Pembimbing :
DR. Dr. Eko Prasetyo, SpBS(K)
DR. Dr. Maximillian Oley, SpBS(K)
Dr. F. L. Fredrik G. Langi, MMedStat. PhD
01 PENDAHULUAN
02 TINJAUAN PUSTAKA
03 KERANGKA PENELITIAN
04 METODOLOGI PENELITIAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
01
LATAR BE- 02 RUMUSAN
LAKANG MASALAH
03
TUJUAN 04 MANFAAT
PENELITIAN PENELITIAN
Pada 2014, rata-rata sebanyak 155
LATAR BE- orang di Amerika Serikat
LAKANG meninggal setiap harinya akibat Cedera
Otak akibat Trauma (COT).
LATAR BELAKANG
(LANJUTAN)
Cedera Otak
kerusakan pada kepala (otak)
bukan bersifat kongenital/degeneratif
benturan fisik dari luar
penurunan/mengubah kesadaran
kerusakan kemampuan kognitif & fungsi fisik
KLASIFIKASI CEDERA OTAK
GARIS
KLINIS PATOLOGIS PERDARAHAN
FRAKTUR
• CKR • CEDERA
•POLA GARIS •EDH
(GCS 14-15) OTAK
FRAKTUR •SDH
• CKS PRIMER
•LOKASI •SAH
(GCS 9-13) • CEDERA
FRAKTUR •ICH
• CKB OTAK
•JENIS LUKA •IVH
(GCS 3-8) SEKUNDER
Cedera Otak
Primer
Tidak dapat Dapat dicegah
dicegah
- Neurotransmiter
- Eritrosit Membaik
- Inflamasi
- Asidosis
- Endogen Opioid
- Radikal Bebas Memburuk
PATOMEKANIS Reperfusi
ME COT
Cedera Otak Radikal Bebas
Sekunder
CEDERA KEPALA
COT
ATP
ATP ↑
↑
MCP-1
MCP-1 ↑ ↑
Faktor sistemik Faktor lokal TNFα
TNFα ↑ ↑
IL-1β
IL-1β ↑
↑
TGFβ
TGFβ ↑ ↑
MMP-9
MMP-9 ↑ ↑
SELULER
Cedera difus IV (bergeser) MIDLINE SHIFT >5 mm; densitas tinggi/ lesi campuran >25 cm3
Evakuasi lesi massa (V) Setiap lesi yang harus dievakuasi dengan pembedahan
Non-evakuasi lesi massa Densitas tinggi/ lesi campuran >25 cm3, tidak bisa dievakuasi dengan
(VI) pembedahan
Jenis Pemeriksaan
Respon buka mata (E)
Respon spontan (tanpa stimulus/rangsang) 4
Respon terhadap suara (suruh buka mata) 3
Respon terhadap nyeri (dicubit) 2
Tidak ada respon (meski dicubit) 1
Glasgow Coma
Respon motorik terbaik (M)
Ikut perintah 6
Melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri) 5
Fleksi normal (menarik anggota yang dirangsang) 4
Scale
Fleksi abnormal (dekortikasi: tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi
saat diberi rangsang nyeri)
Ekstensi abnormal (deserebrasi: tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari
3
2
mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri)
Tidak ada (flasid) 1
COT Hipoksia Iskemia Pelepasan Mediator Inflamasi &
Sinyal Stress
Adhesi Neutrofil
MMP-9
Kerusakan SDO
Edema otak vasogenik
Apoptosis
COT
CT-
MARSHALL
GCS LAMININ
HIPOTESA PENELITIAN
Membuktikan bahwa perubahan kadar
01
serum Laminin berhubungan dengan
variasi kategori dalam klasifikasi CT
Marshall.
02 Membuktikan bahwa hubungan
tersebut dipengaruhi oleh GCS.
METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
01
Analitik Observasional
Tempat dan Waktu
02
RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado
Populasi Dan Sampel
03
Penderita Cedera Otak Akibat Trauma
Perhitungan Besar Sampel
04
32 Pasien Cedera Otak Akibat Trauma
Perhitungan Besar Sampel
32
DEFINISI OPERASIONAL
• Klasifikasi CT-Marshall : Klasifikasi hasil CT Scan menurut
Marshall et all, dikategorikan menjadi : cedera difus I-IV, lesi
dengan massa dapat dievakuasi V, lesi dengan massa tidak
dapat dievakuasi VI
• GCS : Skala yang dipakai untuk menentukan/menilai tingkat
keasadaran pasien
• Laminin : Kadar serum laminin menurut hasil pemeriksaan
laboratorium terakreditasi, dinyatakan sebagai nilai
ALUR PENELITIAN COT
SUBJEK PENELITIAN
24 JAM
ANALISIS DATA
KRITERIA INKLUSI
Onset trauma
saat masuk
IRDB < 24 jam
COT, tanpa
memandang Usia
apakah pasien
membutuhkan 16- 45
operasi ataupun
tidak
tahun
KRITERIA EKSKLUSI
Memiliki riwayat COT sebelumnya