Anda di halaman 1dari 8

DASAR-DASAR PERPAJAKAN DAN PROSEDUR PELAPORAN

DASAR PENGENAAN WAJIB PAJAK


1. Orang Pribadi
2. Badan (Perusahaan) : PT,CV,UD, BUMN/BUMD, Yayasan ,
Organisasi dll
3. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
DASAR MULAI DAN BERAKHIRNYA KEWAJIBAN PAJAK
MULAI BERAKHIR

Subjek Pajak Dalam Negeri Orang Subjek Pajak Dalam Negeri Orang Pribadi :
Pribadi :  Saat meninggal.
 Saat dilahirkan  Saat meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.
 Saat berada di Indonesia atau bertem
pat tinggal di Indonesia
Subjek Pajak Dalam Negeri Badan: Subjek Pajak Dalam Negeri Badan:
 Saat didirikan atau bertempat  Saat dibubarkan atau tidak lagi ber tempat kedudukan di
kedudukan di Indonesia Indonesia

Subjek Pajak Luar Negeri melalui Subjek Pajak Luar Negeri melalui BUT :
BUT :  Saat tidak lagi menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
 Saat menjalankan usaha atau melaku melalui BUT di Indonesia
kan kegiatan melalui BUT di
Indonesia

Subjek Pajak Luar Negeri tidak Subjek Pajak Luar Negeri tidak melalui BUT :
melalui BUT :  Saat tidak lagi menerima atau memperoleh penghasilan dari
 Saat menerima atau memperoleh Indonesia
penghasilan dari Indonesia

Warisan Belum Terbagi : Warisan Belum Terbagi :


 Saat timbulnya warisan yang belum  Saat warisan telah selesai dibagikan.
terbagi.
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21

1. Pegawai.
setiap orang pribadi, yang melakukan pekerjaan berdasarkan suatu
perjanjian atau kesepakatan kerja, termasuk melakukan pekerjaan dalam
jabatan negeri atau BUMN/BUMD.
2. Penerima pensiun
Orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima/memperoleh imbalan
untuk pekerjaan yang dilakukan di masa lalu, termasuk orang pribadi atau
ahli warisnya.
3. Penerima honorarium
Orang pribadi yang menerima atau memperoleh imbalan sehubungan
dengan jasa, jabatan atau kegiatan yang dlakukannya.
4. Penerima upah
Orang pribadi yang menerima upah harian, upah mingguan, upah borongan,
atau upah satuan.
PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPH PASAL 21 :

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP ) Perorangan


Hitungannya :

TK : Tidak Kawin : 36 000.000 / tahun : 3 000.000/ bln


K/0 : Kawin : 54.000.000 / tahun : 5 400.000/ bln
K/1 : Kawin, anak satu : 58 .500.000/ tahun : 4 .875.000 /bl
K/2 : Kawin, anak dua : 63.000.000 / tahun : 5.250.000/ bl
K/3 : Kawin , anak tiga : 67.500.000/ tahun : 5.625.000/ bl

Untuk wajib pajak status kawin setiap anggota keluarga


tambahan Rp. 4 500.000
PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PPH PSAL 21
Penghasilan Kena Pajak ( PKP ) Badan

Lapisan Penghasilan Bruto Tarif Pajak

Di atas Rp 25.000.000 s/d Rp 50.000.000 5 %


Di atas Rp 50.000.000 s/d Rp 100.000.000 10 %
Di atas Rp 100.000.000 s/d Rp 250.000.000 15 %
Di atas Rp 250.000.000 s/d Rp.500.000.000 25 %
Di atas Rp 500.000.000 S/d Rp. 5 M 30 %
Di atas Rp. 5 M s/d dst... 35 %

UKMM : 0,5 %
PROSES PELAPORAN PAJAK

PROSES PELAPORAN PAJAK


PENGISIAN SPT :
1. Surat Setoran Pajak ( SSP )
2. NPWP
3. SPT Masa PPN
4. SPT Tahunan PPH WP Orang Pribadi ( 1770 ) Sebagai pemilik
toko / perusahaan
5. SPT Tahunan PPH WP Orang Pribadi ( 1770 S ) Sebagai
Karyawan
6. SPT Tahunan PPH WP Badan / Perusahaan ( 1771 )
7. SPT Tahunan PPH Pasal 21

Online : Mengunakan Kode Billing


PENGENAAN PAJAK DI INDONESIA :

1. Pajak Negara :
Pajak penghasilan ( PPh )
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah (PPN & PPn BM).
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

2 Pajak Daerah :
Pajak Propinsi
Pajak Kabupaten / Kota
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai