Anda di halaman 1dari 18

Materi 1

Portofolio Keuangan & Investasi


1. Pengertian Portofolio Keuangan & Investasi;
2. Perbedaan Tabungan dan Investasi;
3. Investasi Langsung dan Tidak Langsung;
4. Resiko Investasi
1. Pengertian Portofolio Keuangan
& Investasi
• Portofolio keuangan adalah kumpulan aset
finansial, seperti saham, obligasi, reksa dana,
komoditas, dan sebagainya;
• Portofolio keuangan  adalah kumpulan aset
investasi atau finansial yang dipegang oleh individu,
perusahaan investasi, manajer investasi, atau
lembaga keuangan
1. Pengertian Portofolio Keuangan
& Investasi
“Investasi adalah penanaman aset atau
dana yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan atau perorangan untuk jangka
waktu tertentu demi memperoleh imbal
balik yang lebih besar di masa depan.
2. Perbedaan Tabungan dan Investasi
Dari Segi Makna
Tabungan Investasi
Dari segi rumah tangga
• Sisa dari pendapatan dan pengeluaran - Pembelian barang investasi dan
sekarang; surat berharga;
Dari segi sektor bisnis
• Laba yang ditahan, yaitu laba setelah
- Pembangunan gedung, pabrik,
dikurangi pembagian dividen dan
peralatan, mesin, dan bahan baku;
pembayaran pajak;
Dari segi pemerintah
• Surplus dan pendapatan setelah - Pembangunan prasarana seperti
dikurangi pengeluaran yang tertera pembangunan jalan, jembatan,
dalam anggaran dan sekolah
2. Perbedaan Tabungan dan Investasi Dari Segi Tujuan
dan Pelaksanaan Di Rumah Tangga

Tabungan Investasi
• Umumnya tidak mempunyai tujuan • Umumnya mempunyai perencanaan
tertentu; tertentu;
• Tujuan utama adalah menyimpan kekayaan; • Tujuan utama adalah menanamkan
• Bunga atau pendapatan lain kurang kekayaan;
dipentingkan; • Bunga atau pendapatan lain menjadi
• Relatif tidak ada resiko; perhatian utama;
• Dilakukan dirumah atau dibank; • Resiko dari yang kecil sampai besar;
• Dengan cara menyimpan uang; • Dilakukan langsung, melalui bank atau
• Bentuk simpanan: uang kas, tabungan bank, lembaga keuangan lainnya;
deposito jangka pendek, atau instrumen • Bentuk simpanan: realestat, emas,
keuangan lain yang berjangka pendek deposito jangka panjang, saham, obligasi,
reksadana, dan instrumen investasi lain
3. Investasi Langsung
dan Tidak Langsung
“Investasi langsung dalam aset finansial
adalah investasi yang dapat dilakukan oleh
investor secara langsung dengan membeli
sekuritas (surat berharga) di pasar uang atau
pasar modal melalui pialang tertentu”
Jenis utama aset finansial untuk investasi langsung

-Rekening tabungan;
Yang tidak dapat diperjualbelikan
-Sertifikat deposito;
-Rekening giro
Yang dapat diperjualbelikan
• Di pasar uang • Sertifikat Bank Indonesia;
• Obligasi < 1 tahun;
• Surat Perbendaharaan Negara;
• Uang asing;

• Di pasar modal • Obligasi pemerintah;


• Obligasi korporasi;
• Saham biasa;
• Saham preferen;
• Di pasar derivatif
• Opsi;
• Kontrak berjangka
3. Investasi langsung
dan tidak langsung
“Investasi tidak langsung, yaitu melalui
berbagai jenis lembaga keuangan yang
menyediakan manajer investasi untuk
melayani para nasabah investor”
Jenis Utama Aset Finansial untuk Investasi
Tidak Langsung

Reksadana
Perusahaan
(mutual
Investasi
fund)
Reksadana (mutual fund)
• Dengan reksadana, investor menyerahkan sejumlah
uang kepada perusahaan reksadana yang bertindak
sebagai manajer investasi untuk diinvestasikan ke
dalam berbagai jenis sekuritas seperti dalam
deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi,
saham, atau kombinasi antara keempatnya
4. Resiko Investasi
1. Resiko tingkat bunga
Perubahan tingkat bunga dapat mengubah harga
aset finansial, khususnya obligasi. Jika tingkat bunga
menunjukkan gejala naik, harga obligasi di pasar
modal akan turun. Namun demikian, hal yang
sebaliknya juga berlaku, yaitu jika ada gejala tingkat
bunga turun, harga obligasi dipasar modal akan
naik.
4. Resiko Investasi
2. Resiko pasar
Resiko ini adalah resiko naik turunnya harga
sekuritas di pasar uang atau pasar modal. Hal-hal
yang secara umum memengaruhi harga sekuritas di
pasar tersebut adalah resesi di negara adikuasa,
ancaman perang, perubahan kekuasaan dinegara
adikuasa, dan sebagainya.
4. Resiko Investasi
3. Resiko inflasi
Resiko yang dihadapi oleh semua jenis investasi adalah
penurunan nilai beli uang atau kekayaan karena faktor-
faktor inflasi. Resiko jenis ini akan berkurang jika
menyangkut sekuritas yang bunganya tidak tetap tetapi
fleksibel dan dihitung dari waktu ke waktu sejalan dengan
naik turunya tingkat inflasi. Bunga deposito biasanya juga
dapat naik turun sesuai dengan naik turunya tingkat inflasi
sehingga resiko di bidang ini relatif lebih kecil
4. Resiko Investasi
4. Resiko Bisnis
Resiko bisnis adalah resiko yang dihadapi oleh setiap
perusahaan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
mikro atau ekonomi makro. Bisnis dapat maju dan
dapat mundur. Mundurnya bisnis menyebabkan
penurunan keuntungan perusahaan dan pada
gilirannya akan menurunkan deviden dan harga
sahamnya di pasar modal
4. Resiko Investasi
5. Resiko keuangan
Resiko keuangan ini dihadapi oleh perusahaan sebagai
akibat dari kebijakan finansialnya, antara lain, seberapa
besar pembelanjaannya bergantung pada modal sendiri
dan seberapa besar tergantung pada utang, apakah utang
tersebut kepada bank atau kepada masyarakat umum.
Dalam hal ini, perusahaan dapat mengalami kesulitan
pembayaran pokok utang dan bunga yang terlampau berat
sehingga tidak mampu membayar seluruh pokok dan
bunga utangnya.
4. Resiko Investasi
6. Resiko likuiditas
Resiko ini berhubungan dengan kecepatan pembayaran
pencairan aset finansial yang dijual kembali dari pasar
sekunder. Pencairan penjualan aset finansial ini bermacam-
macam dan bervariasi, dari satu hari sampai satu minggu,
yang biasanya diberitahukan sebelumnya pada waktu
pembelian. Pembayaran yang terlambat atau lebih lama
dari yang diperjanjikan, karena birokrasi atau bahkan
kesulitan likuiditas di pihak emiten, merupakan resiko
likuiditas investor.
4. Resiko Investasi
7. Resiko nilai tukar uang
Investor yang menanamkan uangnya di luar negeri
menghadapi resiko perubahan nilai tukar uang
tertentu terhadap uang sendiri yang sukar
diprediksikan. Resiko ini baru secara nyata muncul
ketika waktu pengambilan hasil tiba. Perubahan nilai
tukar yang terjadi, sementara obligasi atau saham
asing belum dicairkan, setiap waktu dapat berubah
lagi mengikuti perubahan nilai tukar uang.
4. Resiko Investasi
8. Resiko politik
Investor yang menanamkan uangnya dalam pasar modal
internasional akan menghadapi resiko perubahan politik,
ekonomi, stabilitas dari negara-negara. Negara tertentu
memiliki resiko politik yang lebih besar dari pada negara
lain. Bekas negara komunis dan negara sosialis dipandang
sebagai penyandang resiko politik yang lebih tinggi,
sedangkan negara-negara demokratis memiliki peringkat
resiko politik yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai