleh setiap orangnya, dan karena
pemenuhan hak tersebut, mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak

4 terhadap individu yang lain, berbicara mengenai Hak Asasi Manusia (HAM),
saat ini banyak terjadi kasus pelanggaran HAM terhadap perempuan.
Kekerasan terhadap perempuan dewasa ini bukan hanya sebagai masalah

5 individu, tetapi juga masalah nasional bahkan internasional. Kekerasan


terhadap perempuan dapat terjadi dimana saja dan oleh siapa saja. Hal itu
tentunya memprihatinkan.

6
LATAR BELAKANG MASALAH
1
2 Indonesia merupakan negara hukum yang mana di dalam negara hukum
selalu ada pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Semua

3 manusia akan mendapat perlakuan yang sama kedudukannya dalam hukum,


sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Prinsip persamaan ini menghapuskan diskriminasi, karenanya setiap warga

4 negara mempunyai hak yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan tanpa
memandang agama, suku, jenis kelamin, kedudukan, dan golongan. Dapat
terlihat jelas bahwa di negara Republik Indonesia dijamin adanya perlindungan

5 hak asasi manusia berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum dan bukan


kemauan seseorang atau golongan yang menjadi dasar kekuasaan. (Nazmi,
1992, p. 50)

6
LATAR BELAKANG MASALAH
1
2 Perempuan maupun laki-laki merupakan dua makhluk hidup yang diciptakan Tuhan
dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dimana masyarakat pada umumnya

3 mengkonstruksikan bahwa laki-laki adalah makhluk yang di anggap kuat dan perempuan di
anggap lemah dalam segi fisik. Untuk itu perempuan yang di anggap bahwa mereka perlu
adanya perlindungan. Namun dengan kelemahan yang dimiliki oleh perempuan justru menjadi
objek kekerasan, perempuan sebagai makhluk yang seharusnya disayangi dan dilindungi, justru
4 menjadi objek kekerasan yang dilakukan oleh para laki-laki yang berada sangat dekat dengan
mereka. Menurut kacamata feminis, kekerasan terhadap perempuan sama dengan kekerasan
yang berbasis gender. Persamaan tersebut bukan tanpa sebab, karena selama ini kekerasan

5 yang dialamai oleh kaum perempuan terjadi karena perbedaan relasi gender yang timpang.
Kekerasan berbasis gender ini merupakan hasil bentukan interaksi sosial yang terjadi dalam
masyarakat patriarki

6
LATAR BELAKANG MASALAH
1
2 Unit Pelayanan Perempuan dan Anak yang disingkat Unit (PPA) adalah bagian dari Satuan
Reserse Kriminal (SAT RESKRIM), yang mana kehadirannya sangat memberi warna terhadap
masyarakat dalam memberi pelayanan Perlindungan kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

3
di Kabupaten Tebo.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa Fenomena-Fenomena masalah di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Belum adanya tempat khusus bagi korban atau rumah aman.

4 2. Perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap pelayanan pada
perempuan yang menjadi korban KDRT pada Unit PPA Polres Tebo.
3. Belum terjadinya kerja sama antara Unit PPA dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.

5 Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian
“TINJAUAN PELAYANAN TERHADAP PEREMPUAN YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN DALAM
RUMAH TANGGA PADA UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK SAT RESKRIM POLRES TEBO”

6
1 RUMUSAN MASALAH

2 1. Apa Faktor yang menyebabkan terjadinya Kekerasan


dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap Perempuan di
3 Kabupaten Tebo ?
2. Apa kendala dan hambatan Unit PPA SatReskrim Polres

4 Tebo dalam memberi Pelayanan terhadap Perempuan


yang menjadi korban Kekerasan dalam rumah tangga?
3. Apa upaya Unit PPA SatReskrim Polres Tebo dalam
5 memberi Pelayanan terhadap Perempuan yang menjadi
korban Kekerasan dalam rumah tangga?

6
1 TUJUAN PENELITIAN

2 Untuk mengetahui apa faktor yang menyebabkan terjadinya Kekerasan


dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap Perempuan di Kabupaten Tebo.

3 Untuk mengetahui kendala dan hambatan Unit PPA SatReskrim


Polres Tebo dalam memberi Pelayanan terhadap Perempuan dan
4 anak yang menjadi korban Kekerasan dalam rumah tangga.

5 Untuk mengetahui upaya Unit PPA SatReskrim Polres Tebo dalam


memberi Pelayanan terhadap Perempuan yang menjadi korban
Kekerasan dalam rumah tangga.

6
1 KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada

2
semua pihak. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

Secara Teoritis
3 • Hasil penelitian ini diharapkan menjadi konstribusi dan sumbangan
ilmiah, dan peneliti yang akan datang sebagai acuan untuk perbaikan
dan kesempurnaan terkait dengan pelaksanaan secara praktis.
4 Secara Praktis

5
a.Bagi pemerintah
b.Bagi Unit PPA Sat Reskrim Polres Tebo.
c.Masyarakat Kabupaten Tebo

6 d.Bagi Peneliti
1 TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA BEFIKIR

2 Undang-Undang RI No 23 Tahun 2004 tentang


penghapusan kekerasan dalam rumah tangga

3 Unit PPA Peraturan Kapolri No : 10 Tahun 2007 Tentang


Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perempuan dan Anak
(Unit PPA)

4 Pelayanan Korban KDRT


5
Hasil : Kasus Selesai
6
1 METODOLOGI PENELITIAN

2 Metode Penelitian
• Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
3 metode deskriptif,

Populasi
4 • populasi penelitian merupakan subjek yang dijadikan
sasaran penelitian
5 • objek dalam penelitian ini adalah Perempuan yang
menjadi Korban KDRT pada Unit PPA Sat Reskrim
6 Polres Tebo
1 METODOLOGI PENELITIAN

2 Unit Analisis
• Unit analisis yang dimaksud adalah Informan
3 Penelitian.
• Sat Reskrim Polres Tebo memiliki 35 orang Anggota,

4 32 orang Polki, 2 orang Polwan, 1 orang ANS Polri


ditambah dengan 2 orang pekerja harian lepas polri.
Dalam hal ini Peneliti menetapkan Kasat Reskrim
5 dan Kanit PPA beserta 4 orang anggotanya untuk
dijadikan informan penelitian, serta 3 orang korban
6 KDRT untuk jadikan informan penelitian.
1 METODOLOGI PENELITIAN

2 Unit Analisis
• Berikut adalah 9 orang yang dijadikan Informan
3 penelitian berdasarkan hal di atas, yakni :
1.Kasat Reskrim Polres Tebo.
4 2.Kanit PPA.
3.4 Anggota Unit PPA.

5 4.3 orang Korban KDRT.


• Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

6 penelitian ini adalah dengan Nonprobalility Sampling,


1 METODOLOGI PENELITIAN

2 Teknik Pengumpulan Data


• Studi Kepustakaan
3 • Studi Lapangan
1.Studi lapangan dilakukan untuk
4 mengumpulkan data primer melalui
observasi dan wawancara :
5
6 Dokumentasi
1 METODOLOGI PENELITIAN

2 Sumber Data
• Data Primer
3 • Data sekunder

4 Teknik Analisis Data


1)reduksi data
5 2)sajian data
6 3)kesimpulan)
1 METODOLOGI PENELITIAN

2 Model Analisis Interaktif

3
4
5
6

Anda mungkin juga menyukai