Anda di halaman 1dari 13

Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol.

7, Nomor 1, Maret 2022

PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI KOTA LUBUKLINGGAU


TAHUN 2001-2016
(SUMBANGAN MATERI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI
SMA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU)

Ade Indah Lestari


adeindhlestari@gmail.com
Bella Mirella Ariesa

Abstrak
Penelitian ini berjudul “Perkembangan Sosial Ekonomi Kota Lubuklinggau Tahun 2001-
2016 (Sumbangan Materi Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1
Lubuklinggau)”. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
perkembangan sosial Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016 dan bagaimana
perkembangan ekonomi Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui perkembangan sosial Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016 dan
untuk mengetahui perkembangan ekonomi Kota Lubuklinggau tahun 2001-2016. Penelitian
ini menggunakan metode historis dengan langkah-langkah: heuristik, kritik sumber,
interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Kota Lubuklinggau
menjadi kota madya pada tahun 2001 setelah sebelumnya menjadi kota administratif dari
Kabupaten Musi Rawas. Pada bidang sosial yang diteliti penulis mencakup pada
bidang pendidikan, agama, kesehatan, kemiskinan, keamanan, dan ekonomi. Peningkatan
terjadi yakni pada bidang pendidikan, agama, kesehatan dan keamanan dan penurunan
terjadi pada bidang kemiskina. Sedangkan pada bidang ekonomi, terjadi peningkatan baik
pendapaatan daerah regional bruto (PDRB) maupun pendapatan perkapita Kota
Lubuklinggau.

Kata kunci : Kota Lubuklinggau, Sosial, Ekonomi

PENDAHULUAN perubahan pada bidang politik, sosial, dan


Berakhirnya masa Orde Baru
juga ekonomi (IIDEA, 2000:3).
dibawah pimpinan Presiden Soeharto
Pada bidang politik melalui
telah membawa Negara Indonesia
Reformasi tersebut telah menghasilkan
memasuki suatu babak baru guna
Undang-Undang (UU) No. 22 Tahun
mewujudkan masyarakat yang
1999 yang telah diperbarui dengan UU
demokratis, maju, dan mandiri. Untuk
No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan
memenuhi aspirasi rakyat yang
daerah yang berarti telah diberikannya
digemakan dalam gerakan Reformasi,
wewenang lebih kepada pemerintah
maka perubahan-perubahan yang
provinsi dan kabupaten atau kota
mendasar perlu dilakukan, termasuk
untuk mengambil tanggungjawab yang
1
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

lebih besar dalam melaksanakan dikeluarkannya tersebut membuat


pelayanan umum kepada masyarakat. hubungan antara pemerintah pusat dan
Melalui otonomi diharapkan pemerintah daerah menjadi lebih bersifat
pusat tidak terlalu aktif dalam urusan desentralistis, dalam arti sebagian besar
pengaturan daerah dan daerah itu sendiri wewenang di bidang pemerintahan
menjadi lebih mandiri dalam melakukan diserahkan kepada daerah (Abdullah,
setiap kegiatannya sesuai dengan 2005:1). Adanya perubahan paradigma
wewenang yang diberikan (Widjaja, sentralisasi ke paradigma desentralisasi
2011:7). Otonomi daerah memberikan tidak hanya memperkuat otoritas
kewenangan yang luas dan nyata serta pemerintah daerah dan menghasilkan
tanggung jawab kepada daerah. kemajuan demokrasi di tingkat lokal, akan
Kemudian diwujudkan dengan tetapi juga meningkatkan pemberdayaan
pengaturan, pembagian, dan berkelanjutan, baik bagi pemerintah
pemanfaatan sumber daya, serta daerah Provinsi maupun pemerintah
pembangunan keuangan pusat dan daerah kabupaten atau kota. Hal ini
daerah sesuai dengan prinsip-prinsip juga diarahkan untuk mempercepat
demokrasi, peran serta masyarakat, terwujudnya kesejahteraan masyarakat
pemerataan, keadilan, dan potensi serta melalui peningkatan pelayanan,
keanekaragaman daerah yang pemberdayaan, dan peran serta
dilaksanakan dalam kerangka Negara masyarakat (Noor, 2012: 6).
Kesatuan Republik Indonesia (KPAD Sifat dinamis yang dimiliki
Kota Lubuklinggau, 2005: 1). oleh Otonomi Daerah membuatnya tidak
Berdasarkan UU No. 22 Tahun tetap dan bisa berubah sesuai dengan
1999 yang ditetapkan pada 7 Mei 1999 keadaan yang timbul dan berkembang
dan berlaku efektif sejak tahun 2000 serta dalam masyarakat. Dengan demikian
diperbarui dengan UU No. 32 tahun 2004 ada kemungkinan daerah mendapatkan
tentang pemerintahan daerah, bahwa penambahan ataupun pengurangan
daerah diberikan wewenang untuk pekerjaan dalam mengelola wilayahnya,
mengatur dan mengurus sendiri urusan serta bisa juga terjadi kemungkinan
pemerintahan sesuai asas otonomi dan suatu daerah dihapuskan dan terjadi
tugas pembantuan. Dengan pembentukan daerah-daerah yang
2
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

baru (Kansil, 2005: 157). Otonomi (PALI) dan Kabupaten Musi Rawas
Daerah telah membuka peluang bagi Utara pada tahun 2013 (Kemendagri,
daerah-daerah baik Provinsi ataupun 2014: 7–8). Hingga tahun 2018,
kabupaten untuk melakukan pemekaran Provinsi Sumatera Selatan telah
agar bisa fokus melakukan memiliki 17 Kabupaten/Kota yaitu
pembangunan di daerahnya masing- Kabupaten Ogan Komering Ulu,
masing. Namun hal ini harus Kabupaten Ogan Komering Ilir,
didasarkan pada pertimbangan terhadap Kabupaten Muara Enim, Kabupaten
faktor-faktor yang dapat menjamin Lahat, Kabupaten Musi Rawas,
bahwa daerah yang bersangkutan akan Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten
mampu mengurus daerahnya itu. Salah Banyuasin, Kabupaten OKU Selatan,
satu daerah yang terkena dampak dari Kabupaten OKU Timur, Kabupaten Ogan
undang-undang tersebut adalah Provinsi Ilir, Kabupaten Empat Lawang,
Sumatera Selatan yang mengalami Kabupaten PALI, Kabupaten Musi Rawas
pemekaran pada beberapa wilayahnya. Utara. Sedangkan untuk daerah
Sebelum disahkannya peraturan kotamadya yaitu Kota Palembang, Kota
mengenai Otonomi Daerah, Provinsi Prabumulih, Kota Pagar Alam, dan Kota
Sumatera Selatan hanya memiliki Tujuh Lubuklinggau. Dari data tersebut dapat
Kabupaten/Kota. Namun setelah itu dilihat bahwasanya undang-undang
berangsur-angsur tejadi pemekaran Otonomi Daerah telah mempengaruhi
wilayah yang diawali dengan daerah-daerah yang ada di Sumatera
terbentuknya Kota Prabumulih, Kota Selatan (BPS Provinsi Sumatera Selatan,
Lubuklinggau dan Kota Pagar Alam pada 2017: 3).
tahun 2001. Kemudian terbentuknya Dalam skup yang lebih sempit,
Kabupaten Banyusin pada tahun 2002, penerapan Otonomi Daerah juga berimbas
Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan pada Kabupaten Musi Rawas yang
Komering Ulu (OKU) Selatan, telah mengalami dua kali pemekaran
Kabupaten OKU Timur pada tahun 2003, wilayah pasca diberlakukannya kebijakan
Kabupaten Empat Lawang pada tahun tersebut. Wilayah yang memisahkan diri
2007, hingga yang terbaru adalah dari Kabupaten Musi Rawas yaitu Kota
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Lubuklinggau yang secara resmi
3
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

memisahkan diri pada tahun 2001 dikeluarkannya undang-undang tersebut


berdasarkan UU No. 7 tahun 2001 dan dimaksudkan untuk meningkatkan
Kabupaten Musi Rawas Utara yang penyelenggaraan pemerintah,
mendapatkan statusnya sebagai daerah pelaksanaan pembangunan, dan
otonom berdasarkan UU No. 16 Tahun pelayanan kemasyarakatan guna
2013 (Kemendagri, 2014: 7–8). Cita- cita menjamin perkembangan dan kemajuan
pendirian Kota Lubuklinggau ini awalnya dimasa yang akan datang. Sebagai
didasarkan atas kabupaten Musi Rawas daerah otonom, daerah mempunyai
yang memiliki luas yaitu 18.783,60 km2, kewenangan dan tanggung jawab
disamping keinginan masyarakat dan menyelenggarakan kehidupan
pemerintah daerah yang amat tinggi pemerintahan berdasarkan kepentingan
dalam pembentukan Kota Lubuklinggau masyarakat, prinsip keterbukaan,
guna upaya pemerataan pembangunan. partisipasi masyarakat, dan
Sebelum menjadi daerah otonom, Kota pertanggungjawaban kepada masyarakat
Lubuklinggau merupakan bagian dari (Widjaja, 2007: 8).
kabupaten Musi Rawas yang pada waktu Setelah menjadi daerah otonom
itu memiliki 11 Kecamatan, yang terdiri dengan disahkannya UU No. 7 Tahun
dari Muara Beliti, Muara Lakitan, Muara 2001 maka wilayah Kota Lubuklinggau
Kelingi, Lubuk Linggau Barat, Lubuk bukanlah lagi bagian dari Kabupaten
Linggau Timur, Rawas Ilir, Rawas Ulu, Musi Rawas melainkan sudah menjadi
Muara Rupit, Jaya Loka, Batu Kuning bagiannya sendiri. Wilayah Administrasi
Lakitan Ulu Terawas, dan Tugumulyo Kota Lubuklinggau adalah Wilayah
(Charras dan Pain, 1993: 57). Administratif Lubuklinggau yang lama
Keinginan warga kota ditambah beberapa desa yang berasal dari
Lubuklinggau untuk dapat memisahkan Kabupaten Musi Rawas yakni sebagian
diri dari Kabupaten Musi Rawas pada wilayah kecamatan Muara Beliti terdiri
akhirnya dapat terwujud dengan atas Desa Marga Mulya, Desa Tanah
disahkannya Undang-Undang Republik Periuk, Desa Lubuk Kupang, Desa Air
Indonesia No. 7 Tahun 2001 tentang Kati, Desa Rahma, Desa Jukung, Desa
pembentukan Kota Lubuklinggau oleh Siring Agung, Desa Eka Marga, Desa
Presiden Abdurrahman Wahid. Tujuan karang Ketuan, dan sebagian wilayah
4
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

Kecamatan Batu Kuning Lakitan Ulu Sejauh ini Penulis melihat


Terawas terdiri dari Desa Sumber Agung, pelaksanaan pembangunan yang ada di
Desa Durian Rampak, dan Desa Tanjung Kota Lubuklinggau diarahkan kepada
Raya. Wilayah itu ditetapkan dan sektor perdagangan dan jasa, industry
ditata ulang sehingga menjadi kecamatan kecil dan menengah, pariwisata,
yang baru (Setneg, 2001). pendidikan, kesehatan, pertanian dan
Pembangunan Kota perikanan. Hal ini ditunjang letak
Lubuklinggau berjalan dengan pesat geografis Kota Lubuklinggau sebagai
seiring dengan segala permasalahan kota perlintasan menuju provinsi-
yang dihadapinya dan menuntut provinsi lain di Sumatera seperti
diterapkannya langkah-langkah yang Bengkulu dan Jambi. Progresifitas
dapat mengantisipasi berbagai faktor pembangunan Kota Lubuklinggau
penghambat perkembangan Kota tersebut dapat terlihat dengan perubahan
Lubuklinggau. Untuk itu diperlukan yang terjadi dari tahun 2001-2016
manajemen strategis yang diharapkan setelah berdirinya Kota Lubuklinggau.
dapat mengelola dan mengembangkan Sejalan dengan pertimbangan tersebut
Kota Lubuklinggau sebagai kota transit diperlukan sebuah kajian yang mampu
yang lebih maju. Pemerintah Kota memberikan sumbangan bagi kehidupan
Lubuklinggau perlu memfasilitasi sejarah di Kota Lubuklinggau.
pembangunan kota secara proaktif Berdasarkan gambaran di atas, penulis
dengan menciptakan sinergi antara tertarik untuk membahas dan meneliti
pemerintah, masyarakat, dan pihak lebih lanjut mengenai Kota
swasta. Dalam hal ini daerah sebagai Lubuklinggau dalam bentuk skripsi yang
wadah pembangunan harus berjudul “Perkembangan Sosial dan
dikembangkan dan dikelola oleh sumber Ekonomi Kota Lubuklinggau Tahun
daya manusia yang dimiliki, dengan 2001-2016 (Sumbangan Materi pada
mengerahkan semua potensi sumber Mata Pelajaran Sejarah di SMA
daya aparatur pemerintah, swasta Negeri 1 Lubuklinggau”.
maupun masyarakat mulai dari tahap
METODE PENELITIAN
pelaksanaan dan kepemilikan (KPAD
Penelitian ini menggunakan
Kota Lubuklinggau, 2005: 5)
metode sejarah (metode historis).
5
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

Metode sejarah dapat diartikan sebagai sejarah dalam bentuk dokumen-


metode penelitian, dan penulisan sejarah dokumen, maka yang harus dilaksanakan
dengan menggunakan cara, prosedur, berikutnya adalah mengadakan kritik
atau teknik sistematik sesuai dengan (verifikasi) sumber. Kritik sumber
asas-asas dan aturan ilmu sejarah merupakan uji validasi terhadap sumber-
(Daliman, 2015:27). Metode sejarah juga sumber sejarah. Uji validasi sumber
diartikan cara-cara penelitian dan dilakukan bersamaan dengan
penulisan sejarah yang terdiri dari ditemukannya sumber-sumber sejarah.
langkah-langkah seperti pemilihan topik, Terdapat dua jenis kritik sumber pada
pengumpulan sumber, kritik intern dan penelitian sejarah yaitu kritik eksternal
ekstern, analisis dan interpretasi, dan dan kritik internal (Irwanto dan Sair,
penyajian dalam benuk tulisan 2014:77).
(Kuntowijoyo, 2013:64).
Interpretasi
Langkah-langkah Penelitian Interpretasi atau penafsiran sejarah
Heuristik disebut juga dengan analisis sejarah yang
Pada tahap awal penulis berusaha
berarti menguraikan. Secara terminologi
mengumpulkan data-data berupa buku-
berbeda dengan sintesis yang berarti
buku dan sumber-sumber lainnya yang
menyatukan. Namun, keduanya dianggap
berhubungan dengan masalah yang
sebagai metode utama dalam interpretasi.
akan penulis bahas dalam penelitian
Analisis sejarah bertujuan melakukan
ini. Langkah awal penelitian ini yaitu
sintesis atas sejumlah fakta-fakta yang
heuristik. Kata heuristik berasal dari kata
diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan
“heuriskein” dalam bahasa yunani yang
bersama-sama dengan teori-teori
berarti mencari atau menemukan.
disusunlah fakta itu ke dalam suatu
Peneliti memasuki lapangan penelitian
interpretasi yang menyeluruh
dimulai pada tahap pengumpulan
(Abdurrahman, 1999: 64).
sumber (heuristik) (Daliman,2015:51-
52). Historiografi
Setelah dilakukan proses heuristik,
Kritik Sumber
kritik sumber, dan interpretasi sebagai
Setelah selesai dilaksanakannya
tahap akhir penulisan ini, penulis
langkah pengumpulan sumber-sumber
membuat laporan hasil penelitian
6
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

atau yang biasadisebut historiografi. Secara nasional, pendidikan


Historiografi adalah ilmu yang diselenggarakan baik oleh pemerintah
mempelajari praktik ilmu sejarah maupun swasta. Pemerintah hingga
(Irwanto dan Sair, 2014:151). saat ini terus memperhatikan
Historiografi juga berarti cara penulisan, pengembangan pendidikan, salah
pemaparan, atau pelaporan hasil satunya dengan cara pengadaan sarana
penelitian sejarah yang telah dilakukan prasarana dan guru yang secara langsung
(Abdurrahman, 1999: 67). memberikan kesempatan lebih besar
kepada masyarakat untuk memperoleh
HASIL DAN PEMBAHASAN
pendidikan (BPS Kota Lubuklinggau,
Perkembangan Sosial Kota
2017: 82).
Lubuklinggau Tahun 2001-2016
Tidak hanya sebatas pengadaan
1. Pendidikan
Memperoleh pendidikan yang sarana dan prasarana, pemerintah pusat
baik dan berkualitas merupakan hak maupun pemerintah daerah Kota
setiap warga negara sebagaimana yang Lubuklinggau juga membuat program dan
diamanatkan dalam UUD 1945. Selain kebijakan untuk mendukung pendidikan
itu, pendidikan juga merupakan di Indonesia khususnya daerah Kota
kebutuhan mendasar untuk Lubuklinggau. Salah satunya pemerintah
berkembangnya suatu bangsa dan menyelenggarakan program Dana
negara. Oleh karena itu peningkatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
serta penyempurnaan pendidikan perlu daerah yang telah dianggarkan dalam
dilakukan dengan tujuan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
menghasilkan Sumber Daya Manusia (APBD) dan telah dimulai sejak tahun
(SDM) yang berkualitas, beriman, 2005. Kebijakan untuk sekolah swasta
bertaqwa, dan bertanggung jawab. dalam aspek bantuan operasional sama
Kualitas pendidikan yang memadai dengan sekolah negeri dimana siswa
diperlukan penduduk untuk didata oleh kepala sekolah untuk
meningkatkan mutu hidup masyarakat. diberikan bantuan operasional. Dana
Tingginya permintaan jasa pendidikan tersebut kemudian diterapkan di sekolah
menuntut tersedianya penyelenggaraan sebagai pengganti iuran Sumbangan
pendidikan yang makin bermutu. Pembinaan Pendidikan (SPP). Untuk
7
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

siswa reguler pada sekolah negeri pendidikan. Cakupan usaha


dibebaskan biaya SPP sedangkan untuk di pembangunan pada bidang pendidikan
sekolah swasta tetap membayar kecuali antara lain adalah (
siswa yang sudah didata oleh sekolah http://www.bappeda.lubuklinggau.go.id
untuk mendapat bantuan (wawancara ):
dengan Bapak H. Tamri, MM pada Rabu 1) Kartu linggau Bisa Pintar
(KLBP)
29 Agustus 2018).
2) Beasiswa untuk guru dan siswa
Pada tahun 2013 pemerintah 3) Satuan Tugas (Satgas)
PendidikanPemberian atribut sekolah
Kota Lubuklinggau melalui salah satu secara gratis
misinya berupaya untuk mewujudkan 4)Pengadaan bus sekolah yang bertujuan

masyarakat yang cerdas dengan melayani jalur Sekolah-Sekolah agar

strategi meningkatkan akses siswa tidak mengendarai kendaraan

masyarakat terhadap pendidikan yang bermotor ke sekolah

bermutu, meningkatkan kompetensi 5) Di bidang kepramukaan

SDM pendidikan dan kualitas sarana pemerintah memberikan seragam

prasarana pendidikan, serta revitalisasi pramuka gratis.

perpustakaan. Selanjutnya arah dan 2. Agama


penentuan kebijakan yang diambil oleh Pembangunan bidang keagamaan
pemerintah guna tercapainya tujuan merupakan aspek yang penting dalam
tersebut tidak melenceng dari ketiga rangka pembangunan manusia
strategi tersebut. Tidak hanya itu saja, seutuhnya. Hal ini termasuk kedalam
pemerintah daerah Kota Lubuklinggau program pemerintah pada tujuan kedua
juga membuat berbagai macam dalam misi kelima yaitu terciptanya
program unggulan dalam usaha keharmonisan antar suku, ras dan agama
membangun pendidikan. Kota dalam kehidupan bermasyarakat
Lubuklinggau di bawah kepemimpinan dijabarkan dengan satu sasaran yaitu
Walikota H. SN Prana Putra Sohe dan terbinanya ketentraman dan ketertiban
Wakil Walikota H. Sulaiman Kohar umum. Selain itu, indikator kinerja
telah mencanangkan 7 program utama pemerintah Kota Lubuklinggau
Pemerintah yang salah satu yaitu meningkatnya keimanan dan
diantaranya adalah pembangunan bidang ketaqwaan masyarakat dengan cara
8
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

membina lembaga agama yang ada di pengembangan lingkungan sehat,


Kota Lubuklinggau.Ada Lima agama Program pencegahan dan penanggulangan
yang dianut di Kota Lubuklinggau, yaitu penyakit menular, Program pelayanan
Islam, Kristen Katolik, Kristen kesehatan penduduk miskin, Program
Protestan, Hindu, dan Budha. Pemeluk peningkatan keselamatan ibu melahirkan
lima agama ini hidup dengan rukun dan anak, Program upaya kesehatan
dan saling menghargai. Hal ini masyarakat, Program pengawasan obat
dibuktikan dengan diadakannya dan makanan, Program pengadaan,
deklarasi kerukunan umat beragama di peningkatan, dan perbaikan sarana
Kota Lubuklinggau pada tahun 2016, prasarana puskesmas dan jaringannya,
yang dihadiri oleh seluruh perwakilan serta Program kemitraan pelayanan
setiap agama. Dari data yang ada, kesehatan (Bappeda, 2013: 28).
tampak bahwa kehidupan beragama Beralih ke masa pemerintahan
terus diupayakan untuk ditingkatkan berikutnya, kebijakan-kebijakan pada
antara lain melalui pembangunan tempat masa sebelum 2013 tetap dijalankan oleh
ibadah. pemerintahan yang baru, namun
dilakukan sedikit inovasi agar
3. Kesehatan
masyarakat lebih mudah dalam
Bidang kesehatan merupakan
mendapatkan pelayanan kesehatan.
salah satu bidang yang cukup
Walikota dan Wakil Walikota
diprioritaskan oleh pemerintah Kota
Lubuklinggau, H. Prana Putra Sohe dan
Lubuklinggau selain bidang pendidikan.
H. Sulaiman Kohar, sedang dalam
Hal ini dapat dilihat pada masa
kondisi meningkatkan kesejahteraan
kepemimpinan H. Riduan Effendi tahun
masyarakatnya dalam segala sisi. Salah
2008 yang mencetuskan berbagai
satu program pembangunan pemerintah
programnya guna meningkatnya derajat
ini adalah pembangunan dalam bidang
kesehatan di Kota Lubuklinggau.
kesehatan. Tujuan utama dari program
Program-program tersebut diantaranya
ini selain kesejahteraan adalah untuk
adalah Program obat dan perbekalan
meningkatkan kesehatan masyarakat
kesehatan, Program promosi kesehatan
sehingga terciptalah Lubuklinggau
dan pemberdayaan masyarakat, Program
yang sehat, baik sehat secara jasmani
perbaikan gizi masyarakat, Program
9
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

maupun rohani. Turunan dari program harapan dapat memberikan landasan bagi
bidang kesehatan ini yaitu : pengembangan kegiatan usaha ekonomi
Kartu Linggau Bisa untuk Sehat, masyarakat miskin. Adapun kebijakan
Program kesehatan jemput bola umum yang dilaksanakan pemerintah
(Health On Call Centre dan Kota Lubuklinggau dalam menanggulangi
Pengembangan Puskesmas Rawat kemiskinan dan kelaparan, diantaranya
Inap( yaitu perluasan akses pelayanan kesehatan
http://www.bappeda.lubuklinggau.g o.id gratis untuk masyarakat miskin;
). peningkatan upaya perlindungan,
pelayanan, dan rehabilitasi sosial;
4. Kemiskinan Peningkatan upaya pemberdayaan
kemiskinan di Kota Lubuklinggau masyarakat; perluasan akses pendidikan
semakin berkurang. Hal tersebut dapat gratis untuk masyarakat miskin;
dilihat pada persentase penduduk miskin pemberian beras miskin untuk masyarakat
setiap tahun semakin menurun. Pada miskin; peningkatan pemberdayaan
tahun 2004, presentase penduduk miskin masyarakat melalui program PNPM;
mencapai 16,42%. Persentase kemiskinan sinergitas dan peningkatan kualitas
terus ditekan sehingga pada tahun 2016 program pemberdayaan masyarakat;
presentase kemiskinan mencapai angka peningkatan kerjasama dengan pihak
13,99%. Penanggulangan kemiskinan swasta dan BUMN dalam fasilitasi kredit
dapat diupayakan dengan kebijakan usaha terhadap pelaku usaha ekonomi
klaster yang berisi penanggulangan kecil menengah, dan pembangunan dan
kemiskinan yaitu dengan cara bantuan pemerataan infrastruktur yang menyentuh
dan perlindungan sosial, program pro masyarakat.
rakyat yang mana diharapkan dapat
5. Keamanan
mengurangi beban pengeluaran Pada penelitian ini, bidang
masyarakat miskin sehingga pada kriminalitas yang terjadi di Kota
gilirannya kapasitas mereka akan lubuklinggau antara lain: subversi,
meningkat secara sosial dan ekonomi, korupsi, penyelundupan, pelanggaran
pemberdayaan masyarakat, dan wilayah perairan, penipuan, kesusilaan,
pemberdayaan usaha mikro dengan pelanggaran, ketertiban umum,
10
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

pencurian/perampokan, penganiayaan, 2.124.494.000 rupiah dan pada


pembunuhan, penculikan, dan penadahan. tahun 2016 terjadi peningkatan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kembali hingga angka
timbulnya kejahatan yakni motivasi 5.122.233.000. Perekonomian di
intrinsik (intern) dan motivasi ekstrinsik Kota Lubuklinggau cenderung
(ektern). Motivasi intrinsik (intern) didominasi oleh sektor tersier,
meliputi faktor ekonomi, faktor salah satunya sektor perdagangan
intelligence, faktor usia, dan faktor jenis yang mana merupakan sektor
kelamin, sedangkan factor ekstrinsik yang mengalami perkembangan
meliputi faktor pendidikan, faktor dan menyumbang pendapatan
pergaulan, faktor lingkungan, faktor paling besar pada perekonomian
pekerjaan, dan faktor lemahnya sistem Kota Lubuklinggau. Hal tersebut
keamanan lingkungan masyarakat. Dari didukung oleh kebijakan
tahun 2003 sampai dengan 2016, rata-rata pemerintah Kota Lubuklinggau
kejahatan yang paling banyak dilakukan dengan memanfaatkan letak
adalah pencurian/perampokan. geografis kota di persimpangan
1. Produk Domestik Regional jalur kegiatan ekonomi. Kota
Bruto PDRB Kota Lubuklinggau
Lubuklinggau yang terletak di
selama kurun waktu 2001
persimpangan jalur perdagangan
hingga 2016 menurut harga
daerah diarahkan untuk
berlaku, mengalami peningkatan
memperkokoh sistem distribusi
dari tahun ke tahun. Pada tahun
yang efisien dan efektif yang
2001 yang merupakan tahun
menjamin di bidang perdagangan.
pemekaran menyentuh
angka 725.692.000 rupiah,
2. Pendapatan Perkapita
sedangkan pada tahun 2005 Pendapatan regional
mengalami kenaikan ke angka perkapita ini menunjukkan
1.158.123.000 rupiah, kemudian kenaikan pendapatan perkapita
meningkat lagi pada tahun 2010 penduduk dari tahun ke tahun.
mengalami lonjakan kenaikan Pendapatan perkapita di Kota
yang signifikan hingga angka Lubuklinggau mengalami

11
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

peningkatan setiap tahunnya 2014 yang mana menjadi


dikarenakan pemerintah Kota 12.339.231 rupiah berkembang
Lubuklinggau memanfaatkan Dua kali dari tahun sebelumnya
segala potensi yang ada di Kota yang mana hanya sebesar
Lubuklinggau baik di sektor 6.330.111 rupiah.
primer, sekunder, dan tersier.
Selain itu, letak geografis Kota KESIMPULAN
Lubuklinggau juga memberi Pendidikan juga merupakan
keuntungan untuk perekonomian kebutuhan mendasar untuk
terutama di bidang perdagangan berkembangnya suatu bangsa dan negara.
yang merupakan penyumbang Oleh karena itu peningkatan serta
utama pendapatan daerah Kota penyempurnaan pendidikan perlu
Lubuklinggau. Pada tahun 2005 dilakukan dengan tujuan untuk
mengalami kenaikan hingga menghasilkan Sumber Daya Manusia
menyentuh angka 6.592.293 (SDM) yang berkualitas, beriman,
rupiah. Setelah Sepuluh tahun bertaqwa, dan bertanggung jawab.
pemekaran lonjakan kenaikan Kualitas pendidikan yang memadai
terlihat sangat signifikan hingga diperlukan penduduk untuk meningkatkan
mencapai angka 10.575.715 mutu hidup masyarakat.
menurut harga beraku sedangkan Pendapatan perkapita di Kota
pendapatan perkapita menurut Lubuklinggau mengalami peningkatan
harga berlaku konstan sebesar setiap tahunnya dikarenakan pemerintah
5.570.939. Pendapatan perkapita Kota Lubuklinggau memanfaatkan segala
yang dihitung berdasarkan harga potensi yang ada di Kota Lubuklinggau
konstan tahun 2000, yang baik di sektor primer, sekunder, dan
mengalami pertumbuhan relatif tersier. Selain itu, letak geografis Kota
kecil dan cenderung tidak Lubuklinggau juga memberi keuntungan
mengalami kenaikan yang untuk perekonomian terutama di bidang
signifikan dari tahun ke tahun. perdagangan yang merupakan
Perkembangan yang cukup penyumbang utama pendapatan daerah
signifikan terjadi pada tahun Kota Lubuklinggau.
12
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 7, Nomor 1, Maret 2022

REFERENSI Kansil, Christine S.T. 2005. Sistem


Pemerintahan Indonesia. Jakarta : PT
Abdullah, Rozali. 2005. Pelaksanaan
Bumi Aksara
Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala
Daerah Secara Langsung. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada Kemendagri. 2014. Pembentukan
Daerah-Daerah Otom sampai dengan
Tahun 2014. Jakarta : Kemendagri
Abdurrahman, Dudung. 1999. Metode
Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos
Wacana Ilmu Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu
Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
Badan Pusat Statistik Kota lubuklinggau
tahun 2017 Noor, Isran. 2012. Politik Otonomi
Daerah untuk Penguatan NKRI. Seven
Daliman. 2015. Metodologi Penelitian Strategic Studies
Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Pemerintah Kota Lubuklinggau. 2005.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra ProfDaerahKota Lubuklinggau.
Selatan. 2017. SumateraSelatan dalam Lubuklinggau : Kantor Perpustakaan dan
Angka 2017. Palembang : Pemerintah Arsip Daerah Kota Lubuklinggau
Sumatera Selatan
Charras, Muriel dan Marc Pain. 1993. Setneg. 2001. Undang-Undang Nomor 57
Spontaneous Settlements in Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota
Indonesia. Lubuklinggau. Sekretaris Negara RI

Hamid, ABD Rahman dan Muhammad Widjaja. 2007. Otonomi Daerah dan
Saleh Madjid. 2014. Pengantar Ilmu Daerah Otonom. Jakarta: PT Raja
Sejarah. Yogyakarta : Ombak Grafindo Persada.

Internasional IDEA. 2000. Penilaian .2011. Otonomi Daerah dan


Demokrasi di Indonesia. Jakarta : Daerah Otonom. Jakarta : Rajawali
Ameepro Graphic Design and Printing Pers

Irwanto, Dedi dan Alian Sair. 2014. Sumber Internet


Metodologi dan Historiografi Sejarah: http://www.bappeda.lubuklinggau.go.id.
Cara Cepat Menulis Sejarah. Diakses pada Jum’at 10
Yogyakarta: Eja_Publisher Agustus 2010 Pukul
12.00 WIB
Kartodirjo, Sartono. 2016. Pendekatan https://id.m.wikipedia.org
Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. diakses pada 18 November
Yogyakarta: Ombak 2021
https://www.kompasian
a.com diakses pada 19
november 2021

13

Anda mungkin juga menyukai