PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemerintahan yang lebih efektif dan efisien serta berdaya guna demi mewujudkan
elemen penting yang saling berkaitan, yaitu pembentukan daerah otonom dan
menurut prakarsa sendiri. Oleh karena itu kemandirian daerah merupakan suatu
hal yang penting, tidak boleh ada intervensi dari pemerintah pusat.
1
semangat daerah yang ingin memekarkan wilayahnya, walau pada akhirnya
yang belum memadai, permasalahan batas wilayah, daerah induk yang tidak
induk, dan sebagai daerah baru belum mampu menggali sumber pendapatan asli
daerah (PAD), jadi cenderung memungut pajak dan retribusi dan sebagainya.
baru pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
baru yang dibentuk diperlukan keseimbangan antara basis sumberdaya antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini perlu diupayakan agar tidak terjadi disparitas yang
2
wilayah pemekaran perlu dibentuk ruang publik baru yang merupakan kebutuhan
semua perlu adanya peningkatkan kualitas sumber daya aparatur disegala bidang
Kolaka tersebut terdiri dari 118 desa dan 14 kelurahan yang tersebar di 12
kecamatan.
Kolaka Timur adalah mayoritas asli dalam hal ini suku bangsa.
berbagai sumber, Kolaka Timur mulai di diami orang secara berkelompok pada
sekitar abad ke XV dan abad ke XVI. Wilayah Kolaka Timur yang dikenal
3
Selanjutnya pada zaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1911-1933
Januari 2004 yang digagas oleh sesepuh dan tokoh masyarakat Kolaka Timur.
Setelah itu dilaksanakan rapat akbar yang menjadi motivasi dan penyemangat
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari wawancara dari salah satu
tokoh pejuang Kabupaten Kolaka Timur, diketahui bahwa pada tahun 2013
para pemerintah dan tokoh-tokoh pejuang sehingga Kolaka Timur terpisah dengan
Kabupaten Kolaka.
Akhirnya atas kerja keras forum Kolaka Timur dan Tim 9 pemekaran
Kolaka Timur yang didukung oleh tokoh masyarakat Kolaka Timur, maka pada
Indonesia.
4
Dari beberapa penjelasan singkat di atas, yang menjelaskan tentang
Sulawesi Tenggara, maka penulis ingin mengkaji dan mengetahui lebih mendalam
B. Permasalahan
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
keluar dari tujuan penelitian ini, maka penulis membatasi pada batasan temporal,
tahun 2013 sampai 2017. Penetapan tahun 2013 sebagai awal kajian
b. Batasan spasial (tempat), yang menjadi tempat atau lokasi penelitian ini
Timur.
5
c. Batasan tematis, yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Kabupaten Kolaka.
2017
4. Manfaat Penelitian
berikut :
a. Manfaat Praktis
penelitian ini.
3. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang relevan dengan judul
penelitian ini.
b. Manfaat Teoritis
6
1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat Kabupaten Kolaka Timur
2. Dapat dijadikan sebagai literatur atau dokumen sejarah bagi para penulis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Sejarah
berkembang dengan konsep sejarah yakni, (1) ruang, (2) waktu dan (3) manusia.
manusia, maka dalam cerita sejarah perlu adanya pembagian secara tematis untuk
Sartono Kartodirjo (2002: 89) membagi sejarah menjadi dua yaitu sejarah
dalam arti objektif yang perupakan kejadian dan peristiwa sejarah yang tidak
dapat terulang lagi dan sejarah dalam arti subjektif atau suatu kontruksi
(bangunan) yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian cerita (kisah). Kisah
berkaitan.
sumber dan penarikan fakta dari sumber sejarah yang dilakukan oleh sejarawan
atau dengan kata lain bahwa sejarah sebagai ilmu menyangkut teknik-teknik
8
disiplin umum, ilmu sejarah setara dengan ilmu-ilmu lain karena dalam
proses-proses tertentu yang berbeda dengan proses ilmiah menurut kriteria ilmu
Pada dasarnya suatu ilmu tidak dapat berdiri sendiri melainkan saling
barkaitan antara satu sama lain. Ilmu sejarah misalnya untuk mengetahui
sejarah, karena fungsi ilmu sejarah adalah upaya penelusuran jejak-jejak masa
Tamburaka (1993: 5), bahwa sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat
manusia atau peradaban dunia tentang perubahan yang terjadi pada waktu
manusia itu seperti: keliaran, keramahtamhan dan solidaritas golongan ini kian
pada umumnya tentang segala perubahan yang terjadi di dalam masyarakat karena
adalah ilmu yang mandiri. Mandiri artinya mempunyai filfasat ilmu sendiri,
ilmu. Setelah mengetahui jenis sejarah sebagai ilmu, maka perihal penjelasan
sejarah, sehubungan dengan jenis ilmu. Ada tiga hal yang harus kita pahami yaitu:
9
sejarah adalah hermeneutics dan verstehen, menafsirkan dan mengartikan; (2)
semua aktifitas manusia pada masa lampau, kita tidak dapat melepaskan diri dari
sejarah. Sejarah mengajarkan kita tentang masa lampau dan dari itu kita bercermin
mempuyai pengertian luas dan beragam. Disuatu pihak sejarah dapat dilihat
sebagai rangka peristiwa, kejadian pada kelompok manusia pada masa lampau.
Dalam hal ini sejarah menyimpan seluruh pengalaman suatu kelompok umat
perkembangan hidup. Disini sejarah merupakan kisah, cerita kejadian yang ditulis
diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengadaan sarana
pada prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta
10
memperhatikan potensi dan keragaman daerah. Banyak faktor yang
yang mencakup potensi daerah (sumber daya alam) , luas daerah, jumlah
pemekaran wilayah.
antara lain syarat teknis, fisik kewilayahan, dan administratif. Demikian juga
12-18)
11
Selanjutnya PPRI No 129 Tahun 2000 tentang persyaratan pembentukan
kecamatan yang dapat diukur dari PDRB dan penerimaan daerah itu
sendri.
3. Sosial Budaya : cerminan yang berkaitan dengan struktur sosial dan pola
5. Luas daerah : nilai luas keseluruhan suatu daerah tertentu. (Subroto, 2009-
12-18)
Otonomi Daerah Tahun 1999, memang telah dengan jelas diamanatkan bahwa
pada prinsipnya otonomi daerah media atau jalan untuk menjawab tiga persoalan
12
pemerintah kepada rakyat. Kedua, melalui otonomi daerah juga harus tercipta
dilakukan baik dalam status daerah Otonom ataupun status Wilayah Administratif.
Hal ini mengingat bahwa pemekaran tidak saja dapat dilihat dari sisi
kemampuan keuangan daerah, tetapi juga faktor-faktor lain yang juga turut
yang ideal dalam berbagai dimensinya. Daerah Otonom yang memiliki otonomi
luas dan utuh diperuntukkan guna menciptakan pemerintahan daerah yang lebih
masyarakat lokal dalam skala yang lebih luas. Oleh karena itu, pemekaran daerah
13
bertujuan untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi,
menurut Rasyid, (2003: 4), tujuan pembentukan daerah otonom tidak dapat dilihat
penyelenggaraan pemerintah yang efisien dan efektif, tetapi juga dari aspek
Sehubungan dengan hal itu maka Smith, (1985: 56). Mangatakan bahwa
apabila ditelusuri lebih jauh, urgensi pembentukan daerah otonom tidak hanya
karakteristik dan potensi daerah, jumlah penduduk, dan luas daerah, disamping
tujuan desentralisasi pemerintahan dan administrasi jauh dari hanya sekedar teknis
pelaksanaan belaka.
C. Konsep Perkembangan
berkembang, terbuka, menjadi besar dan luas atau bertambah sempurna, banyak
Dari aspek tujuan, keduanya bertujuan untuk kemajuan dan perluasan dalam
berbagai bidang usaha. Hanya saja yang membedakan adalah masalah waktu,
ekonomi adalah suatu upaya untuk memajukan dan memperluas objek usaha baik
14
dari segi kualitas maupun dari segi kuantitasnya untuk mencapai tingkat
berpengaruh dalam usaha peningkatan kualitas tanaman dan hewan dimulai dari
suatu produk, baik berupa barang maupun jasa. Dalam proses perkembangan,
mengacu pada dua hal, yaitu proses pendidikan dan hasil pendidikan.
terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari suatu bentuk ke bentuk yang
lain. Bisanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk
perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan
tidak begitu saja dapat di ulang kembali. Dengan demikian perkembangan dapat
15
diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi
pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pemasakan dan belajar,
perjalan hidup yang dilaluinya. Segala yang di perbuatnya akan menjadi suatu
Peristiwa dan aktivitas manusia masa lampau hanya dapat diketahui melalui
waktu, daya cipta masyarakat (ilmu dan teknologi) yang berjalan secara dinamis
diketahui pada hari depan tiap bangsa tidak berkembang dalam suatu kevakuman
kehidupan berkaitan dengan hari sekarang dan hari kemudian”. Dari beberapa
keserasian menuju suatu kemajuan karena adanya pengaruh dari luar yang masuk
dan berkembang.
D. Tinjauan Historiografi
dengan penelitian ini, seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Basrin
yang berdiri sendiri dan berdaulat penuh. Hal ini ditandai dengan beberapa pusat
16
pemukiman kuno yang sampai saat ini masih dapat disaksikan, misalnya Ladianta,
Bobolio, Waworope, dan sebagainya. Tradisi lisan menuturkan bahwa cikal bakal
merupakan daerah yang merupakan daerah rebutan antara ketiga kerajaan besar
Bombana yang ada sekarang ini awalnya sebagai wilayah Kabupaten Buton,
dahulu adalah sebagai wilayah kerajaan moronene yang ada sejak abad ke 17 dan
Kabupaten. Kabupaten Wakatobi sudah mulai muncul sejak tahun 1952. Pada
tahun 1959 ide pemekaran muncul kembali di kalangan pelajar dan mahasiswa
asal Wakatobi di Bau-Bau dan Makassar. Gagasan itu kemudian terhenti dan baru
kembali mencuat pada wal tahun 1965. Gagasan tersebut kemudian tenggelam
selama masa orde Baru. Pada tahun 1997, mulai hangat kembali diskusi mengenai
17
Wakatobi oleh Bupati Buton. Pada tanggal 31 Mei 2002, terjadi suatu peristiwa
sebagai Tim Tujuh. Dalam msa-masa sulit perjuangan pemekaran tampil Tim Lima
dan Tim klarifikasi. Setelah melalui proses sejarah yang cukup panjang dan penuh
di Indonesia oleh Menteri Dalam Negeri. Pada tanggal 17 januari 2004, diadakan
18
BAB III
METODOLOGI SEJARAH
Sesuai dengan judul penelitian ini maka yang akan menjadi tempat dan
Kolaka Timur yang pada tahun 2013 ditandai dengan lahirnya SK pembentukan
perkembangan Kabupaten Kolaka Timur dalam bentuk fisik dan non fisik. Waktu
informasi dan temuan dari objek yang diteliti dilapangan atau lokasi penelitian.
peristiwa dan struktur sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi. Artinya
C. Sumber Penelitian
19
Sumber data penelitian yang digunakan oleh peneliti terbagi dalam tiga
1. Sumber Dokumen, yaitu data yang akan diperoleh dalam bentuk buku,
ini yang diperoleh dari jurnal, perpustakaan pusat Universitas Halu Oleo,
timur.
2. Sumber lisan, yaitu data yang akan diperoleh melalui studi lisan (hasil
3. Sumber visual, yaitu sumber data yang akan diperoleh dengan cara
Timur.
D. Prosedur Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah
yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo (2013: 69) yang terdiri dari lima tahapan
yaitu: (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber, (3) Verifikasi sumber (4)
20
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo, maka
1. Pemilihan Topik
Dalam pemelihan topik, peneliti memilih topik yang ada kaitanya dengan
sejarah, sebab dalam penelitian ini adalah penelitian sejarah. Adapun topik yang
dipilih didasarkan atas kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Dua syarat
tersebut sangat penting, karena peneliti bekerja dengan baik jika merasa senang
atau mau karena memiliki kedekatan emosional dan merasa mampu karena
penelitian.
a. Kedekatan Emosional
diangkat belum pernah dikaji secara ilmiah, sehingga peneliti dapat menelusuri
masyarakat.
b. Kedekatan Intelektual
21
2. Heuristik Sumber
penelitian ini.
22
3. Verifikasi Sumber
autensitas dan kreadibilitas data yang terkumpul maka peneliti melakukan analisis
a. Kritik Eksternal
sumber yang didapatkan dengan cara melakukan verifikasi atau pengujian aspek-
aspek dari sumber sejarah. Peneliti melakukan analisis terhadap sumber tertulis
yang ada kaitannya dengan Sejarah Kabupaten Kolaka Timur dengan cara
meneliti sifat-sifat luarnya sehingga diperoleh data yang lebih akurat. Adapun
sifat-sifat luar yang dimaksud pada sebuah dokumen atau surat, hal yang harus
diteliti, yaitu kertas, tinta, gaya tulisan, bahasa, kalimat, ungkapan, kata-kata,
huruf dan semua penampilan luar sehingga dapat diketahui autentisitasnya. Selain
pada dokumen tertulis, kritik ekstrernal juga berlaku pada sumber benda, sumber
lisan.
b. Kritik Internal
terhadap informasi yang diberikan dalam hal ini mengenai sejarah kabupaten
kolaka timur.
23
4. Interpretasi Sumber
pada konsep yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Pada bagian ini,
selanjutnya dihubungkan dengan data yang satu dengan yang lain sehingga
didapatkan fakta sejarah yang dapat dipercaya kebenaranya secara ilmiah yang
yang berhasil dihimpun yang telah lolos dari tahap kritik dan telah di
terjadi.
5. Historiografi
yang merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian penelitian sejarah. Pada
mempunyai tiga bagian yaitu pengantar, hasil penelitian dan simpulan hasil
penelitian
24
DAFTAR PUSTAKA
Hadara, Ali, dkk. 2017. Sejarah Wakatobi: Dari Praintegrasi Hingga Kabupaten,
Kendari: Sekarlangit.
Hasni, 2002. Kota BauBau dari Ibu Kota Afdeling Buton En Laiwui Hingga Ibu
Kota Kabupaten Sulawesi Tenggara Tahun 1940-1960.
Skripsi Kendari : Perpustakaan Unhalu.
25
Mansyur, 2013. Sejarah Pembentukan Kabupaten Bombana Tahun 1948-2003.
Skripsi Kendari : Perpustakaan UHO.
26
27
SEJARAH TERBENTUKNYA
KABUPATEN KOLAKA TIMUR : 2013-2017
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
MARDIANA
N1A3 14 042
29
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii30
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Permasalahan............................................................................... 5
1. Rumusan Masalah................................................................. 5
2. Batasan Masalah.................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
A. Konsep Sejarah............................................................................ 8
B. Konsep Pemekaran Wilayah....................................................... 10
C. Konsep Perkembangan................................................................ 14
D. Tinjauan Historiografi................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 26
iii
31
SEJARAH TERBENTUKNYA KABUPATEN KOLAKA TIMUR TAHUN:
2004-2017
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
D. Penelitian Relevan
32
BAB III METODE PENELITIAN
D. Prosedur Penelitian
A. Keadaan Geografi
B. Keadaan Demografi
C. Keadaan Sosial
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
33