Anda di halaman 1dari 30

DRAMA

TANGGAL 15 MARET 2021


OLEH: PUJI RAKHMAWATI, S.Pd.
KOMPETENSI DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

KOMPTENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJRAN


1. Peserta didik mampu
Mengidentifikasi unsur-unsur memahami dan mengetahui
pengertian drama
drama (tradisional dan 2. Peserta didik mampu
moderen) yang disajikan dalam mengetahui ciri-ciri drama
3. Peserta didik mampu
bentuk pentas atau naskah. mengetahui jenis-jenis drama
4. Peserta didik mampu
mengetahui unsur intrinsik dan
ekstrinsik drama
PENGERTIAN DRAMA
Kata drama berasal dari bahasa Yunani yaitu
draomai yang mempunyai makna berbuat, bertindak,
dan bergerak melakukan aksi sesuaai naskah.

Secara umum drama adalah suatu karya sastra


yang ditulis dalam bentuk dialog dan dipertunjukkan
oleh aktor.
CIRI-CIRI DRAMA

 Seluruh cerita drama berbentuk dialog


 Dialog dalam drama tidak menggunakan tanda
petik.
Contoh:
Ibu : Keesokan harinya Hari Raya. Selesai Sholat
aku mengampuni dosanya.
 Teks drama dilengkapi dengan petunjuk yang
harus dilakukan oleh pemain.
Contoh:
Ibu : (memandang Gunarto) Aku merasa bahwa dia
masih ingat kepada kita.
JENIS DRAMA

A. Menurut wujudnya, drama dibagi menjadi drama


teks (berbentuk naskah drama) dan pentas
(naskah drama yang dipentaskan).

B. Berdasarkan teknik pementasannya, drama


dibagi menjadi:
1. drama tradisional: berasal dari tradisi dan cerita
rakyat, bersifat spontan, tanpa naskah.
Drama tradisional terbagi atas drama tutur, rakyat,
wayang/klasik, dan bangsawan.
2. Drama modern, yaitu drama yang
disusun berdasarkan karya sastra. drama
modern terbagi atas:
a. Drama konvensional (sandiwara), yaitu
drama yang disajikan berdasarkan
kebiasaan (kehidupan sehari-hari)

b. Drama kontemporer (teater mutakhir),


yaitu drama yang telah mendapat
gagasan/ide baru yang berhubungan
dengan konsep barat dengan timur
Unsur –Unsur dari Drama

TOKOH dan
PENOKOHAN LATAR
TEMA

AMAN AT ALUR

SUDUT
DIALOG
PANDANG
MENENTUKAN TEMA DAN ALUR DRAMA

TEMA merupakan ide pusat atau ALUR merupakan rangkaian peristiwa


pikiran pusat, arti dan tujuan dalam drama.
cerita

Alur = alur konvensional (maju),


TEMA adalah gagasan sentral yang
nonkonvensional (mundur), campuran
dapat menjadi sumber konflik-konflik.

TEMA ide dasar cerita yang Tahapan alur: perkenalan, konflik,


mengandung nilai atau pesan klimaks, antiklimaks, penyelesaian
ALUR

• Peristiwa yang dikisahkan bersifat


kronologis
KONVENSIONAL • Dimulai dengan tahap awal,
setelahnya dan demikian seterusnya

• Urutan peristiwa tidak kronologis


• Cerita tidak dimulai dari tahap awal
NONKONVENSIONAL • Cerita dimulai mungkin dari tahap
tengah atau akhir

Peristiwa yang dialami tokoh


CAMPURAN meloncat-loncat antara masa lalu
dan masa kini
TAHAPAN ALUR
ALUR

PERKENALAN

KONFLIK (timbul masalah)

KLIMAKS (puncak masalah)

ANTIKLIMAKS (penyelesaian masalah)

PENYELESAIAN (penutup)
LATAR/SETTING CERITA

LATAR adalah segala keterangan, petunjuk, dan


acuan yang berkaitan dengan ruang, waktu,
suasana terjadinya peristiwa, dan lingkungan sosial
budaya terjadinya peristiwa yang dikembangkan
penulis drama.

Latar terbagi menjadi:


a. Latar tempat, merujuk pada lokasi
b. Latar waktu, berhubungan dengan kapan cerita
tersebut terjadi
c. Latar sosial, berhubungan dengan kehidupan
sosial masyarakat
d. Latar budaya, berhubungan dengan kebudayaan
masyarakat
TOKOH DAN PENOKOHAN  BERDASARKAN SISI DALAM
MENGGERAKKAN ALUR

TOKOH SENTRAL
Tokoh ini merupakan tokoh-tokoh yang paling menentukan gerak
lakon. Tokoh sentral merupakan penyebab pertikaian. Dalam hal
ini, tokoh sentral adalah tokoh protagonis dan tokoh antagonis.

TOKOH BAWAHAN
Tokoh ini merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya
terhadap perubahan alur, meskipun tokoh bawahan juga terlibat
dalam pengembangan alur

TOKOH LATAR
Tokoh ini merupakan tokoh yang sama sekali tidak
berpengaruh terhadap pengembangan alur.
Kehadirannya sebagai pelengkap dan penghidup latar.
TOKOH DAN PENOKOHAN  BERDASARKAN SIFAT TOKOH

TOKOH PROTAGONIS
Tokoh ini merupakan tokoh yang mendukung cerita. Tokoh
protagonis merupakan tokoh yang taat norma-norma dan
nilai-nilai ideal bagi kita. Biasa disebut tokoh baik.

TOKOH ANTAGONIS
Tokoh ini merupakan tokoh penentang cerita. Biasa disebut
tokoh jahat.
TOKOH DAN PENOKOHAN  BERDASARKAN PERWATAKAAN
TOKOH

TOKOH STATIS
Tokoh ini merupakan tokoh yang tidak mengalami perubahan
atau perkembangan sifat sebelum dan sesudah terjadi
konflik.

TOKOH BERKEMBANG
Tokoh ini merupakan tokoh yang berubah akibat adanya
konflik.
TOKOH DAN PENOKOHAN

TOKOH UTAMA
Tokoh ini merupakan tokoh penting dalam kisah/cerita.

TOKOH DATAR
Tokoh ini merupakan tokoh yang menunjukkan satu sisi sifat saja,
misalnya sifat baik saja atau sifat buruk saja, sejak awal sampai akhir
cerita.

TOKOH BULAT
Tokoh ini merupakan tokoh yang menunjukkan sisi baik dan sisi
buruk.
MENGIDENTIFIKASI WATAK TOKOH

DIALOG TOKOH

PENJELASAN
TOKOH

PENGGAMBARAN
FISIK
SIMPULAN
NO TOKO DIALO WATAK
. H G
“Astaga! Ngapain kalian
1. KHUSNI disini? Kutunggu diluar sampai Setia
lama banget..” Kawan

“Aku memperingatkan
2. OVI Asdiarti, bahaya main-main Perhatia
rokok begituan...” n
SIMPULAN
NO TOKO PENJELASAN TOKOH WATAK
. H
Khusni adalah seorang pelajar
1. KHUSNI yang sangat rendah hati dan Berbakti
sholihah. Hari-hari yang dia kepada
lewati hanyalah belajar dan orang tua,
membantu ibunya berjualan. rendah hati.
PENGGAMBARAN SIMPULAN
NO TOKO FISIK WATAK
. H
Dengan alis tebal terangkat,
1. PAIJO dia berhasil menarik perhatian ramah
para wanita, ditambah dengan
tubuh yang ideal dan
senyuman manis yang dia
tebar setiap pagi.
SUDUTPANDANG

SUDUT SUDUT
PANDANG PANDANG
ORANG ORANG
PERTAMA KETIGA
SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA

"AKU" SEBAGAI TOKOH UTAMA


keadaan seolah-olah penulis/pembaca menjadi tokoh utama
didalam cerita, biasanya menggunakan kata ganti “Aku, saya, diriku”
CONTOH:

Aku merasakan sesuatu yang hangat menerpa kulitku.


Perlahan aku membuka sedikit-demi sedikit mataku. ‘Sudah
siang’ batinku. Kutarik lagi selimut hangat ku untuk
menutupi silau mentari yang telah mengusik tidurku…
SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA

"AKU" SEBAGAI TOKOH TAMBAHAN


Tokoh “Aku” hadir bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai
tokoh tambahan. Menceritakan kisah orang lain
CONTOH:

Aku iri pada Angga, dia sahabatku, sekaligus orang yang kuanggap
rival. Ia selalu lebih dilihat dari pada aku. Terkadang aku merasa
benci dengannya, tapi ia juga selalu membantuku dalam segala hal.
Terlebih kemarin, saat pentas seni. Aku melihatnya bersama Anita,
gadis yang kusukai. Aku tak tahu harus mengalah lagi atau tidak. Aku
menginginkan Anita, aku rasa dia juga mempunyai perasaan yang
sama. Aku tidak menyalahkannya menyukai Anita, karena akupun
tak pernah bercerita padanya bahwa aku menyukai Anita. Tapi
mengapa setiap hal yang kusukai selalu saja ia sukai juga?
SUDUT PANDANG ORANG KETIGA

"DIA" MAHATAHU
keadaan seolah-olah penulis mengetahui semua yang dilakukan oleh
semua tokoh dalam cerita, tetapi ia tidak terlibat dalam cerita.
Menggunakan nama orang.
CONTOH:

Sore itu cukup kelam, nampaknya hujan akan segera mengguyur kota kecil yang tak
dapat dipastikan keberadaan penghuninya tersebut. Angin pun terus bertiup dengan
kencang menemani kegundahan hati seorang pemuda yang berjalan beriringan
dengannya. Pemuda itu terlihat kusut dibalut dengan seragam putih-abu-abu nya yang
penuh noda dan darah, tertulis sebuah tanda pengenal pada dada bidangnya, Angga
Prasetya. Ia tidak tahu harus pergi kemana, karena memang ia tidak mengenal tempat
dimana ia berada sekarang. Beberapa puluh meter setelah ia berjalan ia melihat
sesosok manusia yang entah iapun tidak tahu siapa.
SUDUT PANDANG ORANG KETIGA

"DIA" TERBATAS/PENGAMAT
Penulis melukiskan segala yang dialami tokoh hanya terbatas pada
satu orang atau dalam jumlah sangat terbatas.
CONTOH:

Selalu ada cita di dalam benaknya, untuk mabuk dan menyeret kaki
di tengah malam, menyusuri Jalan Braga menuju penginapan. Dia
akan menikmati bagaimana lampu-lampu jalan berpendar seperti
kunang-kunang yang bimbang
5. MENENTUKAN AMANAT DALAM
DRAMA

Pesan moral yang ingin disampaikan


penulis kepada pembaca naskah
atau penonton drama

Dalam drama bentuk amanat tersebut tidak tersurat.


Akan tetapi tersirat secara dramatik dan terangkai
melalui beragam peristiwa, yang dialami oleh
masing- masing tokohnya

Penonton atau pembaca harus


menyimpulkan sendiri pesan moral apa yang
diperoleh dari membaca naskah atau
menonton drama tersebut
DIALOG

KRAMAGUNG

WAWANCANG

TOKOH
DIALOG

WAWANCAN KRAMAGUNG
G
Dialog yang harus diucapkan oleh Petunjuk perilaku, tindakan, atau
tokoh perbuatan yang harus dilakukan oleh
tokoh

Dian: Astaga! Ngapain kalian Dian: (bergerak mendekati Ibu, lalu


berbicara lembut) Sebenarnya
disini? Kutunggu diluar
Ibu mau bilang kalau uangku sedikit
sampai lama banget.. kan?
STRUKTUR TEKS DRAMA

Pengenalan tokoh, latar, dan latar belakang


PROLOG cerita

DIALOG Orientasi, komplikasi, dan resolusi

EPILOG Bagian penutup drama. Berisi simpulan


drama yang memuat nilai-nilai kehidupan
KAIDAH KEBAHASAAN TEKS DRAMA

KATA GANTI

KATA TIDAK BAKU

KONJUNGSI TEMPORAL

KATA KERJA

KATA KERJA MENTAL

KATA SIFAT

Anda mungkin juga menyukai