Anda di halaman 1dari 19

SURGICAL PARADE

Stenosis vena sentral


Disusun oleh :
Aria Krisna Chandra
Zalza Claudia Evita

Pembimbing:
dr. Gary Pradhana, Sp. BTKV

BAGIAN /SMF ILMU BEDAH


FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S PA L A N G K A R AYA
R S U D D R . D O R I S S Y LVA N U S
PA L A N G K A R AYA
2022
Identitas pasien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/ Usia : 18 maret 1981/ 41 thn
Agama : Islam
Tanggal MRS : 2/06/ 2022
Ruangan : Sakura
Anamnesis
Keluhan Utama : bengkak lengan kiri

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang ke poli dr. Doris Sylvanus dengan
keluhan bengkak lengan kiri _+ 10 hari tanpa disertai
demam (-), mual (-), muntah (-). Pasien memiliki
riwayat penyakit Hipertensi dan rutin minum obat.
Riwayat Av- Shunt 2x
Riwayat penyakit sekarang
Hipertensi : +
Diabetes Melitus : -
Maag : -
TB : -

RIWAYAT PENYAKIT
Anemia : +

KELUARGA
Hipertensi : -
Diabetes Melitus : -
Tuberkulosis : -
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : compos mentis
Kesadaran : tampak sakit ringan
BB : 55 kg

Tanda- tanda vital :


TD : 197/114 mmHg
Nadi : 69x/m
Respirasi : 18x/m
Suhu : 36,5 axilla
SpO2 : 97% free air
Pemeriksaan Fisik
Head to Toe :
Kepala : normocephal
Rambut : hitam, tebal, penyebaran merata
Mata : conjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, reflek cahaya langsung +/+, reflek Cahaya tidak
langsung +/+
Hidung : simentris, deviasi (-), secret (-)
Telinga : simeteris, massa (-), otorea (-/-)
Bibir : sianosis (–), pucat (-)
Leher : pemebesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Thorak :
pulmo : simetris kiri=kanan, vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Cor :iktus cordis tidak teraba, s1-s2 tunggal, murmur -, gallop -
Abdomen : Cembung, supel, bising usus (+), nyeri tekan suprapubik (+)
Datar, supel, bising usus +, nyeri tekan -

Ekstremitas :
Akral
Atas : Hangat (+/+), CRT <2 detik, edema (-/+)
Bawah : Hangat (+/+), CRT <2detik, edema (-/-)
Pemeriksaan
LAB
Penunjang
Hasil Niali rujukan
HbsAg positif negatif
Hemoglobin 6,8 g% 13 – 18 g/dL
Leukosit 3170 4.000-11.000/mm3
Eritrosit 2,30 juta/mm2 4-6
trombosit 222000 mm3 140.000-400.000 mm3
Hematokrit 20% 37-48%
GDS 140 < 200
Ureum 90 mg/dl 21-53 mg/dl
Kreatinin 8,14 0,17-1,5 mg/dl
Na 137 135-148 mmol/l
K 3,8 3,5-5,3 mmol/l
Ca 0,96 0,98-1,2 mmol/l
PT/INR 11,6 9,3-11,4 detik
APTT 25,9 24,5-32,8 detik
Foto tangan pasien
Diagnosis Kerja
Stenosis vena sentral
CKD on HD
Rencana tatalaksana
Balon angioplasty
STENOSIS VENA SENTRAL
Stenosis adalah kondisi ruangan yang menyempit.
Stenosis dijabarkan lebih lanjut berdasarkan
lokasi penyempitannya.
Stenosis atau oklusi vena sentral adalah penyempitan
atau penyumbatan total pembuluh darah besar di dada
yang mengalirkan darah dari lengan dan kembali ke
jantung. Aliran darah yang cepat terkait dengan kateter
hemodialisis dapat menciptakan turbulensi yang
mempercepat proliferasi endotel, yang pada akhirnya
menyebabkan stenosis vena.

Stenosis akses vaskular adalah


pertanda trombosis, infeksi berulang,
aliran darah akses berkurang dan
pengiriman dialisis terganggu karena
akses resirkulasi
Pemasangan kateter pada vena subklavia untuk akses hemodialisis
dicurigai sebagai faktor risiko terjadinya SVS. Akses vaskular untuk HD
dikelompokkan menjadi akses vaskular temporer dan permanen.

Komplikasi yang paling sering terjadi pasca pemasangan akses vaskular vena
sentral adalah infeksi, trombosis, hantaran dialisis yang tidak adekuat, dan
stenosis vena sentral (SVS).
Central Venous Catheter
Tanda-tanda stenosis atau oklusi vena sentral:
• Dengan tidak adanya fistula arteriovenosa atau cangkok untuk
hemodialisis, banyak kasus stenosis vena sentral tidak menunjukkan
gejala atau gejala minimal.
• Dengan adanya fistula arteriovenosa atau cangkok untuk hemodialisis,
pasien dapat mengalami pembengkakan pada lengan yang dapat
mengganggu tugas atau pekerjaan sehari-hari dan dapat mempersulit
penggunaan akses dialisis karena pembengkakan. Pasien juga dapat
mengalami pembengkakan pada wajah atau leher.
Apabila komplikasi SVS ditemukan pada pasien pasca pemasangan akses vena sentral, maka
dapat dilakukan pemeriksaan diagnostik venografi untuk mengetahui lokasi dan panjang dari
stenosis tersebut. Apabila telah terdiagnosis, maka dapat dilakukan prosedur venoplasti untuk
terapi SVS.
Beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan prosedur venoplasti pada pasien stenosis
vena sentral adalah
1. lokasi stenosis,
2. tipe (bahan) kateter yang dipakai,
3. durasi pemasangan kateter,
4. frekuensi dan lokasi pemasangan kateter
5. riwayat SVS sebelumnya.
Tatalaksana
• Pemasangan
Balon angoplasti
dan pemasangan
stent.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai