Anda di halaman 1dari 12

MENGANALISIS DAN MENDESAIN SISTEM PELAPORAN PADA

USAHA PERHOTELAN

1. LAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN BERDASARKAN USALI PADA


INDUSTRI HOTEL
Uniform System of Accounts for Lodging Industries merupakan penetapan
format standar dan klasifikasi perkiraan yang mengarah pada kepemilikan
individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan pada bidang
perhotelan.
Standarisasi tersebut membantu pemakai laporan keuangan internal dan
eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pada jenis
kepemilikan yang sama dalam industri hotel.
Penjualan kamar yang terjadi dalam sebulan dilaporkan bersamaan dengan
biaya-biaya yang diserap untuk menghasilkan penjualan kamar seperti biaya gaji
dan upah, biaya alat tulis kantor, biaya yang dipakai habis di kamar tamu, dan lain
sebagainya.
a. Laporan Laba Rugi
Salah satu laporan keuangan hotel yang penting adalah laporan laba rugi.
Dalam laporan laba rugi, yang dilaporkan adalah penjualan, harga pokok
penjualan, biaya-biaya yang terjadi pada departemen yang bersangkutan, biaya-
biaya operasional hotel yang tidak didistribusikan ke masing-masing departemen
hotel (undistributed operating expenses), biaya tetap seperti depresiasi, sewa,
bunga, pajak penghasilan, dan laba bersih.
Elemen-Elemen Laporan Laba Rugi
1) Penjualan : Pada rekening penjualan dicantumkan semua jasa dan atau produk
yang ditawarkan oleh hotel. Pada laporan laba rugi ini diasumsikan bahwa
hotel menawarkan jasa kamar, makanan, minuman, dan jasa lainnya seperti
komunikasi dan cucian (jasa komunikasi dan cucian ini lazim disebut minor
operated department).
2) Harga pokok dan biaya operasional departemen : Pada rekening ini dilaporkan
harga pokok makanan dan minuman yang telah diserap untiu menghasilkan
penjualan makanan dan minuman. Pada rekening ini juga dilaporkan biaya-
biaya operasional untuk departemen yang menghasilkan pendapatan seperti
bahan dipakai habis, biaya gaji dan upah departemen yang bersangkutan.
3) Laba departemental : Laba departemental merupakan selisih seluruh penjualan
departemen hotel dengan harga pokok dan biaya-biaya yang terjadi. Misalnya
departemen kamar akan menghasilkan laba departemen kamar setelah
penjualan kamar dikurangi seluru biaya yang terjadi di departemen kamar.
4) Biaya-biaya operasional yang tidak terdistribusikan : Biaya-biaya ini dalam
USALI disebut undistributed operating expenses. Disebut demikian karena
biaya operasional ini tidak terdistribusikan ke departemen yang menghasilkan
penjualan, melainkan diserap untuk departemen yang bersangkutan.
5) Biaya tetap : Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak dipengaruhi oleh
aktivitas atau volume bisnis yang hotel. Yang termasuk dalam biaya tetap
adalah biaya manajemen (management fee), sewa, asuranis, bunga, depresiasi,
dan amortisasi.
6) Pajak penghasilan : Tarif pajak penghasilan diterapkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Penerapan dilakukan setelah penjualan dikurangi semua biaya
yang terjadi.
7) Laba bersih : Laba bersih merupakan laba bersih operasuinal hotel selama
periode setahun.
Elemen-Elemen Laporan Keuangan Departemen Hotel
1) Laporan laba rugi departemen kamar
a. Penjualan jasa kamar : Pada laporan laba rugi departemen kamar
dicantumkan semua sumber penjualan jasa kamar untuk periode tertentu
(sebulan, tiga bulan, atau setahun). Sumber-sumber penjualan jasa kamar
dari transient regular, transient group, permanent, dan penjualan jasa
kamar tambahan (extraroom revenues).
b. Allowance : Allowance merupakan penyesuaian harga kamar untuk harga
kamar yang melampaui perjanjian sebelumnya. Kesalahan pembebanan
harga kamar yang terjadi pada saat tamu check in dan diperbaiki beberapa
hari kemudian, atau pada saat check out, disebut allowance. Jadi,
allowance adalah istilah teknis untuk memperbaiki kesalahan pembebanan
harga kamar yang terjadi pada waktu yang lampau.
c. Biaya-biaya operasional langsung: Biaya-biaya yang terjadi pada
departemen kamar dibebankan langsung ke departemen kamar.

2
d. Laba (rugi) departemen kamar : Laba departemen kamar didapat dengan
mengurangkan penjualan dengan seluruh biaya yang diserap oleh
departemen kamar.
2) Laporan laba rugi departemen makanan dan minuman
a. Penjualan makanan dan minuman : Pada penjualan dicantumkan sumber-
sumber penjualan makanan dan minuman, yaitu dari restoran, coffee shop,
room service, dan bar.
b. Allowance : Allowance adalah istilah teknis untuk memperbaiki kesalahan
pembebanan harga makanan dan minuman yang terjadi kemarin atau
beberapa hari yang lalu.
c. Harga pokok makanan dan minuman : Harga pokok merupakan harga
pokok bahan makanan yang digunakan untuk menghasilkan penjualan.
d. Biaya-biaya : Biaya-biaya yang terjadi di departemen makanan dan
minuman dibebankan kepada departemen ini.Biaya-biaya dimaksud adalah
gaji dan upah, employee benefits, biaya tembikar, bahan habis pakai (guest
supplies, cleaning supplies, paper supplies), komisi, seragam, pelatihan
(training), dan biaya musik dan artis.
e. Laba (rugi) departemen makanan dan minuman : Laba departemen
makanan dan minuman didapat dengan mengurangkan penjualan dengan
harga pokok dan seluruh biaya yang diserap oleh departemen makanan dan
minuman.
3) Laporan laba rugi minor operated departments
Departemen lain yang menghasilkan penjualan seperti telepon, laundry dan
dry cleaning (lazim dikelompokkan dalam minor operated departments) juga
membuat laporan laba rugi dengan pendekatan yang sama dengan departemen
kamar dan departemen makanan dan minuman.
4) Undistributed operating expenses
Departemen yang hanya menyerap biaya dan tidak menghasilkan penjualan
(seperti departemen administrasi dan umum, pengolahan data, human
resource, transportasi, pemasaran, pemeliharaan, dan biaya energy) hanya
melaporkan semua biaya yang terjadi di departemen tersebut untuk periode
tertentu. Dengan laporan ini, aktivitas setiap departemen hotel dapat diketahui
dan dikendalikan.
b. Neraca
Neraca merupakan salah satu laporan keuangan hotel yang penting. Dalam
neraca dilaporkan posisi kekayaan hotel seperti kas, piutang, persediaan,

3
aktiva lancar lain-lain, gedung dan perlengkapan gedung, aktiva tetap lain-
lain, dan tanah. Disamping kekayaan hotel, neraca merupakan laporan yang
sistematis mengenai aktiva, pasiva, dan modal hotel pada saat tertentu.
c. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (statement of cash flows) merupakan laporan yang
mengungkapkan sumber-sumber kas hotel. Laporan ini merupakan satu
kesatuan dengan laporan laba rugi dan neraca. Pada laporan arus kas
dilaporkan arus kas (penerimaan dan pengeluaran) hotel dari aktivitas
operasional (operating activity), aktivitas investasi (investing activity), dan
aktivitas pendanaan (financing activity).
d. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan (notes on financial statement) merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan hotel. Pada catatan atas
laporan keuangan informasi yang diungkapkan antara lain kebijakan
akuntansi yang diterapkan seperti penentuan nilai, persediaan, metode
depresiasi yang diterapkan, kebijakan kapitalisasi. Selain kebijakan akuntansi
yang diterapkan, catatan atas laporan keuangan mengungkapkan pula
pengaruh inflasi pada laporan keuangan.

e. Contoh laporan keuangan

4
1) Laporan Laba Rugi

2) Neraca
2. MEMBUAT LAPORAN AKUNTANSI MANAJEMEN YANG TERDIRI

DARI STATISTIC DAN DEPARTMENTAL STATEMENT

5
Sistem pelaporan keuangan hotel didasarkan pada pendekatan perilaku
(behavioral approach), yaitu dengan memperhatikan tujuan dan motivasi
penggunaan laporan. Dengan demikian sistem pelaporan dibedakan menjadi:
1. Laporan akuntansi keuangan
2. Laporan akuntansi manajemen
Bagamanapun, dalam pelaksanaannya terdapat kaitan yang sangat erat antara
akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan terutama yang menyangkut
masalah sistem akuntansi keuangan, terutama yang menyangkutbagan perkiraan
serta prosedur akuntansi keuangan.
Laporan akuntansi manajemen dapat pula berbentuk analisa keuangan atas
laporan akuntansi keuangan khususnya yang berkaitan dengan neraca dan laporan
laba rugi. Analisa keuangan merupakan salah satu metode yang dapat
menunjukkan kekuatan dan kelemahan perusahaan dari berbagai aspek keuangan.
1. Laporan Akuntansi Keuangan
Laporan akuntansi keuangan disususn berdasarkan SAK, sehingga secara
garis besar tidak banyak terdapat perbedaan dengan laporan akuntansi
keuangan yang disusun oleh industri lain. Hal yang menjadi ciri utama yang
membedakan dengan industri lainnya hanya menyangkut masalah banyaknya
jenis pendapatan (meliputi perusahaan dagang, perusahaan jasa, perusahaan
manufaktur, dan jasa broker). Demikian juga halnya dengan perhitungan harga
pokok yang disesuaikan dengan jenis penjualan tersebut. Analisa laporan
keuangan dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain:
a. Analisis rasio
b. Analisis horisontal
c. Analisis vertikal
d. Analisis sumber dan penggunaan dana
e. Pengukuran kesehatan dan kinerja keuangan dari berbagai persepsi
2. Laporan Akuntansi Manajemen
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan
penyusunan laporan akuntansi manajemen seperti:
a. Laporan akuntansi manajemen tidak terikat pada kaidah yang ditentukan
dalam SAK.

6
b. Laporan akuntansi manajemen lebih menekankan pada relevansi informasi
yang dihasilkan sebagai dasar pengambilan keputusan,
c. Laporan akuntansi manajemen tidak hanya didasarkan pada data historis
tapi juga meliputi penafsiran serta prediksi di masa yang akan datang.
d. Laporan akuntansi manajemen tidak semata-mata melaporkan informasi
dalam satuan unit uang tetapi juga meliputi satuan ukur yang lain.
Adapun yang menjadi tujuan pelaporan akuntansi manajemen meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a. Mengukur dan menilai kinerja suatu unit, departemen atau organisasi
secara keseluruhan.
b. Memberikan informasi kepada manajemen secara cepat dan akurat
dalam rangka pengambilan keputusan.
c. Membantu manajemen dalam menentukan atau menyusun perencanaan.
3. Bentuk Dan Kerangka Laporan Akutansi Manajemen
Laporan akuntansi manajemen pada dasarnya menunjukkan perbandingan
antara anggaran dan realisasi. Dengan bentuk seperti ini, pemakai diharapkan
mampu memantau secara lebih dini adanya penyimpangan yang terjadi untuk
segera mengambil keputusan serta tindakan perbaikan. Dengan demikian
laporan akuntansi manajemen memerlukan data proyeksi yang objektif
sehingga keputusan yang dihasilkan tidak bersifat bias. Perencanaan/ anggaran
yang dibuat merupakan salah satu tolak ukur dalam melakukan penilaian dan
pengendalian. Proses pengendalian umumnya terdiri dari beberapa tahap
sebagai berikut:
a. Penentuan pelaksanaan pekerjaan serta tolak ukur keberhasilan suatu pusat
pertanggungjawaban.
b. Pendelegasian wewenang.
c. Supervisi pelaksanaan.
d. Pengukuran kerja.
e. Perbandingan antara anggaran dan realisasi. Selisih antara anggaran dan
realisasi diidentifikasi dan diuraikan lebih jauh dengan berbagai metode
yang dapat memberikan jalan keluar.

7
Laporan yang disusun berdasarkan responsibility centre yang ada di hotel
diharapkan dapat dipakai untuk mengevaluasi pencapaian target bagi setiap
responsibility centre serta mendorong terjadinya peningkatan prestasi.
4. Laporan Manajemen
Pihak manajemen memerlukan laporan hasil aktivitas dalam suatu periode,
di mana laporan ini digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan
strategis dan sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan. Adapun
laporan yang dihasilkan meliputi:
a. Laporan departemental, yang menjelaskan tentang hasil aktivasi dalam
suatu periode untuk masing-masing departemen operasi dan departemen
pendukung (overhead). Laporan ini digunakan sebagai informasi
pendukung laporan keuangan.
b. Statistik, yaitu laporan yang memberikan informasi tentang jumlah kamar
yang tersedia dijual (room avaliable), jumlah tingkat hunian (room
accupied), persentase tingkat hunian (% of occupancy), harga jual kamar
rata-rata (average room rate), jumlah tamu yang menginap (number of
guest), dan informasi lainnya. Informasi tentang statistik hotel bisa dilihat
pada Daily of sales.
c. Laporan keuangan, terdiri dari:
1. Laporan laba rugi (income statement), menjelaskan tentang pendapatan
dan beban dari hasil operasi dalam suatu periode.
2. Neraca (balance sheet), yang menjelaskan tentang hubungan antara
aktiva, kewajiban dan modal dalam laporan posisi keuangan dari
operasi dari operasi pada suatu periode keuangan.
3. Laporan arus kas (statement of cash flow), menjelaskan tentang
perubahan dalam posisi kas, baik pada pada sumber maupun
penggunaan kas.

8
DAFTAR PUSTAKA
A.A. GP. Widanaputra, Herkulanus Bambang Suprasto, Dodik Aryanto & M.M.
Ratna Sari. Akuntansi Perhotelan.
Blogspot.2011.http://meweks.blogspot.co.id/2011/12/sistem-pelaporan-dalam-
perhotelan.html. (diakses pada tanggal 26 April 2019)
Wiyasha, IBM. 2010. Akuntansi Perhotelan: Penerapan Uniform System of
Accounts for The Lodging Industry. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

9
AKUNTANSI HOTEL

PERTEMUAN KE 12

MENGANALISIS DAN MENDESAIN SISTEM PELAPORAN PADA


USAHA PERHOTELAN

Oleh:

Kelompok 3

Ni Made Cintya Devi Ari Adi 1607531002/2

Ida Ayu Nyoman Utari Gandawati 1607531033/11

Ni Wayan Desi Antari 1607531036/12

Ni Wayan Nataliantari 1607531037/13

Devia Galuh Palupi 1607531039/14

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

10
TAHUN 2019

11
12

Anda mungkin juga menyukai