SURVEILANS PENYAKIT

YANG DAPAT DICEGAH

DENGAN IMUNISASI (PD3I)
DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
2022
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi saat ini di
Indonesia :

Poliomielitis Difteri

Campak-Rubela Pertusis

Conginetal Rubela
Sindrome Tetanus Neonatorum
 SURVEILANS PD3I
SURVEILANS KEGIATAN TARGET INDIKATOR
POLIO  Mempertahankan Surveilans AFP yang  Non Polio AFP Rate
sertifikasi bebas polio adekuat setiap tahun ≥ 2/100.000 pddk
 Mencapai Eradikasi dengan penemuan usia <15 thn
Polio 2026 kasus AFP pada anak  Spesimen AFP
umur <15 thn yaitu adekuat minimal
>2/100.000 80%

CAMPAK/RUBELA Mencapai Eleminasi Surveilans MR yang Discarded Rate

Campak/Rubela tahun 2023 adekuat minimal 3 ≥2/100.000
tahun berturut -turut penduduk

JAPAESE Surveilans Acute Semua kasus AES Kasus AES konfirmasi

ENCEPHALITIS Encephalitis (AES) Syndrome dilakukan konfrimasi lab 100%
di seluruh faskes laboratorium

DIFTERI, TN, Surveilans kasus di semua faskes baik pemerintah 100% kasus dilakukan
PERTUSIS maupun swasta investigasi
TARGET SURVEILANS PD3I
Target Global
ERADIKASI POLIO ELIMINASI CAMPAK-RUBELA/CRS
1 - 2014 : SEARO bebas polio 2 - 2023 : INDONESIA
- 2026 : ERADIKASI POLIO GLOBAL - 2026 : SEARO

ELIMINASI TETANUS NEONATORUM PENGENDALIAN DIFTERI

4 - 2015 : Seluruh Region 5 TARGET NASIONAL SAAT INI
SAAT INI INDONESIA
MEMPERTAHANKAN ELIMINASI TN
TARGET ERADIKASI POLIO
TARGET ELIMINASI CAMPAK-RUBELA/CRS
PENGENDALIAN DIFTERI
MEMPERTAHANKAN ELIMINASI TETANUS
MATERNAL & NEONATAL
PENEMUAN KASUS PD3I
LAPORKAN SEGERA JIKA MENEMUKAN...
Surveilans AFP
• Pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus lumpuh layuh akut (AFP) pada anak
usia < 15 tahun yang merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit polio.
• Surveilans AFP mencari kasus AFP bukan mencari kasus polio.
• Satu kasus AFP yang hasil laboratoriumnya positif Polio → KLB POLIO
• Setiap kasus AFP yang ditemukan harus diikuti dengan pengambilan spesimen TINJA 2x
dengan jarak 24 jam sebelum 14 hari dari mulai limpuh
• Mengapa harus dilakukan pengambilan spmn tinja segera Virus Polio kemungkinan
besar ditemukan di tinja dalam 14 hari pertama setelah mulai lumpuh

TEMUKAN KASUS AFP

MEMPERTAHANKAN
SEBANYAK BANYAKNYA DAN
SERTIFIKASI BEBAS
POLIO BUKTIKAN BUKAN KRN POLIO
MELALUI PEMERIKSAAN LAB
Surveilans Campak-Rubela/MR
Alur Pelaksanaan Surveilans Campak-Rubela
Alur Penemuan Campak-Rubela

• Meningkatkan SKD
SERUM • Sensitifitas di tingkatkan

• Surveilans Genom
URIN • Spesifisitas diutamakan
Surveilans Conginetal Rubela Sindrome
Surveilans Difteri
Surveilans Tetanus Neonatorum
Surveilans Pertusis
 PENCAPAIAN INDIKATOR SURVEILANS AFP
PERKABUPATEN TAHUN 2021
Target Penemuan Realisasi Spesimen
No Kabupaten AFP Penemuan AFP AFP Rate adekuat
1 JEMBRANA 1 4 6.46 100.0
2 BULELENG 3 3 1.93 100.0
3 TABANAN 2 2 2.45 100.0
4 BADUNG 3 7 4.49 85.7
5 GIANYAR 2 2 1.84 50.0
6 KLUNGKUNG 1 2 4.00 100.0
7 BANGLI 1 2 3.96 100.0
8 KARANGASEM 2 4 4.10 100.0
9 KOTA_DENPASAR 4 4 0.92 33.3
BALI 20 30 2,86 86,2
 PENCAPAIAN INDIKATOR SURVEILANS AFP
PERKABUPATEN TAHUN 2022
Target Penemuan Realisasi Non Polio AFP Spesimen
No Kabupaten AFP Penemuan AFP Rate adekuat
1 JEMBRANA 1 6 9.77 33.3
2 BULELENG 3 8 4.56 50.0
3 TABANAN 2 5 6.20 100
4 BADUNG 3 13 7.62 61,5
5 GIANYAR 2 9 8.34 66,7
6 KLUNGKUNG 1 3 6.00 66,7
7 BANGLI 1 1 2.00 100.0
8 KARANGASEM 2 4 4.15 50.0
9 KOTA_DENPASAR 4 2 0.91 50.0
BALI 20 51 3,79 60,8
 PENCAPAIAN INDIKATOR SURVEILANS
CAMPAK/RUBELA PERKABUPATEN TAHUN 2021
Target
No Kabupaten Penemuan Penemuan Discarded Positif Positif
Kasus Klinis Kasus Klinis Rate Campak rubela

1 JEMBRANA 6 6 0.71 1 0
2 BULELENG 13 5 0.45 0 0
3 TABANAN 9 20 2.88 3 4
4 BADUNG 14 32 3.37 3 5
5 GIANYAR 10 2 0.38 0 0
6 KLUNGKUNG 4 3 0.55 1 1
7 BANGLI 5 0 0.00 0 0
8 KARANGASEM 8 1 0.00 1 0
9 KOTA_DENPASAR 20 26 2.01 2 4
BALI 89 95 1,46 11 14
 PENCAPAIAN INDIKATOR SURVEILANS
CAMPAK RUBELA PERKABUPATEN TAHUN 2022
Target Discarde
Penemua IR campak IR rubella
Penemua d Rate Positif Positif
No Kabupaten n Kasus n Kasus ≥2/100.0 Campak <1/1000. rubela <1/100000
Klinis 000 pddk 0 pddk
Klinis 00 pddk
1 JEMBRANA 6 11 3.53 1 3.53 0 0
2 BULELENG 13 18 1.93 2 2,97 0 0
3 TABANAN 9 33 6,61 2 4,41 1 2,20
4 BADUNG 14 36 3.30 3 4,12 3 4,12
5 GIANYAR 10 27 4,45 1 1,89 0 0,00
6 KLUNGKUNG 4 26 11,02 2 11,02 2 11,02
7 BANGLI 5 12 2.60 0 0 1 4.33
8 KARANGASEM 8 14 2,37 2 4,73 1 2,37
9 KOTA_DENPASAR 20 41 2,75 3 2,95 0 0
BALI 89 218 3,61 16 3,54 8 1,77
 Form Investigasi Kasus dan List Kasus : KIRIM MINGGUAN
Laporan Dinkes Provinsi/RS Sentinel*

AFP • FP1, KU60, RM

• FP5 (List Kasus)

Campak-Rubela
• MR-01
• MR-02 (List Kasus)
• MR-05 (Rekap KLB)

Difteri
• Form konsultasi ke Komite Ahli (Whatsapp Grup) (1x24 jam)
• DIF-01
• DIF-03 (List Kasus)

TN • TN-01
• TN-02 (Rekap Kasus)

Pertusis • PERT-01
• PERT-02 (List Kasus)

CRS* • RS Sentinel via web pd3i.org

Alur Pelaporan Surveilans PD3I

• Meneruskan form Pusat

investigasi kasus, Laboratorium
kirim melalui Mengirim bulletin • Mengirim database hasil lab
WA/email (tiap hari dan umpan balik AFP: PLIFA (ms access), mingguan
Kab/Prov/Pusat melakukan monitoring rutin Kamis) mingguan, bulanan, MR: MLIS (epi-info), bulanan
SKDR: dan triwulan
• Merekap dalam list Difteri: excel/pdf,
• Memastikan kasus yang dilaporkan di kasus kirim ke Pusat • Dikirim melalui email
SKDR ditindaklanjuti tiap tanggal 15
• Memastikan data di SKDR sama dengan melalui email
lap rutin PD3I
Lab kirim ke Provinsi by email/WA dalam bentuk PDF
Provins
• Meneruskan form
i
investigasi kasus,
kirim ke Provinsi
melalui WA atau Provinsi meneruskan hasil lab by WA ke kab/kota
SKDR diantar langsung Kab/kota meneruskan hasil lab by WA ke Puskesmas/RS
Bersama specimen
(setiap minggu pada
hari Selasa)
• Merekap dalam list
• Setiap kasus kirim ke
Minggu Provinsi by WA (tiap Kab/
Puskesmas Kota
mengirim tanggal 10)
data agregat
ke SKDR • Segera setiap ada kasus
melalui • Mengirimkan form
WA/SMS investigasi kasus
• Segera: EBS o AFP : FP1/KU60/RM
(event based o Campak: MR01 • Notifikasi suspek PD3I 1x24
surveillance) o Difteri: DIF-01 Jam, melalui WA
langsung o TN: TN-01 • Laporan mingguan (form
input di SKDR o Pertusis: PERT-01 PD3I-RS), melalui WA
• Melalui WA/langsung
diantar bersama
spesimen

Puskesma
s
RS Download Juknis dan Format Pelaporan:
bit.ly/SurvPD3I
*Kecuali TN, kasus dilaporkan tanpa pengambilan spesimen
 Tidak Boleh
kosong

Tanggal pelacakan
Tidak Boleh
tidak boleh
kosong
mendahului tanggal
mulai sakit /
lumpuh

Tanggal pengambilan
dan pengiriman
spesimen harus diisi
dan sesuai dengan
data pada form
pengiriman
spesimen Tidak
Boleh
koson
g

Contoh Laporan FP1

 Wajib
Melampirkan

Jika ada paralisis

residual

Contoh laporan KU60 dan RM

 Tidak Boleh
kosong

Tanggal pelacakan
Tidak Boleh tidak boleh
kosong mendahului tanggal
mulai rash

Tanggal pengambilan
dan pengiriman
spesimen harus diisi
dan sesuai dengan
data pada form
pengiriman Tidak
spesimen Boleh
koson
g
Formulir notifikasi suspek PD3I oleh
RS/faskes swasta
Formulir notifikasi
suspek PD3I oleh
RS/faskes swasta
 TERIMA KASIH

Pencatatan dan Pelaporan yang Lengkap dan Tepat

menjadi
CREDITS: Diese Kunciwurde
Präsentationsvorlage Keberhasilan Program
von Slidesgo erstellt, inklusive Icons
von Flaticon, Infografiken & Bilder von Freepik