Abstrak
Penelitian ini berjudul “Perkembangan Sosial Ekonomi Kota Lubuklinggau Tahun 2001-
2016 (Sumbangan Materi Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1
Lubuklinggau)”. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
perkembangan sosial Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016 dan bagaimana
perkembangan ekonomi Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui perkembangan sosial Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016 dan
untuk mengetahui perkembangan ekonomi Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016. Penelitian
ini menggunakan metode historis dengan langkah-langkah: heuristik, kritik sumber,
interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Kota Lubuklinggau
menjadi kota madya pada tahun 2001 setelah sebelumnya menjadi kota administratif dari
Kabupaten Musi Rawas. Pada bidang sosial yang diteliti penulis mencakup pada
bidang pendidikan, agama, kesehatan, kemiskinan, keamanan, dan ekonomi. Peningkatan
terjadi yakni pada bidang pendidikan, agama, kesehatan dan keamanan dan penurunan
terjadi pada bidang kemiskina. Sedangkan pada bidang ekonomi, terjadi peningkatan baik
pendapaatan daerah regional bruto (PDRB) maupun pendapatan perkapita Kota
Lubuklinggau.
baru (Kansil, 2005: 157). Otonomi (PALI) dan Kabupaten Musi Rawas
Daerah telah membuka peluang bagi Utara pada tahun 2013 (Kemendagri,
daerah-daerah baik Provinsi ataupun 2014: 7–8). Hingga tahun 2018,
kabupaten untuk melakukan pemekaran Provinsi Sumatera Selatan telah
agar bisa fokus melakukan memiliki 17 Kabupaten/Kota yaitu
pembangunan di daerahnya masing- Kabupaten Ogan Komering Ulu,
masing. Namun hal ini harus Kabupaten Ogan Komering Ilir,
didasarkan pada pertimbangan terhadap Kabupaten Muara Enim, Kabupaten
faktor-faktor yang dapat menjamin Lahat, Kabupaten Musi Rawas,
bahwa daerah yang bersangkutan akan Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten
mampu mengurus daerahnya itu. Salah Banyuasin, Kabupaten OKU Selatan,
satu daerah yang terkena dampak dari Kabupaten OKU Timur, Kabupaten Ogan
undang-undang tersebut adalah Provinsi Ilir, Kabupaten Empat Lawang,
Sumatera Selatan yang mengalami Kabupaten PALI, Kabupaten Musi Rawas
pemekaran pada beberapa wilayahnya. Utara. Sedangkan untuk daerah
Sebelum disahkannya peraturan kotamadya yaitu Kota Palembang, Kota
mengenai Otonomi Daerah, Provinsi Prabumulih, Kota Pagar Alam, dan Kota
Sumatera Selatan hanya memiliki Tujuh Lubuklinggau. Dari data tersebut dapat
Kabupaten/Kota. Namun setelah itu dilihat bahwasanya undang-undang
berangsur-angsur tejadi pemekaran Otonomi Daerah telah mempengaruhi
wilayah yang diawali dengan daerah-daerah yang ada di Sumatera
terbentuknya Kota Prabumulih, Kota Selatan (BPS Provinsi Sumatera Selatan,
Lubuklinggau dan Kota Pagar Alam pada 2017: 3).
tahun 2001. Kemudian terbentuknya Dalam skup yang lebih sempit,
Kabupaten Banyusin pada tahun 2002, penerapan Otonomi Daerah juga berimbas
Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan pada Kabupaten Musi Rawas yang
Komering Ulu (OKU) Selatan, telah mengalami dua kali pemekaran
Kabupaten OKU Timur pada tahun 2003, wilayah pasca diberlakukannya kebijakan
Kabupaten Empat Lawang pada tahun tersebut. Wilayah yang memisahkan diri
2007, hingga yang terbaru adalah dari Kabupaten Musi Rawas yaitu Kota
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Lubuklinggau yang secara resmi
3
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022
maupun rohani. Turunan dari program harapan dapat memberikan landasan bagi
bidang kesehatan ini yaitu : pengembangan kegiatan usaha ekonomi
Kartu Linggau Bisa untuk Sehat, masyarakat miskin. Adapun kebijakan
Program kesehatan jemput bola umum yang dilaksanakan pemerintah
(Health On Call Centre dan Kota Lubuklinggau dalam menanggulangi
Pengembangan Puskesmas Rawat kemiskinan dan kelaparan, diantaranya
Inap( yaitu perluasan akses pelayanan kesehatan
http://www.bappeda.lubuklinggau.g o.id gratis untuk masyarakat miskin;
). peningkatan upaya perlindungan,
pelayanan, dan rehabilitasi sosial;
4. Kemiskinan Peningkatan upaya pemberdayaan
kemiskinan di Kota Lubuklinggau masyarakat; perluasan akses pendidikan
semakin berkurang. Hal tersebut dapat gratis untuk masyarakat miskin;
dilihat pada persentase penduduk miskin pemberian beras miskin untuk masyarakat
setiap tahun semakin menurun. Pada miskin; peningkatan pemberdayaan
tahun 2004, presentase penduduk miskin masyarakat melalui program PNPM;
mencapai 16,42%. Persentase kemiskinan sinergitas dan peningkatan kualitas
terus ditekan sehingga pada tahun 2016 program pemberdayaan masyarakat;
presentase kemiskinan mencapai angka peningkatan kerjasama dengan pihak
13,99%. Penanggulangan kemiskinan swasta dan BUMN dalam fasilitasi kredit
dapat diupayakan dengan kebijakan usaha terhadap pelaku usaha ekonomi
klaster yang berisi penanggulangan kecil menengah, dan pembangunan dan
kemiskinan yaitu dengan cara bantuan pemerataan infrastruktur yang menyentuh
dan perlindungan sosial, program pro masyarakat.
rakyat yang mana diharapkan dapat
5. Keamanan
mengurangi beban pengeluaran Pada penelitian ini, bidang
masyarakat miskin sehingga pada kriminalitas yang terjadi di Kota
gilirannya kapasitas mereka akan lubuklinggau antara lain: subversi,
meningkat secara sosial dan ekonomi, korupsi, penyelundupan, pelanggaran
pemberdayaan masyarakat, dan wilayah perairan, penipuan, kesusilaan,
pemberdayaan usaha mikro dengan pelanggaran, ketertiban umum,
10
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022
11
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022
Hamid, ABD Rahman dan Muhammad Widjaja. 2007. Otonomi Daerah dan
Saleh Madjid. 2014. Pengantar Ilmu Daerah Otonom. Jakarta: PT Raja
Sejarah. Yogyakarta : Ombak Grafindo Persada.
13