Anda di halaman 1dari 11

Konstitusionalisme

Pendahuluan
Terwujudnya suatu Negara yang adil dan makmur adalah cita-cita
luhur setiap bangsa yang diperoleh dari tegaknya nilai
konstitusionalisme dalam suatu Negara tersebut.
Konstitusionalisme adalah sesuatu yang merupakan sebuah
komponen integral dari pemerintahan yang demokratik, oleh karena itu
Negara yang demokratis haruslah menerapkan dan menjalankan
konstitusionalisme dalam jiwa bangsanya sehingga pemerintahan yang
demoratis dapat terwujud.
Pengertian Konstitusionalisme
Secara garis besar, pengertian dari konstitusi, konstitusional dan
konstitusionalisme inti dari pemaknaannya sama, akan tetapi
penggunaannya saja yang berbeda.
Secara etimologis, padanan seluruh istilah tersebut berasal dari
bahasa Latin, yaitu constituo atau constitutum, yang memiliki multi
makna tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jika merujuk
pada kamus besar bahasa Indonesia, konstitusionalisme merupakan
suatu paham mengenai pembatasan kekuasaan, dan jaminan hak-hak
rakyat melalui konstitusi. Konstitusionalisme itu lah yang melahirkan
suatu konstitusi menyesuaikan dengan keadaan bangsa dan zamannya.
Menurut William G. Andrews, tiga Konsensus yang menjamin prinsip dasar
tegaknya konstitusionalisme pada jaman modern ini adalah sebagai berikut:

1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama.


2. Sebagai landasan pemerintahan atau penyelenggaraan negara.
3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur-prosedur
ketatanegaraan.

Ciri-ciri negara yang konstitusional


a.   Demokrasi
b.   Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negaranya
c. ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat
fundamental
d.   Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga
bersifat fundamental.
Sementara Jimly Ashiddiqie menguraikan, bahwa konsensus yang
menjaga tegaknya konstitusionalisme Indonesia adalah lima prinsip
dasar Pancasila, yang berfungsi sebagai landasan filosofis-ideologis
dalam mencapai dan mewujudkan empat tujuan negara. Kelima prinsip
dasar tersebut adalah:
(1) ke-Tuhanan Yang Maha Esa;
(2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab;
(3) Persatuan Indonesia;
(4) Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan; dan
(5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Tujuan Negara
Sedangkan keempat tujuan negara yang harus dicapai meliputi:
(1) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesai;
(2) Meningkatkan kesejahteraan umum;
(3) Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
(4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan kedilan sosial.
Sesungguhnya konstitusionalisme adalah suatu paham yang
sudah sangat tua, yang hadir sebelum lahirnya gagasan tentang
konstitusi. Terbutkti konstitusionalisme sudah menjadi anutan
semenjak pemerintahan polis—negara kota jaman Yunani Kuno,
masa Romawi Kuno, dan sejarah kekhalifahan Islam, sebagaimana
terungkap dalam Piagam Madinah. Sederhananya
konstitusionalisme dihadirkan dengan tujuan untuk menjaga
berjalannya pemerintahan secara tertib. Hal ini seperti diutarakan
Walton H. Hamilton, bahwa “meski telah tua usianya, akan tetapi
konstitusionalisme masih menjadi satu paham yang paling efektif
untuk mengelola kekuasaan pada masa modern saat ini.”
Pemikir politik kontemporer Gabriel A. Almond, yang menyatakan
bahwa bentuk pemerintahan terbaik yang bisa diwujudkan adalah
pemerintahan campuran atau pemerintahan konstitsuional, yang
membatasi kebebasan dengan aturan hukum dan juga membatasi
kedaulatan rakyat dengan institusi-institusi negara yang menghasilkan
ketertiban dan stabilitas.
Berangkat dari konsensus yang berfungsi sebagai landasan filosofis-
ideologis itulah selanjutnya disusun konstitusi Indonesia, yang materi
muatannya merupakan cerminan dari paham konstitusionalisme yang
dianut Indonesia.
Fungsi Konstitusionalisme
Karena itu, biasanya isi konstitusi dimaksudkan untuk mengatur
mengenai tigal hal yang penting, yaitu:

a)    Menentukan pembatasan kekuasaan organ-organ Negara


b)    Mengatur hubungan antara lembaga-lembaga Negara yang satu
dengan yang lain
c)    Mengatur hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga Negara
dengan warga negara
Kesimpulan
• Konstitusionalisme adalah sesuatu yang merupakan sebuah komponen integral
dari pemerintahan yang demokratik, oleh karena itu Negara yang demokratis
haruslah menerapkan dan menjalankan konstitusionalisme dalam jiwa
bangsanya sehingga pemerintahan yang demoratis dapat terwujud.
• Sederhananya konstitusionalisme dihadirkan dengan tujuan untuk menjaga
berjalannya pemerintahan secara tertib.
• Konstitusi dimaksudkan untuk mengatur mengenai tigal hal yang penting, yaitu:
Menentukan pembatasan kekuasaan organ-organ Negara, mengatur hubungan
antara lembaga-lembaga Negara yang satu dengan yang lain, mengatur
hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga Negara dengan warga negara
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai