Anda di halaman 1dari 19

Dampak Pancemaran

Merkuri
Skenario 1
MERKURI (Hg) ???
logam merkuri atau air raksa, mempunyai nama
hydragyrum berarti perak cair yang
dilambangkan dengan Hg
“Puskemas di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat mencatat peningkatan kasus
kelahiran dengan kelainan kongenital. Peningkaran tersebut diakibatkan semakin maraknya
pertambangan emas rakyat yang menyebabkan pencemaran, baik secara organic maupun
inorganik. “
Kelainan Kongenital
• Menurut WHO, kelainan bawaan adalah kelainan struktural atau fungsional,
termasuk gangguan metabolik, yang ditemukan sejak lahir.
Kelainan Kongenital
Faktor Risiko
• Genetik
• Social ekonomi
• Infeksi
• Lingkungan
• Status gizi
Macam merkuri

Merkuri elemental (logam


Merkuri anorganik Merkuri organik
merkuri)

Logam berwarna perak berwujud cair pada suhu ruang dan mudah Merkuri elemental bereaksi dengan klorin, sulfur atau Merkuri yang bereaksi dengan senyawa
menguap akibat pemanasan. Uap merkuri tidak berwarna dan
tidak berbau. oksigen. Umumnya berbentuk serbuk. karbon
Contoh : gelas termometer, tensimeter air raksa,amalgam gigi, alat
elektrik batu batrei dan cat Contoh : merkuri nitrat (tekstil) Terdapat 3 bentuk, : aryl, alkil pendek,
dan alkil panjang.

Garam merkuri organik terserap lebih


banyak melalui sistem pencernaan
dibandingkan garam merkuri anorganik.
Merkuri organik dapat melalui batas
darah-otak, plasenta dan mempenetrasi
eritrosit, menyebabkan gangguan syaraf,
efek teratogenik, dan tingginya rasio
darah terhadap plasma.
“Dari hasil laboratorium, sekitar 70% masyarakat di Brang Rea tubuhnya terdampak merkuri. Secara spesifik
pencemaran pada tanaman padi ditemukan kadar merkuri sebesar 0,37 miligram atau di atas ambang batas dari
batas aman. Begitu juga daging kuda, ditemukan kadar merkuri di atas 0,3 miligram sesuai standar kesehatan
lingkungan yang ditetapkan.”
Sementara pada manusia, berdasarkan sampel yang diambil rata-rata di rambut mereka
ditemukan kandungan merkuri dan tingkat anemia yang diderita juga meningkat secara
signifikan.
Pengukuran kadar merkuri dalam tubuh
• Kadar darah dan urin digunakan sebagai penanda untuk menentukan apakah seseorang telah
terpapar merkuri. Mereka digunakan untuk menentukan apakah paparan merkuri telah terjadi
dan untuk memberikan gambaran kasar tentang tingkat paparan, tetapi mereka tidak memberi
tahu persis berapa banyak paparan yang telah terjadi. Kecuali untuk paparan metilmerkuri, darah
dianggap berguna jika sampel diambil dalam beberapa hari setelah paparan. Ini karena sebagian
besar bentuk merkuri dalam darah berkurang setengahnya setiap tiga hari jika paparan
dihentikan. Dengan demikian, kadar merkuri dalam darah memberikan informasi yang lebih
berguna setelah paparan baru-baru ini daripada setelah paparan jangka panjang. Beberapa bulan
setelah paparan, kadar merkuri dalam darah dan urin jauh lebih rendah.
• Rambut, yang dianggap hanya berguna untuk paparan metilmerkuri, dapat digunakan untuk
menunjukkan paparan yang terjadi beberapa bulan yang lalu, atau bahkan lebih dari setahun
yang lalu jika rambut cukup panjang dan pengujian yang cermat.
Pengambilan sampel merkuri pada rambut
• Salah satu cara untuk mendeteksi tingkat konsentrasi merkuri pada manusia adalah melalui
rambut.
• Kosentrasi merkuri pada rambut cukup persisten sehingga tidak hilang karena pencucian dengan
shampoo maupun pengecatan rambut, namun dapat menurun sebanyak 30 – 50 % bila rambut
diluruskan atau dikeriting karena pelurus rambut mengandung unsur thyoglycolic acid yang
mempunyai efek mengurangi MeHg pada rambut (Chamid et al., 2010).
Ion merkuri menyebabkan pangaruh toksik, sehingga berdampak buruk terhadap sistem saraf, hati, paru
jantung, ginjal dan sistem pencernaan. Terdapat juga bentuk merkuri yang dapat menembus barier darah
dan plasenta sehingga dapat menimbulkan pengaruh teratogenik dan gangguan saraf. Ada dua kejadian
akibat keracunan Hg yang cukup terkenal yaitu “Hatter’s shakes” dan “Minamata Disease” di Jepang.
Dampak paparan merkuri
Merkuri elemental
• Merkuri jenis ini terdapatdalam gelas termometer, tensimeter air raksa,amalgam gigi, alat
elektrik batu batrei dan cat.
• Pemanasan pada logam Hg membentuk uapHg oksida yang sifatnya korosif pada kulit,selaput
mukosa mata, mulut dan saluranpernafasan. Selain itu Hg bisa menyebabkankerusakan paru-
paru dan otak.
• Pajanan merkuri elemental umumnya disebabkan karena pekerjaan, di mana 70% hingga 80%
pajanan terjadi melalui paruparu. Akan tetapi ketika tertelan, hanya 0.1% yang terserap melalui
saluran gastrointestinal, sehingga relatif lebih tidak toksik dibanding jalur pajanan lain.
• Merkuri elemental memiliki kelarutan tinggi dalam lemak, sehingga terdifusi dengan mudah di
alveoli paru, masuk ke dalam sirkulasi darah, serta kompartemen lipofilik di badan, termasuk
system syaraf pusat dan plasenta. Dalam sistem sirkulasi tubuh, merkuri dapat berikatan dengan
berbagai jaringan, protein dan eritrosit, serta mengalami oksidasi menjadi garam anorganik.
• Merkuri elemental dapat menyebabkan gangguan syaraf apabila melalui batasan antara darah
dan otak. Merkuri elemental memberikan waktu retensi paling lama di otak dengan tingkat
deteksi yang tercapai bertahun-tahun setelah pajanan terjadi. Waktu paruh mekruri elemental
dalam orang dewasa adalah 60 hari (rentang 35 hingga 90).
Dampak paparan merkuri
Merkuri anorganik
• Akumulasi terbesar merkuri anorganik adalah di ginjal. Penelitian pada binatang menunjukkan merkuri
anorganik memiliki afinitas tinggi terhadap metallothionein dalam sel renal (sel ginjal).
• Merkuri bermuatan listrik, sehingga tidak mudah melewati membran tubuh dan tidak mudah melalui batasan
aliran darah dan otak, ataupun plasenta. Akan tetapi, dengan kondisi pajanan yang umumnya terjadi dalam
jangka waktu panjang, memungkinkan akumulasi di sistem saraf pusat dan menyebabkan keracunan.Waktu
paruh merkuri anorganik sekitar 40 hari.
Dampak paparan merkuri
Merkuri organik
• Di lingkungan, merkuri organik umum ditemukan sebagai kontaminan dalam rantai makanan. Garam merkuri
organik terserap lebih banyak melalui sistem pencernaan dibandingkan garam merkuri anorganik. Hal tersebut
dikarenakan kelarutan garam merkuri organik dalam lemak yang lebih baik dibandingkan garam anorganik.
• Merkuri alkil organik memiliki kelarutan tinggi dalam lemak, dapat terdistribusi relatif merata di sekujur tubuh,
serta terakumulasi di otak, hati, rambut, ginjal dan kulit. Merkuri organik dapat melalui batas darah-otak,
plasenta dan mempenetrasi eritrosit, menyebabkan gangguan syaraf, efek teratogenik, dan tingginya rasio
darah terhadap plasma.
• Metil merkuri memiliki afinitas tinggi terhadap gugus sulfurhidril yang menjelaskan disfungsi enzim, seperti
asetil transferase, yang berperan dalam pembentukan asetil kolin. Inhibisi metil merkuri menyebabkan
defisiensi asetil kolin yang ditandai disfungsi motorik. Eksresi alkil merkuri sebagian besar melalui feses (90%).
Waktu paruh biologis metil merkuri sekitar 65 hari.
Hatter’s Shake

Hatter’s shakes’ (topi bergoyang) karena pada saat itu banyak


pekerja di pabrik topi dan wol menderita gejala tersebut.
Gejala berlanjut dengantremor toto muka, yang kemudian
merambat ke jari-jari tangan. Bila keracunan berlanjut maka tremor
akan terjadi pada lidah, berbicara terbata-bata, berjalan terlihat kaku
dan hilang keseimbangan serta hilangnya daya ingatan. Pada
akhirnya keracunan kronis akan mengakibatkan kematian
Minamata Disease
• Penyakit Minamata adalah penyakit keracunan yang merusak sistem saraf, terutama sistem
saraf pusat, oleh metilmerkuri. Telah ditetapkan bahwa penyakit ini berbeda dari keracunan
merkuri anorganik yang merusak ginjal, dll., dan juga, tidak dikonfirmasi bahwa itu merusak
organ selain sistem saraf.
• Penduduk sekitar kawasan tersebut mengkonsumsi secara rutin ikan yang berasal dari laut
disekitar Teluk Minamata dan ternyata bahwa ikan telah tercemar logam merkuri yang
berasal dari limbah industri plastik.
• Gejala keanehan mental, dan cacat saraf mulai nampak terutama pada anak-anak. Namun,
gejala tersebut baru diketahui 25 tahun kemudian sejak gejala penyakit tersebut ditemukan.
• Gejalanya meliputi ataksia, mati rasa di tangan dan kaki, kelemahan otot umum,
penyempitan bidang penglihatan, dan kerusakan pendengaran dan ucapan

Anda mungkin juga menyukai