Perempuan
Indonesia
Untuk keadilan dan Demokrasi
Perkawinan anak
Inkonsistensi
Hukum
(Perlindungan
Anak) Kualitas
pembanguna
Manusia Rendah
DAMPAK PERKAWINAN ANAK
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
EKONOMI
PUTUS KELUARGA?
SEKOLAH PEKERJAAN
DENGAN
PENGHASIL-
AN RENDAH
TRAFIK-
KEHAMIL- ING
AN STRESS
BERESIKO PENDA-
RAHAN
KEMATIAN
IBU ATAU KDRT
BERAT BADAN
BAYI ATAU BAYI RENDAH
KEDUANYA
Upaya Koalisi Perempuan Indonesia untuk
mengurangi Perkawinan Anak di Jawa Barat
Nasional
Menginisiasi rancangan peraturan pemerintah pengganti Undang-undang (Perpu)
tentang pencegahan dan penghapusan perkawinan anak bersama Koalisi 18+
Tahun 2017 Koalisi Perempuan Indonesia bersama Koalisi 18+ melakukan Judicial
review (uji materi) UU no.1 tahun 1974 tentang perkawinan pada MK. Berkaitan
dengan pendewasaan usia perkawinan untuk anak perempuan menjadi 19 tahun.
KPI bersama Jaringan 18+ ikut dalam Penyusunan STRANAS Pencegahan
perkawinan anak ( Bappenas, 18 Juni 2019 )
Upaya Koalisi Perempuan Indonesia untuk
mengurangi Perkawinan Anak di Jawa Barat
Provinsi
Membangun & menguatkan Jaringan Organisasi masyarakat Sipil,
serta dinas terkait
Mendorong peraturan ditingkat Provinsi Jawa Barat
Kampanye Stop Perkawinan anak
Upaya Koalisi Perempuan Indonesia untuk
mengurangi Perkawinan Anak di Jawa Barat
Kabupaten ( Cabang )
Mendorong Peraturan Daerah/Perbub di 5 kabupaten (Kab. Cirebon, Kab.
Indramayu, kabupaten Bogor, Kabupaten bandung, dan kabupaten Sukabumi)
Aturan tentang batas minimal usia perkawinan perempuan adalah 18 tahun. ( sesuai
dengan UU Perlindungan anak dan UUD 45 pasal 27 )
Membentuk jaringan Stop Perkawinan Anak di 5 kabupaten ( kab.
Indramayu, Kab. Bandung, kab. Sukabumi, kab. Cirebon, kab. Bogor )
Upaya Koalisi Perempuan Indonesia untuk mengurangi Perkawinan Anak di Jawa
Barat
Perlunya revisi Perda Provinsi Jawa Barat no. 5 tahun 2006 tentang perlindungan Anak, agar
memasukkan definisi perkawinan anak ke dalam pasal tersebut. (link perda:
www.jdih.setjen.kemendagri.go.id )
Perlu Adanya Peraturan terkait Pencegahan perkawinan Anak dari tingkat Provinsi sampai tinglat
desa
Membangun jaringan Organisasi masyarakat sipil dalam upaya pencegahan perkawinan anak.
Perlunya sinergi antar stakeholder terkait ( DP3A, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kemenag
dan Bappeda )
Membangun kesadaran masyarakat agar terlibat aktif dalam upaya Pencegahan perkawinan anak
melalui pertemuan-pertemuan didesa(menggunakan Dana Desa
Perlu adanya Layanan dukungan untuk korban perkawinan anak
Dokumentasi KPI Jawa Barat