Anda di halaman 1dari 31

Proposal Penelitian

HUBUNGAN KADAR SERUM LAMININ


DENGAN KLASIFIKASI CT-MARSHALL DAN GCS
PADA PASIEN CEDERA OTAK AKIBAT TRAUMA
dr. Ferry Sudarsono

Pembimbing :
DR. Dr. Eko Prasetyo, SpBS(K)
DR. Dr. Maximillian Oley, SpBS(K)
Dr. F. L. Fredrik G. Langi, MMedStat. PhD
01 PENDAHULUAN

02 TINJAUAN PUSTAKA

03 KERANGKA PENELITIAN

04 METODOLOGI PENELITIAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

01
LATAR BE- 02 RUMUSAN
LAKANG MASALAH

03
TUJUAN 04 MANFAAT
PENELITIAN PENELITIAN
Pada 2014, rata-rata sebanyak 155
LATAR BE- orang di Amerika Serikat
LAKANG meninggal setiap harinya akibat Cedera
Otak akibat Trauma (COT).
LATAR BELAKANG
(LANJUTAN)

Direktur Jenderal Perhubungan Darat 2018,


‘Perhubungan darat dalam angka 2018’, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Jakarta.
LATAR BELAKANG
(LANJUTAN)

2013 2015 2018 2020

Limen, dkk Pardamean, dkk Prasetyo, dkk


LATAR BELAKANG
(LANJUTAN)
RUMUSAN MASALAH

01 Apakah perubahan kadar serum


laminin berhubungan dengan variasi
kategori dalam klasifikasi CT Marshall?

02 Apakah hubungan tersebut dipengaruhi


oleh GCS?
TUJUAN PENELITIAN
Membuktikan apakah perubahan kadar
01
serum laminin berhubungan dengan
variasi kategori dalam klasifikasi CT
Marshall.
02
Membuktikan apakah hubungan
tersebut
dipengaruhi oleh GCS.
MANFAAT PENELITIAN
01 Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang
lebih baik tentang hubungan laminin dan CT
Marshall dengan parameter klinis yaitu Glasgow
Coma Scale (GCS)
02 Penilaian kadar serum laminin dan penilaian CT
Marshall sebagai parameter prediktif tingkat
keparahan suatu trauma pada pasien COT
Tinjauan Pustaka
Brain Injury Association of America

Cedera Otak
kerusakan pada kepala (otak)
bukan bersifat kongenital/degeneratif
benturan fisik dari luar
penurunan/mengubah kesadaran
kerusakan kemampuan kognitif & fungsi fisik
KLASIFIKASI CEDERA OTAK

GARIS
KLINIS PATOLOGIS PERDARAHAN
FRAKTUR
• CKR • CEDERA
•POLA GARIS •EDH
(GCS 14-15) OTAK
FRAKTUR •SDH
• CKS PRIMER
•LOKASI •SAH
(GCS 9-13) • CEDERA
FRAKTUR •ICH
• CKB OTAK
•JENIS LUKA •IVH
(GCS 3-8) SEKUNDER
Cedera Otak
Primer
Tidak dapat Dapat dicegah
dicegah
- Neurotransmiter
- Eritrosit Membaik
- Inflamasi
- Asidosis
- Endogen Opioid
- Radikal Bebas Memburuk
PATOMEKANIS Reperfusi

ME COT
Cedera Otak Radikal Bebas

Sekunder
CEDERA KEPALA
COT
ATP
ATP ↑

MCP-1
MCP-1 ↑ ↑
Faktor sistemik Faktor lokal TNFα
TNFα ↑ ↑
IL-1β
IL-1β ↑

TGFβ
TGFβ ↑ ↑
MMP-9
MMP-9 ↑ ↑
SELULER

KELUARAN NEUROLOGIS JELEK

GEJALA SISA MATI

PERUBAHAN SELULER & MOLEKULER PADA CEDERA


OTAK SEKUNDER
PERUBAHAN NEUROVASKULAR SETELAH COT
LAMININ
KLASIFIKASI CT MARSHALL
KATEGORI DEFINISI

Cedera difus I PATOLOGIS INTRAKRANIAL (-)

SISTERNA (+); MIDLINE SHIFT ≤ 5 mm ; densitas tinggi/ lesi


Cedera difus II
campuran >25 cm3 (-)
SISTERNA TERDESAK; MIDLINE SHIFT ≤ 5 mm ; densitas tinggi/
Cedera difus III (edema)
lesi campuran > 25 cm3 (-)

Cedera difus IV (bergeser) MIDLINE SHIFT >5 mm; densitas tinggi/ lesi campuran >25 cm3

Evakuasi lesi massa (V) Setiap lesi yang harus dievakuasi dengan pembedahan

Non-evakuasi lesi massa Densitas tinggi/ lesi campuran >25 cm3, tidak bisa dievakuasi dengan
(VI) pembedahan
Jenis Pemeriksaan  
Respon buka mata (E)  
 Respon spontan (tanpa stimulus/rangsang) 4
 Respon terhadap suara (suruh buka mata) 3
 Respon terhadap nyeri (dicubit) 2
 Tidak ada respon (meski dicubit) 1

Respon verbal (V)  


 Berorientasi baik 5
 Berbicara kacau (bingung) 4
 Kata-kata tidak teratur (kata-kata jelas dengan substansi tidak jelas dan non-kalimat, misalnya, 3
“aduh… bapak..”)  
 Suara tidak jelas (tanpa arti, mengerang) 2
 Tidak ada suara 1

Glasgow Coma
Respon motorik terbaik (M)  
 Ikut perintah 6
 Melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri) 5
 Fleksi normal (menarik anggota yang dirangsang) 4

Scale 


Fleksi abnormal (dekortikasi: tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi
saat diberi rangsang nyeri)
Ekstensi abnormal (deserebrasi: tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari
3
 
2
mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri)  
 Tidak ada (flasid) 1
COT Hipoksia Iskemia Pelepasan Mediator Inflamasi &
Sinyal Stress

Rekrutmen Sel Inflamatori

Adhesi Neutrofil

KERANGKA TEORI Pro MMP-9

MMP-9

Degradasi ECM (LAMININ)

Kerusakan SDO
Edema otak vasogenik
 
Apoptosis

CT-MARSHALL Kematian Sel Otak GCS


Hasil Akhir
KERANGKA KONSEP

COT

CT-
MARSHALL
GCS LAMININ
HIPOTESA PENELITIAN
Membuktikan bahwa perubahan kadar
01
serum Laminin berhubungan dengan
variasi kategori dalam klasifikasi CT
Marshall.
02 Membuktikan bahwa hubungan
tersebut dipengaruhi oleh GCS.
METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
01
Analitik Observasional
Tempat dan Waktu

02
RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado
Populasi Dan Sampel
03
Penderita Cedera Otak Akibat Trauma
Perhitungan Besar Sampel
04
32 Pasien Cedera Otak Akibat Trauma
Perhitungan Besar Sampel

32
DEFINISI OPERASIONAL
• Klasifikasi CT-Marshall : Klasifikasi hasil CT Scan menurut
Marshall et all, dikategorikan menjadi : cedera difus I-IV, lesi
dengan massa dapat dievakuasi V, lesi dengan massa tidak
dapat dievakuasi VI
• GCS : Skala yang dipakai untuk menentukan/menilai tingkat
keasadaran pasien
• Laminin : Kadar serum laminin menurut hasil pemeriksaan
laboratorium terakreditasi, dinyatakan sebagai nilai
ALUR PENELITIAN COT

SUBJEK PENELITIAN

INKLUSI & EKSKLUSI

PEMERIKSAAN KADAR SERUM


LAMININ
DAN PENILAIAN CT MARSHALL

24 JAM

ANALISIS DATA
KRITERIA INKLUSI
Onset trauma
saat masuk
IRDB < 24 jam

COT, tanpa
memandang Usia
apakah pasien
membutuhkan 16- 45
operasi ataupun
tidak
tahun
KRITERIA EKSKLUSI
Memiliki riwayat COT sebelumnya

Mendapat tindakan operasi sebelum


dilakukan pemeriksaan

Mengidap penyakit infeksi/sistemik yang


dapat mengganggu proses inflamasi

Memiliki riwayat konsumsi obat-obatan


atau zat yang dapat mempengaruhi
kesadaran atau inflamasi
KRITERIA EKSKLUSI
Memiliki cedera penyerta seperti fraktur
tulang panjang, trauma tumpul atau
tajam pada toraks atau abdomen

Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik


didapati tanda dan gejala proses
inflamasi sebelumnya

Kemudian menolak atau tidak dapat


menjalani CT scan dan pemeriksaan
kadar laminin
TEMPAT DAN WAKTU

Pemilihan sampel dan pengumpulan  2 - 4 bulan


hingga besar sampel tercapai

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R.D.


Kandou Manado
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai