Anda di halaman 1dari 33

PERSONALITY DEVELOPMENT

STIKOM Tunas Bangsa


Pematangsiantar

Pertemuan ke:
Sikap (Attitude)

04 Oleh :
Muhammad Ridwan Lubis
Program Studi
Sistem Informasi
Teknik Informatika

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
The Iceberg (Gunung Es)
How much do you see of an iceberg???

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


The Iceberg
• Hanya 10% bagian
dari Gunung Es yang
terlihat.
• 90% yang tersisa
berada di bawah
permukaan laut.
• Fenomena Gunung Es
ini juga berlaku pada
manusia …
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
The Iceberg

ILMU PENGETAHUAN
DIKETAHUI & KETERAMPILAN
ORANG LAIN PERMUKAAN LAUT

TIDAK
DIKETAHUI
ORANG LAIN

SIKAP
(ATTITUDE)

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Konsepnya...
• Sikap adalah konstruksi hipotesis yang mewakili
tingkat suka atau tidak suka individu terhadap
suatu objek.

• Sikap adalah penilaian positif atau negatif


terhadap isu, ide, orang, kelompok sosial,
benda dan sebagainya.
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
4 Kemungkinan Reaksi Terhadap
Objek Sikap

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Sikap Positif:
Kecenderungan yang menghasilkan sesuatu
yang diinginkan untuk individu dan
organisasi.

Sikap Negatif:
Kecenderungan pribadi yang menghasilkan
sesuatu yang tidak diinginkan untuk
individu dan organisasi.

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Komponen Sikap

Cognitive

Attitude
Affective

Behavioral

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar 9


Komponen Sikap
Kognitif
Opini atau keyakinan terhadap objek sikap
(positif dan negatif)

Afektif
Rasa senang atau tidak senang, berkaitan
dengan nilai-nilai (pos & neg)
Konatif/Behavioral (perilaku)
kesiapan seseorang untuk bertingkah laku
sesuai dengan objek sikapnya.(Aksi Postif
dan Negatif)
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar 10
Objek sikap : Pegawai/karyawan
kognitif
Gaji ku rendah.
Supervisor ku tidak adil.

Afektif
Aku marah karena betapa kecilnya aku di
gaji
Aku tidak suka dengan supervisor ku.

Konatif
Aku akan mencari pekerjaan lain yang
lebih baik gajinya.
Aku akan mencari pekerjaan lain.
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar 11
Fungsi Sikap
INSTRUMENTAL

KNOWLEGE ATTITUD EGO DEFENCE


E

VALUE
EXPRESSION
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
Fungsi Sikap
Value-Expressive Function
• Memungkinkan kita utk mengekspresikan siapa kita dan
apa yg kita yakini.
Ego-defensive Function
• Sikap melindungi diri, menutupi kesalahan, agresi, dsb,
dalam rangka mempertahankan diri, (e.g. phobia).
Knowledge Function
• Sikap membantu memahami lingkungan (sbg skema)
dengan melengkapi evaluasi tentang obyek di lingkungan.
Utilitarian/Instrumental Function
• Sikap memungkinkan individu untuk memperoleh atau
memaksimalkan reward dan meminimalkan punishment.
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
Ciri-ciri Sikap
1. Merupakan evaluasi seseorang tentang
suatu obyek, kejadian, situasi yg memiliki 2
kutub yg bertolak belakang
Like >< Dislike
Pro >< Kontra
Positif >< Negatif
Setuju >< Tidak Setuju
Misal :
•Setujukah Anda dengan penerapan Hukuman
Mati di Indonesia ?
• Setujukah Anda dengan Aborsi?
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
Lanjutan . . .
2. Obyek Sikap Dapat Berupa
– Orang /manusia
Misal :Presiden RI, Mertua, Rektor, dll
– Sesuatu yg abstrak (konsep)
Misal :Aborsi,Hukuman mati,Perselingkuhan
– Entity (obyek yang ada/nyata)
Misal : Perkuliahan SKS, Sinetron telenovela
3. Sikap Bukan/Tidak Sama Dengan Belief
– SIKAP : evaluasi yg berupa perasaan individu tentang suatu
obyek/kejadian
– BELIEF (keyakinan) : berupa pikiran2 (proses kognitif) yg
melibatkan obyek dengan atribut2nya
Misal : Siapa calon presiden RI 2024 ?
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
Lanjutan . . .
4. Sikap dianggap penting,karena diasumsikan mendasari
tingkah laku seseorang. Jadi sikap positif atau negatif,
diramalkan tingkah lakunya akan sesuai dengan sikapnya.
Akan tetapi pada kenyataannya tdk selalu demikian.

Misal, Sikap positif pada perkawinan campuran (antar


etnis) tetapi tidak setuju (negatif), bila anaknya menikah
dengan suku yang berbeda.

5. Sikap merupakan ekspresi seseorang yang berupa


kesimpulan evaluasi terhadap objek tertentu.

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Pembentukan Sikap: Melalui Proses Belajar
Sosial
1. Classical Conditioning
Teori ini dikenal juga sebagai teori belajar “learning by
association”, bila suatu stimulus yang mengakibatkan
munculnya respon emosional diulang berkali kali
bersamaan dengan stimulus yang lain yang tidak
memberikan respon emosional, maka pada akhirnya
stimulus yang kedua juga akan memberikan respon
emosional yang sama dengan stimulus pertama.
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
Jangan musik
klasik ahh..
Bosan...

Ketika anak sudah besar:


musik klasik = membosankan

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


2. Instrumental Conditioning:

Adalah perilaku akan meningkat (dilakukan) bila diikuti


oleh adanya penguatan (reinforcement) yang positive,
begitu pula sebaliknya akan berkurang (tidak dilakukan)
bila penguatannya bersifat negatif misalnya hukuman
(punishment).
Setiap kali Cindy latihan balet,
ibunya selalu membelikan ice
cream setelah latihan

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


3. Modeling (meniru)
Modeling yang artinya
meniru, dengan kata lain
juga merupakan proses
pembelajaran dengan
melihat dan
memperhatikan perilaku
orang lain kemudian
mencontohnya.

Like father like son

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Pembentukan Sikap: Melalui Social
Comparison

Proses dimana individu membandingkan


dirinya dengan orang lain untuk
menentukan apakah pandangannya
terhadap kenyataan sosial, benar ataukah
salah.

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Pembentukan Sikap: Karena Faktor
Bawaan/Genetik ?

Ternyata orang
kembar banyak
memiliki persamaan
sikap (walaupun
dibersarkan secara
terpisah)

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Kita perlu meneliti sikap karena:
•Sikap sangat mempengaruhi cara kita berpikir (skema kognitif)

Misalnya: Ibu Ani setuju jika


anak menikah pada usia muda
(antara 17 – 20 tahun),
sedangkan Ibu Ina
berpendapat usia yang baik
untuk menikah adalah diatas
25 tahun.
Ibu Ani Ibu Ina

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Anak-anak memang
Makanya pernikahan tidak dapat
dini lebih baik kan mengontrol emosi

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


• Sikap juga mempengaruhi tingkah laku (walaupun tidak
secara langsung)
Di dalam militer dimana pasukan harus tunduk pada atasan dan
tidak boleh ada pendapat yang berbeda dengan atasan maka
tingkah laku akan mempengaruhi sikap.

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Dampak Sikap terhadap tingkah laku tergantung
Aspek-aspek dari Situasi, Sikap & Individunya :
1. Aspek Situasi
• Jika Situasi memungkinkan (tidak ada hambatan
norma) maka individu lebih bebas menampilkan tingkah
lakunnya.
• Jika ada tekanan/keterbatasan waktu individu tidak
lama berpikir, sikap = tingkah laku.
• Jika situasinya sesuai dengan sikap yang kita miliki,
maka individu cenderung menampilkan tingkah lakunya.

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Jika Ani seorang aktivis Perempuan
mendapat 2 undangan seminar:
Menghijaukan Kota dan Perempuan Dan
Rokok, kemungkinan seminar apa yan akan
dipilih Ani?

Kesimpulan: Situasi dan sikap


saling mempengaruhi.

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


2. Aspek Sikap:

• Sikap terbentuk melalui pengalaman langsung umumnya lebih


kuat.
• Makin kuat sikap (ekstrim, intensif, penting), makin besar
dampaknya terhadap tingkah laku makin sulit diubah.
• Penting atau tidaknya sebuah sikap tergantung dari:
kepentingan pribadi individu tsb., identifikasi sosial, relevansi
nilai.
• Makin kuat sikap, makin mudah diingat (attitude accessibility)

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


3. Aspek Individu:

Bagi orang-orang yang self


monitoringnya rendah, sikap lebih
dapat digunakan untuk
meramalkan tingkah lakunya
daripada orang yang self
monitoringnya tinggi.

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Mengukur Sikap
1)     Observasi Perilaku
Untuk mengetahui Sikap seseorang terhadap sesuatu dapat diperhatikan
melalui perilakunya, sebab perilaku merupakan salah satu indikator  Sikap
individu.
2)     Pertanyaan Langsung
Ada dua asumsi yang mendasari penggunaan metode pertanyaan langsung
guna mengungkapkan Sikap. 1) Asumsi bahwa individu merupakan orang yang
paling tahu mengenai dirinya sendiri. 2) Asumsi keterusterangan bahwa
manusia akan mengemukakan secara terbuka apa yang dirasakannya. Oleh
karena itu dalam metode ini, jawaban yang diberikan oleh mereka yang ditanyai
dijadikan indikator Sikap mereka. Akan tetapi, metode ini akan menghasilkan
ukuran yang valid hanya apabila situasi dan kondisinya memungkinkan
kabebasan berpendapat tanpa tekanan psikologis maupun fisik.
STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
3)     Pengungkapan Langsung
Pengungkapan langsung (direct assessment) secara tertulis dapat dilakukan
dengan menggunakan item tunggal maupun dengan menggunakan item ganda.
4)     Skala Sikap
Skala Sikap (attitude scales) berupa kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai
suatu objek Sikap. Salah satu sifat skala Sikap adalah isi pernyataannya yang
dapat berupa pernyataan langsung yang jelas tujuan pengukurannya akan tetapi
dapat pula berupa pernyataan tidak langsung yang tampak kurang jelas tujuan
pengukurannya bagi responden.
5)     Pengukuran Terselubung
Dalam metode pengukuran terselubung (covert measures), objek pengamatan
bukan lagi perilaku yang tampak didasari atau sengaja dilakukan  oleh seseorang
melainkan reaksi-reaksi fisiologis yang terjadi di luar kendali orang yang
bersangkutan.

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


Leonardo Da Vinci

“i love those who can smile in


trouble”

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar


- Terima Kasih -

STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar

Anda mungkin juga menyukai