C6 AKUNTANSI 1.Tinjauan Akuntansi Keuangan Hotel Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi keuangan yang diterapkan di industri perhotelan. Setiap industri memiliki keunikan tersendiri (business peculiarities) dalam operasionalnya. Oleh karena keunikannya itu maka setiap industri memerlukan penanganan akuntansi keuangan yang juga unik. Pada industri perhotelan, perputaran transaksi terjadi relatif cepat dibanding perputaran transaksi pada industri lain namun dengan nominal yang relatif kecil pada setiap transaksinya. Dalam tinjauan akuntansi keuangan hotel di kaji pos-pos neraca, rugi laba, dan laporan arus kas hotel. 2.Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan lain, seperti neraca dan rugi laba. Laporan arus kas menyajikan sumber-sumber kas hotel kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sumber-sumber kas hotel sebagai suatu bisnis berasal dari operasional penjualan jasa kamar, makanan, minuman, dan jasa lain. Kas hotel dapat bersumber dari pendanaan, yaitu dari pihak ketiga dan dapat pula dari aktivitas investasi. Dengan adanya laporan arus kas, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap bisnis hotel bisa mendapatkan informasi mengenai pergerakan kas hotel yang bersumber dari aktivitas operasional, pendanaan, dan investasi. 3.Analisis Kinerja Keuangan akuntansi manajemen merupakan akuntansi untuk manajemen yang menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Dengan analisis laporan keuangan ini didapat informasi mengenai keuangan hotel untuk digunakan sebagai dasar keputusan manajemen dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Informasi yang didapat untuk pengambilan keputusan manajemen diantaranya bagaimana risiko hotel dalam jangka pendek, tingkat efisiensi hotel periode yang lalu, bagaimana kemampuan hotel untuk menghadapi gejolak ekonomi makro yang akan datang dengan menganalisis struktur modal yang dimiliki saat ini. Dengan kata lain dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan hotel yang meliputi laporan rugi laba, neraca dan laporan arus kas, maka manajemen dapat mengambil tindakan manajerial untuk periode yang akan datang. 4.Teknik-teknik Forecasting Teknik-teknik forecasting (peramalan) perlu dipahami oleh manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen, yaitu perencanaan. Peramalan diperlukan terutama dalam penyiapan anggaran operasional. Peramalan merupakan aktivitas sebelum proses penganggaran. Dengan kata lain, manajemen menentukan terlebih dahulu peramalan untuk hunian kamar, misalnya, untuk dapat menentukan anggaran penjualan kamar, biaya-biaya yang terjadi untuk kamar, dan sebagainya. Dalam teknik-teknik peramalan dikaji pendekatan informal dan pendekatan formal yang meliputi pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 5.Anggaran Operasional (Operational Budgeting) Manajemen memerlukan perencanaan untuk kegiatan operasional yang dinyatakan dalam satuan mata uang, operation budget. Dalam operation budget, selanjutnya disebut anggaran operasional, manajemen hotel menentukan rencana kegiatan untuk periode atau tahun yang akan datang. Rencana yang dicantumkan dalam anggaran operasional diantaranya tingkat hunian kamar rerata, harga kamar rerata, penjualan rerata di restoran (restaurant average check), penjualan rerata di bar (average bar check), biaya operasional setiap bagian hotel, biaya operasional yang tidak didistribusikan ke setiap departemen (undistributed operating expenses), biaya tetap (fixed charges) dan pendapatan. 6.Anggaran Kas Kas merupakan aset yang paling likuid pada perusahaan, termasuk hotel. Pengelolaan kas harus dilaksanakan dengan baik karena bila hotel kekurangan kas maka akan menimbulkan masalah terutama bila tidak ada kas yang cukup untuk membayar gaji karyawan pada akhir bulan. 7. Pemantauan Anggaran Operasional Pemantauan itu harus dilaksanakan secara berkelanjutan, misalnya setiap bulan dengan memberi masukan pada manajemen bilamana terjadi penyimpangan atau selisih yang berarti atas anggaran yang ditetapkan. Selisih yang dipantau adalah selisih jumlah kamar terhuni pada anggaran dengan realisasi, harga kamar rerata pada anggaran dengan realisasi, harga pokok makanan pada anggaran dengan realisasi, dan sebagainya. 8. Pengendalian Harga Pokok dan Biaya Operasional Akuntansi pertanggungjawaban yang berhubungan dengan pengendalian biaya adalah, misalnya, biaya langsung yang terjadi di dapur, misalnya pertanggungjawaban Manajer Dapur. Dengan akuntansi pertanggungjawaban, biaya-biaya tidak langsung seperti biaya bunga, depresiasi, dan amortisasi dialokasikan ke departemen hotel sesuai dengan pendekatan yang disepakati, seperti secara langsung atau tidak langsung, dan merupakan biaya pertanggungjawaban setiap departemen hotel. 9. Analisis Biaya Volume dan Laba (Cost Volume Profit Analisis) Teknik analisis biaya volume dan laba merupakan teknik analisis pulang pokok. Artinya, beberapa besar penjualan yang harus dihasilkan agar hotel ada pada posisi tidak rugi dan tidak untung, atau pada kondisi titik pulang pokok. Dengan teknik analisis biaya volume dan laba, manajemen mendapat informasi mengenai perilaku biaya yang terjadi. 10. Manajemen Menu Salah satu penjualan yang memberikan kontribusi yang berarti pada penjualan hotel adalah penjualan makanan di restoran. 11. Penentu Harga Jual Pendekatan dalam menentukan harga jual kamar di antaranya follow the leader, rule of thumb, markup dan formula hubart. 12. Metode Alokasi Biaya Overhead Dalam akuntansi perhotelan, biaya overhead tidak dialokasikan ke operated departemen. Disini dikaji pendekatan alokasi biayaoverhead seperti metode langsung, metode bertahap, dan metode formula. 13. Nilai Waktu Uang Nilai waktu uang mencakup nilai kas sekarang dan nilai kas mendatang. Selain mengkaji nilai kas sekarang dan nilai kas mendatang, juga dibahas dua pendekatan untuk menentukan tingkat suku bunga dan jangka waktu bunga majemuk. 1.2 Ciri-Ciri Transaksi Perhotelan Industri perhotelan merupakan industri jasa karena produk yang ditawarkan oleh industri ini adalah jasa, seperti jasa pelayanan kamar, jasa pencucian pakaian, jasa pelayanan barang, dan sebagainya. Sebagai industri jasa, industri perhotelan memiliki beberapa ciri, diantaranya: 1. Penjualan Frekuensi penjualan relatif tinggi. Bisnis yang bersifat musiman. Peluang penjualan yang hilang tidak dapat dikompensasi. 2. Sifat Produk Mutu produk dan layanan yang dihasilkan oleh industri perhotelan bersifat fluktuatif. Tamu terlibat langsung dalam aktivitas produksi. Produk yang ditawarkan tidak dapat dijadikan sampel. Pengendalian mutu produk dilaksanakan dengan ketat. 3. Kalkulasi Harga Pokok Makanan dan Minuman Dalam menentukan harga pokok makanan dan minuman, hanya biaya bahan baku makanan dan minuman yang dibebankan sebagai harga pokok untuk setiap produk. 4. Pelaporan Aktivitas Operasional Hotel Aktivitas operasional hotel dimulai dari jadwal kerja/shift pagi (shift A) kemudian ditutup pada shift C. Laporan penjualan dan biaya yang terjadi diperiksa/diaudit setiap hari oleh auditor internal hotel. 5. Pemasaran Hotel Hotel dipasarkan dengan berbagai saluran distribusi. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, pemasaran dapat dilakukan melalui situs jaringan (website) di internet sehingga dapat menjangkau target pasar yang lebih luas. 6. Investasi Investasi untuk bisnis perhotelan sebagian besar untuk investasi fisik seperti bangunan hotel dengan segala perlengkapannya (sistem pendingin, sistem informasi hotel, dan lain sebagainya). Investasi pada bangunan fisik hotel bersumber pada modal pemilik dan utang jangka panjang. 7.Sistem Akuntansi Ciri penjualan hotel dengan tingkat frekuensi penjualan yang relatif tinggi berdampak pada pelaporan yang relatif cepat. Pelaporan yang relatif cepat untuk mendeteksi jika terjadi kesalahan atau penyimpangan terutama penyimpangan penjualan. Agar manajemen dapat memperoleh informasi keuangan dengan cepat maka diperlukan sistem akuntansi khusus untuk aktivitas pendapatan dan biaya hotel. 8.Struktur Pendapatan dan Biaya Hotel Pendapatan hotel bersumber dari penjualan kamar, makanan, minuman, dan pendapatan lain. Sedangkan biaya-biaya dan harga pokok terjadi untuk biaya bahan dipakai habis di setiap bagian hotel, harga pokok makanan dan minuman, biaya administrasi dan umum, biaya administrasi dan pemasaran, biaya bunga, biaya depresiasi dan amortisasi, biaya sumber daya manusia, biaya pemeliharaan sarana fisik hotel, biaya energi dan laba/rugi yang dihasilkan.
Departemen Keuangan Hotel Merupakan Salah Satu Bagian Dari Manajemen Hotel Yang Berfungsi Untuk Mengatur Semua Hal Yang Berhubungan Dengan Membiayai Hotel