Anda di halaman 1dari 14

Prodi S1 Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum


Universitas Negeri Surabaya
2020

SENGKETA PERBATASAN GUNUNG KELUD


ANTARA KABUPATEN KEDIRI DAN KEBUPATEN BLITAR
DALAM PERSPEKTIF SEJARAH
KELOMPOK 5/2019B

1. Wira Wisesha Tama Saputri/19040284046


2. Putri Kusuma Wati/19040284047
3. Natasha Ardhana Puteri/19040284055
01 02 03
PENDAHULUAN PEMBAHASAN PENUTUP
© Rumusan Masalah -Analisis Hukum Agraria pada © Kesimpulan

Sengketa Gunung Kelud


-Sengketa Gunung Kelud dalam
Perspektif Sejarah
-Penyelesaian Sengketa Gunung
Kelud
01
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis hukum agrarian pada sengketa Gunung Kelud?
2. Bagaimana sengketa kawasan Gunung Kelud menurut perspektif
sejarah?
3. Apa yang mendasari Pemerintah Provinsi Jawa Timur memutuskan
untuk menyerahkan pengelolaan Gunung Kelud ke Kabupaten Kediri?
Metode Penelitian
● Metode penelitian menggunakan proses pengumpulan data dari jurnal penelitian yang sudah ada,
kemudian dianalisis berdasarkan sumber sejarah berupa peta pada zaman Belanda yaitu peta de Haan
dan peta “Overzichtskaart Van Regentschap Kediri, Schaal I A 50.000, Vervaadigd Dorde Lerlingen
Der Open Ambacht Lergang Te Paree”
02
PEMBAHASAN
Analisis Hukum Agraria pada
Sengketa Gunung Kelud
● Berdasarkan hukum agraria mengenai hak milik atas tanah, terdapat syarat-syarat yang harus
dipenuhi antara lain mempunyai sifat turun-temurun, terkuat dan terpenuh, mempunyai fungsi
sosial, dapat beralih atau dialihkan, dibatasi oleh jumlah penduduk, subyek hukum hak milik adalah
WNI.
● Jika dilihat dari persyaratan hak milik atas tanah tersebut, Pemkab Kediri dan Blitar sama-sama
memenuhi. Namun fungsi sosial dari Gunung Kelud sendiri timbul ketika area sekitar Gunung
dibangun oleh Pemkab Kediri untuk dijadikan obyek wisata.
● Mengenai Pendaftaran Tanah. UUPA menentukan bahwa ketentuan yang diberlakukan adalah data
fisik, persil (NPWP), korsil (klasifikasi atas tanah), dan data yuridis.
● Dalam kasus ini, data fisik menunjukkan bahwa kawasan Gunung Kelud memang berada di wilayah
Kabupaten Blitar berdasarkan peta RBI tahun 2001. Sedangkan data yuridis menunjukkan bahwa
kawasan Gunung Kelud berada di Kabupaten Kediri karena Pemkab Kediri sudah mengambil alih
pengelolaan kawasan Gunung Kelud sebagai objek wisata sejak 2008
Sengketa Gunung Kelud dalam Perspektif Sejarah

• Berdasarkan peta RBI Gunung Kelud, termasuk kawahnya berada wilayah Kabupaten
Blitar, sebagaimana tertera pada lembar Krisik nomor 1508-321 edisi 1-2001, bahwa
penarikan garis batas administrasi kabupaten tersebut juga mempertimbangkan
penarikan garis batas seperti tertera pada peta AMS lembar Pudjon nomor 5419-II,
edisi 1 tahun 1963 yang dikompilasi dengan peta Topografi TNI-AD no. 53/XLII-C dan
53/XLII-D (revisi tahun 1945), dan no. 54/XLII-C (tahun 1960).
• Berdasarkan Peta Konvensional Topografi yang dibuat oleh de Han yang dipinjam
dokumen Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Pemerintah Kabupaten Kediri
mengklaim bahwa puncak Gunung Kelud masuk wilayah Kabupaten Kediri, sedang lereng
bagian timur laut masuk wilayah Kabupaten Malang, dan kaki gunung di sebelah tenggara
berada di wilayah Kabupaten Blitar.
● Pemerintah Kabupaten Kediri juga masih memiliki satu dokumen lagi yaitu peta yag dibuat
pada Juni 1933, "Overzichtskaart Van Regentschap Kediri, Schaal I A 50.000, Vervaadigd
Dorde Lerlingen Der Open Ambacht Lergang Te Paree" yang menunjukkan batas wilayah
Kabupaten Kediri mencakup kawasan puncak Gunung Kelud. Terlebih kantor Proyek Gunung
Kelud Departemen Pekerjaan Umum RI sendiri berada di Kabupaten Kediri.
Penyelesaian Sengketa Gunung
Kelud
● Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya
memutuskan pengelolaan wilayah Gunung Kelud diserahkan kepada Kabupaten Kediri. Ada 3
tolak ukur yang mendasari hal tersebut, yaitu:
1. Akses
2. Aktor
3. Akses hukum
03
PENUTUP
Kesimpulan

Pada akhirnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memutuskan bahwa yang berhak mengelola batas wilayah
Gunung Kelud adalah Kabupaten Kediri. Dan keputusan tersebut disahkan oleh Peradilan Tata Usaha
Negara (PTUN). Ada tiga (3) tolak ukur yang mendasari pengelolaan batas wilayah Gunung Kelud
diserahkan kepada Kabupaten Kediri, yaitu akses, aktor, dan akses hukum. Tolak ukur yang ditetapkan
juga berdasarkan UUPA dan sumber-sumber arsip Belanda.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai