Anda di halaman 1dari 13

Judul Presentasi:

Mooring Line Failure On Board LNG Tanker Zarga

Nama :
FAJAR GUMELAR

Asal UPT Diklat :


STIP
Tujuan Presentasi :
Agar peserta dapat mengetahui pentingnya
keselamatan dalam bekerja diatas kapal
Agar peserta dapat mengetahui bagaimana cara
pencegahan bahaya tali mooring diatas kapal
 Mengerti akan bahaya mendekati tali saat Mooring
dan pentingnya Snap zone back
Latar Belakang Kecelakaan
Investigasi Kelautan Kecelakaan Inggris
mengeluarkan Berita keamanan menyusul
kegagalan mooring line pada Kapal LNG ZARGA
yang melukai seorang perwira dek. Pada awal Maret
2015, seorang perwira dek Di kapal ZARGA
Mengalami Memar di kepala karena Mooring Line
yang Terlepas selama Docking di terminal Selatan
LNG, Milford Haven. Kemudian harus diterbangkan
ke rumah sakit untuk operasi darurat. 
Highlight gambar-gambar akibat
kecelakaan
Gambar 1
Forward
Roller fairleads spring lines

Chafing
guards
Penjelasan Gambar 1
Jumlah Batas Garis mooring membentang tergantung
pada elastisitas bahan Pada Tali yang digunakan
dalam pembuatannya dan panjang di bawah beban.
Pemanjangan garis memperkenalkan Pada Kekuatan
yang jika tiba-tiba dirilis beban yang berat dapat
menyebabkan ujung pada tali gagal untuk mundur
kembali ke titik jangkar mereka dengan kecepatan
tinggi. Ini disebut sebagai snap-kembali (Snap-back
Zone)
Gambar 2
Penjelasan Gambar 2
Kedua kawat dan modulus tinggi tali Mooring sintetis
memiliki elastisitas yang rendah dan mengakibatkan
memiliki sangat sedikit snap-back ketika mereka
gagal, dan ini sering dianggap menjadi keuntungan
lebih dari jenis lain Tali sintetis. Namun, meskipun
mampu menangani beban dinamis tinggi, elastisitas
yang rendah dapat membuat modulus tinggi tali
tambat sintetis rentan terhadap pembebanan
dinamis puncak.
Gambar 3
Penjelasan Gambar 3
Tali serat sintetis dengan konstruksi sentuhan
rendah lebih rentan terhadap kegagalan dalam
kondisi operasi normal dari konstruksi tali tambat
lainnya. Hal ini terutama terjadi di mana diameter
rasio antara alat kelengkapan dek kapal dan tali
mooring, adalah kurang dari yang direkomendasikan
oleh produsen tali ini.
Sehingga menyebabkan tali terlepas dan
menyebabkan satu crew deck terluka dan harus
dirawat dirumah sakit.
PELAJARAN PADA
KESELAMATAN
Saat menghubungkan Ujung sintetis untuk UHMPE, HMPE dan
mooring baris kawat, Kekuatan karena elastisitas ekor secara
signifikan dapat meningkatkan bahaya snap-back pada kapal.

Elongasi sebanding dengan panjang ekor. Meningkatkan panjang


ekor akan meningkatkan jumlah elongasi dan karenanya jumlah
energi yang dapat disimpan dalam baris ketika di bawah beban.

Pemilik kapal / operator harus memastikan bahwa jenis tali yang


digunakan untuk tali mooring yang cocok untuk tugas dan bahwa
bahaya snap-back pada tali harus diperhatikan.
Crew Kapal pada saat Mooring harus menyadari potensi
snap-kembali semua jenis mooring line, dan daerah
mungkin di dek mooring yang tidak aman ketika garis
bawah beban.

tali tambat dipimpin sekitar rol tiang dan fairleads dapat


menyebabkan berpotensi kompleks pada snap-back
zona.

operator kapal dan master harus melakukan penilaian


risiko mereka sendiri untuk memastikan potensi zona
snap-back diidentifikasi, dan ditinjau secara berkala.
Kesimpulan :
Meskipun investigasi yang sedang berlangsung ke dalam
Kasus kapal LNG ZARGA, di mana ada keraguan tentang
penggunaan lanjutan dari garis mooring, operator kapal
harus mendapatkan bimbingan dari produsen tali pada
pelaksanaan inspeksi tali kapal
Seluruh Crew kapal harus berhati-hati dalam pelaksanaan
tali Mooring diatas kapal,harus memeperhatikan
keselamatan kerja
Harus menggunakan seragam standar buat Bekerja, seperti
memakai Helm, Sarung tangan, Safety Shoes, dan lain lain.
Harus mengerti pentingnya snap-back zone pada saat
Mooring
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai