Anda di halaman 1dari 15

OTONOMI DAERAH DAN PEMEKARAN WILAYAH SERUYAN TAHUN 2002

Eka Fajar Rahayu dan Mansyur1


Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Unlam Banjarmasin
Email: 1mansyur_daeng@yahoo.com

ABSTRAK

Kabupaten Seruyan merupakan hasil dari pelaksanan otonomi daerah dan


pemekaran wilayah dari kabupaten Kotawaringin Timur. Otonomi daerah ini dikarenakan
adanya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah. Otonomi daerah
dilaksanakan untuk perluasan wilayah serta untuk pelayanan masyarakat yang lebih baik.
Pemekaran wilayah ini dikarenakan kendala informasi, akses jalan menuju kota sehingga
membuat masyarakat menginginkan pemekaran wilayah di daerah Seruyan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perkembangan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten
Seruyan setelah terjadi pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Timur. Mengemukakan
beberapa hal yang mendasari aspirasi terbentuknya Kabupaten Seruyan, dan proses
terbentuknya Kabupaten Seruyan. Penelitian ini mengunakan metode Sejarah dengan
penulisan deskriptif. Tahap-tahap yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan
metode historis yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa keluarnya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemekaran
daerah. Kabupeten Seruyan dengan berbagai potensi alam yang cukup besar. Sementara itu,
potensi yang ada sangat sulit dikembangkan jika masih bergabung dengan kabupaten
Kotawaringin Timur mengingat luasnya wilayah, maka dikeluarkan wacana otonomi daerah
dan memngingat adanya UU tentang pemekaran wilayah. Peranan FORMAS SEJUK (Forum
Bersama Masyarakat Seruyan Menuju Kabupaten) pada tahun 2000 yang diusulkan oleh
bapak Rasidi Harun kepada bapak Argiansyah sebagai ketua, dan bapak Bahruddin BA
sebagai wakil. Proses terbentuknya kabupaten Seruyan ini sangat panjang. Pada tahun 2002
kabupaten Seruyan mempunyai 5 kecamatan, 97 desa. Namun, pada tahun 2009 dimekarkan
menjadi 14 namun hanya 10 yang masih dikembangkan.

Kata kunci: otonomi daerah, pemekaran wilayah

PENDAHULUAN sebelah timur Selat Makassar dan Laut


Pulau Kalimantan merupakan Sulawesi, sebelah utara Laut Cina
pulau terbesar yang dimiliki Indonesia Selatan dan Sulu, dan sebelah Selatan
luasnya mencapai lima kali luas Pulau Laut Jawa.1
Jawa. Dalam bahasa setempat Di era reformasi dan
Kalimantan berarti pulau yang memiliki pelaksaanan otonomi daerah dalam
sungai-sungai besar. Pulau Kalimantan kepemimpinan Bupati Wahyudi K.
di kenal juga dengan nama Borneo, Anwar dan Wakil Bupati M. Thamrin
Tanjung Negara (pada masa Hindu) Noor, untuk memenuhi aspirasi
dengan nama setempat pulau Bagawan masyarakat guna mempercepat dan
Bawi Lewu Telo. Pulau Kalimantan pemerataan pembangunan maka
terbagi atas Kalimantan Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dimekarkan menjadi 3 kabupaten yakni,
Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah. Pulau Kalimantan dikelilingi 1 Tjilik Riwut. Kalimantan Membangun Alam dan
laut, sebelah barat Selat Karimata, Kebudayaan. (Yogjakarta: NR Publishing, 2007),
h. 1.
kabupaten Kotawaringin Timur undang tersebut telah
(kabupaten induk mencakup daerah merekomendasikan tentang sistem
aliran sungai (DAS) Mentaya dengan pemerintahan yang bernuansa
luas 16.496 km2, dengan 10 kecamatan desentralis melalui pemberian otonomi
beribukota di Sampit.2 daerah yang luas dan bertanggung
Indonesia sedang berada di jawab di mana daerah tersebut diberi
tengah masa transformasi dalam wewenang untuk mengatur dan
hubungan antar pemerintah pusat, mengurus kepentingan masyarakat
provinsi dan kabuapten/kota yang setempat menurut prakarsa sendiri
menurut Undang-undang Nomor 5 berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai
tahun 1974 hanya merupakan dengan peraturan dan perundang-
kepajangan tangan dari pusat ke daerah. undangan.5
Dalam undang-undang nomor 22 tahun Kabupaten Seruyan merupakan
1999 tentang pemerintah daeraah telah kabupaten pemekaran dari Kabupaten
dibuka jalan baru bagi pemerintah Kotawaringin Timur sejak
provinsi dan kabupaten untuk diterbitkannya UU Nomor 5 Tahun 2002
mengambil tanggung jawab yang lebig tentang Pembentukan Kabupaten
besar dalam penyelenggraan umum Katingan, Kabupaten Seruyan,
kepada masyarakat setempat, untuk Kabupaten Sukamara, Kabupaten
mengatur dan mengurus rumah tangga Lamandau, Kabupaten Gunung Mas,
sendiri.3 Pemekaran wilayah merupakan Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten
hal yang sangat sering dibicarakan pada Murung Raya, dan Kabupaten Barito
masa Orde Baru. Tranformasi politik Timur di Provinsi Kalimantan Tengah.6
reformasi yang terjadi pada tahun 1998 Kabupaten Seruyan yang merupakan
memberikan dua kenyataan yang salah satu dari 14
berhimpitan sekaligus berbeda satu Kabupaten/Kotamadya yang ada di
sama lainnya. Reformasi berhasil wilayah Propinsi Kalimantan Tengah.
membangkitkan harapan akaan Kabupaten baru yang berasal dari
kehidupan yang berhasil demoktratis.4 pemekaran Kabupaten Kotawaringin
Pemberlakuan Undang-Undang Timur. Kabupaten Seruyan membawahi
Nomor 22 tahun 1999 tentang lima kecamatan yaitu Seruyan Hilir,
pemerintahan daerah, ini merupakan Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan
peluang dan kesempatan bagi Tengah, dan Seruyan Hulu, yang terdiri
masyarakat di daerah aliran sungai dari 3 kelurahan dan 97 desa.
(DAS) Seruyan untuk membentuk Sesuai dengan latar belakang di
sebuah kabupaten definitif. Undang- atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: 1) Apa yang
2 Tim penyusun. “Peratutan Daerah Kabupaten melatarbelakangi kabupaten Seruyan
Kotawaringin Timur Nomor 23 Tahun 2002 memisahkan diri dari kabupaten
Tentang Rencana Srategis Pembangunan Daerah
Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2000-
Kotawaringin Timur? 2) Bagaimana
2004. (Sampit: BAPPEDA Kotawaringin Timur,
2002), h. 21.
3 HAW. Widjaja. Otonomi Daeraah Dan Daerah 5 Pedlik Asser. Sebuah Pemikiran Seruyan Menjadi

Otonomi. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Kabupaten. (Jakarta: Bumi Putra Group. 2002), h.
h. 1. 1.
4Leo Agustino. Proliferasi dan Etno-Nasionalisme 6 Arsip “Lembar Negara Republik Indonesia

daripada pemberdayaan dalam pemekaran Tahun 2002 Nomor 1 sampai 50” (Diterbitkan
daerah di Indonesia. Jurnal ilmu admistrasi dan oleh sekertariat Negara Republik Indonesia.
organisasi. September-desember 2008, h. 196. 2002) h. 863.
perkembangan ekonomi masyarakat yang diambil adalah pencarian
Kabupaten Seruyan sesudah sumber data.
pemekaran? 2. Kritik
Langkah berikutnya adalah
TUJUAN PENELITIAN kritik, yang dilakukan untuk
Berdasarkan rumusan masalah mengetahui keabsahan dan keaslian
yang dikemukakan, maka tujuan data yang diperoleh di lapangan,
penelitian adalah: 1) Menjelaskan baik dari kajian kepustakaan
perkembangan sosial ekonomi maupun dari hasil wawancara. Kritik
masyarakat Kabupaten Seruyan sesudah sumber terbagi menjadi dua, yaitu
pemekaran dari Kabupaten kritik internal dan kritik eksternal.
Kotawaringin Timur. 2) Mengemukakan 3. Interpretasi
beberapa hal yang mendasari aspirasi Setelah melalui tahap
terbentuknya Kabupaten Seruyan. 3) heuristik, melihat sumber dan
Menjelaskan proses terbentuknya kemudian dikritik untuk
Kabupaten Seruyan. mendapatkan fakta-fakta disusun
serta disesuaikan maka tahapan
METODE PENELITIAN interpretasi dapat dilakukan.
Bentuk penelitian sesuai dengan Melalui tahapan interpretasi ini
keinginan mengkaji obyeknya secara didapatkan suatu kesimpulan
historis, maka agar penelitian ini terarah mengenai fakta-fakta yang telah
perlu tetap mendasarkan dari pada diperoleh. Dalam interpretasi juga
bidang keilmuan yang menuntut dilihat hasil wawancara keseluruhan
bagaimana seharusnya meneliti apakah sesuai dan relevan dengan
obyeknya. Maka dari itu metode yang kenyataan. Segala bentuk penafsiran
digunakan adalah metode sejarah. 7 fakta kemudian dikonsultasikan
Metode berhubungan dengan prosedur, kepada dosen pembimbing yang
proses atau teknik yang sistematis telah mengerti mengenai masalah-
dalam penyelidikan. 8 Dalam hal ini masalah yang diteliti yaitu “Otonomi
penulis secara deskriptif berusaha Daerah dan Pemekaran Wilayah
mendeskripsikan suatu gejala peristiwa Seruyan tahun 2002”.
kehidupan yang terjadi di saat sekarang. 4. Historiografi
Metode sejarah yang digunakan penulis Historiografi merupakan
yaitu untuk menjawab pertanyaan penulisan hasil seluruh penelitian
tentang “Otonomi Daerah dan secara deskritif berdasarkan
Pemekaran Wilayah Seruyan tahun sistematika yang sudah ditetapkan
2002”. Metode yang dilakukan untuk dalam batasan masalah.
meneliti dimulai dari: Historiografi adalah langkah
1. Heuristik terakhir bagi penulis dan
Heuristik merupakan tahapan menuliskan hasil seluruh penelitian
pertama dalam metode historis berupa tulisan yang
mencari sumber-sumber untuk berjudul“Otonomi Daerah dan
mendapatkan data-data. Langkah Pemekaran Wilayah Seruyan tahun
2002”.
7 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 253.
8 Helius Sjamsuddin, Metodologi
Sejarah(Yogyakarta: Ombak, 2012), h. 67.
HASIL DAN PEMBAHASAN mendirikan daerah dan
1. TERBENTUKNYA KABUPATEN pemberdayaan masyarakat. Undang-
SERUYAN undang Nomor tahun 22 tahun 1999
a. Undang-undang Nomor 22 tentang pemerintahan daerah
tahun 1999 mengubah paradigma sentralistik
Otonomi daerah adalah pemrintahan ke arah desentralisasi
sebuah tema besar. Otonomi dengan pemberian otonomi daerah
biasanya dimaknai dengan berbagai yang nyata, luas dan bertanggung
prespektif. Dapat diartikan dari segi jawab kepada daerah. Sesuai dengan
politik, ekonomi, sosial, hukum, penetapan dan kemampuan daerah,
pemerintahan, khususnya terdapat bidang pemerintah yang
admistrasi pemerintahan. Otonomi tidak sepenuhnya dilaksanakan
merupakan tema sentral dalam berdasarkan asas desentralisasi,
ranah politik. Refleksi kebijakan termasuk 11 bidang pemerintahan
pemerintahan yang mendasari wajib yang diatur dalam pasal 11
kekuasaan negara/daerah. 9 Pada ayat 2 undang-undang nomor 22
presfektif global, pemerintahan tahun 1999.12 Reformasi membawa
rezim Orde baru yang sentralistik beberapa perubahan. Pertama,
tidak kuasa membendung arus dibuka kesempatan kembali untuk
perubahan yang meinginkan bergeraknya partai politik secara
akomodasi sepenuhnya atas suara bebas. Hal ini memunculkan
rakyat. Undang-undang nomor 5 ide/gagasan untuk pembuatan
tahun 1974 digantikan Undang- Undang-undang baru. Pada
undang nomor 22 tahun 1999 pemilihan umum 1999 yang
tentang pemerintahan daerah diselenggarakan dengan banyak
sebagai refleksi pengelolaan partai.13
keuangan dibuat Undang-undang Sejak Mei 1998 Indonesia
Nomor 25 Tahun 1999 tentang memasuki fase 14 baru dalam
undang-undang dipandang sebagai perjalanannya sebagai suatu negara
produk yang mengakomodasikan bangsa yang merdeka dan berdaulat,
desentralisasi, dengan kewenangan yaitu menyangkut penataan kembali
besar dilimpahkan kepada daerah.10 berbagai bidang kehidupan kearah
Orde baru adalah masa kejayaan yang lebih adil, demokratis, dan
Indonesia. Pada dasarnya Orde Baru sejahtera. Kebutuhan akan penataan
adalah tatanan kehidupan kembali berbagai asfek kehidupan
masyarakat yang lebih baik.11 bangsa itu tak bisa dipisahkan dari
Perjalanan reformasi munculnya degradasi
pemerintahan yang terjadi di kepemimpinan, kesenjangan, dan
Indonesia telah menyebabkan ketimpangan distribusi serta alokasi
terjadinya pergeseran-pergeseran sumber-sumber daya ekonomi, serta
paradigma penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka 12 HAW. Widjaja. Otonomi Daerah Dan Daerah

Otonom. (Yogjakarta: Raja Grafindo Persada.


2011), hh. 13-15.
9Samsul Wahidin. Hukum Pemerintahan Daerah 13 Mariam Budiardjo,Dasar-Dasar Ilmu Politik

Pendulum Otonomi Daerah Dari Masa ke Masa. (Jakarta: Garamedia Pustaka Utama, 2008), h.
(Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 1. 483.
10Ibid., h.19. 14 Fase adalah tingkatan masa (perubahan,
11Ibid., h. 83. perkembangan, dsb)
disoreantasi kolektif akan arah dan undang-undang Nomor 22 tahun
tujuan bangsa dan bernegara. Salah 1999 Tentang Otonomi Daerah.17
satu penyebab utama dan Pada masa H. Hasyim dijabat
terpentingnya di balik kenyataan menjabat dari tahun 1965-1972
tersebut adalah kelestarian sebagai orang pertama Kabupaten
kebijakan sentralisasi dan Persiapan Daerah Tingkat II
penyeragaman politik secara Seruyan, untuk meningkatkan taraf
berlebihan di bawah sistem otoriter Sumber Daya Manusia (SDM) di
selama hampir 40 (empat puluh) Seruyan. Menghargai prakarsa
tahun, sehingga membunuh segenap pembangunan secara mandiri,
potensi kreativitas dan kemandirian pemerintah kabupaten di Sampit
masyarakat.15 menawarkan apakah masyarakat
Perjuangan untuk menjadikan Seruyan ingin daerahnya
Seruyan sebagai kabupaten baru ditingkatkan menjadi kabupaten
yang berdiri sendiri lepas dari dengan ibukota Kuala Pembuang.
Kabupaten Kotawaringin Timur Tawaran dari Sampit disertai syarat
sebenarnya dimulai sejak lama, yang tersedia yaitu kantor. Oleh
ketika Gubernur Tjilik Riwut pemerintah Kabupaten
meningkatkan status Seruyan dari Kotawaringin Timur di Sampit,
kecamatan menjadi kawedanaan 16 tawaran itu ditindak lanjuti
pada tahun 1963. Semakin menguat pemerintah Daerah Tingkat I di
ide-ide pemekaran yang digagas Palangka Raya. Pemerintahan
oleh H. Muhammad dan H. Junait. Daerah Tingkat I pun memberikan
Dalam kurun waktu dua tahun tanggapan positif. Utusan
terhitung dari penetapan tahun pemerintahan Daerah Tingkat I
1963, sebagai gubernur dengan membuktikan dengan
keputusan meningkatkan lagi status kedatangannya ke rumah kediaman
kawedanaan menjadi Kabupaten Camat Seruyan Hilir, Imbran
Persiapan Daerah Tingkat II Seruyan Mansyur. BA di Kuala Pembuang.
pada 1 Mei 1965 saat H. Hasyim Dari kesempatan ini, utusan
Djapar menjadi orang pertama Pemerintah Daerah Tingkat I
Kabupaten Persiapan Daerah menundang hadir beberapa tokoh
Tingkat II. H. Hasyim melihat masyarakat untuk berdiskusi di
peluang yang jelas telah dibuka oleh rumah camat.
Tjilik Riwut agar Seruyan menjadi Pada pertemuan itu,
kabupaten sendiri, terpisah dari Pemerintah Daerah Tingkat I
kabupaten Kotawaringin Timur. berkeinginan menyebutkan
Peluang ini dibuka lebar lagi oleh permintaan masyarakat untuk
gubernur W.A. Gara pada tahun meningkatkan status dari persiapan
1978. Peluang ini makin bertambah Kabupaten Seruyan menjadi Daerah
besar lagi dengan diterbitkannya Pembantu Bupati Kotawaringin
Timur wilayah Seruyan
berkedudukan di Ibukota
Kecamatan Seruyan Hilir, yakni
15 Syamsuddin Haris,Membangun Format Baru
Otonomi Daerah (Jakarta: LIPI, 2006), h. 3. Kuala Pembuang. Mengingat
16 Kewedaan artinya Daerah bagian kabupaten

yang pemerintahannya dipimpin oleh pembantu


Bupati. 17 Pedlik Asser,log. cit.., h. 15.
pemekaran satu wilayah menjadi Kotawaringin Timur menyetujui dan
dua atau tiga bagian terpisah mendukung untuk dimekarkannya
mengikut sertakan dua hal penting menjadi 3 (tiga) kabupaaten dan 1
yaitu menyangkut politik kekuasaan (satu) kota yaitu: 1) Kabupaten
dan ekonomi, mengingat yang akan Katingan dengan ibukotanya
dimekarkan saat itu adalah Kasongan. 2) Kabupaten Seruyan
masyarakat Daerah Aliran Sungai dengan ibukotanya Kuala
(DAS) Seruyan dan Daerah Aliran Pembuang. 3) Kabupaten
Sungai (DAS) Katingan yang dimana Kotawaringin Timur dengan
dua wilayah ini memiliki Sumber ibukotanya di Sampit. 4) Kota
Daya Alam (SDA) yang melimpah Sampit dengan ibukotanya di
yang tentunya dengan pemisahan Sampit.19
wilayah tersebut dapat mengurangi Sehubungan dengan surat di
Pendapatan Asli Daerah (PAD) atas Nomor: 021/XI/A/2000 tanggal
kabupaten induk yang bersumber 15 Nopember 2000, perihal
potensi Sumber Daya Alam (SDA) tanggapan terhadap sikap bupati
selama ini menjadi pundi ekonomi.18 Kabupaten Kotawaringin Timur dan
Setelah musyawarah dengan DPRD Kabupaten Kotwaringin
pihak Pemerintah Daerah Tingkat I Timur, dapat diinformasikan hal-hal
di Seruyan Hilir Kuala Pembuang, sebagai berikut: 1) Bahwa kami
Wakil Bupati Kabupaten dengan Surat Nomor: 100/56/T.
Kotawaringin Timur datang ke Kuala Pem tanggal 1 Nopember 2000 telah
Pembuang dan mengadakan meneruskan Surat DPRD Kabupaten
pertemuan publik di Gedung serba Kotawaringin Timur kepada Bapak
guna Kuala Pembuang. Menindak Gubernur Kalimantan Tengah dan
lanjuti keputusan dewan perwakilan Ketua DPRD Propinsi Kalimantan
rakyat daerah Kabupaten Tengah. 2) Mengenai penentuan
Kotawaringin Timur tanggal 6 letak Ibukota Kabupaten yang
januari 2000 Nomor: 13/KPTS- dimekarkan dalam rapat tenggal 4
DPRD/6/2000 tentang persetujuan Juli 2000 bertempatan di rumah
penetapan pemekaran wilayah Jabatan Bupati Kotawaringan Timur
Kabupaten Kotawaringin Timur dan untuk mencari solusi terhadap
revisi nama kabutapen serta perbedaan pendapat tentang letak
pembagian wilayah kecamatan dan Ibukota Kabupaten Seruyan yang
surat dukungan dewan perwakilan dihadiri tokoh masyarakat Seruyan,
rakyat daerah kabupaten kami telah menawarkan
Kotawaringin Timur. Dengan membentukan Tim Independen atau
pemperhatikan keputusan dari surat menunjuk Perguruan Tinggi yang
tersebut di atas serta luasnya netral guna melakukan kajian,
wilayah akan didukung oleh potensi namun tidak diterima oleh
yang dalam rangka mempercepat masyarakat sehingga rapat tidak
pelaksanaan pembangunan dan mendapat kesepakatan.
pelayanan kepada masyarakat maka
untuk pemekaran wilayah,
pemerintah daerah Kabupaten 19 Arsip. “Surat Dukungan Pemekaran
Kabupaten/Kota. Bupati Kabupaten
Kotawaringin Timur, Sampit. 9 desember 2000”.
18 Tim penyusun,log. cit., h. 10. koleksi bapak Argiansyah HAS.
Berkenaan dengan perihal beberapa daerah di Kalimantan
tersebut diatas Pemerintah Tengah menajdi daerah
Kabupaten Kotawaringin Timur Pemerintahan Tingkat II
berketetapan bahwa untuk (Kabupaten). Setelah keluar
penentuan Ibukota Kabupaten Undang-undang nomor 22 tahun
Seruyan tetap akan dilakukan kajian 1999, keluar lagi undang-undang
melalui kegiatan penelitian yang yang lebih menegaskan tentang
dianggarkan dalam Anggaran pemekaran wilayah di Kalimantan
Pendapatan dan Belanja Daerah Tengah yaitu undang-undang nomor
(APBD) Kabupaten Kotawaringin 5 tahun 2002.
Timur Tahun Anggaran 2001. Hasil b. Aspirasi Masyarakat Seruyan
kajian tersebut hanya senatas Selama pemerintahan Orde
memberikan rekomendasi dan Baru pembangunan kabupaten
keputusan lebih lanjut diserahkan Kotawaringin Timur telah
kepada kesepakan masyarakat terkonsentrasi pada kawasan tengah
Seruyan dan pejabat yang yang meliputi Kecamatan Baaamang,
berwenang.20 Kecamatan Ketapang, Kecamatan
Pemekaran kabupaten Kota Besi, Kecamatan Kuala Kuayan,
Seruyan ini didasari oleh adanya Kecamatan Hanau, Kecamatan
Undang-undang nomor 22 tahun Rantau Pulut, Kecamatan Kasongan,
1999 tentang Pemerintah Daerah. Kecamatan Tumbang Manjul,
Selama pemekaran ini kabupaten Kecamatan Antang Kalang, dan
Kotawarimgim Timur sebagai Kecamatan Tumbang Senamang,
kabupaten induk sangat serta desa-desanya. Kabupaten
mendukung, di mana dilihat dari Kotawaringin Timur mempunyai 3
segi letaknya kabupaten Kotawingin (tiga) Daerah Aliran Sungai (DAS)
Timur sangat srategis, di mana ternyata dalam aktivitasnya tidak
letaknya Sampit berada di tengah- banyak kontribusinya terhadap
tengah kota. Kabupaten pembangunan antar kecamatan
Kotawaringin timur menjadi serta Daerah Aliran Sungai (DAS)
kabuapaten induk dari Seruyan lainnya.
sejak awal kabupaten Kotawaringin Sebagai gambarannya Daerah
Timur ada hingga masa pemekaran Aliran Sungai (DAS) Katingan
wilayah. Adanya Undang-undang aktivitas ekonomi tidak lebih
tentang pemerintah daerah berorientasi ke Palangka Raya,
membuat pemerintah Kotawaringin tersedianya Sumber Daya Alam
Timur ingin memekarkan daerahnya (SDA). Kasongan sebagai ibukota
menjadi beberapa kabupaten, hal ini Pembantu Kabupaten tidak banyak
dilakukan untuk memudahkan menerima kontribusi atas segala
pelayanan masyarakat. aktivitass di Daerah Aliran Sungai
Adanya Undang-undang (DAS) Katingan. Dengan adanya
nomor 22 tahun 1999 tentang perusahaan tambang membuat Kota
pemerintah daerah, membuat baru seperti “Kereng Pangi”
sementara itu Kasongan sebagai
20 Arsip “Surat Usul Pemekaran Kabupaten ibukota Pembantu Kabupaten tidak
Seruyan dari Bupati Kotawaringin Timur. Sampit, dapat apa-apa. Setelah itu Seruyan
23 Desember 2000”, koleksi bapak Argiansyah sebagai kota ke-2 pembantu
HAS
Kabupaten Seruyan yang pemekaran dari kabupaten
mempunyai 5 kecamatan ternyata Kotawaringin Timur dengan luas
juga tidak banyak memberikan wilayah 16.404 Km2 yang terdiri dari
kontribusi perekomian yang terjadi 5 kecamatan Kecamatan Seruyan
di setiap daerah. Kuala Pembuang Hilir, Kecamatan Danau Sembuluh,
dengan segala aktivitasnya lebih Kecamatan Hanau, Kecamatan
banyak memberikan kontribusi Seruyan Tengah, Kecamatan
terhadap daerah Jawa, Kalimantan Seruyan Hulu.
Selatan, dan Sampit. Kuala Menindaklanjuti kesiapan
Pambuang hanya sebagai pengisap rakyat Seruyan dan menjawab
dari Sumber daya Alam di kawasan tawaran Wakil Bupati Kabupaten
tengah dan utara. Sementara itu Kotawaringin Timur dan pejabat
daerah Pambuang Hulu dan Rantau Gubernur Kalimantan Tengah,
Pulut lebih bergantung pada tokoh-tokoh masyarakat Seruyan
Pangkalan Bun dan Sampit. membuat sebuah panitia persiapan
Sedangkan untuk Daerah Aliran pembentukan kabupaten Seruyan
Sungai (DAS) Menyaya mempunyai diberi nama Forum Bersama
kontibusi terhadap pembangunan Masyarakat Seruyan Menuju
“Sampit”, hampir seluruh aktivitas Kabupaten disingkat FORMAS SEJUK
masyarakat di Daerah Aliran Sungai yang dibentuk pada tahun 2000.
(DAS) ini mempunyai terhadap Untuk menjalankan FORMAS SEJUK
Sampit. Sehingga Sampit sebagai dalam rapat untuk memilih ketua
kota bisnis yang mampu FORMAS SEJUK. Hasil dari rapat
memberikan kontribusi terhadap terpilihlah Drs. Argiansyah HAS
daerah di sekitarnya seperti: sebagai ketua, Bahrudin BA sebagai
Samuda, Kota Besi, Parenggean dan wakil ketua. Pada tanggal 2 Mei
Kuala Kuayan. Hal ini disebabkan 2001, Formas Sejuk melayangkan
aktivitas perusahan/perkebunan Surat kepada Departemen Dalama
mampu menjadikan kota Sampit Negeri dan Otonomi Daerah melalui
sebagai kota bisnis dan menjadikan Dirjen Otonomi Daerah Direktorat
Kabupaten Kotawaringin Timur Bina Menejeman Pemerintahan
sebagai salah satu gerbang Daerah di Jakarta.22
perekonomian Kalimantan Tengah.21 Susunan pengurus terbentuk
Mengingat bahwa luasnya dan surat telah dilayangkan, para
wilayah Kabupaten Kotawaringin pimpinan memberikan mandat
Timur, maka muncullah ide/aspirasi kepada Saudara Drs. Rasyidi Harun
yang mendasari gagasan untuk dan Mochammad Tarmidi untuk
melakukan pmekaran kabupaten, melakukan pendekatan yang
sehingga berdiri/lahirlah kabupaten dianggap penting guna
Seruyan. Kabupaten ini merupakan mensukseskaan mewujudkan
kabupaten baru yang dibentuk Seruyan Menuju Kabupaten dan
berdasarkan Undang-undang Nomor Kuala Pembuang sebagai ibukota.
5 tahun 2002. Daerah admistrasi Usaha yang sangat giat yang
tersebut merupakan hasil dilakukan oleh Formas Sejuk, dari
segi pendanaan didukung oleh
21Tim Penyusun Forum Masyarakat Seruyan.
Seruyan Menuju Kabupaten(Kuala
Pembuang:FORMAS SEJUK, 2000) hh. 12-13. 22 Seruyan,log. cit., h. 80.
seorang pengusaha yang bernama kabupaten definitif 23 dengan ibu
Heriyadi beberapa dari pengusaha kotanya di Kuala Pambuang.
baik dari perkebunan sawit maupun Keputusan sidang Paripurna
HPH (Hak Pengusahaan Hutan) yang DPR-RI mengeluarkan surat dari
beroperasi di wilayah Seruyan. Menteri Dalam Negeri yang isinya
Forum Bersama Masyarakat surat keputusan yang bernomor
Seruyan Menuju Kabupaten 131.42.183 yang bertanggal 16 Mei
disingkat FORMAS SEJUK diganti 2002 dimana berisi tentang
dengan nama Badan Pekerja pengangkatan pejabat bupati di
Persiapan Kabupaten kabupaten baru hasil pemekaran se-
Seruyan(BPPKS) adalah kegiatan Kalimantan Tengah. Atas dasar surat
organisasi kemasyarakatan yang keputusan Menteri Dalam Negeri,
melakukan kegiatan dalam rangka maka gubernur Kalimantan Tengah
membantu pemerintah yang berikan H. Asmawi agani melantik pejabat
dengan pencalonan Kabupaten bupati baru pada tanggal 8 Juli 2002.
Seruyan. Badan Pekerja Persiapan Dalam pelantikan tersebut termasuk
Kabupaten Seruyan (BPPKS) bupati Seruyan yaitu Loper H.
merupakan wilayah hukum Daerah Anggus. Dalam penetapan ibukota
Aliran Sungai (DAS) Seruyan yang kabupaten Seruyan diperlukan
terbagi atas 5 kecamatan: “Referendum”, oleh masyarakat
1)Kecamatan Seruyan Hilir, Seruyan untuk menentukan dimana
2)Kecamatan Danau Sembuluh, letak ibukota kabupaten. Maka dari
3)Kecamatan Hanau, 4)Kecamatan itu, pemerintah perlu membentuk
Seruyan Tengah, 5)Kecamatan Tim Perumus tentang Pembentukan
Seruyan Hulu. Pada tanggal 11 Maret Ibukota Kabupaten Seruyan. Untuk
2002, hasil sidang Paripurna DPR-RI idealnya ada beberapa
kemudian meresmikan Seruyan pertimbangan-pertimbangan untuk
sebagai kabupaten definitif dan menentukan di mana ibukota
dituangkan dalam Undang-undang kabupaten tersebut, yaitu: ibukota
Nomor 5 Tahun 2002 mengenai Kabupaten harus memiliki letak dan
kabupaten dari Kalimantan Tengah. posisi yang strategis dari sudut
Menyusul hasil Sidang Paripurna ekonomi, politik dan sosial budaya
DPR-RI dan undang-undang yang baagi masyarakat Seruyan. Ibukota
dikeluarkannya, maka Kabupaten Kabupaten tersebut harus dapat
Seruyan dan tujuh kabupaten baru mengakodasikan seluruh
lainya sebagai hasil pemekaran yang kepentingan masyarakat di DAS
diresmikan oleh menteri dalam Seruyan. Penetapan ibukota
negeri atas nama Presiden RI pada Kabupaten tersebut berdasarkan
tanggal 2 Juli 2002 di Jakarta. pada keinginan mayoritas
Setelah diresmikan di Jakarta, pada masyarakat Seruyan tanpa harus di
tanggal 5 Juli 2002 dilakukan pengeruhi oleh kepentingan
peresmian dan syukuran yang kelompok dan pihak luar.
dilaksanakan di lapangan Gagah Tersedianya lokasi/lahan yang luas
Lurus. Sidang Paripurna DPR-RI dengan geografis yang
pada tanggal 11 Maret 2002 yang
memutuskan Seruyan sebagai 23 Definitif artikan sudah pasti (bukan untuk

sementara): gubernur baru untuk provinsi itu


belum ditetap secara – oleh menteri.
menguntungkan karena ibukota Kuala Pambuang sebagai pusat
Kabupaten tersebut akan menjadi pemerintahan Kabupaten Seruyan.
sebuah Kota.24 Sesuai rekomendasi dibuat dalam
Pembahasan penetapan surat bernomor
ibukota Kabupaten Seruyan DPRD/72/100/IX/2000, tertanggal
menemukan jalan buntu 11 Oktober 2000. Surat ini
dikarenakan lima kecamatan yang ditandatangi wakil DPRD yang
akan masuk dalam kabupaten baru bernama Djunaedy Drakel, yang
ini (Seruyan) terpecah menjadi dua ditujukan kepada bupati
bagian yang saling bersitegang. Kotawaringin Timur yang bernama
Empat kecamatan Daerah Aliran Wahyudi Kaspul Anwar. Dewan
Sungai (DAS) Seruyan yaitu secara tegas bersikap sesuai dengan
Kecamatan Hanau, Kecamatan keputusan dewan nomor 13/KPTS-
Danau Sembuluh, Kecamatan DPRD/6/2000 tertanggal 6 Januari
Seruyan Tengah Dan Kecamatan 2000. 26 Penegasan ini menjawab
Seruyan Hulu menginginkan konflik yang terjadi, yaitu adanya
Pembuang Hulu sebagai ibukota, berkeinginan lain bahwa ibu kota
namun Kecamatan Seruyan Hilir kabupaten pemekaran terletak di
tetap ingin Kuala Pembuang sebagai Pembung Hulu Kecamatan Hanau.
ibukota. Para tokoh dari Seruyan Melihat dari kenyataannya
menemui bupati Kabupaten daerah Seruyan mempunyai
Kotawaringin Timur yaitu H. M. kekayaan Sumber Daya Alam yang
Wahyudi K. Anwar. Namun tidak melimpah. Untuk mengelola Sumber
mendapat hasil dikarenakan Daya Alam yang melimpah itu maka
pertemuan hanya tiga jam. Namun dibutuhkan Sumber Daya Manusia
bupati Kabupaten Kotawaringin yang berkualitas agar dapat
Timur yaitu H. M. Wahyudi K. Anwar mengelola Sumber daya alam
menawarkan akan mendatangkan tersebut untuk kesejahteraan
Tim pengkajian dari universitas di masyarakat Seruyan. Dalam
pulau Jawa, untuk melakukan kebijakan pembangunan Sumber
pengkajian dalam soal ibu Daya Manusia, maka Seruyan harus
kabupaten baru ini (Seruyan).25 didirikan berbagai lembaga
Salah satu pengamat pendidikan formal dan informal
mengungkapkan pertentangan soal dengan segala disiplin ilmu.
ibukota Kabupaten Seruyan, akan c. Perkembangan Ekonomi
berdampak terhadap rekomendasi Masyarakat Seruyan
DPRD Kalimantan Tengah. Setelah Ekonomi rakyat muncul
terjadi tarik menarik mengenai karena adanya kesenjangan sosial
ibukota Kabupaten Seruyan, ekonomi dalam masyarakat.
akhirnya DPR-RI kabupaten Kesenjangan sosial ekonomi
Kotawaringin Timur menetapkan masyarakat tampak pada perbedaan
pendapatan dan kesejahteraan yang
mencolok antara satu masyarakat
24Tim Penyusun Formas Sejuk. Seruyan Menuju
dengan masyarakat lainnya. Ada
Kabupaten. (Kuala Pembuang: FORMAS SEJUK),
hh. 17-18.
25 Banjarmasin post. Pembahasan Ibukota 26 Anonim, “DPR Terapkan Kuala Pembuang

Kabupaten Seuyan Temui Jalan Buntu. 5 Juni Sebagai Ibukota”, Harian Kalteng Pos, Edisi 13
2000. Oktober 2000, h. 4.
masyarakat yang tingkat sebagai bahan perencanaan
pendapatannya dan pembangunan nasional ataupun
kesejahteraannya sangat tinggi, dan regional khusus di bidang ekonomi,
ada masyarakat yang pendapatan diperlukan untuk menentukan
dan kesejahteraannya rendah, langkah dan starategi pembangunan
bahkan ada pula pendapatannya dan yang tepat.
kesejahteraannya sangat rendah/ Pertumbuhan ekonomi
miskin. Ekonomi rakyat dapat Kabupaten Seruyan melambat dari
dilihat dari beberapa sifat seperti tahun sebelumnya berdasarkan
bersifat tradisional, skala usaha perhitungan Produk Domestik
kecil, atau usaha sekedar untuk Regional Bruto (PDRB), laju
bertahan hidup. 27 Mengejar pertumbuhan ekonomi Kabupaten
percepatan pertumbuhan ekonomi, Seruyan sebesar 5,51% pada tahun
menjadi salah satu agenda utama 2009. Sumber pertumbuhan
pemerintah daerah Seruyan, terbesar dipengaruhi oleh pertanian
terutama setelah dipisahkannya khususnya di bidang perkebunan
otonomi daerah untuk daerah terutama perkebunan sawit yang
Seruyan. Sebagai resikonya, menjadi andalan utama dalam
berbagai strategi pembangunan pembentukan Produk Domestik
dilakukan. Strategi yang diambil Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
belum tentu sama antara satu Seruyan. Sektor pertanian yang
daerah dengan daerah yang lainnya, sangat dominan dan perlu didukung
mengingat karakteristik yang dengan perkembangan di bidang
dimiliki daerah selalu sama. Suatu industri yang berbasis agro industri
daerah berhasil mencapai tingkat yang diharapkan dapat
pertumbuhan ekonomi yang begitu meningkatkan nilai tambah ekonomi
besar, akan tetapi di tahun-tahun terhadap produk di bidang
selanjutnya justru mengalami pertanian melimpah di Kabupaten
perlambatan atau tidak jarang ada Seruyan.28
yang menyusut. Sebelum terjadi kerusuhan di
Produk Domestik Regional Sampit, perkembangan ekonomi di
Bruto (PDRB) merupakan salah satu Seruyan menurun. Hal ini
indikator untuk mengetahui kondisi dikarenakan banyak penebang
ekonomi dan keberhasilan kayu/perusahaan kayu yang
pembangunan disuatu daerah pada beroperasi walaupun tidak resmi
tingkat regional ditutup karena adanya razia.
(Provinsi/Kabupaten). Secara umum Padahal hasil dari penjualan kayu
dapat dikatakan bahwa semakin tersebut dapat mereka gunakan
maju produk domestik brutonya untuk memenuhi kehidupan sehari-
semakin meningkat pula hari. Sehingga dapat membuat taraf
perekonomian daerah tersebut. kehidupan mereka menjadi lebih
Penyajian Produk Domestik Regional baik.
Bruto (PDRB) secara berkala,

27 Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk 28 Selayang Pandang Pemerintah Daerah


Rakyat Memadukan Pertumbuhan Dan Kabupaten Seruyan, bagian administrasi
Pemerataan, (Jakarta: Pustaka Cidesindo, 1996), Pemerintah daerah Umum Sekretariat Daerah
h. 217. kabupaten seruyan tahun 2010, hh. 11-13.
Diperbaikinya jalan dan sebagai kabupaten. Pemekaran wilayah
jembatan dari Kuala Pambuang Seruyan dilihat dari potensi wilayah
menuju Sampit dan dibuatnya jalan yang sangat mendukung dari berbagai
baru dari Kuala Pambuang ke bidang seperti potensi sosial budaya.
daerah kecamatan lainnya seperti Potensi perekonomian, potensi sumber
Kecamatan Hanau, Kecamatan daya manusia. Potensi sangat mudah
Danau Sembuluh, Kecamatan dikembangkan setelah adanya
Seruyan Tengah, dan Kecamatan pemekaran. Potensi yang dimiliki
Seruyan Hulu. Pembangunan ini Kabupaten Seruyan sangat besar untuk
memberikan perubahan dalam dikembangkan menjadi wilayah
kehidupan masyarakat salah memuliki pemerintahan sendiri dan
satunya pada aspek ekonomi. mudah dijangkau oleh masyarakat yang
Perekonomian Kabupaten Seruyan mau membangun perekononian di
mulai membaik setelah dibangun sektor pariwisata, tidak seperti masih
jembatan Seruyan yang bergabung dengan Kabupaten
menghubungkan Kuala Pambuang Kotawaringin Timur mengingat luas
dan Kuala Pambuang II (seberang) wilayah yang sangat besar dan sarana
dan menuju Sampit (Kabupaten dan prasarana, pendidikan dan
Kotawaringin Timur). Adanya kesehatan mulai membaik, infrastuktur
jembatan ini memudahkan mulai tertata dengan rapi.
transfortasi masyarakat yang ini Pemekaran ini menimbulkan
berdagang maupun yang ingin dampak yang baik bagi para masyarakat.
mencari bahan mentah untuk Hal ini dikarenakan adanya pelayanan
perdagangan, atau hanya sekedar yang baik untuk masyarakat, pelayanan
untuk jalan-jalan bersilaturahmi ke yang lebih dekat lebih nyaman karena
tempat keluarga. Jembatan Seruyan adanya kantor pemerintahan yang lebih
sangat berperan penting untuk dekat, informasi lebih mudah
kehidupan masyarakat. Hal ini didapatkan oleh masyarakat. Dengan
dikarenakan dengan adanya adanya Pemekaran ini membuat
jembatan ini memudahkan jalan masyarakat merasa nyaman dan
yang dilewati tidak lagi sejahtera. Hal ini membuat Seruyan
menggunakan klotok (perahu sebagai kabupaten baru yang telah siap
penyeberangan) untuk dengan permerintahannya. Kabupaten
menyeberang dari Sampit, Kuala Seruyan mempunyai banyak lahan yang
Pembuang II (seberang) ke Kuala kosong yang dapat dijadikan lahan
Pembuang kota (begitu juga untuk perkantoran yang dekat dari
sebaliknya). perkampungan masyarakat. Pemekaran
wilayah Kabupaten Seruyan ini
KESIMPULAN membuat masyarakat merasakan
Berdasarkan hasil penelitian kenyamanan dalam sarana dan
mengenai pembentukan Kabupaten prasarana yang ada seperti jalan yang
Seruyan dapat disimpulkan bahwa sudah membaik, jembatan yang sudah
pemekaran wilayah baru (otonomi) ini ada untuk menghubungkan Kuala
didasari oleh adanya Undang-undang Pembuang II (seberang) dan Kuala
nomor 22 tahun 1999 dan kemudian Pembuang. Hal ini membuat jalan
berlanjut pada Undang-undang nomor 5 menuju luar daerah Seruyan lebih
tahun 2002 yang menetapkan Seruyan mudah, karena jalannya sudah baik.
DAFTAR PUSTAKA Tjilik Riwut. 2007 Kalimantan
Bambang Yudoyono. 2001. Otonomi Membangun Alam dan
Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Kebudayaan. Yogjakarta: NR
Harapan. Publishing.
Bungaran Antonius Simanjuntak (ed). Anonim, “DPR Terapkan Kuala
2013. Dampak Otonomi Daerah Pembuang Sebagai Ibukota”,
Di Indonesia, Merangkai Sejarah HarianKalteng Pos, Edisi 13
Politik Dan Pemerintahan Oktober 2000
Indonesia. Jakarta: Yayasan Arsip “Lembar Negara Republik
Pustaka Obor Indonesia. Indonesia Tahun 2002 Nomor 1
Ginandjar Kartasasmita. 1996. sampai 50” (Diterbitkan oleh
Pembangunan Untuk Rakyat sekertariat Negara Republik
Memadukan Pertumbuhan Dan Indonesia. 2002)
Pemerataan. Jakarta: Pustaka Arsip “Surat Usul Pemekaran Kabupaten
Cidesindo. Seruyan dari Bupati
HAW. Widjaja. 2011. Otonomi Daerah Kotawaringin Timur. Sampit, 23
Dan Daerah Otonom. Yogjakarta: Desember 2000”
Raja Grafindo Persada. Arsip. “Surat Dukungan Pemekaran
HAW. Wijadja. 2000. Percontohan Kabupaten/Kota. Bupati
Otonomi Daerah di Indonesia. Kabupaten Kotawaringin Timur,
Jakarta: Rineka Cipta. Sampit. 9 Desember 2000
Helius Sjamsuddin, 2012. Metodologi Banjarmasin post. Pembahasan Ibukota
Sejarah, Yogyakarta: Ombak. Kabupaten Seuyan Temui Jalan
Mariam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Buntu. 5 Juni 2000
Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Khairillah. Evaluasi Pemekaran Wilyah di
Pustaka Utama. Indonesia: Studi Kasus
Pedlik Asser. 2002. Sebuah Pemikiran Kabupaten Lahat. Jurnal
Seruyan Menjadi Kabupaten. Ekonomi Pembangunan.
Jakarta: Bumi Putra Group. Desember 2006.
Purnawan Basundoro. 2012. Pengantar Leo Agustino. Proliferasi dan Etno-
Sejarah Kota. Yogjakarta: Nassionalisme daripada
Ombak. pemberdayaan dalam pemekaran
Samsul Wahidin. 2013. Hukum daerah di Indonesia. Jurnal ilmu
Pemerintahan Daerah Pendulum admistrasi dan organisasi.
Otonomi Daerah Dari Masa ke September-Desember 2008.
Masa. Yogjakarta: Pustaka Tim Penyusun Forum Masyarakat
Pelajar. Seruyan. 2000. Seruyan Menuju
Suharsimi Arikunto. 2005.Manajemen Kabupaten. Kuala Pembuang:
Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. dikaji oleh FORMAS SEJUK.
Syamsuddin Haris. 2006. Membangun Tim penyusun. “Peratutan Daerah
Format Baru Otonomi Daerah. Kabupaten Kotawaringin Timur
Jakarta: LIPI. Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Tim Redaksi Pustaka Widyatama. 2013. Rencana Srategis Pembangunan
Hapalan Amandemen UUD 1945. Daerah Kabupaten Kotawaringin
Jakarta: Pustaka Widyatama. Timur Tahun 2000-2004.
Tim Redaksi. 2013. Kamus Besar Bahasa (Sampit: BAPPEDA
Indonesia. Jakarta: Gramedia. Kotawaringin Timur. 2002)
Tim penyusun. 2010. Selayang Pandang
Pemerintah Daerah Kabupaten
Seruyan. Kuala pembuang:
Bagian Administrasi Pemerintah
Daerah Umum Sekretariat
Daerah kabupaten Seruyan.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
“Tentang Pemerintahan Daerah”.
(Jakarta: Departemen Dalam
Negeri Republik Indonesia).
Wiwik Listianik. “Terbentuknya
Kabupaten Tanah Bumbu Tahun
2003”. Skripsi. Program Studi
Sejarah FKIP UNLAM
Banjarmasin. 2012 Tidak
diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai