Anda di halaman 1dari 14

APA ITU BAI’UL INAH?

Al-‘Inah berasal kata al-‘Ain yang berarti uang cash, karena pembeli


barang untuk sementara mengambil sejumlah uang cash sebagai
pengganti barang tersebut.   
Al-‘Inah juga berarti pinjaman atau kredit, karena orang tersebut
membeli barang dari penjual secara kredit.  
Jual Beli al-‘Inah adalah seseorang menjual barang kepada orang
lain secara kredit, kemudian dia membelinya kembali dari pembelinya
yang pertama secara kontan dengan harga yang lebih murah*

*Abdullah al-Bassam, Taudhih al-Ahkam: 3/215


DASAR SYARIAH

1. Jual Beli al-‘Inah hukumnya haram. Ini adalah pendapat mayoritas ulama dari


madzhab Hanafi, Maliki dan Hanabilah, berdasarkan hadist Abdullah bin
Umar  radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alahi wa
sallam bersabda:
ُ ‫عل َيْك ُْم ذُال ّ ً ال َ يَن ْ ِز‬
‫ع ُه َحتَّى تَ ْرجِ ُع ْوا ِإ ل َى ِدي ْ ِنك ُْم‬ ُ ‫اد َسل َّ َط‬
َ ‫اب ال ْبَقَ ِر َو َر ِضيْتُ ْم ِبال َّز ْر ِع َوتَ َركْتُ ُم ال ْجِ َه‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
َ ‫الله‬ َ َ ‫ِإ َذا تَبَايَ ْعتُ ْم ِبال ِْعيْن َ ِة َو َخ ْذتُ ْم ْذن‬
“Apabila kalian melakukan jual beli  Al-‘Inah, sibuk dengan peternakan dan terlena
dengan perkebunan,  serta meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kepada
kalian suatu kehinaan yang (Allah) tidak akan mencabutnya sampai kalian kembali
kepada agama kalian”. (HR  Abu Daud, berkata Ibnu Hajar di dalam Bulughu al-Maram: “
Diriwayatkan juga oleh Ahmad dari jalur ‘Atha’, dan para perawinya terpercaya serta 
dishahihkan oleh Ibnu al-Qhaththan )

2. Sedangkan Imam Syafi’i memperbolehkan jual beli ‘innah sesuai dengan sabda
Rasulullah SAW sebagaimana artinya: “Tukarlah biji-bijian kualitas buruk dengan uang,
dan dengan uang tersebut belilah biji-bijian kualitas baik”
Praktik Jual Beli I’nah Di Masyarakat

Contohnya adalah, Ogi membutuhkan uang untuk pembayaran semester. Lalu, Ogi
meminjam uang kepada Agi sebesar Rp. 8.000.000,-. Agi adalah seorang penjual
laptop, jika Agi meminjamkan uang kepada Ogi maka ia tidak boleh mengambil
keuntungan dari Ogi. Tetapi, Ogi adalah orang yang membutuhkan uang bukan
laptop. Maka, Agi menjual laptopnya kepada Ogi seharga Rp. 10.000.000,- secara
kredit. Karena Ogi tidak membutuhkan laptop maka ia menjual kembali laptop
tersebut kepada Agi seharga Rp. 8.000.000,- dan dibayar tunai.
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa Agi menjual laptop kepada Ogi
dengan harga yang lebih besar yang mana pembayaran yang dilakukan Ogi adalah
secara kredit untuk mendapatkan keuntungan. Kemudian, Ogi menjual kembali
laptop tersebut kepada Agi dengan harga yang lebih murah secara tunai sesuai
dengan jumlah uang yang dibutuhkan oleh Ogi. Maka transaksi tersebut dilarang
karena jual beli yang dilakukan hanya rekayasa untuk mengelabui akad riba
Kesimpulan!!!
jual beli ‘Inah (Bai’ Inah) merupakan praktik jual beli yang dilakukan oleh seorang
penjual sedangkan ‘Inah merupakan sebuah penjualan dimana seorang pembeli
membeli barang dari seorang penjual dengan harga yang telah ditentukan secara
kredit dan kemudian barang tersebut dijual kembali oleh si pembeli kepada penjual
aslinya dengan harga yang lebih rendah dari pada harga beli sebelumnya.
Apa Itu Wakaf Produktif?

“Wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf


dari umat, yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga
mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan.Donasi wakaf
dapat berupa benda bergerak, seperti uang dan logam mulia,
maupun benda tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan”*

*http://www.rumahwakaf.org/wakaf-produktif/
Rukun Wakaf Produktif

RUKUN
Ada beberapa rukun wakaf :
1. Wakif (orang yang mewakafkan harta)

2. Mauquf bih (barang atau harta yang


diwakafkan)

3. Mauquf ‘Alaih (pihak yang diberi


wakaf/peruntukan wakaf)

4. Shighat (pernyataan atau ikrar wakif


sebagai suatu kehendak untuk
mewakafkan sebagian harta bendanya).

5. Nazhir ( orang yang mengelola harta


wakaf*

*Muhammad Ismâil Kahlany, Subul al-Salâm, jilid III (Bandung: Dahlan, 1982)
Dasar Syariah
Surat Ali ‘Imran Ayat 92
َ ‫لَ ْن تَنَالُوا ْالبِ َّر َحتَّ ٰى تُ ْنفِقُوا ِم َّما تُ ِحب‬
‫ُّون ۚ َو َما تُ ْنفِقُوا ِم ْن َش ْي ٍء فَِإ َّن هَّللا َ بِ ِه َعلِي ٌم‬
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang
kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wa sallam bersabda,
ُ‫ح يَ ْد ُعو لَه‬ َ ‫اريَ ٍة َو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه َو َولَ ٍد‬
ٍ ِ‫صال‬ َ ‫ط َع َع َملُهُ ِإاَّل ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة ِم ْن‬
ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬ َ َ‫ان ا ْنق‬
ُ ‫ات اِإْل ْن َس‬
َ ‫ِإ َذا َم‬

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang shalih” (HR.
Muslim no. 1631)

*https://rumaysho.com/12119-hadits-wakaf-01-wakaf-termasuk-amal-jariyah.html

*https://tafsirweb.com/1224-surat-ali-imran-ayat-92.html
Praktik Wakaf Produktif Di Masyarakat

February 20, 2019


Praktek wakaf produktif di Yordania
Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Wakaf Indonesia, Dr. Uswatun Hasanah, MA dikutip
dalam www.bwi.or.id menyebutkan, wakaf uang di Yordania dikolaborasikan dengan zakat tanah atau properti.
Hasil dari pengelolaan wakaf  kemudian digunakan untuk berbagai keperluan, yaitu pertama, memperbaiki
perumahan penduduk di beberapa kota. Kedua, membangun perumahan petani dan pengembangan tanah
pertanian di dekat kota Amman. Luas wilayah tersebut yaitu 84 dunum (dunum adalah empat persegi dengan
luas kira-kira 900 M2). Dalam wilayah tersebut terdapat 1.600 pohon anggur, zaitun, buah badam dan
kurma. Ketiga, mengembangkan tanah pertanian sebagai tempat wisata di dekat Amman. Di tanah pertanian ini
terdapat 2300 pohon zaitun, anggur, kurma, dan buah badam. Keempat, membangun sebuah tempat suci di
daerah Selatan Yordan dengan luas area 122 dunum dan memiliki 350 pohon Zaitun.

*Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Wakaf Indonesia, (Dr. Uswatun Hasanah, MA) 
Kesimpulan
Wakaf merupakan salah satu lembaga keuangan Islam di samping zakat, infak dan
shadakah yang menjadi salah satu alternatif yang mampu mengatasi permasalahan
yang saat ini menimpa masyarakat terutama kemiskinan. Dengan pengelolaan wakaf
secara produktif diharapkan mampu membantu pemerintah mencari penyelesaian
dari masalah yang ada. Namun yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengubah
pemahaman masyarakat yang menganggap bahwa wakaf hanya sebatas pada benda
tidak bergerak yang tidak dapat dikelola secara produktif. Dalam pelaksanaannya
wakaf dikelola oleh nazhir wakaf.
Nazhir wakaf harus memiliki kemampuan yang memadai sehingga mampu mengelola
wakaf secara maksimal. Selain itu perlu adanya regulasi peraturan perundangan
wakaf yang memberikan urgensi bahwa wakaf tidak hanya untuk kepentingan ibadah
tetapi pemberdayan wakaf secara produktif untuk kepentingan sosial yaitu untuk
kesejahteraan umat. Dengan pemahaman baru dan pengelolaan wakaf produktif
secara maksimal maka diharapkan akan mampu mengatasi masalah yang saat ini
sedang melanda umat.

Anda mungkin juga menyukai