Anda di halaman 1dari 10

Penyelenggaran

Informasi dan
Komunikasi Publik
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah

Disampaikan oleh:
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik
Agung Hariyadi, S.E., M.M.
Informasi dan
Komunikasi Publik
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2015 tentang
Pengelolaan Komunikasi Publik menyebutkan bahwa
komunikasi pemerintah diharapkan satu suara sehingga
masyarakat dapat terpenuhi haknya untuk mendapatkan
informasi mengenai kebijakan dan kinerja pemerintah.
Lingkup Program
Komunikasi Publik
1) Membangun kepercayaan publik terhadap
pemerintah sebagai sumber informasi yang
akurat dan dapat dipercaya.
2) Membentuk lembaga jejaring komunikasi
3) Menyediakan dan menyebarkan konten
informasi publik ke- masyarakat
• Implementasi Tugas Fungsi IKP
Sumber Daya
Opini Publik Hubungan Media & Kehumasan &
Komunikasi Publik Komunikasi Publik
1.Manajemen Komunikasi
Krisis 1.Kemitraan dan Pemangku 1.Penyelenggaraan Hub
 FGD, Dialog Radio Kepentingan Masyarakat, Media, dan
2. Monitoring Informasi Lomba Jurnalistik, media luar Kemitraan Komunitas
ruang  PIKD, KIM, FK metra
 Analisis Media (Online,
Cetak, TV, Medsos) dan 2. Layanan Hubungan Media 2. Penguatan Kapasitas
Dashboard Analisis Media Cetak, Online, TV Sumber Daya Komunikasi
3. Monitoring Opini dan 3. Pengelolaan Media Publik
Aspirasi Publik Komunikasi Publik  Media Gathering, Press
 Kolom Opini, Survei Advertising Radio, TV, Medsos, Tour
Komunikasi Publik Blasting
www.yourweb.com

4. Pengelolaan Konten dan


Komunikasi Publik
Spot, Infografis, Videografis, Film
dok, Media sosial
AGENDA
SETTING
● Agenda Setting adalah sebuah fase dan proses yang
sangat strategis dalam realitas kebijakan publik.
● Proses Agenda Setting bertujuan untuk menciptakan
public awareness (kesadaran masyarakat) dengan
menekankan sebuah isu yang dianggap penting untuk
dilihat, didengar, dibaca, dan dipercaya di media
massa.
TAHAPAN AGENDA
SETTING

Analisis Media Diseminasi


Key Message
Memantau issue strategis yang Membangun pesan kunci untuk Informasi
menjadi kepentingan publik. memberikan pemahaman kepada Memilih media untuk menyebarluaskan
masyarakat. informasi.
ANALISIS MEDIA
ex: Kasus Stunting
• Proses analisis dilakukan dengan memantau
pemberitaan di media online, cetak, TV, dan
media sosial.
• Hasil analisis di-compile ke dashboard litbang
(penelitian dan pengembangan) ke dalam
beberapa kategori.
• Pemberitaan yang masuk ke dalam kategori
masalah ditindaklanjuti dengan memberikan
saran rekomendasi.
KEY MESSAGE
• Membangun pesan kunci untuk memberikan
pemahaman pada masyarakat terkait issue yang
tengah berkembang.
• Menunjukkan kinerja yang telah dilakukan
pemerintah dalam merespon masalah.
• Menyampaikan prestasi di sejumlah daerah yang
berhasil menangani stunting untuk membangun
optimisme publik.
• Goals Tercipta saling kesepahaman dan
komunikasi publik yang efektif.
DISEMINASI
INFORMASI
• Proses penyebarluasan informasi dilakukan
dengan memilih media yang tepat dengan
mempertimbangkan tiap audiences.
• Diseminasi informasi dilakukan melalui media
sosial, radio, youtube, online, dan cetak.
• Untuk kategori masyarakat pedesaan,
penyebarluasan informasi dilakukan melalui
pertunjukan rakyat bekerjasama dengan FK Metra
dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
Kita proaktif, jangan pernah menunggu.
Selain humas induk, saya minta setiap SKPD
harus punya humasnya sendiri.

Mereka yang akan merespon keluhan


masyarakat.

Gubernur Jawa Tengah


Ganjar Pranowo

Anda mungkin juga menyukai