Anda di halaman 1dari 27

PEMERINAH

KABUPATEN MAGETAN

KEKERASANN TERHADAP
ANAK
“BULLIYING”
PERUNDUNGAN TERHADAP ANAK
& PERKAWINAN USIA ANAK
Disampaikan oleh
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Magetan

MTsN 10 Magetan

Dra. FURIANA KARTINI


dinasppkbpppamagetan@gmail.com / p2tp2akabupatenmagetan@gmail.com
Dasar Hukum :

1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah


Tangga (UU PKDRT)
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang
3. UU Nomor 7 tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial
4. Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
5. Undang-Undang No 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan
6. Undang- Undang No. 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual
7. Permen PPPA No 2 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penanganan Anak Koban kekerasan
8. Perda Kab.Magetan No 2 Tahun 2016 Tentang Penangan Perempuan dan anak Korban
Kekerasan
DATA PEMBUKA
Penduduk di Kabupaten Magetan
Laki – Laki : 339.089 Jiwa
Perempuan : 350.452 Jiwa
Total : 689.541 jiwa

Jumlah Anak di Kabupaten Magetan


Anak Laki – Laki : 81.596 Jiwa
Anak Perempuan : 77.207 Jiwa
Total Jumlah Anak : 158.803

Yang Dimaksud Dengan Anak : DATA PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN


(menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang KEKERASAN
Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tahun 2017 : 85 (Perempuan : 54 Kasus & Anak 31 Kasus)
tentang Perlindungan Anak) Tahun 2018 : 46 (Perempuan : 29 Kasus & Anak 17 Kasus)
ADALAH SEORANG YANG BELUM BERUSIA 18 TH Tahun 2019 : 78 (Perempuan : 32 Kasus & Anak 46 Kasus)
(termasuk anak didalam kandungan) Tahun 2020 : 138 (Perempuan : 62 Kasus & Anak 76 Kasus)
Tahun 2021 : 78 (Perempuan : 33 Kasus & Anak 46 Kasus)
Tahun 2022 : 58 (Perempuan : 23 Kasus & Anak 35 Kasus)
Sesuai dengan Undang-Undang No 16 Tahun 2019 Tentang Tahun 2023 (Jan-Mei) : 15 (Perempuan 8 & Anak 7)
Perkawinan batas Minimal Perkawinan untuk Laki-laki dan
Perempuan adalah 19 Tahun PEMOHON KONSELING PERKAWINAN USIA – 19 TH
Tahun 2020 = 168 Pasang
Tahun 2021 = 117 Pasang
Tahun 2022 = 93 Pasang
Tahun 2023 (Jan-Mei )= 37 Pasang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (pasal 26)
Orang tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab
untuk:

1. mengasuh, memelihara, mendidik, dan


melindungi anak;
2. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan minatnya;
3. mencegah terjadinya perkawinan pada usia
anak; dan
4. memberikan pendidikan karakter dan
penanaman nilai budi pekerti pada anak.
APA ITU KEKERASAN

Yuk, Kita Cek Bersama !


Kekerasan adalah segala tin-
dakan yang cenderung menyakiti
orang lain, berbentuk Fisik,
Psikis, bahkan Penelantaran

Dan di Sekolah Cenderung


Bullying
1. BULLYING
Pengertian Bullying
Bullying berasal dari bahasa Inggris (bully)
yang berarti menggertak atau mengganggu.
Bullying = Perundungan di Sekolah:
Sebagai perilaku agresif , terhadap siswa yang di-
lakukan berulang-ulang oleh seseorang/kelompok
siswa yang memiliki kekuasaan. terhadap siswa
lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti
orang tersebut
5 Kategori Bullying
- Kontak fisik langsung (memukul,mendoring,mencaar dll)
- Kontak verbal langsung (mengancam,merendahkan.memberi
pangilan nama (name calling) mempermalukan,mengejekdll)
- Perilaku non verbal langsung (melihat dengan
sinis,menjulurkan lidah,menampilkan ekspresi muka)
- Perilaku non verbal tidak langsung (mendiamkan,
mengucilkan mengirim surat kaleng)
- Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau
verbal)
Mengapa(penyebab) Bullying
Faktor internal ( dendam,terhina,tertekan dsb)
Faktor eksternal :
 Lingkungan keluarga (Rumah Tangga tidak harmonis, Otoriter, dll)

 Lingkunn sekitar rumah (sering berkelahi, bermusuhan, lingkungan Buruk dll)


 Lingkungan sekolah (guru dan siswa berbuat kasar,kurang perhatian,
Gank, anak Nakal, dll)
 Tayangan televisi (banyak tayangan TV yang tidak mendidik )
 Media Online / Internet (Kekerasan,Pornografi, Perjudian, dll)
Tanda-tanda anak korban bullyng
 Kesulitan dalam bergaul

 Merasa takut datang ke sekolah sehingga sering bolos

 Ketinggalan pelajaran

 Mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran

 Kesehatan fisik dan mental (jangka pendek/jangka panjang) akan

terpengaruh
Pencegahan agar tidak terjadi bullying
• Ikut terlibat dalam kegiatan yang positif (aktif)
• Tulus dan perhatian terhadap teman .
• Ceritakan pada teman tentang hari-hari mu
• Pikirkan kembali setiap tindakan dan keputusan
• Kenali orang yang kamu kagumi dan percaya
• Gunakan cara yang jauh dari kekerasan untuk memenangkan argumen
• bila saling membantu ucapkan terima kasih.
• Berkumpulah bersama keluarga setidaknya sekali seminggu
• Libatkan orang tua dalam PR.
• Terimalah perbedaan / tidak membeda bedakan
• Lawan (dengan melaporkan ke Guru / Wali Murid) bukan ber arti lemah
• Membaca untuk hoby dan menambah ilmu.
ADA BEBERAPA SARAN BAGI ANAK YANG
BERISIKO TERKENA BULLYING SEBAGAI BERIKUT:

 Jangan membawa barang berharga


 Jangan sendirian.
 Jangan cari gara-gara dengan pelaku bullying.
 Jika anda suatu saat anda terperangkap dalam
situasi bullying, kuncinya adalah tampil percaya diri
 Anda harus berani melapor pada orang tua,
guru, atau orang dewasa
4. Cara Mengatasi Bullying
 Pemahaman agama dan komunikasi
 Mengembangkan kecerdasan emosional
 Menyadarkan anak sebagai mahluk sosial
 Kebijakan menyeluruh di sekolah
 Membuat Program anti bullying
Solusi Kongkrit untuk Sekolah Melalui Bimbingan Konseling :

 Dalam rangka menanggulangi bullying di sekolah perlu ada upaya-upaya


bimbingan konseling yang terintegrasi. Pelaksanaan pemberian bimbingan
konseling kepada siswa sebagai pelaku dan penderita bullying.
dengan konseling kelompok atau konseling indivudual
 Pendekatan bimbingan konseling yang digunakan dalam mengatasi bul-
lying di sekolah ini, bisa dengan menggunakan pendekatan karekter anak ,
agar anak merasa nyaman tidak terintimidasi oleh Guru Pembimbing.
2. PERKAWINAN USIA ANAK

PENGERTIAN
Pernikahan usia anak adalah pernikahan yang terjadi
sebelum anak berusia 18 tahun serta belum memiliki kematangan
fisik, fisiologis, dan psikologis untuk
mempertanggungjawabkan pernikahannya

FAKTOR PENYEBAB
TINGKAT PENDIDIKAN
SOSIAL BUDAYA / ADAT
03

KEMISKINAN / EKONOMI PERGAULAN / HAMIL

04
05
Karakteristik Anak / Remaja

Semangat Tinggi
Mulai Jatuh cinta Rasa Ingin Tahu

Senang Berkumpul Dengan


Emosi Tidak Stabil Teman Sebaya Ego Tinggi
Namun, KENYATAANNYA …

Di Indonesia, 1 dari 9 anak perempuan


MENIKAH di bawah usia 18 tahun

= 375 anak menikah setiap harinya


Anak perempuan di wilayah
pedesaan berpeluang tiga
kali lebih besar untuk
menikah sebelum usia 18
tahun dibandingkan mereka
yang tinggal di wilayah
perkotaan
Sumber: SDG Child Marriage Fact Sheet (UNICEF Indonesia, 2017)
Anak perempuan dari rumah
tangga dengan tingkat pengeluaran
terendah berpeluang lima kali lebih
besar untuk menikah sebelum
berusia 18 tahun dibandingkan
mereka yang berasal dari Rumah
tangga dengan tingkat pengeluaran
tertinggi

Sumber: SDG Child Marriage Fact Sheet (UNICEF Indonesia, 2017)


Anak perempuan berpeluang
tiga kali lebih rendah untuk
menikah sebelum berusia 18
tahun jika kepala Rumah tangga
mereka telah menyelesaikan
universitas dibandingkan
dengan pendidikan dasar

Sumber: SDG Child Marriage Fact Sheet (UNICEF Indonesia, 2017)


PERKAWINAN ANAK PEREMPUAN ME-
NIKAH DI BAWAH 18 LE-
ANAK BIH RENTAN MENERIMA
MENGHAMBAT KEKERASAN (KDRT)
DIBANDINGKAN MEREKA
PERKEMBAN- YANG MENIKAH SETE-
GAN DAN KON- LAH 18 TAHUN

DISI ANAK PER- October 2016, pp. 1-14.


EMPUAN
Kidman, Rachel, ‘Child marriage and intimate partner vi-
olence: a comparative study of 34 countries’, Interna-
tional Journal of Epidemiology, 12
PERKAW- ANAK MENGHAM- IP
INAN BAT M
Putus
Pendidikan Sekolah

*AKI
Ibu *Ca. Serviks
Kesehatan *Preeklamsia SDGs
Goal
Anak *AKB
*Stunting 5.3
AKIBAT
BBLR
PERKAWINAN ANAK IPM
SDGs
Ekonomi Pekerja Anak Goal 1, 2,
3, 4, 5, 8,
10, 16
Upah Rendah KEMISKINAN

KDRT, KTA, Kesehatan


Mental
Lainnya
Identitas Anak

Pola Asuh Salah ke anak

Sumber: Deputi Bidang TKA, KPPPA, 2020


Perkawinan Anak
merupakan
PELANGGARAN
HAK ANAK
Yang berarti juga
PELANGGARAN
HAM
Menciptakan Iklim Positif dalam Rumah Tangga

1. Komitmen

3. Kreatif  Aksi
2. Komunikasi

Kunci Utama
3-K
MEMBANGUN RELASI DENGAN
CINTA
C CERMATI PERAN AYAH DAN IBU

I INGAT SELALU HAK ANAK:


PENUHI HAK DAN LINDUNGI

N NIATKAN UNTUK MEMBERIKAN YANG TERBAIK BAGI


ANAK

T TEMUKAN POTENSI PADA ANAK

A ANAK DAN ORANG TUA BERSAHABAT


LAYANAN PENGADUAN P2T-P2A

089 539 675 0822


1. Pengaduan Kekerasan
2. Konsultasi
3. Daftar Konseling ijin Nikah – 19 Tahun
Terima kasih
Dinasppkbpppamagetan

dinasppkbpppamagetan@gmail.com

P2T P2A Kabupaten Magetan

https://dppkbpppa.magetan.go.id/

Germasdppkbppamagetan

089 539 675 0822


(0351) 895 114

Anda mungkin juga menyukai