Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK 3

1. R.CANDRA.REVANI
2. NABILA
3. M.DICKY.A
4. KUKUH.W.H.Y
5. M.DANISH.A.R
PEMETAAN KONFLIK

Apakah itu pemetaan koflik?


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Lato Lato

• A. Pemetaan Konflik

Pemetaan konflik menurut Simon fisher,


meliputi pihak-pihak yang berkonflik dan
aspirasi dari berbagai pihak. konflik ini
adalah cara untuk menggambarkan
konflik secara grafis, yaitu
menghubungkan antara pihak yang
bermasalah dengan pihak lain
Amr Abdalla,seorang sosiolog dari 1. Source (sumber konflik),yaitu konflik
university for peace yang dihasilkan Dari sumber sumber yang
berbeda sehingga lahir pula bentuk
dibenykoleh pbb ,juga memetakan
konflik yang berbeda pula.
konflik dengan mode 2. Issues (isu isu),yaitu tujuan yang tidak
sourch,issues sejalan antar pihak yangbertikai
parties,attitude,behavior,interven 3. Parties(pihak),yaitu pihak pihak atau
tion,dan out come,[SIPABIO] kelompok yang terlibat dalam konflik.
• B. BENTUK BENTUK KONFLIK
Berdasarkan
bentuknya Lewis A.
Coser membedakan
konflik atas dua
bentuk yaitu konflik
realistis dan konflik
non realistis

BERIKUT PENJELASANYA >


LATO LATO

1.konflik realistis adalah konflik


yang berasal dari kekecewaan
individu atau kelompok terhadap
sistem dan tuntutan tuntutan yang
terdapat dalam hubungan sosial
contoh konflik realistis adalah para
karyawan yang mengadakan
pemogokan melawan Manajemen
perusahaan
LATO LATO

2. Konflik non realistis yaitu


konflik yang bukan berasal
dari tujuan-tujuan
persaingan yang antagonistis
atau berlawanan melainkan
dari kebutuhan pihak-pihak
tertentu untuk meredakan
ketegangan
Lewis acoser membedakan
konflik atas konflik in group dan
konflik Out Group konflik in
group adalah konflik yang
terjadi dalam kelompok itu
sendiri contohnya adalah
terjadi antara anggota dalam
suatu geng
• Lewis A Coser mengatakan
bahwa dalam situasi tertentu b.Dan konflik Out Group
elemen konflik dapat berbentuk adalah konflik yang
realistis sekaligus non realistis terjadi antara satu
kelompok dan
kelompok lain
contohnya adalah
a.Lewis acoser membedakan konflik yang terjadi
konflik atas konflik in group dan antara masyarakat
konflik Out Group konflik in Dayak dan masyarakat
group adalah konflik yang terjadi Madura beberapa
dalam kelompok itu sendiri tahun lalu atau antar
contohnya adalah terjadi antara kelompok agama di
anggota dalam suatu geng Maluku
LATO LATO

Ahli lain Ralf Dahrendorf 1. konflik antara peran-peran sosial sebagai


membedakan atas tiga macam
yaitu
contoh yaitu konflik antara peran dalam
keluarga atau profesi

2. kelompok antara kelompok-kelompok sosial

3 .konflik-konflik di antara satuan nasional


seperti partai politik negara-negara atau
organisasi internasional
C. ISU DALAM KONFLIK
Isu dalam konflik
berkaitan dengan
hal-hal yang
mencuat, demikian
berkaitan dengan
konflik yang terjadi.

NEXT
misalnya dapat mucul
beberapa isu contohya isu
ganti rugi yang wajar bagi
korban ,hal hal yang harus
dilakukan agar peristiwa
tersebut tidak terulang
• pada suatu kasus yang
melibatkan kesalahan
prosedur
perusahaan ,sehingga warga
sekitar perusahaan yang
menjadi korban
• D. Pihak -pihak yang berkonflik dapat
dibedakan menjadi 6 Antara lain adalah

1.Konflik dalam diri individu


2.Konflik antar-individu
3.Konflik antar kelompok
4.Konflik antar individu dan kelompok
5.Konflik antar organisasi
6.Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda
BERIKUT PENJELASANYA >
LATO LATO

1.konflik dalam diri


individu adalah konflik
yang terjadi karena
memilih tujuan yang
saling bertentangan, atau
karena tuntutan tugas
yang terlampau banyak
untuk di tinggalkan.
LATO LATO

2.Konflik antar-individu
adalah konflik yang terjadi
karena adanya perbedaan
kepribadian antara
individu yang satu dengan
individu yang lainnya.
LATO LATO

3.konflik antar individu


dan kelompok adalah
konflik yang terjadi karena
terdapat individu yang
gagal beradaptasi dengan
norma-norma kelompok di
mana tempat ia bekerja
LATO LATO

4.Konflik antar kelompok


dalam organisasi yang
sama adalah konflik yang 6.konflik antar individu dalam organisasi yang
terjadi karena setiap berbeda adalah konflik yang terjadi karena sikap
kelompok memiliki tujuan atau perilaku anggota organisasi yang berdampak
tersendiri dan berbeda negatif anggota organisasi lain.
yang ingin di capai.

5.Konflik antar organisasi


adalah konflik yang terjadi
karena tindakan yang
dilakukan oleh anggota
organisasi yang menimbulkan
dampak negatif bagi anggota
organisasi lain.
Lato Lato

Ursula lehr membagi konflik dari sudut


pandang psikologi sosial menurutnya apabila
dilihat dari sudut pandang psikologi sosial,
maka konflik itu dapat dibedakan atas konflik
dengan orang tua sendiri, konflik dengan anak-
anak sendiri, konflik dengan sanak saudara,
konflik dengan orang lain, konflik dengan suami
atau istri, konflik di sekolah, konflik dalam
pekerjaan, konflik dalam agama, dan konflik
pribadi. Perhatikan bagan berikut ini :
LATO LATO

1.Konflik dengan orang tua sendiri,


terjadi akibat situasi hidup bersama
antara anak dan orang tua, di mana
antara perbuatan anak dengan
keinginan orang tua terkadang tidak
sejalan. Contohnya anak yang tidak
mengikuti kehendak ibunya untuk
masuk jurusan Ilmu Alam pada kelas XI
ini, dan dia lebih memilih masuk jurusan
Ilmu Sosial, karena bakat dan minatnya
menunjukkan ke Ilmu Sosial.
LATO LATO

2.Konflik dengan anak-anak sendiri,


terjadi sebagai reaksi atas perilaku anak
yang tidak sejalan dengan keinginan
orangtuanya. Pada umumnya orang tua
akan memberikan tanggapan secara
berlebihan atas perlawanan yang
dilakukan si anak. Misalnya dengan
menghukum dan mengurangi hakhak si
anak. Apabila anak memberikan reaksi
negative terhadap tanggapan tersebut,
maka terjadilah konflik antara orang tua
dengan anak.
Lato Lato

3.Konflik dengan sanak keluarga, dapat terjadi


dalam seluruh perkembangan seseorang. Dalam
konflik bentuk ini, seseorang akan mengalami
konflik dalam rentang masa sesuai dengan usia
dan tingkatan 3
kehidupannya. Misalnya, di waktu kanak-kanak
atau masa remaja, biasanya konflik terjadi dengan
keluarga terdekat, seperti dengan orang tua atau
saudara kandung. Begitu menginjak masa
perkawinan dan keluarga, konflik akan meluas dan
melibatkan keluarga dari istri atau suami.
LATO LATO

4.Konflik dengan orang


lain, muncul dalam
hubungan social dengan
lingkungan sekitarnya,
seperti tetangga, teman
kerja, teman sekolah atau
yang lainnya
LATO LATO

5.Konflik dengan suami atau


istri, umumnya timbul
sebagai akibat adanya
kesulitan yang dihadapi
dalam perkawinan atau
rumah tangga. Misalnya
masalah keuangan,
pembagian tugas mengatur
rumah tangga, dan lain
sebagainya.
LATO LATO

6.Konflik di sekolah,
umumnya terjadi akibat
tidak dapat mengikuti
pelajaran, tidak lulus
sekolah, konflik yang
terjadi karena hubungan
yang tidak harmonis
antara guru dengan
murid, dan lain
sebagainya.
LATO LATO

7.Konflik dalam pekerjaan,


timbul karena pekerjaan itu
sendiri, seperti
membosankan atau terlalu
berat. Atau bisa juga karena
terjadi konflik dengan
teman sekerja, pimpinan,
dan lain sebagainya.
LATO LATO

8.Konflik dalam agama,


umumnya berhubungan
dengan perilaku-perilaku,
hakikat, dan tujuan hidup
menurut kaidah-kaidah agama.
Misalnya perilaku-perilaku yang
tidak sesuai dengan ajaran-
ajaran agama seperti
memfitnah, berdusta, mencuri,
dan lain-lain.
LATO LATO

9..Konflik pribadi, dapat muncul


karena minat yang berlawanan,
tidak ada keuletan, atau tidak
memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri
E. DINAMIKA KONFLIK
Setelah pemetaan
konflik dan
mengetahui bentuk-
bentuk konflik,
langkah selanjutnya
adalah memahami
dinamika konflik.
menurut wehr dan bartos, dinamika
konflik dapat dilihat dari tingkat
kekerasan.selain itu, untuk memahami
dinamika konflik adalah dengan
melihat sumber konflik, menganalisis
karakter hubungan di antara berbagai
pihak yang berkonflik, mencari model
tindakan yang harus dilakukan, dan
yang terakhir adalah melihat
penerapan konflik.
LATO LATO

Tahapan dinamika konflik menurut fisher adalah sebagai


berikut.

1. Prokonflik adalah adanya situasi ketidaksesuaian antara


pihak satu dengan pihak lain.
2. Konfrontasi adalah mulai terbukanya suatu konflik. Dalam
hal ini pihak-pihak yang merasa ada masalah akan
melakukan perilaku konfrontasi.
3. Krisis adalah puncak terjadinya konflik atau pecahnya
suatu konflik.
4. Pasca konflik adalah keadaan yang mengakhiri berbagai
konflik atau p konfrontasi. Pada tahap ini hubungan
antara kedua belah pihak mengarah ke keadaan normal
SOSIOLOGI<>IGOLOISOS

THANKYOU
Kelompok:3 Materi:Pemetaan Konflik

Anda mungkin juga menyukai