Anda di halaman 1dari 24

Materi Pertemuan 1&2

Geometri Analitik Bidang


Disusun oleh : 1. Jeremi Samuel Tigor Simbolon (2213021094)
2. I Made Indra Widyantara (2213021069)
3. Muhamad Maulana Malik I(2213021011)
4. Yanuar Sofyan Erlangga(2213021116)
Sistem Koordinat
Dalam geometri, sistem koordinat adalah suatu
sistem yang menggunakan satu atau lebih bilangan,
atau koordinat, untuk secara unik menentukan
posisi suatu titik atau unsur geometris lain pada
manifold seperti ruang Euklides.
Untuk mengetahui posisi dari suatu titik caranya
dengan menggunakan sistem koordinat.
Terdapat tiga sistem koordinat yang diketahui, yaitu
sistem koordinat cartesius, sistem koordinat miring,
dan sistem koordinat polar.
Daftar Isi
Materi Pertemuan 1 :
1.1 Koordinat Kartesius
1.2 Koordinat Polar
1.3 Kedudukan Titik

Materi Pertemuan 2 :
2.1 Jarak antara dua titik
2.2 Perbandingan Harmonis
2.3 Luas Bangun datar
1.1 Koordinat Kartesius
• Terdiri dari sumbu x dan sumbu y yang saling
tegak lurus
• koordinat titik dinyatakan sebagai pasangan
terurut (x, y) materi
• komponen x pada koordinat (x, y) materi disebut
absis dan komponen y disebut ordinat.

contoh pada gambar :


Kordinat titik tersebut
dinyatakan sebagai
(6,4)
1.2 Koordinat Polar (Kutub)
• Terdiri dari 2 sumbu yang saling tegak lurus yaitu
sumbu x dan sumbu y
• Akan tetapi Koordinat suatu titik dinyatakan
dengan pasangan terurut (r,∅)
• huruf r menyatakan jarak titik terhadap titik asal 0
• sudut ∅ menyatakan arah titik jika dilihat dari
sumbu x
Rumus koordinat Polar (Kutub)
Kedudukan Titik
Untuk menentukan letak/posisi suatu titik pada suatu bidang datar
diperlukan suatu patokan mula. Patokan mula dapat diambil dari dua garis
yang saling tegak lurus.
Dua garis yang saling tegak lurus pada umumnya berupa garis horizontal
(sumbu x) dan garis vertical (sumbu y). Sumbu-sumbu koordinat, yaitu
sumbu x dan sumbu y membagi bidang datar menjadi 4 daerah yang
masing-masing disebut kuadran, yaitu kuadran I, kuadran II, kuadran III,
dan kuadran IV.
Titik-titik pada sebuah bidang yang membentuk himpunan titik dan
memenuhi suatu kriteria tertentu dinamakan kedudukan titik (locus of
points). Kedudukan titik dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi. Misalnya
titik-titik pada lingkaran berjari-jari 1 cm dapat dinyatakan sebagai x2 +
y2 = 1. Secara geometris, hanya titik-titik berjarak 1 cm dari titik pusat
lingkaran tersebut yang memenuhi kedudukan titik yang dinyatakan oleh
persamaan x2 + y2 = 1.
Jarak antara 2 titik
1. Jarak antara dua titik adalah panjang ruas garis yang
menghubungkan kedua titik tersebut.

d adalah jarak antara titik A dan B


2. Proyeksi sebuah titik T pada sebuah garis g dapat
diperoleh dengan cara menarik garis tegak lurus dari titik T
terhadap garis g. Selanjutnya, perpotongan antara garis
tegak lurus dari titik T dengan garis g yaitu titik T' , disebut
proyeksi titik T pada garis g.
3. Proyeksi sebuah titik P pada bidang V dapat diperoleh
dengan cara menarik garis tegak lurus dari T ke bidang V.
Perpotongan antara garis lurus dari T dengan bidang V,
yaitu titik P' disebut sebagai proyeksi titik P pada bidang
V.
P' adalah proyeksi P pada bidang V.
4. Untuk menghitung jarak antara dua titik diperlukan
pertolongan segitiga siku-siku, kemudian digunakan
rumus teorema Pythagoras.
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan contoh
berikut.
Contoh
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12
cm.
Hitung jarak
a) titik A dan titik C
b.) titik B dan titik H
c) titik E dan titik P (titik P adalah perpotongan diagonal bidang sisi BG dan CF)
d) titik L ke titik G (titik L adalah proyeksi titik C pada bidang BDG)
a. Untuk menghitung jarak titik A dan
C, maka dibuat ∆ABC dengan siku-siku
di B, kemudian dengan menggunakan
teorema Phytagoras diperoleh :

b. Untuk menghitung jarak titik B


dan H digunakan pertolongan
∆DBH (segitiga siku-siku di D),
kemudian baru digunakan rumus
teorema Pythagoras.
C. Untuk menghitung jarak titik E dan P digunakan
pertolongan ∆EFP (segitiga siku-siku di F), kemudian
baru digunakan rumus teorema Pythagoras.
• Proyeksi titik C pada bidang BDG adalah titik L.

Karena ∆GLC siku-siku di L, maka dengan teorema Phytagoras


diperoleh :
1. Rumus Luas Persegi

Persegi adalah suatu bangun datar yang memiliki mempunyai 4 sisi sama panjang, maka untuk
menghitung keliling adalah menambahkan sisi-sisi tersebut.
Rumus Luas Persegi
S² = s×s
Jika suatu persegi memiliki sisi dengan panjang 7 cm, maka luas persegi tersebut adalah
Jika suatu persegi panjang memiliki panjang 4 cm dan
lebar 5 cm, maka luas persegi panjang itu adalah
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai