RIWAYAT HIDUP RIWAYAT JABATAN

KOMBES POL. KOMARUDIN, S.I.K., M.M 1998 : Pamapta II Polres Dompu Polda NTB
1998 : PS. Kapolsek Hutu Polres Dompu Polda NTB
JAKARTA, 2 JUNI 1975
1999 : KBO Lantas Polres Lombok Tengah Polda NTB
SUKU BETAWI, ISLAM
2000 : Kapolsek Kopang Polres Lombok Polda NTB
2001 : Kasatlantas Polres Bima Polda NTB
AKPOL 1997
2003 : Ka Induk 1 Ditlantas Polda NTB
PTIK 2005
2003 : Kapolsekta Mataram Polresta Mataram Polda NTB
SESPIMEN 2013
2004 : Ka Korsis SPN Padang Besi Polda Sumbar
SESPIMTI 2021 2007 : Kasatlantas Polres Padang Pariaman Polda Sumbar
2008 : Kasilaka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Sumbar
ISTRI : LEA SOELISTYOWATI, S.E.Ak 2009 : Kasatlantas Polrestabes Padang
ANAK : MUHAMMAD SAQUILLE GIBRAN 2010 : Kasatlantas Polresta Padang
LATISHA GHINA KARENZHA 2011 : Wakapolres Padang Pariaman
2012 : Kasi Negosiator Dit Sabhara Polda Sumbar
2013 : Kabagdalops Roops Polda Banten
2014 : Kasubditregident Ditlantas Polda Banten
2016 : Kapolres Serang Kota Polda Banten
2018 : Wakapolresta Tangerang Polda Banten
2019 : Kapolresta Pontianak Kota Polda Kalbar
2021 : Kapolres Metro Tangerang Kota Polda Metro Jaya
2022 : Kapolres Metro Jakarta Pusat
2023 : Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur
 DEFINISI
UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Mendefinisikan lalu lintas sebagai gerak

kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan.
Sedangkan, lalu lintas dan angkutan jalan diberi
pengertian sebagai satu kesatuan sistem yang
terdiri atas lalu lintas, angkutan jalan, jaringan lalu
lintas dan angkutan jalan, prasarana lalu lintas
dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi,
pengguna jalan, serta pengelolaannya.
LALU LINTAS
PERAN KRUSIAL YANG IDEAL
Lalu lintas merupakan aspek penting dalam PENINGKATAN INFRASTRUKTUR
hampir segala aktivitas kehidupan. Menyerupai LALU LINTAS DAN PENINGKATAN
urat nadi dalam tubuh yang memiliki peran sangat JUMLAH KENDARAAN, DIIKUTI JUGA
penting bagi manusia. Mulai dari aktivitas DENGAN SEMAKIN SADARNYA
menyangkut kebutuhan primer sampai dengan MASYARAKAT PENGGUNA JALAN
pendukung, melekat dengan kebutuhan akan lalu UNTUK BERLALU LINTAS DENGAN
lintas yang aman, tertib, dan lancar. MENGEDEPANKAN BUDAYA.
 JUMLAH KENDARAAN TERBESAR DI INDONESIA
BERDASARKAN DATA BPS PER OKTOBER 2023,
TERAPAT SEKITAR :
JUMLAH PENDUDUK PROVINSI JAWA TIMUR
24.972.036 UNIT MENCAPAI SEKITAR :
KENDARAAN BERMOTOR
41 JUTA JIWA
INI ARTINYA, LEBIH DARI SEPARUH PENDUDUK JAWA
TIMUR MEMILIKI KENDARAAN BERMOTOR. FAKTA INI
TENTU SAJA BERKONSEKUENSI TERHADAP SIBUKNYA
LALU LINTAS DI JAWA TIMUR.

Jumlah jalan di jatim sebanyak 381 jalan

Total Panjang jalan sepanjang 2.361,23 KM
Lokasi Troublespot 95 Titik

20 JUTA
UNIT SEPEDA MOTOR MENDOMINASI
Lokasi Blackspot 39 Titik
Jumlah Pos Lalu Lintas 160 Pos Lantas

JUMLAH KENDARAAN DI JAWA TIMUR.

 JUMLAH KENDARAAN = KEMAJUAN
Banyaknya jumlah kendaraan bermotor menunjukkan kemajuan yang signifikan di
suatu daerah, sebagaimana majunya peradaban umat manusia yang terus
berkembang.

Jumlah kendaraan bermotor yang banyak apabila dikelola dengan baik tentunya akan
membawa dampak positif karena dapat membantu mobilisasi barang, jasa, manusia,
menjaga stabilitas harga barang, hingga dapat meningkatkan nilai ekonomi suatu
kawasan.

KEMACETAN ADALAH KONSEKUENSI LOGIS

Kemacetan, adalah konsekuensi logis dari tingginya angka kendaraan bermotor dan
intensnya aktivitas atau mobilisasi. Oleh karenanya, dibutuhkan sebuah konsep
pengelolaan lalu lintas yang baik dengan mengedepankan berbagai aspek,
kepentingan, dan melibatkan seluruh elemen dan stakeholder.
4 ASPEK PENDUKUNG
KENDARAAN
Kendaraan yang digunakan adalah kendaraan yang prima,
sesuai spesifikasi teknis, serta dilengkapi dengan alat
pelindung keselamatan.

INFRASTRUKTUR MAKA KONSEP LALU

Infrastruktur lalu lintas yang baik. Jalan yang dilengkapi
dengan segala sarana dan prasarana pendukungnya.
LINTAS YANG BERBUDAYA
KONDISI ALAM
DIANGKAT MENJADI
Merupakan salah satu faktor pendukung yang mempengaruhi SEBUAH UPAYA DALAM
Kamseltibcar Lantas.
RANGKA MEWUJUDKAN
MANUSIA
Aspek terpenting yakni manusia. Kendaraan prima,
KAMSELTIBCAR LANTAS.
infrastuktur lalu lintas yang baik, cuaca yang bersahabat,
masih belum menjamin Kamseltibcar Lantas sesuai yang
diharapkan.
 SEBUAH IKHTIAR UNTUK MEWUJUDKAN LALU LINTAS YANG BERBUDAYA.
METODE INI MENGEDEPANKAN PENDEKATAN PREEMTIF UNTUK
MENUMBUHKAN KESADARAN PERSONAL DALAM BERLALU LINTAS.
“LALU LINTAS YANG BERBUDAYA ADALAH UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN
KAMSELTIBCAR LANTAS”.

EDUKASI DAN IMBAUAN TERTIB BERLALU LINTAS SEJATINYA

PERILAKU TERTIB BUKAN SEKADAR TUGAS KEPOLISIAN ATAU APARATUR
SETIAP PENGGUNA PEMERINTAH. KITA SEMUA WAJIB TERTIB DI JALAN DAN JUGA
JALAN ADALAH WAJIB MENGINGATKAN APABILA ADA PENGGUNA JALAN YANG
TIDAK PATUH TERHADAP ATURAN BERLALU LINTAS. SEBAB,
KEBUTUHAN KOLEKTIF. PENGGUNA JALAN YANG TIDAK TERTIB BISA MENJADI KORBAN
ATAU MENIMBULKAN KORBAN.
 PROGRAM UNGGULAN
DIREKTUR LALU LINTAS POLDA JAWA TIMUR

UNTUK MEWUJUDKAN SITUASI LALU LINTAS DI PROVINSI

JAWA TIMUR YANG BERBUDAYA SEBAGAI BENTUK UPAYA
MEWUJUDKAN KAMSELTIBCAR LANTAS.
GUNUNG SEMERU TERLETAK DI KABUPATEN LUMAJANG DAN
KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR. GUNUNG SEMERU MERUPAKAN
GUNUNG YANG TERTINGGI DI PULAU JAWA DENGAN KETINGGIANNYA
MENCAPAI 3.676 METER DARI PERMUKAAN LAUT. PUNCAK GUNUNG
SEMERU DIKENAL SEBAGAI MAHAMERU. LEGENDA MENGENAI ASAL
USUL GUNUNG SEMERU DIKATAKAN TERDAPAT DALAM KITAB KUNO
TANTU PAGELARAN YANG DIPERCAYA DARI ABAD KE-15.

NAMA MAHAMERU DIMODIFIKASI KE DALAM ARTI :

MEWUJUDKAN HARMONI MASYARAKAT YANG EMPATI, RESPONSIF,
DAN UNGGUL DALAM BERLALU LINTAS.
MAHAMERU LANTAS
Atau Mewujudkan Harmoni Masyarakat yang Empati, Responsif, dan Unggul dalam Berlalu Lintas.
Merupakan sebuah ajakan, seruan, dan imbauan, sekaligus edukasi kepada segenap masyarakat
jawa timur untuk menumbuhkan kesadaran internal dalam diri pribadi mengenai pentingnya
menjaga keselamatan diri. Hal itu tentunya akan efektif dengan dimulai dari diri sendiri.

NAFAS UTAMA MAHAMERU LANTAS ADALAH

LALU LINTAS YANG BERBUDAYA, SEBUAH
IKHTIAR MEWUJUDKAN KAMSELTIBCAR LANTAS.

MELALUI PROGRAM MAHAMERU LANTAS INI,

DIRLANTAS POLDA JATIM MENGAJAK SEMUA
MASYARAKAT UNTUK MENJALANKAN AKTIVITAS
LALU LINTAS YANG BERBUDAYA YAITU
AKTIVITAS BERLALU LINTAS YANG
MENGEDEPANKAN KESELAMATAN, KESOPANAN,
DAN KETERTIBAN.
PROGRAM MAHAMERU LANTAS DIIMPLEMENTASIKAN DENGAN KEGIATAN :
PEMBINAAN DAN PENYULUHAN YANG BERBASIS EDUKASI,
SOSIALISASI, DAN IMBAUAN.

KEGIATAN DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN DENGAN MENGEDEPANKAN

PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL BAIK YANG BERNUANSA KEAGAMAAN,
KEDAERAHAN, BUDAYA, ATAUPUN TRADISI.

KEGIATAN EDUKASI, SOSIALISASI, DAN IMBAUAN JUGA TIDAK HANYA DILAKUKAN

OLEH PERSONEL KEPOLISIAN. NAMUN BEKERJA BERSAMA DAN LEBIH
MENGEDEPANKAN UNSUR TOKOH KHARISMATIK DI MASYARAKAT, BISA TOKOH
AGAMA, TOKOH BUDAYA, ATAU TOKOH MASYARAKAT LAINNYA.

PERLIBATAN FIGUR TOKOH MENJADI PENTING, KARENA FIGUR-FIGUR ITULAH YANG

SELAMA INI MENGAYOMI MASYARAKAT SEHINGGA UJARAN ATAU AJAKANNYA LEBIH
DIDENGAR MASYARAKAT.
 PENGIMPLEMENTASIAN PROGRAM UNGGULAN
MAHAMERU LANTAS DITLANTAS POLDA JATIM
DIBAGI MENJADI 3 PROGRAM KERJA

TANTU PAGELARAN RUWATAN LANTAS KASADA LANTAS

TERTIB DAN TAAT ATURAN
GUNA MENUMBUHKAN
PARTISIPASI GERAKAN
YANG EMPATI BERLALU
LINTAS UNTUK CEGAH
PELANGGARAN
Empati atau kepedulian dalam
lingkungan sosial bermasyarakat,
merupakan satu kekuatan besar
bangsa Indonesia, termasuk
didalamnya empati atau kepedulian
dalam berlalu lintas.
GURU WASKITA AJAK KOMUNITAS SADAR
MASYARAKAT TERTIB ATURAN LALU LINTAS
ATURAN LALU LINTAS
Adalah upaya untuk melibatkan Adalah kegiatan edukatif yang
guru (tokoh agama, masyarakat, menyasar konunitas untuk rutin dan
budaya yang kharismatik) termasuk aktif menyelenggarakan sosialisasi
guru di sekolah dan/atau di pondok edukasi aturan tertib berlalu lintas.
pesantren yang tentunya adalah
sosok-sosok yang cerdas dan
bijaksana (waskita) untuk bersama-
sama mengajak masyarakat untuk
tertib berlalu lintas. Bentuk kegiatan
dapat berupa sosialisasi ke
sekolah, pondok pesantren,
pengajian, jumatan, atau kegiatan
keagamaan dan kemasyarakatan
lainnya.
 MERUPAKAN AJAKAN, SERUAN, DAN IMBAUAN,
SEKALIGUS EDUKASI KEPADA SEGENAP MASYARAKAT
JAWA TIMUR
UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN INTERNAL DENGAN
PENDEKATAN KONSEP COMUNITY POLICING (PEMOLISIAN
MASYARAKAT/POLMAS)
UNTUK MENJADI POLISI BAGI DIRI SENDIRI, BAGI
KELUARGA, DAN BAGI LINGKUNGAN.