Anda di halaman 1dari 37

Epilepsi Lobus

Temporalis

Oleh:

Pembimbing:
Free Powerpoint Templates
Page 1
DEFINISI

Bangkitan epilepsi (epileptic seizure)


adalah manifestasi klinik dari bangkitan serupa (stereotipik),
berlangsung secara mendadak dan sementara dengan atau tanpa
perubahan kesadaran, disebabkan oleh hiperaktivitas listrik
sekelompok sel saraf di otak, bukan disebabkan oleh suatu
penyakit otak akut (unprovoked).

Epilepsi partial kompleks


adalah serangan partial dimana serangan bersumber dari lokal
dalam area terbatas satu hemisfer serebrum disertai gangguan
kesadaran. Kejang merupakan manifestasi berupa pergerakan
secara mendadak dan tidak terkontrol yang disebabkan oleh kejang
involunter saraf otak.

Free Powerpoint Templates


Page 2
Epilepsi lobus temporal (ELT)
sebagai suatu kondisi karakteristik dari serangan kejang ulangan yang
berasal dari medial maupun lateral lobus temporal.

Free Powerpoint Templates


Page 3
EPIDEMIOLOGI
• ODE (Orang dengan Epilepsi) :
• Insiden diperkirakan 26-70/100.000 orang/tahun
• prevalensi 4-8 kasus/1000 penduduk.
• Insiden meningkat dengan peningkatan usia.
• Insiden epilepsi meningkat 2 kali pada umur diatas 60 tahun.
• Hauser dan Kurland pada tahun 1975 memperkirakan
insiden deficit lobus temporal sekitar 10,4 per 100.000 dan
prevalensinya sekitar 1,7 per 1000 orang.

Free Powerpoint Templates


Page 4
ETIOLOGI

• herpes ensefalitis
Post infeksi • meningitis bakterialis.

Trauma • mengakibatkan kontusio atau perdarahan dengan akibat ensefalomalasia atau


sikatrik kortikal.

• hamartoma,
Tumor • glioma,
• angioma

• arterio-venous malformasi,
Vaskuler malformasi • cavernous angioma

Gangguan migrasi
neuronal
• disebut dengan mesial temporal sklerosis yang mulai masa kanak-kanak, kemudian remisi,
Hipokampus sklerosis tetapi muncul kembali pada usia remaja atau awal dewasa muda dengan bentuk yang
refrakter.

• lebih dari 15 menit,


Kejang demam • mempunyai gambaran fokal atau
• terjadi berulang dalam 24 jam.

Free Powerpoint Templates


Page 5
KLASIFIKASI
International League Against Epilepsy (ILAE) 1981
Sederhana
(tanpa gangguan
kesadaran)
 
 

kompleks
Parsial (dengan gangguan
kesadaran)

umum sekunder/
kejang parsial yang menjadi umum
(tonik-klonik, tonik atau klonik)

lena/ absens
Kejang Mioklonik

Umum Tonik
Konvulsi/
non-konvulsi Atonik

klonik

tonik-klonik

Free
Tak Powerpoint
Tergolongkan Templates
Page 6
Klasifikasi Epilepsi berdasarkan Sindroma
ILAE 1989

Benign
childhood
epilepsy with
  centrotemporal
Idiopatik spikes
Childhood epilepsy
with occipital
Berkaitan paroxysm
Epilepsi dengan
Lobus
berdasarka letak fokus
temporalis
n Sindroma
Lobus
Simptomati frontalis
k Lobus
Epilepsi parietalis
Umum
Lobus
Free Powerpoint Templatesoksipitalis
Page 7
Epilepsi Umum

Idiopatik Simtomatik

Benign
neonatal Early Specific
familial Benign Etiologi non myoclonic disease states
Childhood Juvenile
convulsions, myoclonic spesifik encephalopath presenting
absence absence
benign epilepsy in y with seizures
epilepsy epilepsy
neonatal infancy
convulsions Juvenile
Epilepsy with Other
myoclonic
grand mal generalized
epilepsy
seizures upon idiopathic
(impulsive petit
awakening epilepsies
mal) Epilepsi
Umum
Kriptogenik

West’s
Epilepsy with Epilepsy with
syndrome Lennox gastaut
myoclonic myoclonic
(infantile syndrome
astatic seizures absences
spasms)

Free Powerpoint Templates


Page 8
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Anatomi

Free Powerpoint Templates


Page 9
Lobus temporalis :
• anterior dipisahkan dari lobus frontalis oleh sulkus
lateralis,
• posterior dipisahkan dari lobus okipital dan parietal
oleh batas tak tegas.
• Bagian lateral mempunyai dua sulkus yang
membatasi tiga sulkus yaitu : sulkus superior, sulkus
inferior dan girus superior, girus median, girus
inferior.

Free Powerpoint Templates


Page 10
• Lobus temporal mendapat vaskularisasi dari dua sumber
yaitu :
a.arteri serebri media, dengan cabang a. temporal posterior,
a. Temporal anterior
b.arteri serebri posterior

Free Powerpoint Templates


Page 11
Fisiologi

Korteks area olfaktorik


Korteks area auditorus primer primer

Daerah
fungsional lobus
temporalis

Girus temporalis inferior dan


Visual pathways medial.

Free Powerpoint Templates


Page 12
PATOFISIOLOGI
Dasar serangan epilepsi
gangguan
fungsi
neuron
otak
 
serangan
epilepsi
Gangguan
transmisi
pada
sinaps

2 jenis
neurotransmiter

eksitasi inhibisi
glutamate GABA neuron stabil dan tidak
mudah melepaskan listrik
aspartat glisin
norepinefrin
asetilkolin Free Powerpoint Templates
Page 13
istirahat, membran
Aksi potensial akan
neuron mempunyai
mencetuskan seluruh sel akan melepas
potensial listrik tertentu
depolarisasi membran muatan listrik
dan berada dalam
neuron
keadaan polarisasi

Influks Ca
• Terjadi perubahan dan • Lepas muatan listrik yang
terganggunya fungsi demikian oleh sejumlah
membran neuron sehingga • mencetuskan letupan besar neuron
membran mudah dilampaui depolarisasi membran dan
oleh ion Ca dan Na dari lepas muatan listrik
ruangan ekstra ke intra berlebihan, tidak teratur dan
seluler terkendali

keadaan dasar suatu


patologik serangan epilepsi

Free Powerpoint Templates


Page 14
sifat khas serangan epilepsi
inhibisi ini adalah diduga merupakan
pengaruh neuron-neuron sekitar “zona
epileptic”

Sistem inhibisi pra dan pasca sinaptik


yang menjamin agar neuron-neuron
tidak terus-menerus berlepas muatan
memegang peranan

Keadaan lain yang dapat menyebabkan


suatu serangan epilepsi terhenti ialah
kelelahan neuron-neuron akibat
habisnya zat-zat yang penting untuk
fungsi otak

saat serangan berhenti akibat pengaruh


Free proses
Powerpoint
inhibisi Templates
Page 15
GEJALA

• Gejala klinik yang biasa terlihat pada serangan parsial kompleks


(lobus temporalis, psikomotor) berupa:
1.Penurunan kesadaran
2.Sensasi Epigastrik
3.Halusinasi dan Ilusi
4.Gangguan Memori
5.Hipergrafia

Free Powerpoint Templates


Page 16
1. Penurunan Kesadaran

• Penderita dapat tampak sadar,


• Namun saat diperiksa lebih dekat maka penderita tidak
sadar akan lingkungannya,
• Tidak dapat menjawab pertanyaan atau dapat menjawab
pertanyaan secara tidak tepat
• Tidak dapat mengingat kembali tentang apa yang baru saja
dialaminya.
• Sumber: umumnya melibatkan kedua belah lobus temporalis
atau frontalis dan sistem limbik.

Free Powerpoint Templates


Page 17
2. Sensasi Epigastrik

• Halusinasi somatik
• Biasanya berupa:
1.rasa tidak enak bercampur dengan perasaan takut.
2.mulut penderita berkomat-kamit
3.mengecapkan lidah dan bibir berkali-kali. (otomatisme)
• Sumber:
1.fokus epilepsi di lobus temporalis bagian anterior
2.kadang-kadang melibatkan amigdala.

Free Powerpoint Templates


Page 18
3. Halusinasi dan Ilusi

• Halusinasi berupa:
1.Pembauan atau penghiduan (H. Olfaktorik),
2.Pengecapan lidah (H. Gustatorik),
3.Pendengaran (H. Auditorik),
4.Penglihatan (H. Visual), dan
5.Vestibuler misal vertigo paroksismal.
6.Halusinasi kadang-kadang disertai:
1) perubahan dalam apresiasi terhadap kecepatan atau intonasi bicara serta
2) gangguan persepsi waktu
• pada tipe lobus temporal mesial berupa halusinasi visual,
• temporal lateral berupa ilusi seperti makropsia atau mikropsi
• Menurut Acharya dkk aura olfaktori dikaitkan dengan adanya tumor lobus
temporalis.

Free Powerpoint Templates


Page 19
4. Gangguan Memori

• Gangguan memori
• Keadaan seperti mimpi meliputi dymnesic syndrome (déjàvu, jamais
vu) dan keadaan seperti mimpi (merasa seakan-akan melayang-
layang atau terapung-apung, jiwa dan raganya seolah-olah terpisah.
• Sering terdapat gangguan afektif (fenomena temporo-limbik) yang
berupa:
1.takut,
2.panik,
3.cemas,
4.ekstase,
5.depresi atau
6.kombinasi.

Free Powerpoint Templates


Page 20
• Durasi serangan: 1-3 menit.
• Sesudah serangan penderita tampak bingung, mengantuk,
mengalami perubahan perilaku, dan lupa akan apa yang telah terjadi.
• EEG: cetusan unilateral atau sering kali bilateral di daerah temporal
atau frontotemporal.

Free Powerpoint Templates


Page 21
5. Hipergrafia

• Merupakan salah satu perubahan tingkah laku yang


terdapat pada epilepsi lobus temporalis. Meliputi tiga
hal pokok :
1.Cara penulisan (misalnya memakai bayangan cermin,
kode, warna tinta yang berbeda-beda, kaligrafi),
2.Rituailized script excessive (misalnya panjang tulisan
dan atau frekuensi serta lamanya menulis), dan
3.Isi atau tema tulisan (misalnya filosofi, etika, moral).
Hipergrafia.

Free Powerpoint Templates


Page 22
Faktor Pencetus

Faktor
Pencetus

Kurang Maka Suara Lupa Drug Menstr


Cahaya n dan
tidur tertentu Reading dan/atau abuse uasi
minu dan enggan
m eating minum
epilepsy obat

Free Powerpoint Templates


Page 23
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunnjang
(EEG dan radiologis)

Free Powerpoint Templates


Page 24
Anamnesis

1. Pola / bentuk serangan


2. Lama serangan
3. Gejala sebelum, selama dan paska serangan
4. Frekuensi serangan
5. Faktor pencetus
6. Ada / tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang
7. Usia saat serangan terjadinya pertama
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan perkembangan
9. Riwayat penyakit, penyebab dan terapi sebelumnya
10. Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga
Free Powerpoint Templates
Page 25
• 80% epilepsi lobus temporalis, dijumpai AURA.
1.Aura dapat berupa:
2.gejala penciuman,
3.ilusi,
4.halusinasi penglihatan dan halusinasi pendengaran.
5.Kadang ditemukan adanya distorsi menilai ukuran benda dan
jarak penderita dengan obyek.
• Pnenomena psikis yang dapat timbul adalah
1.Deja vu,
2.Depersonalisasi,
3.Derealisasi,
4.Perasaan cemas dan takut.
Free Powerpoint Templates
Page 26
Periksaan Fisik

• Pada Epilepsi lobus temporal ditemukan:


1. Penderita menjadi diam
2. Mata melebar, pupil dilatasi
3. Otomatisasi gerak bibir, gerakan mengecap,
mengunyah atau menelan berulang
4. Postur distonik unilateral tungkai

Free Powerpoint Templates


Page 27
Pemeriksaan penunjang

1. Elektro ensefalografi (EEG)


2. CT-Scan
3. MRI
4. PET
5. SPECT
6. MRS

Free Powerpoint Templates


Page 28
DIAGNOSIS DIFERENSIAL

Diagnosa
Banding

BANGKITAN
SINKOP EPILEPSI NON
PSIKOGENIK

Free Powerpoint Templates


Page 29
TERAPI

Terapi

Terapi
Terapi Bedah
Medikamentosa

Free Powerpoint Templates


Page 30
Free Powerpoint Templates
Page 31
Free Powerpoint Templates
Page 32
Free Powerpoint Templates
Page 33
Free Powerpoint Templates
Page 34
2. Terapi Bedah

Free Powerpoint Templates


Page 35
KOMPLIKASI

• Depresi
• Geschwind syndrome

Free Powerpoint Templates


Page 36
TERIMA KASIH…
Free Powerpoint Templates
Page 37

Anda mungkin juga menyukai