AKA230
Visi
Menjadi salah satu lembaga pendidikan
tinggi ekonomi dan bisnis yang unggul dan
bermatabat di ASEAN pada tahun 2030
Misi
Menyelenggarakan pendidikan tinggi
dibidang ekonomi dan bisnis secara
profesional dan kompetitif untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas
dan berdaya saing internasional
dengan menjunjung tinggi integritas,
moral, imtaq dan berbudaya
Desy Amaliati Setiawan, SE, M.Ak
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
SUBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
TARIF PAJAK
SUBJEK PAJAK
SUBJEK PAJAK
Pasal 2 ayat (1)
- ORANG PRIBADI
BADAN
SUBJEK PAJAK
ORANG PRIBADI :
- BERTEMPAT TINGGAL / BERADA DI INDONESIA
LEBIH DARI 183 HARI DLM 12 BULAN; ATAU
- DALAM SUATU TAHUN PAJAK BERADA DI
INDONESIA DAN MEMPUNYAI NIAT BERTEMPAT
TINGGAL DI INDONESIA
BADAN
YANG DIDIRIKAN ATAU BERTEMPAT KEDUDUKAN DI
INDONESIA
WARISAN YANG BELUM TERBAGI
SUBJEK PAJAK
LUAR NEGERI
Pasal 2 ayat (4)
Menurut UU Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 , Pasal 2 ayat 3(a), yang dimaksud Subjek Pajak Dalam
Negeri adalah :
1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia;
2. Orang Asing yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan;
3. Orang asing yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat
tinggal di Indonesia.
Menurut UU Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 , Pasal 2 ayat 4(a) & ayat 4 (b) , yang
dimaksud Subjek Pajak Luar Negeri adalah :
1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
2. Orang Asing yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga)
hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan;
MENURUT KEADAAN
YANG SEBENARNYA
KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF
Pasal 2A ayat (1),(2),(3),(4) dan (5)
MULAI : MULAI :
- SAAT DILAHIRKAN SAAT MENERIMA MULAI :
- SAAT BERADA ATAU /MEMPEROLEH SAAT TIMBULNYA
BERNIAT TINGGAL PENGHASILAN DARI WARISAN
DI INDONESIA INDONESIA
BADAN BUT
MULAI : MULAI :
SAAT DIDIRIKAN/ SAAT MELAKUKAN
BERKEDUDUKAN USAHA/KEGIATAN
DI INDONESIA MELALUI BUT DI
INDONESIA
TIDAK TERMASUK SUBJEK PAJAK
Pasal 3
P E N G H A S I LA N
Laba usaha
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk :
1. keuntungan krn pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan
badan lainnya sbg penggantian saham/penyertaan modal;
2. keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan lainnya
krn pengalihan harta kpd pemegang saham, sekutu atau anggota;
3. keuntungan krn likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,
pemecahan, atau pengambilalihan usaha;
4. keuntungan krn pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau
sumbangan, kec. yang diberikan kpd keluarga sedarah dlm garis
keturunan lurus satu derajat, dan badan keagamaan atau badan
pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yg
ditetapkan oleh Menkeu, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha,
pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak yg
bersangkutan
OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)
Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan krn jaminan pengembalian utang
Deviden, dgn nama dan dlm bentuk apapun, termasuk deviden dari perusahaan asuransi kpd
pemegang polis, dan pembagian SHU koperasi
premi asuransi,
12.345.678.9-012.345
KODE WAJIB PAJAK :
1-2 = KD JENIS WP
3-8 = KD NOMOR URUT
9 = KD ANGKA PENGECEKAN
adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
(Pasal 1 angka 6 UU KUP)
WAJIB PAJAK
MEMENUHI PERSYARATAN
■ SUBJEKTIF
■ OBJEKTIF
MENDAFTARKAN DIRI
DIBERIKAN NPWP
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI
Penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU KUP
Penagiha
n Pajak
PPN dan dengan Pajak
PPh PBB BPHTB
PPnBM Surat Lain
Paksa
(PPSP)
Wajib Pajak (WP)
Pasal 1 Angka (1)
Pemungut /
Pemotong Pajak
Tertentu
Badan
Kewajiban Wajib Pajak (WP)
Pasal 2 Ayat (1), dan (2)
NPWP PKP
WP Badan/ WP OP WP OP Non
Usahawan Usahawan
Tempat Pendaftaran dan Pelaporan
Pasal 2 Ayat (1), dan (3)
KPP Tempat
Kedudukan Usaha
• Berlaku dan KPP Tempat
bagi WP Tinggal
Badan atau • Berlaku
WP OP bagi WP OP
yang tak yang
berkegiatan berkegiatan
usaha di usaha di
tempat KPP Tempat
tempat
tinggal. Kedudukan Usaha tinggal.
Tempat Pendaftaran dan Pelaporan
WP atau PKP Tertentu
WP BUMN berikut anak perusahaan yang dimiliki minimal 50%. KPP BUMN
WP PMA yang tidak masuk bursa, kecuali telah terdaftar di KPP domisili. KPP PMA
WP BUT dan WNA berkedudukan di DKI Jakarta dan di wilayah kerja KPP Badora
Kanwil DJP Jawa Bagian Barat I dan III, kecuali Cirebon, Majalengka,
Indramayu, dan Kuningan.
WP yang pernyataan pendaftaran emisi saham telah dinyatakan efektif oleh KPP Perusahaan Masuk Bursa
Bapepam, - LK perusahaan efek non bank, reksadana, serta KIK-EBA,
kecuali telah terdaftar di KPP setempat ,dan WP emiten BUMN.
WP OP yang memiliki beberapa tempat usaha. KPP tempat tinggal atau tempat
kegiatan usaha.
41
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP-OP
Syarat Pendaftaran
Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui kuasa.
Melampirkan fotokopi KTP/ Paspor ditambah Surat Keterangan Tempat Tinggal dari
instansi yang berwenang, sekurang – kurangnya Lurah/ Kepala Desa.
Khusus bagi WP yang melaksanakan usaha, melampirkan pula fotokopi Surat Ijin
Usaha/ Keterangan Tempat Usaha.
Jangka Penerbitan
Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat Keterangan Terdaftar, dan
SPPKP (Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak).
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP Badan, Pemungut/ Pemotong
Syarat Pendaftaran
Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui kuasa.
Khusus bagi WP Badan, melampirkan fotokopi Akte Pendirian; Penunjukan dari Kantor Pusat
(untuk BUT), KTP/ Paspor salah satu pengurus, dan Surat Izin Usaha/ Keterangan Tempat
Usaha.
Khusus bagi Pemungut/ Pemotong, melampirkan fotokopi Surat Penunjukan Sebagai
Bendaharawan, dan Tanda Bukti Diri Bendaharawan.
Jangka Penerbitan
Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat Keterangan Terdaftar, dan SPPKP (Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak).
NPWP atau Pengukuhan Secara Jabatan
WP Memenuhi syarat
memperoleh NPWP.
WP Memenuhi syarat
Dikukuhkan sebagai
PKP
Peran WP
• Mengajukan permohonan dengan Surat Pernyataan Pindah kepada KPP
Lama bagi WP Badan atau KPP Baru bagi WP OP.
• Apabila WP salah mengirimkan Surat Pernyataan Pindah, KPP penerima
harus meneruskan ke KPP yang berwenang.
Peran KPP Lama
• Menerbitkan Surat Pindah kepada WP Badan, maksimal 1 hari kerja sejak
penerimaan permohonan.
• Menerbitkan Surat Pencabutan SKT atau SPPKP, maksimal 1 hari kerja sejak
penerimaan tembusan Kartu NPWP, SKT, atau SPPKP dari KPP Baru.
WP yang piutangnya
WP BUT menghentikan dihapuskan akibat tidak Dirjen Pajak menganggap
kegiatannya di Indonesia. memiliki kekayaan atau perlu, atas WP tertentu.
meninggal tanpa warisan.
Tempat Tinggal
Orang Pribadi
1 0 s/d Rp 60.000.00,00 5%
2 Di atas Rp 60.000.000,00 s/d Rp 250.000.000,00 15%
Tahun Pajak adalah jangka waktu satu tahun takwim atau tahun
kalender (1 Januari s/d 31 Desember), kecuali Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim.
Apabila tahun pajak tidak sama dengan tahun takwim, maka yang
menjadi pedoman dalam menetapkan tahun pajak adalah
banyaknya bulan dalam tahun tersebut.
PERUBAHAN TAHUN BUKU DAN ATAU
METODE PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (6) UU KUP
PERUBAHAN
METODE
PEMBUKUAN,
misal :
TAHUN BUKU Pengakuan
Penghasilan
& biaya
Metode Penyusutan
- Harus mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pajak Aktiva Tetap
- Diajukan sebelum dimulainya tahun buku yang Metode Penilaian
bersangkutan dengan alasan-alasan perubahan
Persediaan
SANKSI PAJAK
SANKSI ADMINISTRASI
ATAS KETERLAMBATAN atau TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
Pasal 7 (1) UU KUP
WP TERLAMBAT/
TIDAK MENYAMPAIKAN