Anda di halaman 1dari 12

Dasar-Dasar Logika

Dr. Saronom Silaban, M.Pd


Pengantar
Berpikir  ciri manusia, dan menunjukkan
adanya kehidupan
Descrates, Aristoteles, Plato, Einstein  ahli
pikir, mengapa?  kaidah benar.
Kita ????  Belajar Logika

Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika


Logika
 Dari bahasa Yunani: Logos (perkataan, alasan,
uraian, pemikiran, yang harus memperhatikan
kaidah-kaidah berpikir yang universal).
 Logika = Logos + Scientia : ilmu berpikir
 Berpikir: kegiatan mental yang bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan atau kebenaran.
 Kegiatan mental lain: berkhayal, mengingat.
 Logika: cabang dari ilmu filsafat yang mempelajari
azas-azas dan aturan-aturan penalaran agar
dapat dihasilkan pengetahuan atau kebenaran.

Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika


Sejarah Logika
 Logika dimulai sejak Thales (624 SM - 548 SM), filsuf
Yunani pertama yang meninggalkan segala
dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol
dan berpaling kepada akal budi untuk
memecahkan rahasia alam semesta.
 Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai
ilmu, yang kemudian disebut logica scientica.
 Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik
kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta
dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala
sesuatu

Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika


Manfaat Logika
 Meningkatkan daya nalar.
 Pengembangan diri sebagai manusia (rasionalitas).
 Sikap kritis (kecenderungan batin untuk
mempertimbangkan sedalam-dalamnya setiap
gagasan yang dijumpai).
 Membantu setiap orang yang mempelajari logika
untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap,
tertib, metodis dan koheren.
 Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak,
cermat, dan objektif.
 Menambah kecerdasan dan meningkatkan
kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika
Lanjutan
 Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir
sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
 Meningkatkan cinta akan kebenaran dan
menghindari kesalahan-kesalahan berpkir,
kekeliruan serta kesesatan.
 Mampu melakukan analisis terhadap suatu
kejadian.
 Terhindar dari klenik, gugon-tuhon ( bahasa Jawa )
 Membantu orang untuk masuk ke dalam dunia Ilmu
Pengetahuan (termasuk Psikologi), karena dunia
ilmu pengetahuan tak mungkin diselami tanpa
Logika
Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika
Konsep
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika.
Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan
(validitas) sebuah argumen ditentukan oleh
bentuk logisnya, bukan oleh isinya.

Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika


Kriteria Logika
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni
deduktif dan induktif.
Penalaran deduktif—kadang disebut logika
deduktif—adalah penalaran yang membangun
atau mengevaluasi argumen deduktif.

Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika


Ruang Lingkup Logika
Ilustrasi: dokter vs dukun
Ruang lingkup logika: menyelidiki secara
rasional tentang penalaran.
Dalam logika, tidak hanya menerapkan
penalaran dalam penyelidikannya, tetapi
penalaran itu sendiri menjadi objek
penyelidikannya.
Logika mempelajari, mengkaji, menyelidiki
penalaran.

Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika


Macam-macam Logika
a. Logika Kodratiah
Akal budi (pikiran) bekerja menurut hukum-
hukum logika dengan cara spontan. Tetapi
dalam hal-hal tertentu (biasanya dalam
masalah yang sulit), akal budi manusia
maupun seluruh diri manusia bisa dipengaruhi
oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-
kecenderungan yang subjektif.

Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika


b. Logika Ilmiah

Logika ini membantu logika kodratiah. Logika


ilmiah memperhalus dan mempertajam akal
budi, juga menolong agar akal budi bekerja
lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih
aman. Dengan demikian kesesatan dapat
dihindarkan, atau minimal bisa dikurangi
dengan kadar tertentu.

Dr. Saronom Silaban, M.Pd----Dasar-Dasar Logika

Anda mungkin juga menyukai