TOKOH dan
PENOKOHAN LATAR
TEMA
AMAN AT ALUR
SUDUT
DIALOG
PANDANG
MENENTUKAN TEMA DAN ALUR DRAMA
PERKENALAN
PENYELESAIAN (penutup)
LATAR/SETTING CERITA
TOKOH SENTRAL
Tokoh ini merupakan tokoh-tokoh yang paling menentukan gerak
lakon. Tokoh sentral merupakan penyebab pertikaian. Dalam hal
ini, tokoh sentral adalah tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
TOKOH BAWAHAN
Tokoh ini merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya
terhadap perubahan alur, meskipun tokoh bawahan juga terlibat
dalam pengembangan alur
TOKOH LATAR
Tokoh ini merupakan tokoh yang sama sekali tidak
berpengaruh terhadap pengembangan alur.
Kehadirannya sebagai pelengkap dan penghidup latar.
TOKOH DAN PENOKOHAN BERDASARKAN SIFAT TOKOH
TOKOH PROTAGONIS
Tokoh ini merupakan tokoh yang mendukung cerita. Tokoh
protagonis merupakan tokoh yang taat norma-norma dan
nilai-nilai ideal bagi kita. Biasa disebut tokoh baik.
TOKOH ANTAGONIS
Tokoh ini merupakan tokoh penentang cerita. Biasa disebut
tokoh jahat.
TOKOH DAN PENOKOHAN BERDASARKAN PERWATAKAAN
TOKOH
TOKOH STATIS
Tokoh ini merupakan tokoh yang tidak mengalami perubahan
atau perkembangan sifat sebelum dan sesudah terjadi
konflik.
TOKOH BERKEMBANG
Tokoh ini merupakan tokoh yang berubah akibat adanya
konflik.
TOKOH DAN PENOKOHAN
TOKOH UTAMA
Tokoh ini merupakan tokoh penting dalam kisah/cerita.
TOKOH DATAR
Tokoh ini merupakan tokoh yang menunjukkan satu sisi sifat saja,
misalnya sifat baik saja atau sifat buruk saja, sejak awal sampai akhir
cerita.
TOKOH BULAT
Tokoh ini merupakan tokoh yang menunjukkan sisi baik dan sisi
buruk.
MENGIDENTIFIKASI WATAK TOKOH
DIALOG TOKOH
PENJELASAN
TOKOH
PENGGAMBARAN
FISIK
SIMPULAN
NO TOKO DIALO WATAK
. H G
“Astaga! Ngapain kalian
1. KHUSNI disini? Kutunggu diluar sampai Setia
lama banget..” Kawan
“Aku memperingatkan
2. OVI Asdiarti, bahaya main-main Perhatia
rokok begituan...” n
SIMPULAN
NO TOKO PENJELASAN TOKOH WATAK
. H
Khusni adalah seorang pelajar
1. KHUSNI yang sangat rendah hati dan Berbakti
sholihah. Hari-hari yang dia kepada
lewati hanyalah belajar dan orang tua,
membantu ibunya berjualan. rendah hati.
PENGGAMBARAN SIMPULAN
NO TOKO FISIK WATAK
. H
Dengan alis tebal terangkat,
1. PAIJO dia berhasil menarik perhatian ramah
para wanita, ditambah dengan
tubuh yang ideal dan
senyuman manis yang dia
tebar setiap pagi.
SUDUTPANDANG
SUDUT SUDUT
PANDANG PANDANG
ORANG ORANG
PERTAMA KETIGA
SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA
Aku iri pada Angga, dia sahabatku, sekaligus orang yang kuanggap
rival. Ia selalu lebih dilihat dari pada aku. Terkadang aku merasa
benci dengannya, tapi ia juga selalu membantuku dalam segala hal.
Terlebih kemarin, saat pentas seni. Aku melihatnya bersama Anita,
gadis yang kusukai. Aku tak tahu harus mengalah lagi atau tidak. Aku
menginginkan Anita, aku rasa dia juga mempunyai perasaan yang
sama. Aku tidak menyalahkannya menyukai Anita, karena akupun
tak pernah bercerita padanya bahwa aku menyukai Anita. Tapi
mengapa setiap hal yang kusukai selalu saja ia sukai juga?
SUDUT PANDANG ORANG KETIGA
"DIA" MAHATAHU
keadaan seolah-olah penulis mengetahui semua yang dilakukan oleh
semua tokoh dalam cerita, tetapi ia tidak terlibat dalam cerita.
Menggunakan nama orang.
CONTOH:
Sore itu cukup kelam, nampaknya hujan akan segera mengguyur kota kecil yang tak
dapat dipastikan keberadaan penghuninya tersebut. Angin pun terus bertiup dengan
kencang menemani kegundahan hati seorang pemuda yang berjalan beriringan
dengannya. Pemuda itu terlihat kusut dibalut dengan seragam putih-abu-abu nya yang
penuh noda dan darah, tertulis sebuah tanda pengenal pada dada bidangnya, Angga
Prasetya. Ia tidak tahu harus pergi kemana, karena memang ia tidak mengenal tempat
dimana ia berada sekarang. Beberapa puluh meter setelah ia berjalan ia melihat
sesosok manusia yang entah iapun tidak tahu siapa.
SUDUT PANDANG ORANG KETIGA
"DIA" TERBATAS/PENGAMAT
Penulis melukiskan segala yang dialami tokoh hanya terbatas pada
satu orang atau dalam jumlah sangat terbatas.
CONTOH:
Selalu ada cita di dalam benaknya, untuk mabuk dan menyeret kaki
di tengah malam, menyusuri Jalan Braga menuju penginapan. Dia
akan menikmati bagaimana lampu-lampu jalan berpendar seperti
kunang-kunang yang bimbang
5. MENENTUKAN AMANAT DALAM
DRAMA
KRAMAGUNG
WAWANCANG
TOKOH
DIALOG
WAWANCAN KRAMAGUNG
G
Dialog yang harus diucapkan oleh Petunjuk perilaku, tindakan, atau
tokoh perbuatan yang harus dilakukan oleh
tokoh
KATA GANTI
KONJUNGSI TEMPORAL
KATA KERJA
KATA SIFAT