Kata Pengantar
Garis besar, logika Aristoteles terdiri dari tiga unsur, yaitu: konsep atau
Istilah ilmu timbangan (al-mizan) ilmu ukur (al-qisthas) dan alat penemuan
(al-idraki).
Metode-metode kritis dalam ilmu mantiq dan logika: Metode analisis yaitu metode pemeriksaan
secara konsepsial atau makna, ciri, fungsi, dan istilah, pernyataan dan kata yang digunakan untuk
menjelaskan sesuatu; Metode ekstensi yaitu metode penerapan terhadap sesuatu; serta Metode
intensi yaitu metode berupa berusaha mengetahui, memahami sifat-sifat dari istilah sesuatu.
Didalam ilmu mantiq dan logika dikenal adanya persamaan dan perbedaan diantara kedua ilmu
tersebut, dalam hal ini dapat diketahui secara jelas yaitu perbedaan ilmu mantiq dan logika: Ilmu
mantiq merupakan imu yang sudah disesuaikan dengan ajaran-ajaran Islam sehingga tidak
bertentangan dengan dalil-dalil syar’i, sedangkan Ilmu logika merupakan ilmu yang berasal dari hasil
pemikiran murni dari para ahlinya; Ilmu mantiq menguatkan cara mengotak atik otak dalam
memahami objek pikir, sedangkan Ilmu logika menguatkan kemampuan rasional untuk mengetahui
dan kecakapan pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan;
Kebenaran yang diperoleh dalam ilmu mantiq disesuaikan dengan dalil-dalil syar’i, sedangkan
kebenaran yang diperoleh dalam ilmu logika masih murni dari penalaran akal. Persamaan antara
ilmu mantiq dan logika yaitu: Kedua ilmu tersebut sama-sama menggunakan penalaran; Kedua ilmu
tersebut sama-sama mencari kebenaran. Kedua ilmu tersebut menguatkan daya pikir akal.