MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
PROYEK INFRASTRUKTUR BANGUNAN PERUMAHAN
OLEH:
AMALUDDIN_ G2T122012
ANDI FAHRUL ARDIANSYAH_ G2T122007
Kegunaan infrastruktur:
1. Di bidang sosial, infrastuktur bermanfaat sebagai konektivitas. Tanpa adanya infrastruktur, suatu daerah
akan terisolasi dan tidak dapat terhubung dengan daerah lainnya.
2. Di bidang ekonomi, infrastruktur bertindak sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi suatu daerah
atau negara
3. Di bidang budaya, pembangunan infrastruktur berperan penting bagi pembangunan nilai-nilai budaya.
Permungkiman merupakan Perumahan merupakan
bagian dari lingkungan hunian kumpulan rumah sebagai
PP . NO. 12 TAHUN 2021 bagian dari permungkiman
terdiri dari satuan perumahan TENTANG
yang mempunyai prasarana, baik diperkotaan maupun
PENYELENGGARAAN dipedasaan yang
sarana, utilitas umum dan PERUMAHAN DAN
mempunyai penunjang fungsi lain dilengkapi dengan
KAWASAN prasarana, sarana dan
baik diperkotaan maupun PERMUNGKIMAN
dipedasaan utilitas umum
Perumahan dan kawasan permungkinan merupakan suatu kesatuan sistim yang terdiri atas pembinaan,
penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permungkiman, pemeliharaan dan perbaikan,
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh, pemungkiman kumuh, penyedian tanah,
pendanaan, sistem pembiayaan serta peran masyarakat
1. Money (uang)
2. Material (bahan)
3. Machine (peralatan)
SUMBER DAYA 4. Man-power (tenaga manusia),
PROYEK 6 M+I+S+T 5. Market (pasar),
INFRASTRUKTUR 6. Methode (metode) serta Information
(informasi), Space (ruang) dan Time (waktu).
1. Bagiamana tahapan pelaksanaan proyek infrastruktur
2. Bagaiamana mengetahui pra kelayakan, kelayakan,
perencanaan, operasional, dan pemeliharan dalam proyek
infrastruktur;
3. Bagaiamana mekanisme koordinasi dan komunikasi antara pihak
owner, konsultan maupun kontraktor diseluruh tahapan
pelaksanaan proyek infrastruktur;
4. Bagaiamana faktor – faktor yang menyebabkan keterlambatan
penyelesaian pekerjaan infrastruktur;
RUMUSANAN MASALAH 5. Bagaiamana terjadinya keterlambatan Infrastruktur pada sumber
daya material, peralatan, bahan keterlambatan owner, konsultan
dan kontraktor pada proyek infrastruktur;
6. Apa tujuan dari laik fungsi, keandalan dan kinerja infrastruktur
dan upaya strategi untuk meningkatkan kinerja waktu, bahan
dan biaya infrastruktur;
7. Bagaimana pengendalian infrastruktur dan upaya pengendalian
agar infrastruktur tepat waktu, biaya dan bahan;
8. Bagaiamana operasi pemeliharaan infrastruktur dan item-item
tindakan operasi serta pemeliharaan infrastruktur.
1. Untuk Menegetahui tahapan pelaksanaan proyek infrastruktur
2. Untuk Menegetahui mengetahui pra kelayakan, kelayakan,
perencanaan, operasional, dan pemeliharan dalam proyek
infrastruktur;
3. Untuk Menegetahui mekanisme koordinasi dan komunikasi
antara pihak owner, konsultan maupun kontraktor diseluruh
tahapan pelaksanaan proyek infrastruktur;
4. Untuk Menegetahui faktor – faktor yang menyebabkan
keterlambatan penyelesaian pekerjaan infrastruktur;
TUJUAN 5. Untuk Menegetahui terjadinya keterlambatan Infrastruktur pada
sumber daya material, peralatan, bahan keterlambatan owner,
konsultan dan kontraktor pada proyek infrastruktur;
6. Untuk Menegetahui laik fungsi, keandalan dan kinerja
infrastruktur dan upaya strategi untuk meningkatkan kinerja
waktu, bahan dan biaya infrastruktur;
7. Untuk Menegetahui pengendalian infrastruktur dan upaya
pengendalian agar infrastruktur tepat waktu, biaya dan bahan;
8. Untuk Menegetahui operasi pemeliharaan infrastruktur dan item-
item tindakan operasi serta pemeliharaan infrastruktur.
1. Tahap Konseptual atau Tahap Kelayakan
Tahap ini merupakan tahap awal bagi owner atau pemilik :
Tugas:
a. Mempormulasikan gagasan;
b. Studi kelayakan yang mencakup berbagai aspek
termasuk biaya, resiko dan sosial budaya
c. Pembuatan strategi perencanaan
TAHAPAN PROYEK
INFRASTRUKTUR
2. Tahap Perencana dan Desain.
Tahap ini merupakan tahap kedua, kemudian pada pada tahap
ini melibatkan beberapa konsultan untuk mebuat perencanaan
bagi kelanjutan proyek,
pada tahap ini dilakukan keagatan-kegiatan anatar lain:
a. Desain dasar perencanaan proyek;
b. Perencanaan lebih jelas mengenai biaya dan penjadwalan
proyek;
c. Penentuan syarat dan ketentuan kontrak serta pelaksanaan
pelelangan.
3. Tahap Pelaksanaan/Konstruksi
Tahap ini merupakan tahap ketiga, yaitu tahap pembangunan atau
implementasi proyek konstruksi yang sudah melibatkan pelaksana
atau kontraktor, tahapan ini berisikan dengan kegiatan kegiatan
sebagai berikut:
a. Mobilasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga kerja;
b. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan sipil
c. P engendalian dan pengujian pengujian
TAHAPAN PROYEK
INFRASTRUKTUR
Kerangka format studi kelayakan suatu proyek infrastruktur untuk menghasilakan suatu produk adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan gagasan yang timbul menjadi proyek dengan defenisi lingkup kerja yang cukup jelas,
termasuk krateria dan spesifikasi produk yang akan dihasilkan;
2. Mengadakan pengkajian aspek pasar, untuk memperkirakan penawaran dan permintaan tingkat harga,
persaingan, strategi pemasaran dll;
3. Menetukan rung lingkup proyek seperti kapasitas instalasi, pemilihan teknologi produksi, peralatan,
material dan fasilitas pendukung;
4. MeneNtukan berapa lama umur unit usaha hasil upaya proyek;
5. Membuat perkiraan kurun waktu serta jadwal pelaksanaan proyek;
6. Membuat perkiraan biaya pertama dan ongkos produksi;
7. Analisis finasial dan ekonomi terhadap rencana proyek;
8. Indikasi macam dan sumber dana;
9. Menyiapkan amdal bila mana ada tanda tanda proyek berpengaruh terhadp kelestraian lingkungn
hidup;
10. Membuat kesimpulan menarik tidaknya proyek tersebut untuk direalisasikan.
Secara umum hasil studi kelayakan dalam proyek meliputi:
1. Hasil survei sosial ekonomi Tujuan untuk menghasilkan kajian mengenai kondisi sosial ekonomi
masyarakat yang diperkirakan terkena dampak pengadaan tanah.
2. Kelayakan lokasiDilakukan untuk menghasilkan analisis mengenai kesesuain fisik lokasi dengan rencana
pembangunan yang akan dilaksanakan untuk kepentingan umum dalam bentuk rencana lokasi
pembangunan.
3. Analisis biaya dan mamfaat pembangunann bagi wilayah dan masyarakat.Tujuannya adalah akan
menghasilkan analisis mengenai estimasi biaya yang diperlukan dan mamfaat pembangunan bagi
wilayah dan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan ya berlaku.
4. Perkiraan harga tanahTujuannya adalah untuk menghasilkan perkiraan besarnya nilai ganti kerugian
objek pengadaan tanah.
5. Dampak lingkungan dan dampak sosial yang ditimbulkan akibat pengadaan tanah dan
bangunan.Tujuannya adalah menganalisis mengenai dampak lingkungan hidup atau dokumen
lingkupngan hidup lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perencanaan proyek adalah bagaimana agar menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu dengan
tahapan tertentu dengan sumber daya yang telah ditunjuk.
Fokus pada perencanaan proyek adalah menetapkan tujuan, mengindentifikasi, merencanakan jadwal dan
membuat rencana pendukung termasuk berkaitan dengan sumber daya manusia, metode komunikasi dan
manajemen resiko tetap dalam alur yang direncanakan.
Mamfaat perencanaan proyek :
Tujuan dari perencanaan proyek: 1. Membantu manajemen untuk
1. Standar pengawasan yaitu mencocokan pelaksanaan dan menyesuaikan diri dengan perubahan
perubahan lingkungan;
perencanaan;
2. Membantu dalam kristalisasi dalam
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selsainya suatu masalah-masalah utama;
kegiatan; 3. Memungkinkan manjer memahami
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat; keseluruhan gambaran operasi lebih jelas;
4. Mendapatkan kegiatan sistematis termasuk biaya dan 4. Pemilihan berbagai alternatif terbaik;
kualitas pekerjaan; 5. Standar pelaksanaan dan pengawasan;
5. Meminimalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif 6. Penyusunan skala prioritas baik sasaran
maupun kegiatan;
dengan menghemat biaya, tenaga dan waktu;
7. Menghemat pemamfaatn sumber daya
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai organisasi
kegiatan pekerjaaan; 8. Alat memudahkan dalam koordinasi
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan; dengan pihak terkait;
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui; 9. Membuat tujuan khusus, terperinci dan
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan; lebih mudah dipahami;
10. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti;
11. Menghmat waktu usaha dan dana.
SNI 03-1733-2004 (2004) tentang tata cara perencanan lingkungan perumahan
Fungsi perencanaan proyek meliputi: harus memenuhi krateria sebagai berikut:
1. Sarana komunikasi bagi semua pihak 1. Lokasi Perumahan harus diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
penyelengara proyek; setempat dan dokumen perencanaan di atur dalam peraturan daerah dengan
2. Dasar pengaturan alokasi sumber daya; krateria sebagai berikut:
3. Alat untuk mendorong perencanaan dan a. Krateria keamanan, mempertimbangan bahkan lokasi tersebut bukan
pelaksanaan melihat kedepan dan menyadari kawasan hutan lindung, olahan pertanian, hutan produksi, olahan limbah
pentingnya untuk waktu; pabrik, daerah bebas bangunan pada area bandara, daerah dbawah jaringan
4. Pegangan dan tolak ukur pengendalian diman listrik tegangan tinggi;
perencanaan todak tepat, tidak sistematis dan b. Krateria kesehatan, dengan mempertimbangakan bahwa lokasi tersbut bukan
tidak logis. daerah pencemaran udara diatas ambang batas, pencemaran air permukaan
dan air tanah;
Tahapan perencanaan proyek meliputi: c. Krateria kenyamanan, dengan kemudahan pencapaian (aksebilitas),
1. Menetukan tujuan pryek dan kebutuhan lainnya berkomunikasi dan kemudahan berkegiatan;
yang dalam hal ini ditentukan hasil proyek, waktu d. Krateria keindahan/keteraturan, dicapai dengan penghijauan, mempertahakan
biaya dan performasi yang ditargetkan; topografi lingkungan yang ada, seperti tidak meratakan bukit, mengurug rawa
2. Pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk atau danau, sungai, dll.
mencapai tujuan proyek harus diuraikan dan e. Krateria fleksibilitas, dicapai dengan mempertimbangankan kemungkinan
pertumbuhan fisik /pemekaran lingkungan perumahandikaitan dengan kondisi
didaftar;
fisik lingkungan dan keterpaduan prasaraan;
3. Menetukan organisasi proyek dimulai dari
f. Krateria keterjangkauan jarak, dicapai dengan mempertimbangkan jarak ideal
instansi apa saja yang harus ada, subkontraktor kemapuan orang berjalan kaki sebagai pengguna lingkungan;
yang diperlukan untuk bertanggungjawab g. Krateria lingkungan berjati diri, dicapai dengan memepertimbangakn
terhadap pekerjaan yang ada; keterkaitan dengan karakter social budaya masyarakat setempat terutama
4. Jadwal untuk setiap aktifitas pekerjaan yang aspek konsektual terhadap lingkungan tradisonal/lokal setempat.
dibuat perlu memperhatikan waktu tiap aktifitas, 2. Lokasi Perencanaa perumahan harus ada pada lahan yang jelas status
waktu mulai dan batas selesai; kepemilikannyadan memenuhi persyaratanadministratif, teknis dan ekologis.
5. Rencana anggaran dan sumber daya yang 3. Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam sekitarnya dengan
dibutuhkan; mempertimbangakn jenis, masa tumbuh, usia yang dicapai serta pengaruh
6. Estimasi mengenai waktu, biaya dan ferformasi terhadap lingkungan bagi tumbuhan yang ada dan mungkin tumbuh
penyelesain proyek. dikawasan yang dimaksud.
Operasional Proyek :Pada
tahap operasional proyek ini Pihak yang terlibat: Konsultan pengawas,
dimulai dibangun oleh Konsultan manajemen Konstruksi,
kontraktor dengan bantuan kontraktor dan sub kontraktor, serta supplier
sub kontraktor yang telah dan instansi terkait.
ditunjuk.
Pada tahap pelaksanaan atau operasional proyek perumahan dibagia atas 2 sub bidang:
1. Sub Bidang Pembangunan Fisik, berupa:
a. Struktur : pekerjaan konstruksi yang berhubungan denganstruktur utama bangunan;
b. Arsitektur : pekerjaan koinstruksi yang berhubungan dengan arsitektur bangunan;
c. Mekanikal : pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan mekanikal bangunan;
4. Pelaksana adalah perorangan atau badan hukum, swasta atau pemerintah yang melaksanakan suatu proyek yang diperoleh suatu
pelelangan, penunjukan langsung atau pengadaan langsung atau rekanan peserta pelelangan yang berdasarkan hasil penelitian panitia
pelelangan dan pimpinan proyek dianggap paling sesuai untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan surat penunjukan dari pimpinan proyek
A. Manajerial, meliputi
1. Dalam sistuasi krisis terhdapa waktu maka harus
Upaya strategis yang dilakukan dilaksankan komunikasi dan sepakati oleh tim proyek;
untuk mempercapat 2. Menjaga kedispilinan tim proyek;
pelaksanaan proyek adalah 3. Melakukan rapat harian;
Waktu 4. Aktif menggali informasi mengenai potensi masalah;
membuat Risk Managemen yang Biaya 5. Melakukan update yang rutin atas jalur krisis (CPM);
berdampk atas pelaksanan dan Bahan 6. Selalu memberikan motivasi terbaik kepada karyawan dan
bagian penting dari risk pekerja;
7. Menamabah jam kerja lebur;
management adanya risk 8. Menambah personil proyek dalam rangka pengawasan;
respons dan monitoring 9. Menjag kualitas pekerjaan;
10. Memastikan ketersedian dana dan mengusahakan dana
pendamping;
B. Bahan, meliputi: 11. Mempercepat proses penagihan termin;
1. Melakukan pengiriman material yang mengunakan transportasi udara 12. Aktif berkomunikasi dengan owner dan pengawas;
yang bias menggunakantranspotasi udara; 13. Tim proyek focus terhdapa safety;Menepatkan personil
2. Selalu aktif memonitor proses pengiriman bahan; khusus untuk memonitoring.
3. Melakukan pengecekan langsung lokasi material;J
4. Jumlah suplier diushakan lebih dari satu;
5. Mengganti material imfor dengan material ready stock dengan sfesifikasi
setara;
6. Mengganti material yang langka dengan yang ready stok dengan tetap
memperhatikan kualitas;
lanjutan Waktu
C. Lingkup Pekerjaan, meliputi : Biaya E. Tenaga kerja, meliputi:
1. Membuat ceklis daftar sisa pekerjaan ( update WBS); Bahan 1. Menganti tenga kerja yang kurang produktif;
2. Daftar sisa pekerjaan dengan melihat kontrak; 2. Menambah jam kerja;Aktif memantau kedisplinan pekerja;
3. Meminimalisir oerubahan lingkup pekerjaan tambah 3. Memperhatikan kelayakan tempat tinggal pekerja dan
kurang; tempat tinggal dekat dekat lokasi pekerjaan;Aktif
4. Mmebuat CPM berdasarkan WBS; berkomunikasi dengan pekerja;
5. Meperioritaskan pekerjaan masuk daftar jalur pekerjaan 4. Memberikan training rutin kepada pekerja;
kritis; 5. Menyiapakn makann pada saat jam istirahat dan
6. Mengurangi sebnayak mungkin pekerjaan kritis; meniadakan warung diekitar lokasi;
7. Menggabungkan dua tau lebih pekerjaan kritis jadi satu 6. Tenaga harus disebar pada ara pekerjaan dan tetap
dan mengurangi durasi pekerjaan dijalur kritis; dimonitor.
8. Mengurangi kuantitas pekejaan dijalur kritis;
9. Sesegra mungkin melaksanakan pekerjaan dimana lahan F. Design dan metode pelaksanaan, meliuputi:
telah siap. 1. Aktif menemukan metode pelaksanaan baru lebih efisern
D. Alat. Meliputi: dan efektif;
1. Memastikan alat selalu dirawat sesuai prosedur; 2. Aktif mengavaluasi prlaksanaan yang ada;
2. Menganti alat yang tidak sesuai; 3. Melakukan review design;
3. Memastikan tersedianya suku cadang terutama pada alat 4. Membuat metode sedimikan rupa dapat meminimalisir
yang mudah aus; dampak cuaca buruk.
4. Menganti alat dengan kapasitas besar; G. Kontrak, meliputi:
5. Membuat cadangan pembangkit tenaga listrik. 1. Melakukan negosiasi ulang apabila terjadi keterlambatan
H. Site, meliputi: kontrak;
1. Mengavaluasi site dan penataan; 2. Mencatat secara harian danmendoukmrntasikan terhdap
2. Mengidentifikasi adanya masalah site yang menghalangi prosedur alur hal hal menyebabkan keterlambatan;
proses dan material; 3. Kalau ada pekerjaan tambah atau kurang harus
3. mengurangi genangan akibat air hujan; didasarkan percepatan.
4. Lokasi site haru dalam kedaaan bersih dan rapi.
Pengendalian infrastruktur merupakan 1. Mengetahui waktu yang dibutuhklanmuntuk menyelasaikan
suatu bagian dari proyek atau proyek secara menyeluruh;
system yang mengatur semua kegiatan 2. engetahui hubungan anatar pekerjaan satu dengan pekerjaan
dalam proyek dengan tujuan agar semua lainnya;
terlohat berfungsi secara optimal, sehingga Tujuan 3. Penyedian dana/anggaran;
4. Sebagai alat dalam pelaksanaan;
pelaksanaan tepat waktusesuai jadwal
5. Sebagai alat koordinasi dan pimpinan;
proyek, serta membuat terkoordinasi dengan 6. Pengukuran, penilaian dan evaluasi;
baik agar dapat menghasilkan pekerjaan 7. Penegedalian waktu penyelesaian;
derngan kualitas yang sesuai dengan yangh 8. Penyiapan tenaga kerja, alat dan bahan (material).
.
direncanakan.
3 macam penegendalian
infrastruktur
1. Pengendalian biaya merupakan 2 Pengendalian Waktu meripakan
upaya yang dilakukan agar biaya bagian utama agar proyek dapat
pelaksanaan proyek menjadi wajar, diselsaikan dengan waktu yang tepat
murah, efisien sesuai dengan rencanan sesuai yang diurencanakan.
dan atau hasil evaluasi yang
dilaksanakan.
Item-item tindakan operasi pada masa pemeliharaan dimana pihak penyedia jasa bertanggung jawab dalah hal:
1. Penyedia wajib memelihara hasi pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyuerahan pertama pekerjaan;
2. Penyedia jasa dapat memeilih untuk memberikan jaminanpemeliharaan atau retensi sedangkan pekerjaan jasa lainnya
wajib menyampaikan jaminan pemeliharaanJika dalam rentang masa pemelihraan terdapat kerusakan maka penyedia
jasa wajib memperbaiki dan segala biaya yang dibutuhkan untuk pernbaikan menjadi tanggungjawab penyedia;
3. Jika keruskaan yang terjadi akibat unsure kedaan diluar krehendak para pihak atau tidak dapat diperkirakan
sebelumnya (kedaan Kahar) maka perbaikan menjadi tanggung jawab para pihak;
4. Peneydia diwajibkan memberikan petunjuk kepada Pejabat pembuat Komitmen (PPK) tentang pedoman pengoperasian
dan perawayan sesuai SSKK.
5. Apabila penyedia tidak memberikan pedoiman pengoeprasian dan perawatan, maka PPK berhak menhan uang retensi
atau jaminan pemeliharaan.
KESIMPULAN
1. Tahapan dalam proyek infrastruktur secara melputi tahapan konseptual, tahap perencana, tahap pelaksanaan dan tahap serah
terima.
2. Proses tahapan proyek infrastruktur dimulai dari Pra kelayayakan, kelayakan, perencanaan, operasional dan pemeliharaan.
3. Unsur-Unsur yang terlibat dalam suatu proyek perumuhan meliputi: owner/pemilik, Konsultan perencana, konsultan pengawas,
kontraktor /pelaksana..
4. Sistem hubungan kerjasama dalam proyek infrastruktur meliputi: Hubungan pemilik dan kontraktor, hubungan pemilik dengan
konsultan perencana, hubungan pemilik dengan konsultan pengawas dan hubungan kontraktor dengan konsultan pengawas
5. Keterlambatan dalam system proyek terbagi atas 3 jenis
a. Keterlambatan dimaafkan
b. Keterlambatan yang tidak dimaafkan
c. Keterlambatan yang layak dapat ganti rugi
6. Dalam proyek infrastruktur ada bebarapan keterlambatan yang diakibatkan oleh kesalahan owner, keterlambatan keselahan akibat
kontraktor, keterlambatan akibat kedua bela pihak, keterlambatan akibat bahan, keterlambatan akibat peralatan, dan juga
disebakan oleh keterlambatan keterlambatan seperti keterlambatan tenaga kerja, keterlambatan keuangan, keterlambatan akibat
faktor lingkungan, keterlambatan akibat perubahan, keterlambatan akibat faktor hubungan dengan pemerintah, keterlambatan
akibat kontrak dan keterlambatan akibat waktu.
7. Sertifikat Laik fungsi diberikan oleh pemerintah daerah kecuali bangunan fungsi khusus oleh pemerintah pusat untuk menyatakan
kelaikan fungsi bangunan sebagai syarat dimamfaatkan.
8. Kendalan untuk menjamin ketertiban hukum dalam penyelenggaraan bangunan yang andal, fungsional seimbang, serasi, selaras
denghan lingkungannya. Dan memenuhi persyaratan aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
9. Dalam melaksanakan tujuan akhir proyek infrastruktur maka perlu dilaksanakan kinerja proyek infrastruktur yang maksimal
meliputi biaya, mutu baik berupa bahan/material maupun mutu hasil akhir, waktu dan keselamatn kerja dengan melakukan tahapan,
tahapan pekerjaan, yang dimulai dari persiapan, perencanaan, penjadawalan, pelaksanaan dan pengendalian yang teliti dan
mendetail.
KESIMPULAN
10. Tujuan dan mamfaat yang penting dalam pengendalian suatu proyek infrastruktur antara lain :
a. Mengetahui waktu yang dibutuhklanm untuk menyelasaikan suatu bagian dari proyek atau proyek
secara menyeluruh;
b. Mengetahui hubungan anatar pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya;
c. Penyedian dana/anggaran;Sebagai alat dalam pelaksanaan;
d. Sebagai alat koordinasi dan pimpinan;
e. Pengukuran, penilaian dan evaluasi;
f. Penegedalian waktu penyelesaian;
g. Penyiapan tenaga kerja, alat dan bahan (material).
11. Operasional pemeliharan bangunan infrastruktur dimulai sejak tanggal penyerahan pertama yang
dituangkan dalam berita acaarapemeriksaan serah terima pertama dan dinyatakan pekerjaan trelah
selesai 100 persen.
TERIMA KASIH