Anda di halaman 1dari 3

Perbedaan Logika dan Ilmu Mantiq

Perbedaan Logika dan Ilmu Mantiq

 Kata Pengantar

 Segala puji syukur hanya berhak disampaikan kepada Allah SWT,

 Yang telah memberikan dunia seisinya kepada manusia untuk diambil

 Manfaat dan dikelolanya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan

 Kepada junjungan Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

 Manusia dari zaman kegelapan menuju keberadaban.

 Buku ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai logika Aristoteles,

 Masuknya logika ke dunia Islam, dan proses penerjemahan logika yang

 Telah memberikan pengaruh yang amat besar terhadap perkembangan

 Kebudayaan Islam, terutama perkembangan ilmu pengetahuan. Secara

 Garis besar, logika Aristoteles terdiri dari tiga unsur, yaitu: konsep atau

 Pengertian (tashawwur), proposisi atau pernyataan (qadliyyah), dan

 Silogisme (qiyâs ‘aqli). Silogisme inilah sebenarnya yang merupakan pokok

 Utama dan terpenting dalam logika Aristoteles.

 Mantiq atau logika merupakan ilmu kaidah berfikir yang dirintis


 Pertama kali oleh Aristoteles dan mulai berkembang di dunia Islam pada

 Masa Umayyah. Kedatangan logika di dunia Islam ini, mendapatkan tanggapan

 Yang beraneka ragam, ada yang apresiatif dan mengembangkannya lebih

 Jauh dengan cara menafsirkan dan menyempurnakannya, tetapi ada juga

 Yang menolak dan menganggapnya bid’ah.

 Ilmu mantiq atau logika mempunyai banyak istilah. Al-Farabi dalam

 Kitabnya al-awsath al-kabir dengan “pengukur akal” (Mi‘yar al-aql), Ibn

 Sina menyebutnya “ilmu alat” al-ilm al-Ali, al-Ghazali menyebutnya

 Dengan pengukur ilmu (mi’yar al-ilm), Sahrawardi dalam kitabnya Hikmah

 Al-Isyraq menyebutnya dengan istilah “kaidah berfikir” (dlawabith al-fikr),

 Al-Syirazi dalam kitab al-lam’at al-masyriqiyyah menyebutnya dengan

 Istilah ilmu timbangan (al-mizan) ilmu ukur (al-qisthas) dan alat penemuan

 (al-idraki).

Metode-metode kritis dalam ilmu mantiq dan logika: Metode analisis yaitu metode pemeriksaan
secara konsepsial atau makna, ciri, fungsi, dan istilah, pernyataan dan kata yang digunakan untuk
menjelaskan sesuatu; Metode ekstensi yaitu metode penerapan terhadap sesuatu; serta Metode
intensi yaitu metode berupa berusaha mengetahui, memahami sifat-sifat dari istilah sesuatu.
Didalam ilmu mantiq dan logika dikenal adanya persamaan dan perbedaan diantara kedua ilmu
tersebut, dalam hal ini dapat diketahui secara jelas yaitu perbedaan ilmu mantiq dan logika: Ilmu
mantiq merupakan imu yang sudah disesuaikan dengan ajaran-ajaran Islam sehingga tidak
bertentangan dengan dalil-dalil syar’i, sedangkan Ilmu logika merupakan ilmu yang berasal dari hasil
pemikiran murni dari para ahlinya; Ilmu mantiq menguatkan cara mengotak atik otak dalam
memahami objek pikir, sedangkan Ilmu logika menguatkan kemampuan rasional untuk mengetahui
dan kecakapan pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan;
Kebenaran yang diperoleh dalam ilmu mantiq disesuaikan dengan dalil-dalil syar’i, sedangkan
kebenaran yang diperoleh dalam ilmu logika masih murni dari penalaran akal. Persamaan antara
ilmu mantiq dan logika yaitu: Kedua ilmu tersebut sama-sama menggunakan penalaran; Kedua ilmu
tersebut sama-sama mencari kebenaran. Kedua ilmu tersebut menguatkan daya pikir akal.

Anda mungkin juga menyukai