Anda di halaman 1dari 6

Renewable Energy and Smart Grid

PLTA
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Kelompok 3 :
1. Dhea Salsyabilla
2. Bagas Prasetyo
3. Rizki Permadi
4. Lambertino Pionerick Dosen Pengampu :
Dianing Novita Nurmala Putri, ST., MSc

Electrical Engineering, Trisakti University 1


PRINSIP KERJA PLTA

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit yang mengubah


energi potensial air / (energi gravitasi air) menjadi energi listrik. mesin penggerak
yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi
kerja mekanis poros yang memutar rotor generator untuk menghasilkan energi
listrik.

Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dari sungai secara langsung disalurkan
untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu (bersamaan dengan air
hujan) dengan menggunakan kolam tando atau waduk sebelum disalurkan untuk
memutar turbin.

Electrical Engineering, Trisakti University 2


KLASIFIKASI PLTA

Klasifikasi berdasarkan head (Jatuh Air):


1 Head tinggi : H > 100 m biasanya digunakan turbin Pelton
2. Head menengah : 30-100 m biasanya digunakan turbin "cross-flow"
3.Head rendah : 2-30 m biasanya digunakan turbin "propeller"

Klasifikasi berdasarkan kapasitas secara umum:


1. PLTA Pico : < 500 W
2. PLTA Micro : 0.5-100 kW
3. PLTA Mini : 100-1000 kW
4. PLTA Kecil : 1 MW-10 MW
5. PLTA Skala Penuh : > 10 MW

Electrical Engineering, Trisakti University 3


JENIS TURBIN DAN PENGGUNAANNYA

Turbin Kaplan, biasanya digunakan untuk tinggi terjun yang


rendah, dibawah 20 meter. sudu turbin kaplan menyerupai baling-
baling dari kipas angin.
Turbin Francis, yang paling banyak digunakan di Indonesia. Turbin
ini digunakan untuk tinggi terjun sedang, yaitu antara 20-400
meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi Turbin Francis
mekanik pada sudu turbin dilakukan melalui proses reaksi sehingga Turbin Kaplan
turbin francis juga disebut sebagai turbin reaksi.
Turbin Pelton, digunakan pada tinggi terjun yang tinggi, yaitu
diatas 300 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air
menjadi energi mekanik pada sudu turbin dilakukan melalui proses
impuls sehingga turbin pelton juga disebut sebagai turbin impuls.
Turbin Cross Flow, pada turbin ini, air mengalir secara melintang
atau memotong blade turbin, Turbin Cross Flow didesain untuk Turbin Francis
mengakomodasi debit air yang lebih besar dan head yang lebih
rendah dibanding Pelton. Ketinggiannya kurang dari 200 meter. Turbin Crossflow

Electrical Engineering, Trisakti University 4


POWER OUTPUT PLTA

P = k × H × Q × η turbin × η generator

K = konstanta gravitasi (9,8)


H = Ketinggian Air Terjun (m)
Q = Debit Air (m3/s)
ηt = effisiensi turbin (%)
ηg = effisiensi generator (%)

Electrical Engineering, Trisakti University 5


EFFISIENSI TURBIN AIR

ɳ𝑡 = 𝑃𝑡/𝑃𝑎 𝑥 100%
𝑃𝑡 = Daya turbin yang dihasilkan akibat adanya energi kinetik
𝑃𝑡 = 1/2 . 𝜌. 𝑄. 𝑣 2
𝜌 = Densitas atau massa jenis(kg/m3)
Q = Debit air (m3/s)
V = kecepatan aliran air (ms)
𝑃𝑎 = Daya air yang mengalir pada suatu penampang saluran tertentu
𝑃𝑎 = 𝑇. 𝜔
T = Torsi (nm)
𝜔 = kecepatan sudut (rad/s)

Electrical Engineering, Trisakti University 6

Anda mungkin juga menyukai