Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PROJECT BASIC LEARNING (PBL)

MASALAH GIZI
PADA BAYI
DAN BALITA
OLEH : KELOMPOK 3
MASRIANA
RISMAWATI LATIFAH
SOFIANI MALNAH QURAINI
SHOPYYAH PRARAMADHANY SYACH
ROSA SWABRA
LATAR BELAKANG
 Proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita
merupakan proses yang teramat penting dalam menentukan masa depan
anak baik secara fisik, mental maupun perilaku (Sunaryo, 2007).
 Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu dari faktornya yaitu faktor gizi (Tanuwijaya S,
2008).

 Berdasarkan hasil dari penelitian di wilayah Kel. Buakana Kec.


Rappocini ditemukan ada sekitar 2% anak yang mengalami
diare dan ada 8% anak yang mengalami campak (sarampa).

 Tujuan : Untuk mengetahui penyebab terjadinya campak pada pada


bayi dan balita, untuk mengetahui cara mencegah campak pada bayi
dan balita Dan untuk mengetahui penyebab terjadinya diare pada bayi
dan balita.
 Manfaat : Agar mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan cara
mencegah masalah gizi pada bayi dan balita
KAJIAN PUSTAKA

Bayi Dan Balita

Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan masa pertumbuhan


dan perkembangan yang pesat yang mencapai puncaknya
pada usia 24 bulan, sehingga kerap diistilahkan sebagai
periode emas sekaligus periode kritis.

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun


(batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Masa balita
adalah masa pembentukan dan perkembangan manusia,
usia ini merupakan usia yang rawan karena balita sangat
peka terhadap gangguan pertumbuhan serta bahaya yang
menyertainya.
 Ketersediaan zat gizi di dalam tubuh seseorang termasuk
bayi dan balita menentukan keadaan gizi bayi dan balita
apakah kurang, normal atau lebih.

 Makanan yang diberikan pada bayi dan balita akan


digunakan untuk pertumbuhan badan,karena itu status gizi
dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk
memantau kecukupan gizi bayi dan balita, dimana seluruh
pertumbuhan dan kesehatan balita erat kaitannya dengan
masukkan makanan yang memadai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal pada balita memerlukan
makanan yang sesuai dengan balita yang sedang tumbuh.

 Masa balita adalah masa yang paling penting dalam siklus


kehidupan, karena pada usia 0 sampai 5 tahun balita
mengalami perkembangan fisik, mental dan perilaku.
HASIL PENELITIAN

NO NAMA USIA JK BB TB PENYAKIT YANG Status Gizi


(Kg) (Cm) DIDERITA 3 BULAN
TERAKHIR
1 TA 25 bulan P 11 Kg 80 Cm Sarampa (campak), BB/U : Normal
Diare, Muntaber PB/U : Normal
BB/TB : Kurus

2 R 25 bulan L 10 Kg 86,5 Cm Sesak nafas BB/U : Normal


PB/U : Normal
BB/TB : Kurus

3 A 26 bulan P 15 Kg 99,1 Cm - BB/U : Normal


PB/U : Normal
BB/TB : Normal
NO NAMA USIA JK BB TB PENYAKIT YANG Status Gizi
(Kg) (Cm) DIDERITA 3 BULAN
TERAKHIR
4 AB 55 bulan P 14 Kg 94,5 Cm - BB/U : Normal
PB/U : Pendek
BB/TB : normal

5 S 24 bulan L 10 Kg 86 Cm Sarampa (Campak) BB/U : Normal


PB/U : Normal
BB/TB : Kurus

6 A 15 bulan L 10 Kg 75 Cm Sarampa (Campak) BB/U : Normal


PB/U : Normal
BB/TB : Normal

7 MA 23 bulan L 14 Kg 93 Cm Batuk, Panas BB/U : Normal


PB/U : Tinggi
BB/PB : Normal
HASIL PENELITIAN

 Berdasarkan hasil dari penelitian di wilayah Kel.


Buakana Kec. Rappocini ditemukan ada sekitar 2%
anak yang mengalami diare dan ada 8% anak
yang mengalami campak (sarampa).

 Hal ini menunjukan bahwa penyakit diare dan juga


campak pada anak balita di daerah tersebut
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
harus segera ditangani karena campak akan sangat
berbahaya jika terjadi komplikasi.
ASIL PENGKAJIAN DATA
MASALAH GIZI

Ada 2 masalah gizi dari hasil Penelitian di Kel. Buakana Kec. Rappocini :

Campak Diare
(sarampa)
CAMPAK ( SARAMPA )

 Campak adalah suatu penyakit virus yang sangat


menular yang mempunyai angka kesakitan dan
kematian cukup tinggi di kalangan anak-anak. Campak
merupakan penyakit endemis, terutama di negara
sedang berkembang.

 Menurut World Health Organization (WHO), kematian


akibat penyakit campak yang meliputi seluruh dunia pada
tahun 2007 adalah 197.000, di mana 177.000 kematian
terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun. Setiap
tahun 1,7 juta anak meninggal karena penyakit infeksi
yang dapat di cegah dengan imunisasi yang sudah tersedia.
DIARE
 Diare adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari tiga kali sehari
yang disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi
lebih cair, dengan/tanpa darah dan dengan/tanpa lendir.
 Diare menjadi penyebab kematian terbanyak
nomor dua pada anak berusia di bawah lima
tahun dengan 1,5 juta anak meninggal tiap
tahunnya.

 Menurut Santoso dan Ranti (1995), anak balita lebih


rentan menderita penyakit infeksi karena sudah mulai
bergerak aktif untuk bermain, sehingga sangat mudah
terkontaminasi oleh kotoran.
 Sebagian besar anak yang menderita diare mengalami demam
(70,3%) dan penurunan nafsu makan (81,1%).
FAKTOR PENYEBAB CAMPAK
( SARAMPA )
 PENGETAHUAN ORANG TUA

 STATUS IMUNISASI CAMPAK

 PEMBERIAN ASI EKSLUSIF

 TIDAK IMUNISASI LENGKAP

 LINGKUNGAN RUMAH YANG TIDAK


SEHAT
FAKTOR PENYEBAB DIARE

 POLA MAKAN

 PENGETAHUAN IBU

 SARANA TEMPAT
PEMBUANGAN SAMPAH

 SARANA JAMBAN DAN


PENGELOLAAN TINJA
ANALISIS SITUASI

Campak dan diare yang banyak terjadi pada bayi dan balita
di wilayah Kel. Buakana dan Kec. Rappocini merupakan
salah satu akibat dari faktor lingkungan yang tidak sehat
diantaranya yaitu, banyaknya tumpukan sampah yang ada
pada wilayah tersebut sehingga hal tersebut dapat menjadi
faktor penyebab terjadinya infeksi penyakit campak
(sarampa) dan diare yang dialami bayi dan balita di
wilayah tersebut.
Solusi Masalah Kesehatan dan Gizi

CAMPAK ( SARAMPA ) DIARE


Pemberian ASI
Pemberian imunisasi yang lengkap
Untuk mencegah penyakit campak diharapkan ASI mempunyai khasiat pencegahan secara imunologik
bagi masyarakat terutama para ibu untuk dan turut memberikan perlindungan terhadap diare pada
mengimunisasi anak mereka dengan imunisasi balita yang mendapatkan makanan yang tercemar.
campak, memperhatikan gizi anak dengan Menggunakan air bersih
asupan makanan bergizi dan memenuhi kriteria Air bersih merupakan barang yang mahal saat sekarang
rumah sehat. karena di beberapa daerah yang mengalami krisis air
bersih.
Memberikan edukasi kepada orang tua
terkait campak (sarampa) Mencuci tangan
Para orang tua disini juga diberikan edukasi Mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah buang
terkait penanganan penyakit campak yang air besar dan sebelum memegang makanan dan makanan
diderita anak-anaknya terutama dalam hal merupakan salah satu cara mencegah terjadinya diare.
menangani gejala-gejala yang ditimbulkan
Penggunaan Jamban
setelah terjangkit penyakit campak.
Keluarga harus mempunyai jamban yang memenuhi
syarat kesehatan, selalu dibersihkan secara teratur .
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian pada
masalah gizi yang terjadi pada bayi dan balita di Kel. Buakana Kec.
Rappocini yakni:

1. Penyebab dari masalah campak (sarampa) pada bayi dan balita


di wilayah Kel.Buakana Kec. Rappocini karena kurangnya
pengetahuan orang tua tentang pentingnya imunisasi yang
lengkap bagi bayi dan balita.

2. Dampak yang ditimbulkan dari campak


(sarampa) pada bayi dan balita di wilayah Kel.Buakana
Kec.Rappocini adalah diare dan demam.

3. Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh pada kondisi


kesehatan yang pada bayi dan balita di wilayah tersebut.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai