Anda di halaman 1dari 12

Fisiologi pasca panen

Topik Pembahasan : Jelaskan Kerusakan mekanis pada satu komoditi pertanian


dan perbandingan penanganannya di negara maju dan negara berkembang

Jenis komoditi : Mangga ( Mangifera andica L. )

Dosen Pengampuh : Dhea Eka Putri SP., MSi


Kelompok 4
1.Safitri 20011014009
2.M Alan Aldiyansah 20011014007
3.Saddam Muhammad 20011014006
Ada beberapa jenis kerusakan mekanis yang dapat terjadi pada buah mangga.
Berikut ini beberapa di antaranya:

Memar : Kerusakan ini terjadi ketika buah mangga terjatuh atau terkena benturan
yang cukup kuat. Akibatnya, kulit buah dapat pecah atau mengalami lecet, yang
memungkinkan masuknya mikroorganisme atau penyakit.

Lecet : Lecet dapat terjadi akibat gesekan atau tekanan pada buah mangga selama
penanganan atau transportasi. Lecet pada kulit buah tidak hanya mengurangi nilai
estetika, tetapi juga dapat mempercepat pembusukan karena kerusakan tersebut.

Ruptur kulit : Ini adalah kondisi ketika kulit buah mangga pecah atau terbelah.
Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam buah yang tinggi atau
oleh penanganan yang tidak hati-hati.
Kehilangan daging buah: Kehilangan daging buah terjadi ketika bagian dalam buah
rusak akibat benturan atau penanganan yang kasar. Buah mangga menjadi tidak dapat
dikonsumsi sepenuhnya karena bagian dalamnya terluka atau hancur.

Kerusakan pada tangkai: Tangkai yang terluka atau patah dapat mengakibatkan
kerusakan pada buah mangga. Ini bisa terjadi selama pemetikan buah atau selama
transportasi.

Kekeringan: Kelembaban yang rendah atau kurangnya penyiraman yang memadai


dapat menyebabkan kerusakan mekanis pada buah mangga, seperti kulit yang kering
atau kerut.
Penyusutan: Penyusutan terjadi ketika buah mengalami kehilangan air
secara berlebihan. Hal ini dapat terjadi karena penyimpanan yang tidak tepat
atau kondisi lingkungan yang tidak cocok.

Kerusakan mekanis pada buah mangga dapat mengurangi nilai pasarnya,


mempercepat pembusukan, dan mengurangi umur simpan buah. Oleh
karena itu, penting untuk menangani dan menyimpan buah mangga dengan
hati-hati guna mencegah kerusakan mekanis yang tidak diinginkan.

.
Penanganan kerusakan mekanis pada buah mangga dapat bervariasi antara negara maju seperti Australia
dan negara berkembang seperti Indonesia. Berikut ini adalah perbandingan pendekatan yang umum dilakukan di
kedua negara tersebut:
Australia:
Identifikasi kerusakan: Buah mangga yang mengalami kerusakan mekanis seperti lecet, luka, atau goresan
harus diidentifikasi dengan cermat. Penting untuk memisahkan buah yang rusak dari yang
masih sehat.

Pembersihan: Jika ada kotoran atau benda asing di permukaan buah yang rusak, bersihkan dengan hati-hati
menggunakan air bersih atau larutan antiseptik yang disetujui untuk penggunaan pada buah-buahan.

Pengeringan: Setelah membersihkan buah mangga, biarkan buah mengering secara alami. Hindari penggunaan
pengering panas yang dapat merusak buah lebih lanjut.

Perlakuan panas singkat: Beberapa produsen atau petani di Australia mungkin menerapkan perlakuan panas
singkat pada buah mangga yang mengalami kerusakan mekanis. Perlakuan ini bertujuan untuk meminimalkan
pertumbuhan mikroorganisme dan memperpanjang umur simpan buah. Perlakuan panas singkat biasanya
dilakukan dengan memaparkan buah pada suhu tertentu selama beberapa detik.
Sortir dan pengepakan: Buah mangga yang masih dalam kondisi baik setelah penanganan
awal akan disortir dan dipisahkan untuk dijual atau dikirim ke pasar. Proses sortir
melibatkan pemisahan buah yang rusak dan buah yang masih layak dikonsumsi.

Penggunaan buah yang rusak: Buah mangga yang mengalami kerusakan parah atau tidak
memenuhi standar kualitas mungkin tidak cocok untuk dikonsumsi langsung. Namun,
buah-buah tersebut masih dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk lain seperti jus,
saus, makanan kaleng, atau produk makanan olahan lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa proses penanganan kerusakan mekanis buah mangga di
Australia dapat bervariasi tergantung pada praktik dan kebijakan masing-masing produsen,
petani, atau perusahaan pengolahan. Prinsip-prinsip kebersihan dan sanitasi yang baik juga
harus diterapkan dalam semua tahapan penanganan buah mangga untuk menjaga kualitas
dan keamanannya.
Infrastruktur dan penanganan pasca-panen yang baik: Australia memiliki infrastruktur yang baik
untuk penanganan pasca-panen buah mangga. Pada umumnya, buah-buah dipanen dengan hati-hati
dan langsung dikemas menggunakan peralatan modern. Metode pengemasan yang tepat, seperti
penggunaan bahan kemasan yang aman dan perlindungan yang memadai, membantu mencegah
kerusakan mekanis selama transportasi.

Teknologi pendinginan: Australia menggunakan teknologi pendinginan terkini untuk menjaga buah
mangga tetap segar dan mengurangi risiko kerusakan mekanis. Pendinginan cepat setelah panen dan
selama transportasi membantu menjaga integritas buah.

Standar dan regulasi yang ketat: Australia memiliki standar dan regulasi ketat terkait penanganan
dan transportasi buah mangga. Ini termasuk persyaratan kualitas, pengujian, dan pemeriksaan yang
ketat untuk memastikan buah mangga yang diekspor memenuhi standar internasional dan tiba dalam
kondisi yang baik di pasaran.
Indonesia:
Perbaikan infrastruktur: Perbaikan infrastruktur yang memadai diperlukan untuk memfasilitasi
penanganan pasca-panen yang lebih baik. Misalnya, penyediaan fasilitas pembersihan, sortasi, dan
pengemasan yang modern dapat membantu mengurangi risiko kerusakan mekanis pada buah mangga.

Identifikasi dan pemisahan: Buah mangga yang rusak harus diidentifikasi secara teliti. Buah yang
mengalami kerusakan parah, seperti busuk atau membusuk, harus segera dipisahkan dari buah yang masih
sehat untuk mencegah penyebaran kerusakan.

Pembersihan: Jika buah mengalami kerusakan fisik atau terdapat kotoran di permukaannya, buah tersebut
harus dibersihkan. Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan air bersih atau larutan antiseptik
yang lembut. Buah harus dikeringkan secara alami setelah pembersihan.

Perlakuan panas: Beberapa produsen atau petani dapat menerapkan perlakuan panas pada buah mangga
yang mengalami kerusakan ringan. Perlakuan ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang
mungkin ada di permukaan buah dan menghambat perkembangan penyakit atau busuk. Perlakuan panas
biasanya dilakukan dengan memaparkan buah pada suhu tertentu selama beberapa waktu.
Sortir dan pengepakan:
Setelah buah mangga rusak dibersihkan dan diobati, buah-buah tersebut akan disortir untuk
memisahkan yang masih layak dikonsumsi dan yang tidak. Buah yang masih dalam kondisi baik
akan dipisahkan untuk dijual atau dikirim ke pasar. Buah yang terlalu rusak mungkin akan diolah
lebih lanjut, seperti menjadi jus atau bahan makanan olahan lainnya.

Penggunaan buah yang rusak: Buah mangga yang mengalami kerusakan parah atau busuk
mungkin tidak cocok untuk dikonsumsi langsung. Namun, buah-buah tersebut masih dapat
dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk lain seperti saus mangga, selai, atau makanan
kaleng.Dalam penanganan buah mangga yang rusak, penting untuk menjaga kebersihan dan
mengikuti praktik-praktik sanitasi yang baik. Selain itu, langkah-langkah penanganan dapat
bervariasi tergantung pada skala produksi, metode penyimpanan, dan kebijakan yang berlaku di
setiap tempat atau perusahaan.
Kesadaran akan standar dan praktik yang baik: Peningkatan kesadaran akan pentingnya standar
dan praktik yang baik dalam penanganan pasca-panen menjadi kunci di Indonesia. Melalui kampanye
penyuluhan dan pendidikan kepada petani dan pekerja sektor pertanian, pentingnya penanganan yang
hati-hati, transportasi yang aman, dan penggunaan peralatan yang tepat dapat ditanamkan.

Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan penanganan kerusakan mekanis pada buah mangga
antara Australia dan Indonesia, baik negara maju maupun negara berkembang perlu berfokus pada
peningkatan pengetahuan, infrastruktur yang memadai, dan kesadaran akan praktik yang baik guna
meminimalkan kerusakan mekanis dan menjaga kualitas buah mangga selama pasca-panen dan
transportasi.
Sekian dan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai