Anda di halaman 1dari 25

VISUM ET REPERTUM

dr. Suryo Wijoyo, Sp.KF., MH


Latar Belakang

Manusia → Interaksi

→ Pemikiran
→ Masalah
DEFINISI
• visum et repertum (Latin)→ “visum” = melihat
dan
“repertum” = melaporkan/ menyimpulkan
• → aktivitas mengamati dan menginterpretasi
• visum et repertum;
• surat keterangan tertulis
• OLEH dokter, dalam kapasitasnya sebagai ahli
• permintaan tertulis dari penyidik yang berwenang
hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik
hidup maupun mati, ataupun bagian yang diduga dari
tubuh manusia
• berdasarkan keilmuan yang sebaik-baiknya
• dibawah sumpah
• untuk kepentingan peradilan
PERBEDAAN
SAKSI SAKSI AHLI
• Menceritakan apa yang
Menceritakan apa yang dilihat, didengar dan
dilihat, didengar dan dialaminya ditambah
dialaminya. boleh menyimpulkan.
• Wajib menghormati • Tidak wajib
kerahasiaan medik. menghormati
• Bersumpah sebagai kerahasiaan medik.
saksi. • Bersumpah
• Hanya keterangan • sebagai ahli. Boleh
lisan.
keterangan tertulis
Catatan Medik VS VeR
Pembeda Catatan Medik VeR
Tujuan Kemajuan kesehatan Menegakkan
keadilan pasien
Kerahasiaan Pasien boleh tah u Hanya penyidik dan
peradilan
Pembukaan Izin pasien (+) Izin pasien (- )
rahasia
Status subjek Pasien Benda bukti
Fungsi ver
• Berperan dalam proses pembuktian
suatu perkara pidana terhadap Alat bukti yang sah
menurut KUHAP Pasal
kesehatan dan jiwa manusia. Ver 184 ayat 1 :
menguraikan segala sesuatu tentang a. Keterangan Saksi
hasil pemeriksaan medik yang tertuang b. Keterangan Ahli
c. Surat
di dalam bagian pemberitaan, yang d. Petunjuk
karenanya dapat dianggap sebagai e. Keterangan Terdakwa
pengganti benda bukti

• Memuat keterangan atau pendapat


dokter mengenai hasil pemeriksaan
medik tersebut yang tertuang di bagian
kesimpulan.
Tata cara permintaan Ver
• Permintaan harus secara tertulis
• Tidak boleh meminta Ver tentang kejadian yang sudah
lampau
• Pada permintaan harus ditulis alasan visum (untuk
memudahkan pemeriksaan)
• Dalam permintaan harus ditulis identitas korban dan
identitas peminta Ver
• Harus dicantumkan tanggal surat permintaan dan
tanggal diterima oleh dokter
• Surat harus ditandatangani oleh penyidik yang meminta
Visum
Tahapan pembuatan ver
• Penerimaan korban yang dikirim oleh penyidik
• Penerimaan surat permintaan keterangan ahli
(Ver)
• Pemeriksaan korban secara medis
• Pengetikan surat keterangan ahli / Ver
• Penyerahan benda bukti yang telah selesai
diperiksa
• Penyerahan surat keterangan ahli / Ver
JENIS V et R

1. V et R Korban Hidup
# V et R Perlukaan
# V et R Psikiatrik
# V et R Kejahatan Susila

2. V et R Korban Mati / Jenazah


V et R (Perlukaan) Seketika
# Pada luka yang tidak perlu perawatan

# Langsung dibuatkan visum

# Kesimpulan berisi :
-> Jenis luka
-> Jenis Kekerasan
-> Kualifikasi luka RINGAN/KUHP 352
V et R Sementara
# Korban dirawat

# Kesimpulan berisi :
-> Jenis luka
-> Jenis Kekerasan
V et R Lanjutan
 Dibuat setelah korban selesai dirawat dgn kualifikasi luka
sudah dapat ditentukan
 Kalau korban meninggal :
a. V et R Lanjutan tetap dibuat
b. Lapor polisi
c. SPV Jenazah = Surat Permintaan Visum
d. Autopsi
e. V et R Jenazah
▪ Visum et repertum perlukaan
❑ Mengetahui penyebab luka
❑ Derajat parahnya luka
✓Luka ringan → pasal 352
KUHP
✓Luka sedang → pasal 351 (1)
KUHP berat → pasal 90
✓Luka
KUHP et repertum kejahatan
◼Visum
susila
✓ Persetubuhan
✓ Kekerasan
✓ Usia
◼ Visum et repertum psikiatri
✓ Yang diperiksa → tersangka
✓ Pembuat visum → spesialis psikiatri

◼ Visum et repertum jenazah


✓ Pemeriksaan luar jenazah
✓ Pemeriksaan dalam jenazah
✓ Pemeriksaan penunjang
SUSUNAN VeR
◼ PRO JUSTICIA
PEMBUKAAN
◼ ◼ IDENTITAS DOKTER
PENDAHULUAN &
◼ HASIL ◼ INSTITUSINYA
PEMERIKSAAN IDENTITAS PENYIDIK
◼ PEMINTA + NO & TGL
KESIMPULAN ◼ SURAT

◼ ◼ IDENTITAS KORBAN
PENUTUP ◼ WAKTU & TEMPAT

ALASAN DIMINTANYA
VISUM/PEMERIKSAAN
SUSUNAN VeR

PEMBUKAAN

PENDAHULUAN
◼ IDENTITAS
◼ HASIL
PEMERIKSAAN ◼ FAKTAYG BERKAITAN
◼ DENGAN WAKTU †
KESIMPULAN ◼ PEMERIKSAAN TUBUH LUAR

◼ ◼ PEMERIKSAAN TUBUH DALAM


PENUTUP
◼ PEMERIKSAAN PENUNJANG
SUSUNAN VeR

PEMBUKAAN

PENDAHULUAN
◼ HASIL N
◼ IDENTITAS
PEMERIKSAA
◼ JENIS PERLUKAAN

KESIMPULAN ◼ JENIS KEKERASAN

◼ ◼ LOKASI LUKA
PENUTUP ◼ KUALIFIKASI
LUK
LUKAA / /DERAJAT
SEBAB KEMATIAN
JENAZAH
KESIMPULAN:------------------------------------------------------------------------------------

Berdasarkan temuan-temuan yang di dapatkan dari pemeriksaan atas korban tersebut


maka saya simpulkan bahwa korban adalah seorang laki-laki, umur empat puluh
tahun, warna kulit sawo matang, kesan gizi lebih. Dari pemeriksaan didapatkan
tanda-tanda kekerasan tumpul berupa memar dan luka robek pada wajah. Didapatkan
tanda-tanda kekerasan tajam berupa luka iris pada anggota gerak atas; luka bacok
pada kepala.patah tulang pada tulang kubah tengkorak. Keadaan tersebut dapat
Didapatkan
mendatangkan bahaya maut.----------------------------------------------------------------------

KESIMPULAN:------------------------------------------------------------------------------------

Dari fakta yang ditemukan maka dapat disimpulkan bahwa telah diperiksa seorang
wanita umur antara duapuluh lima tahun sampai dengan empat puluh lima tahun .
Dari pemeriksaan didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa luka robek di
wajah,
luka tersebut menyebabkan halangan dalam menjalankan pekerjaan dan mata
pencaharian.-----------------------------------------------------------------------------------------
SUSUNAN VeR
KESIMPULA JENAZAH
◼ N


JENIS PERLUKAAN

JENIS KEKERASAN
◼ PETUNJUK TENTANG IDENTITAS KORBAN TIDAK
SEBAB KEMATIAN

DIKENAL
PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
◼ PETUNJUK TENTANG CIRI-CIRI
KEKERASAN
◼ PETUJUK TENTANG JALANNYA PERISTIWA

◼ HUB ANTARA KEKERASAN DAN SEBAB


◼ KEMATIAN PETUJUK CARA KEMATIAN
◼ PETUNJUK TENTANG IDENTITAS PELAKU
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan dari pemeriksaan
atas jenazah tersebut maka saya simpulkan bahwa telah
diperiksa jenazah seorang perempuan umur kurang lebih tujuh
puluh tahun, warna kulit kuning langsat, kesan gizi cukup.
Pada pemeriksaan
didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa luka memar
pada kelopak mata, bibir, lidah, selaput lendir mulut, leher dan
punggung; luka lecet pada wajah, leher dan dada; luka robek
pada kelopak mata, jari ketiga, dan lengan bawah kiri. Luka
akibat kekerasan tajam berupa luka iris dan tusuk pada pipi
kanan, serta tanda-tanda penyakit lama. Didapatkan tanda-tanda
mati lemas. Sebab kematian mati lemas akibat sumbatan jalan
nafas------------
SUSUNAN VeR

PEMBUKAAN

PENDAHULUAN
◼ HASIL
PEMERIKSAAN

KESIMPULAN

PENUTUP ◼ PERNYATAAN TENTANG
◼ PERNYATAAN
KEBENARAN
TENTANG SUMPAH
PENUTUP
Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan
sesungguhnya, dengan mengingat sumpah sewaktu
menerima jabatan guna dipakai semestinya --------------------
Ketentuan Penulisan Visum et
Repertum
◼ Memakai bahasa Indonesia yg mudah dimengerti orang
awam
◼ Isi relevan dengan maksud dan tujuan permintaan visum
◼ Angka dan satuan harus ditulis dengan huruf
◼ Tidak dibenarkan menulis diagnosa luka
◼ Memuat hasil pemeriksaan yang objektif
◼ Luka harus dilukiskan dengan kata-kata
◼ Memenuhi persyaratan formal
◼ Pada akhir penulisan diakhiri dengan titik dan garis penutup
Kendala-kendala Visum et
Repertum

◼ Permintaan VeR datang terlambat


◼ Permintaan visum telah datang, keluarga korban tidak ada
◼ Permintaan visum ada, jenazah tidak ada
◼ Permintaan Visum et Repertum yang kurang atau tidak lengkap
◼ Masalah dari keluarga korban
TERIMAKASIH….

Anda mungkin juga menyukai