Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI HOTEL

PENGANTAR AKUNTANSI
MANAJEMEN

GABRIELLA VENESSA MANOPPO


C6 AKUNTANSI
1.Tinjauan Akuntansi Keuangan Hotel
Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi keuangan yang diterapkan di industri perhotelan. Setiap industri memiliki keunikan
tersendiri (business peculiarities) dalam operasionalnya. Oleh karena keunikannya itu maka setiap industri memerlukan penanganan
akuntansi keuangan yang juga unik. Pada industri perhotelan, perputaran transaksi terjadi relatif cepat dibanding perputaran
transaksi pada industri lain namun dengan nominal yang relatif kecil pada setiap transaksinya. Dalam tinjauan akuntansi keuangan
hotel di kaji pos-pos neraca, rugi laba, dan laporan arus kas hotel.
2.Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan lain, seperti neraca dan rugi laba. Laporan arus
kas menyajikan sumber-sumber kas hotel kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sumber-sumber kas hotel sebagai suatu bisnis
berasal dari operasional penjualan jasa kamar, makanan, minuman, dan jasa lain. Kas hotel dapat bersumber dari pendanaan, yaitu
dari pihak ketiga dan dapat pula dari aktivitas investasi. Dengan adanya laporan arus kas, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
bisnis hotel bisa mendapatkan informasi mengenai pergerakan kas hotel yang bersumber dari aktivitas operasional, pendanaan, dan
investasi.
3.Analisis Kinerja Keuangan
akuntansi manajemen merupakan akuntansi untuk manajemen yang menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi
keuangan. Dengan analisis laporan keuangan ini didapat informasi mengenai keuangan hotel untuk digunakan sebagai dasar
keputusan manajemen dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Informasi yang didapat untuk pengambilan keputusan
manajemen diantaranya bagaimana risiko hotel dalam jangka pendek, tingkat efisiensi hotel periode yang lalu, bagaimana
kemampuan hotel untuk menghadapi gejolak ekonomi makro yang akan datang dengan menganalisis struktur modal yang dimiliki
saat ini. Dengan kata lain dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan hotel yang meliputi laporan rugi laba, neraca dan
laporan arus kas, maka manajemen dapat mengambil tindakan manajerial untuk periode yang akan datang.
4.Teknik-teknik Forecasting
Teknik-teknik forecasting (peramalan) perlu dipahami oleh manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen, yaitu
perencanaan. Peramalan diperlukan terutama dalam penyiapan anggaran operasional. Peramalan merupakan aktivitas sebelum
proses penganggaran. Dengan kata lain, manajemen menentukan terlebih dahulu peramalan untuk hunian kamar, misalnya,
untuk dapat menentukan anggaran penjualan kamar, biaya-biaya yang terjadi untuk kamar, dan sebagainya. Dalam teknik-teknik
peramalan dikaji pendekatan informal dan pendekatan formal yang meliputi pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
5.Anggaran Operasional (Operational Budgeting)
Manajemen memerlukan perencanaan untuk kegiatan operasional yang dinyatakan dalam satuan mata uang, operation budget.
Dalam operation budget, selanjutnya disebut anggaran operasional, manajemen hotel menentukan rencana kegiatan untuk
periode atau tahun yang akan datang. Rencana yang dicantumkan dalam anggaran operasional diantaranya tingkat hunian kamar
rerata, harga kamar rerata, penjualan rerata di restoran (restaurant average check), penjualan rerata di bar (average bar check),
biaya operasional setiap bagian hotel, biaya operasional yang tidak didistribusikan ke setiap departemen (undistributed operating
expenses), biaya tetap (fixed charges) dan pendapatan.
6.Anggaran Kas
Kas merupakan aset yang paling likuid pada perusahaan, termasuk hotel. Pengelolaan kas harus dilaksanakan dengan baik karena
bila hotel kekurangan kas maka akan menimbulkan masalah terutama bila tidak ada kas yang cukup untuk membayar gaji
karyawan pada akhir bulan.
7. Pemantauan Anggaran Operasional
Pemantauan itu harus dilaksanakan secara berkelanjutan, misalnya setiap bulan dengan memberi masukan pada manajemen
bilamana terjadi penyimpangan atau selisih yang berarti atas anggaran yang ditetapkan.
Selisih yang dipantau adalah selisih jumlah kamar terhuni pada anggaran dengan realisasi, harga kamar rerata pada anggaran
dengan realisasi, harga pokok makanan pada anggaran dengan realisasi, dan sebagainya.
8. Pengendalian Harga Pokok dan Biaya Operasional
Akuntansi pertanggungjawaban yang berhubungan dengan pengendalian biaya adalah, misalnya, biaya langsung yang terjadi
di dapur, misalnya pertanggungjawaban Manajer Dapur. Dengan akuntansi pertanggungjawaban, biaya-biaya tidak langsung
seperti biaya bunga, depresiasi, dan amortisasi dialokasikan ke departemen hotel sesuai dengan pendekatan yang disepakati,
seperti secara langsung atau tidak langsung, dan merupakan biaya pertanggungjawaban setiap departemen hotel.
9. Analisis Biaya Volume dan Laba (Cost Volume Profit Analisis)
Teknik analisis biaya volume dan laba merupakan teknik analisis pulang pokok. Artinya, beberapa besar penjualan yang harus
dihasilkan agar hotel ada pada posisi tidak rugi dan tidak untung, atau pada kondisi titik pulang pokok. Dengan teknik analisis
biaya volume dan laba, manajemen mendapat informasi mengenai perilaku biaya yang terjadi.
10. Manajemen Menu
Salah satu penjualan yang memberikan kontribusi yang berarti pada penjualan hotel adalah penjualan makanan di restoran.
11. Penentu Harga Jual
Pendekatan dalam menentukan harga jual kamar di antaranya follow the leader, rule of thumb, markup dan formula hubart.
12. Metode Alokasi Biaya Overhead
Dalam akuntansi perhotelan, biaya overhead tidak dialokasikan ke operated departemen. Disini dikaji pendekatan alokasi
biayaoverhead seperti metode langsung, metode bertahap, dan metode formula.
13. Nilai Waktu Uang
Nilai waktu uang mencakup nilai kas sekarang dan nilai kas mendatang. Selain mengkaji nilai kas sekarang dan nilai kas mendatang, juga
dibahas dua pendekatan untuk menentukan tingkat suku bunga dan jangka waktu bunga majemuk.
1.2 Ciri-Ciri Transaksi Perhotelan
Industri perhotelan merupakan industri jasa karena produk yang ditawarkan oleh industri ini adalah jasa, seperti jasa pelayanan kamar,
jasa pencucian pakaian, jasa pelayanan barang, dan sebagainya. Sebagai industri jasa, industri perhotelan memiliki beberapa ciri,
diantaranya:
1. Penjualan
Frekuensi penjualan relatif tinggi.
Bisnis yang bersifat musiman.
Peluang penjualan yang hilang tidak dapat dikompensasi.
2. Sifat Produk
Mutu produk dan layanan yang dihasilkan oleh industri perhotelan bersifat fluktuatif.
Tamu terlibat langsung dalam aktivitas produksi.
Produk yang ditawarkan tidak dapat dijadikan sampel.
Pengendalian mutu produk dilaksanakan dengan ketat.
3. Kalkulasi Harga Pokok Makanan dan Minuman
Dalam menentukan harga pokok makanan dan minuman, hanya biaya bahan baku makanan dan minuman yang dibebankan sebagai
harga pokok untuk setiap produk.
4. Pelaporan Aktivitas Operasional Hotel
Aktivitas operasional hotel dimulai dari jadwal kerja/shift pagi (shift A) kemudian ditutup pada shift C. Laporan penjualan dan biaya yang
terjadi diperiksa/diaudit setiap hari oleh auditor internal hotel.
5. Pemasaran Hotel
Hotel dipasarkan dengan berbagai saluran distribusi. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, pemasaran dapat dilakukan
melalui situs jaringan (website) di internet sehingga dapat menjangkau target pasar yang lebih luas.
6. Investasi
Investasi untuk bisnis perhotelan sebagian besar untuk investasi fisik seperti bangunan hotel dengan segala perlengkapannya (sistem
pendingin, sistem informasi hotel, dan lain sebagainya). Investasi pada bangunan fisik hotel bersumber pada modal pemilik dan utang
jangka panjang.
7.Sistem Akuntansi
Ciri penjualan hotel dengan tingkat frekuensi penjualan yang relatif tinggi berdampak pada pelaporan yang relatif cepat. Pelaporan yang
relatif cepat untuk mendeteksi jika terjadi kesalahan atau penyimpangan terutama penyimpangan penjualan. Agar manajemen dapat
memperoleh informasi keuangan dengan cepat maka diperlukan sistem akuntansi khusus untuk aktivitas pendapatan dan biaya hotel.
8.Struktur Pendapatan dan Biaya Hotel
Pendapatan hotel bersumber dari penjualan kamar, makanan, minuman, dan pendapatan lain. Sedangkan biaya-biaya dan harga pokok
terjadi untuk biaya bahan dipakai habis di setiap bagian hotel, harga pokok makanan dan minuman, biaya administrasi dan umum, biaya
administrasi dan pemasaran, biaya bunga, biaya depresiasi dan amortisasi, biaya sumber daya manusia, biaya pemeliharaan sarana fisik
hotel, biaya energi dan laba/rugi yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai