Anda di halaman 1dari 26

RESIKO LIKUIDTAS

&
RESIKO KREDIT
Unsul Abrar

Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS WIRARAJA
2023
Likuiditas dan Risiko Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban tunai


dan agunannya tanpa mengalami kerugian yang tidak dapat diterima. 
Risiko likuiditas mengacu pada bagaimana ketidakmampuan bank untuk
memenuhi kewajibannya (baik yang nyata maupun yang dipersepsikan)
mengancam posisi keuangan atau keberadaannya
RESIKO KREDIT
Risiko kredit merupakan bentuk ketidakmampuan suatu perusahaan, isntitusi,
lembaga maupun pribadi dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya secara tepat
waktu baik pada saat jatuh tempo maupun sesudah jatuh tempo dan itu semua sesuai
dengan aturan dan kesepakatan yang berlaku
Dengan kata lain, resiko kredit adalah resiko kerugian akibat kegagalan pihak lawan
memenuhi kewajibannya. Dimana berhubungan dengan pihak peminjam yang tidak
mampu memenuhi kewajiban pada bank pada saat jatuh tempo.
Resiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti
pengkreditan (pembiayaan) aktivitas treasury (penempatan dana antar bank), membeli
obligasi korporasi), aktivitas investasi dan pembiayaan perdagangan
Proses pengkreditan dapat dibagi
dalam empat bagian

1. Mencari calon nasabah atau debitur


2. Proses analisis kelayakan kredit dan membuat
keputusan kredit
3. Realisasi kredit berupa penarikan sesuai persyaratan
yang diperjanjikan
4. Penagihan kewajiban oleh bank dan pembayaran oleh
debitur
Risiko kredit timbul dari
beberapa kemungkinan

1. Debitur tidak dapat melunasi utangnya


2. Obligasi yang dibeli bank, tidak membayar kupon
dan/atau pokok utang;
3. Terjadi non-performance (gagal bayar) dari semua
kewajiban antara bank dengan pihak lain. Misalnnya,
kegagalan untuk membayar kontrak derivatif
Siapa yang Memiliki Risiko Kredit?

 Semua investor dan perusahaan sudah terbiasa dengan


risiko kredit.
 Sebagai contoh, seorang investor akan menerima risiko
jika dia menempatkan dananya yang ada ditabungan ke
investasi lain,
 misalnya deposito, atau obligasi. Perusahaan akan
terkena risiko kredit dalam bentuk piutang yang telah
jatuh tempo dari pelanggan. Mereka akan memiliki
piutang karena telah memberikan produk ataupun jasa.
Bank adalah perusahaan yang memiliki risiko kredit
karena sifat bisnisnya, yaitu bisnis berbasis pinjaman
Bentuk Resiko

 Risiko yang bersifat jangka pendek (short term risk) adalah risiko
yang disebabkan karena ketidakmampuan suatu perusahaan
memenuhi dan menyelesaikan kewajibannya yang bersifat jangka
pendek terutama kewajiban likuiditas.
 Risiko yang bersifat jangka panjang (long term risk) adalah
ketidakmampuan suatu perusahaan menyelesaikan berbagai
kewajibannya yang bersifat jangka panjang, seperti kegagalan untuk
menyelesaikan utang perusahaan yang bersifat jangka panjang dan
jug kemampuan untuk menyelesaiakan proyek hingga tuntas
SALAH SATU PEJABAT DI
LEMBAGA PERBANKAN YANG
BERTANGGUNG JAWAB DALAM
KEPUTUSAN KREDIT

1. Bagian credit risk management (CRM) dan


2. Bagian relationship management (RM)
Tanggung jawab pihak credit risk
management (crm)

1. Memiliki tanggung jawab utama dalam bidang mengendalikan risiko


kredit.
2. Memiliki tanggung jawab mengelola dan menyelesaikan kredit yang
bermasalah.
3. Memiliki tanggung jawab dalam memanajemen portofolio kredit.
4. Berfungsi dalam menetapkan suatu sistem ukuran penilaian (parameter
scoring system) serta alat analisis yang bisa atau layak digunakan.
Biasanya setiap lembaga perbankan atau lembaga simpan pinjam
menerapkan sistem resiko penilaian yang berbeda-beda berdasarkan
peraturan yang ditetapkan oleh lembaga tersebut dan mereka
melaksanakannya secara bertahap (step by step) dan sistematis.
Tanggung jawab dari pihak
relationship management (RM)

1. Pada saat menemukan adanya kredit yang bermasalah


maka memidahkan pengelolaanya kebagian crm untuk
diselesaikan
2. Pihak rm berfungsi dalam mempertanggungjawabkan
berkelajutan bisnis/ usaha perbankan.
3. Pihak rm saling berkordinasi dengan pihak crm dalam
memutuskan berbagai persoalan penting.
RISIKO KREDIT BAGI INVESTOR

1. Investor akan mengalami keterlambatan penerimaan keuntungan


dalam bentuk bunga atau capital gain karena kondisi perbankan sedang
mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat banyaknya
debitur yang tidak tepat waktu dalam membayar angsuran kreditnya.
2. Bagi pemegang obligasi permasalahan menjadi lebih besar pada saat
emiten (perusahaan penjual obligasi) sudah berada dalam kondisi bangkrut
dan siap untuk dilikuidasi.
3. Keterlambatan penerimaan keuntungan dari setiap bunga
menyebabkan permasalahan dengan pihak eksternal seperti jika pihak
pemegang obligasi dan deposito melakukan pembelian secara utang
dengan asumsi pembayaran secara utang di lakukan dengan
memperhitungkan tanggal jatuh tempo penerimaan bunga obligasi dan
deposito. Atau pihak receivable (piutang) akan mengalami kerugian.
REAL INVESTMENT
MAUPUN FINANCIAL
INVESTEMENT
1. Real investment, Inventasi nyata (real investment) secara
umum melibatkan asset berwujud seperti tanah, mesin-mesin,
pabrik, toko, gedung, rumah, kebun dan lain-lain.
2. Financial investment, Investasi keuangan melibatkan
kontrak tertulis, seperti saham biasa (common stock) dan
obligasi (bond)
BEBERAPA INDIKASI TIMBULNYA
KREDITUR MACET
1. Menurunnya jumlah uang kas yang dimiliki debitur
2. Semakin lama masa perputaran piutang
3. Meningkatnya jumlah persediaan
4. Meningkatnya rasio utang (debt ratio)
5. Menurunnya rasio likuiditas
6. Perubahan pada komposisi trading assets
7. Menurunnya jumlah persediaan
8. Penjualan meningkat tetapi laba menurun
9. Terjadi selisih yang signifikan antara penjualan kotor dengan penjualan bersih
10.Target penjualan tidak tercapai bahkan terjadi penurunan dibanding tahun lalu
11.Timbulnya bencana alam (seperti banjir, longsor, gempa, dll) yang
berimplikasi pada perputaran barang hasil produksi yang tidak lancar
12.Munculnya pesaing baru yang sejenis, sehingga menyebabkan pangsa pasar
berkurang.

Anda mungkin juga menyukai