KEBIJAKAN TRANSPORTASI

KERATA API
IBU KOTA NEGARA

DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

KERANGKA PAPARAN

1. VISI IBU KOTA NEGARA

2. PEMILIHAN IBU KOTA NEGARA

3. MODA TRANSPORTASI KERETA API

4. BIAYA PEMBANGUNAN

2
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN
KERANGKA PAPARAN
1. VISI dan MISI
•IBU KOTA NEGARA
•PENYELENGARAAN TRANSPORTASI IKN

2. PEMILIHAN IBU KOTA NEGARA

3. PERTIMBANGAN DASAR PEMILIHAN/PENETAPAN

MODA TRANSPORTASI KERETA API

4. KONSEP DASAR PEMILIHAN/PENETAPAN MODA

TRANSPORTASI KERETA API

5. BIAYA PEMBANGUNAN
3
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

VISI IBU KOTA NEGARA

2. Smart mobility, 3. Modern dan
Green, Beautiful, Berstandar
dan Sustainable Internasional

4. Tata Kelola
1. Simbol Pemerintah yang
Identitas Bangsa Efisien dan
IBU Efektif

KOTA
NEGARA
4
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

VISI MISI PENYELENGARAAN TRANSPORTASI IKN

5
RENCANA JUMLAH PENDUDUK
DAN LUASAN--1

• Skenario pertama, JIKA SELURUH ASN DARI EKSEKUTIF,

LEGISLATIF, YUDIKATIF DENGAN JUMLAH 1,5 JUTA ORANG
DIPINDAHKAN, MAKA LAHAN YANG DIBUTUHKAN ADALAH
40.000 HEKTAR;
• Skenario kedua, APABILA MEMINDAHKAN SEBAGIAN ASN
MELALUI SKEMA RIGHT-SIZING, MAKA DENGAN JUMLAH ASN
SEKITAR 870.000 ORANG, DIPERKIRAKAN MEMBUTUHKAN
LAHAN SELUAS 30.000 HEKTAR;

6
RENCANA JUMLAH PENDUDUK
DAN LUASAN--2

• Tahap Pertama (2020-2024), ZONASI KAWASAN INTI PUSAT

PEMERINTAHAN (2.000 HEKTARE) AKAN BERISI ISTANA,
KANTOR LEMBAGA NEGARA (EKSEKUTIF, LEGISLATIF,
YUDIKATIF), TAMAN BUDAYA, DAN KEBUN RAYA.
• Tahapan Berikut (2025-2029), AKAN DIBANGUN SEJUMLAH
PROPERTI DI KAWASAN IBU KOTA NEGARA (40.000 HA)
ANTARA LAIN PERUMAHAN ASN/TNI/POLRI, FASILITAS
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN, HINGGA PANGKALAN
MILITER.
7
RENCANA JUMLAH PENDUDUK
DAN LUASAN--3

• Tahap berikut (2030-2045), DIBANGUN SEJUMLAH

INSTRUMEN BERUPA TAMAN NASIONAL, KONSERVASI
ORANG UTAN, KLASTER PERMUKIMAN NON-ASN, DAN
WILAYAH PENGEMBANGAN TERKAIT DENGAN WILAYAH
PROVINSI SEKITARNYA.
• ADA DUA ZONASI DALAM TAHAP INI, YAITU KAWASAN
PERLUASAN IKN I (200.000 HA) DAN KAWASAN PERLUASAN
IKN II (LEBIH DARI 200.000 HA).

8
PRINSIP UMUM
PENYELENGGARAAN PERKERTAAPIAN IKN--1

1. MODEL LAYANAN SANGAT TERGANTUNG STRUKTUR, POLA

RUANG, DAN ZONA YG DIRENCANAKAN;
2. KONEKTIVITAS ANTARMODA;
3. SEBAIKNYA SETIAP ZONA DILAYANI MINIMAL 2 MODA
ANGKUTAN, YAITU JALAN & KA.
4. KHUSUS KE BANDARA & PELABUHAN MENGGUNAKAN KA
CEPAT.
5. SELURUHNYA DIPERUNTUKKAN PADA ANGKUTAN
PENUMPANG, TDK UNT BARANG, (IKN BUKAN PUSAT LOGISTIK
ATAU DENGAN FUNGSI ANGKUTAN BARANG DISTRIBUSI SAJA).
9
PRINSIP UMUM
PENYELENGGARAAN PERKERTAAPIAN IKN--2
1. PADA POLA ANTARZONA UTAMA (PERKANTORAN,
PERMUKIMAN, PELABUHAN & BANDARA) DIDUKUNG OLEH
KA CEPAT & TOL;
2. ANTARSUB ZONA (PERUMAHAN, PERDAGANGAN, KANTOR)
DIDUKUNG OLEH LRT (MONORAIL) & JALAN RAYA (BUS
LISTRIK, O-BAHN);
3. SETIAP SUBZONA ADA PARK & RIDE SEHINGGA TOD
TERBENTUK;
4. JARAK ANTAR HALTE 500-600 MTR, CUKUP JLN KAKI ORG
INDONESIA. 10
ALTERNATIF
TRANSPORTASI IKN--1
• ANGKUTAN DALAM KOTA
o LRT
 Jumlah Penumpang/kapasitas: 700 Pnp
 Kecepatan: 70-80 km/jam
 Biaya per/km: Rp 400M/km
o ATR 
 Jumlah Penumpang/kapasitas: 300-500 Pnp
 Kecepatan: 60 km/jam
 Biaya per/km: Rp 60M/km.
11
ALTERNATIF
TRANSPORTASI IKN--2
• ANGKUTAN DALAM KOTA
o TREM 
 Jumlah Penumpang/kapasitas
 Kecepatan
 Biaya per/km
o BUS LISTRIK/O-BHAN
 Jumlah Penumpang/kapasitas: 300 Pnp
 Kecepatan: 60 km/jam
 Biaya per/km: Rp 78M/km.
12
ALTERNATIF
TRANSPORTASI IKN--3
• ANGKUTAN LUAR KOTA
o TREM 
 Jumlah Penumpang/kapasitas
 Kecepatan
 Biaya per/km
o BUS LISTRIK/O-BHAN
 Jumlah Penumpang/kapasitas
 Kecepatan
 Biaya per/km

13
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

PEMILIHAN IBU KOTA NEGARA

KAB. KUTAI
KOTA BALIKPAPAN

KAB. PENAJAM
PASER UTARA
KAB. PASER
PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA KE
KALIMANTAN TIMUR
KAB. PENAJAM PASER UTARA DAN SEBAGIAN KAB. KUTAI
Pidato Kenegaraan Presiden tanggal 26 Agustus 2019

14
SISTEM TRANSPOTASI IKN

• SISTEM TRANSPORTASI KOTA DIDESAIN INTEGRASI ANTARA

MOTORIZED DAN NON-MOTORIZED TRANSPORT
• MENERAPKAN INTEGRATED INFORMATION SYSTEM,
INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM DAN INNOVATIVE PUBLIC
TRANSPORTATION NETWORK DENGAN KEMUDAHAN
BERPINDAH ANTARMODA (PERJALANAN KAKI MAKSIMAL 15
MENIT)
• MEMPROMOSIKAN KENDARAAN HEMAT BAHAN BAKAR
DAN RAMAH LINGKUNGAN (ELECTRIC VEHICLES)
15
 Balikpapan – Samarinda
(110Km)

KA Stasiun Terbuka

1. Kereta Api Komuter Listrik

2. Stasiun Kereta Api Tebuka

Samarinda
Ibu Kota Negara
Balikpapan

Ibu Kota Negara

Ibu Kota Negara ATR

Rencana 2020 - 2025 1. Konsep Ibu Kota Negara

2. Autonomous Rapid Transit
Rencana 2025 - 2030
16
 ta Ra
t n di M n
n Ri M
a Ax gh ak us ak
Le s
t s( ng
d le
G 1.
Lo PEMBANGUNAN
Ti
pe
of de (O
ku pe JALUR KERETA API TRANS KALIMANTAN
u ad W sa
e : Re ay in) ng ra
l: / M si
1 R. R ini on
3 22 m al)
5 - 60 O
m 25 W 20 u
m : 0 m: 15
) to 50 k 25 0
m m 00 k
n et /j m m
er a et /j
er a
m s m
C. PROYEK STRATEGIS PERKERETAAPIAN DI KALIMANTAN
1. PEMBANGUNAN JALUR KERETA API TRANS KALIMANTAN

Standard Gauge
(1435 mm)

Tipe Rel: R.60

Kecepatan
Maks(desain)
200 km/jam

Kecepatan Maks
(Operasional) 150 Balikpapan – Samarinda
km/jam  FS & SID tahun 2018

Axle Load:
22-25 ton

Right of Way/ ROW :

50 meter

Radius Lengkung
Minimum: 2500
meters
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

PENAJAM PASER UTARA, KALIMANTAN TIMUR

Luas Wilayah
3333,06 Km²
Populasi Penduduk
159.386 Jiwa
Kepadatan Penduduk
47,82 Jiwa/Km²

Masih kurang

19
20
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

KONSEP 1, PENYELENGGARAAN KERETA API

• RENCANA PEMINDAHALAN 1,5 JUTA JIWA, DITAMBAH 4,2 JUTA
PENDUDUK KALSEL, TOTal 5,7 JUTA JIWA;
• KEBUTUHAN LAHAN mencapai 440.000 Ha;

21
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

MODA TRANSPORTASI KERETA API

22
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

TRANSPORTASI KERETA API

ART
LRT model O-BAHN

23
 DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN

MRT (MASS RAPID TRANSIT)

KEUNGGULAN KEKURANGAN
• WASD • ASDASD
• ASDASD • ASD
• ASDASD • SDAS

24
25