AKA230
Visi
Menjadi salah satu lembaga pendidikan
tinggi ekonomi dan bisnis yang unggul dan
bermatabat di ASEAN pada tahun 2030
Misi
Menyelenggarakan pendidikan tinggi
dibidang ekonomi dan bisnis secara
profesional dan kompetitif untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas
dan berdaya saing internasional
dengan menjunjung tinggi integritas,
moral, imtaq dan berbudaya
Desy Amaliati Setiawan, SE, M.Ak
JENIS-JENIS PAJAK
SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK
TEORI YANG MENDUKUNG PERPAJAKAN
ASAS-ASAS PERPAJAKAN
HUKUM PAJAK
Jenis-Jenis Pajak :
Pajak
Pajak Pajak
Subyektif Obyektif
a. Pajak Langsung yaitu pajak yang dimaksudkan untuk dipikul sendiri oleh
yang membayarnya. Jadi pajak jenis ini tidak bisa dilimpahkan atau digeser
kepada pihak lain
Misalnya Pajak Penghasilan ( PPh ), PPh tidak bisa dilimpahkan atau digeser
kepada orang / pihak lain untuk menanggungnya.
Pajak Pusat ( Pajak Negara ) yaitu pajak yang wewenang pemungutannya ada ditangan
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
Misalnya Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan.
b. Pajak Daerah yaitu pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah dan
digunakan untuk kepentingan pembiayaan rumah tangga pemerintah daerah tersebut.
1. Syarat keadilan
2. Syarat Yuridis
3. Syarat Ekonomis
4. Syarat Finansial
5. Syarat Kesederhanaan
Syarat Pemungutan Pajak :
3. Syarat Ekonomis
Tidak mengganggu kelancaran kegiatan ekonomi & menghambat lajunya
usaha masyarakat Wajib Pajak, sehingga tidak menimbulkan kelesuan
ekonomi masyarakat;
4. Syarat Finansial → Efisien dalam biaya pemungutannya
Biaya pemungutan pajak jangan sampai lebih besar daripada pajak yang
diterima
5. Syarat Kesederhanaan
Sistem pemungutan pajak harus sesederhana mungkin sehingga memudahkan
masyarakat untuk memenuhi kewajibannya
Teori-Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak :
1.Teori Asuransi
2.Teori Kepentingan
3.Teori Gaya Pikul
4.Teori Bakti
5.Teori Asas Gaya Beli
Teori Asuransi :
Negara melindungi jiwa, raga, harta dan hak-hak rakyat karenanya rakyat harus membayar
pajak yang di-ibiratkan premi asuransi atas jaminan perlindungan.
2. FICTIEVE STELSEL
PPh PASAL 25
Contoh : Nakamura warga negara jepang yang pada bulan Agustus 2021 memperoleh
penghasilan dari perusahaan di Indonesia sebesar Rp. 200.000.000 dan dari Singapura sebesar
USD 3,500. Menurut peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia , Nakamura bukan WP DN.
Asas Sumber :
c. Asas Kebangsaan
Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak
dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.
Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan
atas setiap orang asing yang bukan berkebangsaan
Indonesia tetapi bertempat tinggal di Indonesia.
Asas Kebangsaan :
Asas ini disebut juga asas nationalitiet. Dalam asas ini pemungutan
pajak didasarkan pada kebangsaan seseorang. Yang berhak memungut
pajak adalah negara yang menjadi kebangsaan orang tersebut.
•HUKUM PAJAK
Hukum Pajak
Hukum pajak adalah satu produk hukum dan menjadi bagian dari ilmu
hukum yang mengatur hak dan kewajiban perpajakan dari sisi
pemerintah ataupun wajib pajak yang perlu dipatuhi dan dijalankan.
Dengan demikian, hukum pajak tidak terlepas dari sanksi hukum
sebagai konsekuensi agar pemerintah (fiskus) ataupun wajib pajak
menaati peraturan pajak tersebut. Adapun, konsekuensi yang dimaksud
ialah sanksi hukum berupa sanksi administrasi dan sanksi pidana.
Pengertian Hukum Pajak :
Contoh bentuk dari hukum pajak materiil ialah Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Penghasilan (PPh), dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPN dan PPnBM).
Hukum Pajak Formil
Hukum pajak formil ialah hukum yang memuat terkait prosedur untuk
mewujudkan hukum pajak materiil menjadi suatu kenyataan atau
realisasi. Hukum pajak formil ini memuat tentang tata cara atau
prosedur penetapan jumlah utang pajak, hak-hak fiskus untuk
pengadaan monitoring dan evaluasi.