Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN ANAK

1. Anggi Suci Mustika


2. Desti Rahmahlista
3. Faldi Faldi Gumilang
4. Indra Hardeansyah
5. Nandita Fauziah
6. Sheva Erlina
7. Suci Pujawati
PERAN ASISTEN PERAWAT DALAM
KEPERAWATAN ANAK
1. Pemberi Asuhan Keperawatan
Perawat memiliki peran dalam mengecek dan memperhatikan kondisi pasien
sehingga paham kebutuhan pasien tersebut. Tugas ini bertujuan untuk
menentukan diagnosis awal yang mana nantinya menjadi patokan perencanaan
dan pelaksanaan tindakan lebih lanjut.
2. Menjadi Advokat Klien
Disini, perawat memiliki peran sebagai advokat yang memastikan klien yaitu
pasien dan keluarganya mendapatkan hak-hak yang seharusnya didapatkan. Hak-
hak tersebut diantaranya : hak pelayanan, hak informasi penyakit, hak privacy,
hak penentuan nasib, serta hak ganti rugi yang diakibatkan terjadinya kelalaian.
3. Seorang Edukator
Berikutnya perawat merupakan edukator atau memberikan edukasi kepada
klien untuk membantu meningkatkan pengetahuan seputar kesehatan. Contohnya
tentang gejala penyakit, gejala kenaikan atau penurunan tingkat penyakit dan
tindakan apa yang paling pas diberikan. Sehingga klien mampu mandiri
menghadapi berbagai masalah kesehatan yang akan dihadapi.
4. Seorang Koordinator
Perawat merupakan koordinator yang mana merencanakan, mengarahkan, dan
mengorganisir pelayanan kesehatan, meliputi seluruh tim medis. Tujuannya agar
pemberian pelayanan bisa terarah sesuai dengan kebutuhan pasien atau klien.
5. Seorang Kolaborator
Perawat memiliki peran sebagai kolaborator karena melengkapi sebuah tim
medis kesehatan yang meliputi dokter, ahli gizi, fisioterapi, ahli anestesi, dll.
Pelayanan yang diberikan merupakan hasil dari diskusi dan tukar pendapat
bersama satu tim.
6. Seorang Konsultan
Seorang perawat adalah seorang konsultasi bagi klien. Hal ini berhubungan
dengan bagaimana seorang asisten perawat akan memberi bantuan dalam
menyelesaikan masalah kesehatan, seperti tindakan yang harus diambil dan
perawatan yang tepat.
7. Berperan dalam pembaharuan
Peran asisten perawat ialah menjadi seseorang yang terlibat dalam perubahan
secara sistematis dan terarah pada pelayanan kesehatan. Maka dari itu peran
perawat dan asisten perawat dalam pemberian perawat pasien begitu besar.
IMUNISASI PADA ANAK
Imunisasi penting untuk kesehatan anak. Imunisasi bertujuan untuk
meningkatkan pembentukan antibodi untuk memperkuat kerja sistem imun
tubuh anak saat melawan patogen (kuman, bakteri, jamur, dan juga virus)
penyebab penyakit berbahaya.
Imunisasi dilakukan dengan cara menyuntik virus jinak atau bakteri
penyakit yang telah di lemahkan. Tubuh anak kemudian mendeteksi
kedatangannya sebagai ancaman dan memicu sistem imun untuk memproduksi
antibodi yang nantinya bertugas untuk melawan penyakit. Jadi suatu saat anak
terkena penyakit tersebut maka tubuhnya sudah memiliki pasukan antibodi yang
mampu mengenali dan melawan serangan virus atau bakteri.
Tetapi banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk di
imunisasi dengan alasan imunisasi mengandung bahan yang tidak halal dan
imunisasi menyebabkan anak sakit. Padahal, imunisasi terbukti mampu
mencegah penyakit menular berbahaya seperti, campak, gondongan, batuk
rejan, polio, cacar, dan tetanus.
IMUNISASI WAJIB
1. Vaksin Hepatitis B
Mencegah resiko penularan hepatitis b
dari ibu ke anak saat persalinan.
Sasarannya : Bayi.
Jadwalnya : 1. 12 Jam setelah lahiran, namun
sebelum di vaksin harus diberi suntikan
vitamin K1.
2. Bayi ˃ 1 bulan.
3. Bayi usia 6 bulan.

2. Vaksin Polio
Mencegah infeksi virus menular yang menyerang
sistem saraf pusat di otak.
Sasarannya : 1-12 bulan.
Jadwalnya : 1. Bayi baru lahir.
2. Bayi usia 2 bulan.
3. Bayi usia 4 bulan.
4. Bayi usia 6 bulan.

3. Vaksin BCG
Untuk mencegah penyakit TBC.
Sasarannya : Bayi.
Jadwalnya : 1. Bayi usia kurang dari 3 bulan.
4. Vaksin Campak
Untuk mencegah penyakit campak berat,
pneumonia, diare.
Sasarannya : Bayi sampai usia 2 tahun.
Jadwalnya : 1. Bayi usai 9 bulan.
2. Anak usia 2 tahun tetapi, tidak perlu
diberikan apabila anak sudah
mendapatkan vaksin MMR pada usia
15 bulan.

5. Vaksin Pentavalen (DPT-HB-HiB)


Untuk mencegah penyakit difteri,
batuk rejan, tetanus, hepatitis b,pneumonia.
Sasarannya : Bayi sampai usia 18 bulan.
Jadwalnya : 1. Bayi usia 2 bulan.
2. Bayi usia 3 bulan.
3. Bayi usia 4 bulan.
4. Bayi usia 18 bulan.
IMUNISASI TAMBAHAN
1. Vaksin MMR
Untuk mencegah Campak (Measles),
Gondongan (Mumps), Rubella (Campak Jerman).
Sasarannya : Anak usia 1-1,6 tahun.
Jadwalnya : Rentang waktu 12-18 bulan.

2. Vaksin Tifoid
Untuk mencegah penyakit tifus.
Sasarannya : Anak usia 2 tahun.
Jadwalnya : Anak usia 2 tahun.

3. Vaksin Rotavirus
Untuk mencegah diare. Rotavirus dibagi
menjadi 2 monovalent dan pentavalent diberikan
secara oral dengan jadwal yang berbeda.
Vaksin Monovalent jadwalnya 6-12 minggu
(2x).Vaksin Pentavalent jadwalnya 2 bulan-8 bulan (3x).

4. Vaksin Pneumokokus (PCV)


Untuk mencegah infeksi bakteri pneumokokus.
Sasarannya : Bayi.
Jadwalnya : Bayi usia 7-12 bulan (2x).
5. Varicella
Untuk mencegah cacar.
Sasarannya : Anak usia 1 tahun.
Jadwalnya : Anak usia 1 tahun.

6. Vaksin Influenza
Untuk mencegah Influenza.
Sasarannya : Usia ˃ 6 bulan.
Jadwalnya : Usia minimal 6 bulan.

7. Vaksin Hepatitis A
Untuk mencegah hepatitis A.
Sasarannya : Batita, Balita, Sampai dewasa.
Jadwalnya : 1. Anak usia lebih dari 2 tahun.
2. Vaksin ini diulangi setiap 10 tahun sekali untuk
anak yang lebih tua atau orang dewasa.

8. HPV (Human Papiloma Virus)


Untuk melindungi tubuh dari virus HPV yang
dapat mengakibatkan kanker serviks
penyakit menular seksual, kutil kelamin, kanker anus, dan kanker penis.
Sasarannya : Anak ˃ 10 tahun.
Jadwalnya : Rentang usia 10-18 tahun (3x).

Anda mungkin juga menyukai