Kota
pengangkutan, dan lain-lain
Berdasarkan Proses
Konsep Tata Ruang Berdasarkan Kosmologi Jawa
Perencanaan Modern (RTRW)
• Tata kota pada kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat didasarkan pada kosmologi jawa dengan pola
mancapat. Pola macapat adalah sistem klasifikasi simbolik berkategori empat, yang menunjuk kepada
arah mata angin. Keraton sebagai pusat, yang didampingi alun-alun, kediaman abdi dalem, masjid, dan
pasar.
• Tata kota pada Kota Semarang didasarkan pada fungsi utama BWK nya masing-masing, yang tertuang
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang 2011-2031. Tujuan yang ingin dicapai
Kota Semarang adalah mewujudkan Kota Semarang sebagai pusat perdagangan dan jasa berskala
internasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
• Persamaan yang dimiliki kota tradisional dan kota modern studi kasus Kasunanan Surakarta dan Kota
Semarang adalah tata letak alun-alun, pasar dan masjid yang berdekatan. Kemudian keberadaan
perkampungan yang didasarkan pada etnis/kelompok. Walaupun pada Kota Semarang penggunaannya
beralih fungsi.
• Perbedaannya terletak pada konsep tata kota yang digunakan. Kasunanan Surakarta menggunakan
konsep kosmologi jawa, sedangkan Kota Semarang berdasarkan proses perencanaan modern
menggunakan RTRW. Selain itu, perekonomian Kasunanan Surakarta terbatas pada pertanian dan
perdagangan. Lain halnya dengan kota Semarang yang perekonomian memiliki banyak ragam.
Saran
Kajian makalah ini didasarkan pada studi literatur yang terbatas, sedangkan informasi dan
pengetahuan selalu terdapat pembaharuan, penyempurnaan, atau bahkan perbaikan. Oleh
karenanya penulis menyarankan untuk tetap dilakukan kajian lebih dalam di lapangan, agar
pengetahuan dan informasi dapat tersalurkan secara utuh dan dipertanggungjawabkan. Kepada
pemerintah diharapkan menjembatani ketersediaan sumber tulisan, khususnya literatur sejarah
keberadaan kerajaan kerajaan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, M. (2007). Kota dan Permasalahannya. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan BPNB.
Badan Pusat Statistik Kota Semarang. (tanpa tahun). Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2), 2019-2021.
https://semarangkota.bps.go.id/indicator/12/48/1/kepadatan-penduduk.html. Diakses pada 5 November 2022.
Badan Pusat Statistik Kota Surakarta (2020). Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan (Jiwa), 2020-2021.
https://surakartakota.bps.go.id/indicator/12/313/1/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-kota-surakarta.html. Diakses
pada 30 Oktober 2022.
Database Peraturan BPK RI. (2021). Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/175985/perda-kota-semarang-no-5-tahun-2021. Diakses pada 6 November
2022.
Detik. (2022). Sejarah dan Lokasi 2 Alun-alun di Kota Semarang.
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/jateng/wisata/d-6167290/sejarah-dan-lokasi-2-alun-alun-di-kota-se
marang/amp
. Diakses pada 7 November 2022.
DPRD Kota Surakarta. (tanpa tahun). Selayang Pandang Kota. https://dprd.surakarta.go.id/selayang-pandang/. Diakses
pada 30 Oktober 2022
Gramedia. 2022. Pengertian Tradisional Beserta Contoh Penggunaannya.
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/pengertian-tradisional/amp/. Diakses pada 26 Oktober
2022.
Junianto, (2019). Konsep Mancapat-Mancalima dalam Struktur Kota Kerajaan Mataram Islam, Mintakat: Jurnal
Arsitektur. 20 (2): 107-131.
Kapiarsa, Asa Bintang. (2022). Sejarah Perkembangan Kota dan Perencanaan Kota di Indonesia. Presentasi Powerpoint
Kompas. (2019). Revitalisasi Tahap 1 Kelar, Wajah Baru Kota Lama Semarang Mulai Nampak.
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/regional/read/2019/08/26/19592931/revitalisasi-tahap-1-kelar-wa
jah-baru-kota-lama-semarang-mulai-nampak
. Diakses pada 7 November 2022.
Makkelo, I.D, (2017). Sejarah Perkotaan: Sebuah Tinjauan Histiografis dan Tematis, Lensa Budaya: Journal of
Cultural Sciences. 12 (2): 83-101.
Nurhajarini, Dwi Ratna., Indra Fibiona., dan Suwarno. (2019). Kota Pelabuhan Semarang Dalam Kuasa Kolonial:
Implikasi Sosial Budaya Kebijakan Maritim, Tahun 1800an-1940an. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya
(BPNB).
Pemerintah Kota Semarang. (2018). Profil Kota Semarang. https://semarangkota.go.id/p/33/profil_kota. Diakses
pada 2 November 2022.
Pontoh, Nia K & Iwan Kustiawan. (2009). Pengantar Perencanaan Perkotaan. Penerbit ITB, Bandung.
Sumarlina, N.S. (1993). Pola Tata Kota Surakarta Awal dan Perkembangannya (Yogyakarta: Fakultas Sastra
UGM).
Universitas Negeri Semarang. (2015). Pola Permukiman Semarang.
https://blog.unnes.ac.id/papangpang/2015/11/18/pola-pemukiman-semarang/#:~:text=Di%20kota%20Semarang%2
0pada%20dasarnya,rel%20kereta%2C%20dan%20jalan%20raya
. Diakses pada 7 November 2022
Zahnd, Markus. (1999). Perancangan Kota secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan Penerapannya.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius & Soegijapranata Press.
Zaida, S.N. and N.H. Arifin, (2010). Surakarta: Perkembangan Kota Sebagai Akibat Pengaruh Perubahan Sosial
Pada Bekas Ibu Kota Kerajaan di Jawa, Jurnal Lanskap Indonesia. 12 (2): 83-92.