Prinsip-Prinsip Pemungutan Pajak
Prinsip-Prinsip Pemungutan Pajak
PEMUNGUTAN PAJAK
Pada mulanya sistem pemungutan pajak tergantung
selera penguasa. Kewenangan penguasa meliputi,
penetuan WP, OP, dasar pengenaan, tarif pajak. Ex.:
1. Kewengan Raflles menciptakan landrent pada sawah,
tegalan, kolam ikan, hutan nipah dll.
2. Kewengan raja Lodwijk XIV menarik pajak untuk
menyenangkan isterinya
Kewenangan itu akibat belum adanya prinsip/pedoman
pemungutan pajak yg dibuat oleh perwakilan rakyat
dan yg harus dipatuhi oleh penguasa/pemerintah
A. Menurut Adam Smith (Skotlandia 1723-1790),
seorang filosof & bpk aliran ekonomi modern, ada
4 kaedah/prinsip (Four Maxims/four canons):
1. Equality, adanya keseimbangan berdasar
kemampuan masing-masing wajib pajak. Tiap
orang yg punya kondisi yg sama dikenakan pajak
yg sama pula.
2. Certainty, menekankan adanya kepastian dlm
pemungutan pajak, meliputi aturan hukumnya,
subyek pajak, obyek pajak & tatacara pemungutan.
3. Convenience, pemungutan dilakukan pada saat &
waktu yg tepat.
4. Efficiency, pemungutan pajak harus dilakukan
dengan biaya yang serendah-rendahnya.