Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI HOTEL

SAP 4

Konsep Penerapan Uniform System of Accounts For The Lodging Industry

KELOMPOK 3 :

Ni Putu Meta Ayu Rantika (1707532101)

Ni Komang Febi Purnamiadi (1707532105)

Ni Luh Ketut Tri Mustika Sari (1707532114)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI REGULER SUDIRMAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
SAP 4
PEMBAHASAN

4.1 Konsep Uniform System of Accounts for The Lodging Industry


Pengertian
Uniform System of Accounts for Lodging Industries merupakan penetapan format standar
dan klasifikasi perkiraan yang mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan
penyajian laporan keuangan pada bidang perhotelan. Standarisasi tersebut membantu pemakai
laporan keuangan internal dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja
operasi pada jenis kepemilikan yang sama dalam industri hotel. Untuk tujuan internasional
(kegunaanya bagi manajemen), uniform system of account memberi turnkey sistem akuntansi dan
menjelaskan setiap perubahan kebtuhan manajemen. Ada beberapa konsep dasar dan penting dari
unifrom system of accounts, yaitu :
1). Membagi departemen-departemen berdasarkan fungsional di usaha hotel minimal departemen
pada hotel dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a) Departemen operasi, merupakan departemen yang memberikan kontribusi
pendapatan, seperti room, food & beverage, telefon, laundry dan lain-lain.
b) Departemen overhead, merupakan departemen pendukung, seperti administration &
general, marketing.
c) Departemen alokasi, merupakan departemen yang berfungsi mengalokasikan beban
pada masing-masing departemen, seperti departemen personalia mengalokasikan
beban gaji karyawan sesuai penempatan karyawan di dapartemen pada usaha hotel.
2). Setiap departemen dalam organisasi akan dibebani oleh gaji karyawan dan 
pengeluaran departemennya.
3). Memberikan keseragaman dalam departemen dan dalam klasifikasi aktiva, hutang, 
penghasilan dan biaya.
4). Memberi kemampuan untuk membandingkan hasil operasi.
5). Memberikan kemampuan untuk melatih pengendalian anggaran secara baik dan cermat.
Pengendalian anggaran merupakan salah satu alat untuk mengendalikan hasil setiap
departemen pada usaha hotel.

4.2 Sejarah Uniform System of Account


Edisi pertama dari Uniform System of Accounts diterbitkan oleh Hotel Association of
New York pada tahun 1926. Edisis ini merupakan bentuk dari hasil usaha terorganisir pertama
kalinya yang sukses dalam menciptakan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang seragam
dalam industry hotel dan merupakan satu-satunya dan pertama dalam segala bidang industry.
Perintis Uniform System of Accounts adalah para anggota dari Hotel Assocition of New York.
Anggota Hotel Assocition of New York adalah komite pemilk (Proprietor’s Committee), dan
lembaga akuntansi (Accounting Societies). Hotel Accountant Assocition of New York. Menjadi
pelopor pembentukan organisasi yang sekarang dikenal dengan nama Internasional Association
of Hospitality Accountatns.
Tahun 1961, The American Hotel & Motel Association (AH & MA) menetapkan The
National Assocition of Accountats untuk menggambarkan uniform systems of account untuk
hotel dan motel kecil. Kemudian tahun 1979, The comitte on Financial Management of the
American Hotel & Motel Assocition merevisi Uniform System of Accounts, guna mencerminkan
atau merefleksikan perubahan terminology industry penginapan (lodging industry).
Tahun 1986 dilakukan revisi, dan merupakan edisi ke delapan, dengan perubahan spesifik
pada distribusi pengeluaran, meningkatkan fungsi marketing, pemrosesan data, sumber daya
manusia dan transportasi. Edisi ini diterbitkan oleh The Hotel Association of New York City.
Tahun 1996 dikeluarkan lagi edisi ke Sembilan yang diterbitkan oleh The Educational institude
of The Ameican Hotel & Motel Association, dengan sebutan baru yaitu Uniform System of
Accounts for the Lodging Industry (USALI). Pada edisi ini, revsi dan perbaikan dilakukan
dengan melengkapi Expense Dictionary dan Chart of Accounts. Disamping itu hal lain yang
dibahas dalam edisi ini adalah penjelasan dan rumus analisa rasio, informasi statistic
departemental, pengendalian anggaran operasi serta analisa breakeven point (BEP). Sampai saat
ini sudah ada edisi ke- 11 yang diterbitkan tahun 2014 dan berlaku efektif tahun 2015.
4.3 Chart of Account dan Contoh Uniform System of Accounts For The Lodging Industry
Adapun hal-hal yang dibahas dalam Uniform System of Accounts yang diterbitkan oleh
Hotel Association of New York (2006), meliputi :
Part I : Financial Statements
Section 1 : Balance Sheet
Section 2 : Statement of Income
Section 3 : Statement of Owners Equity
Section 4 : Statement of Cash Flows
Section 5 : Notes To The Fnancial Statements
Part II : Operating Statements
Summery Operating Statement
Schedule 01 : Rooms
Schedule 02 : Food and beverage
Sub-Schedule 2.1-Food
Sub-Schedule 2.2-Beverage
Schedule 03 : Other Operasional Departemen
Sub-Schedule 3.1-Telecommunication
Sub-Schedule 3.2-Golf Course and Pro Shop
Sub-Schedule 3.3-Health club/SPA
Sub-Schedule 3.4-Parking Garage
Sub-Schedule 3.x-Generic Other Operated Departements
Sub-Schedule 3.xx-Minor Operated Departements
Schedule 04 : Rentals and Other Income
Schedule 05 : Administrative & General
Schedule 06 : Sales & Marketing
Schedule 07 : Property Operating and Maintenance
Schedule 08 : Utilites
Schedule 09 : Management Fees
Schedule 10 : Rent,Property, Other Texas, and Insurance
Schedule 11 : House Laundry
Schedule 12 : Empolayee Cafetaria
Schedule 13 : Payroll-Ralated Expenses
Departemental Payroll Tides
Part III Rations and Statistica
Part IV Expense Dictionary
Uniform system of accounts for lodging industry (USALI) berisi 4 bagian yang berbagi
lagi dalam 5 seleksi. Adapun yang dibahas meliputi penyusunan laporan keuangan industry
perhotelan, analisa keuangan, format laporan keuangan, petunjuk dalam mengalokasikan kos-kos
operasional, penyusunan dan pengendalian anggaranoperasional, contoh penyusunan bagan
akun, contoh pencatatan sederhana pada industry perhotelan dan kamus pengeluaran/biaya, serta
contoh Lporan yang dihasilkan dari penerapan unform system of accounts.
Chart of Account
Bagan akun (chart of account) digunakan dalam sistem akuntansi untuk pencatatan
transaksi usaha. Bagan akun disusun berdasarkan pada standar pelaporan yang diinginkan oleh
manajemen. Adapun penyusunan bagan akun biasanya memperhatikan beberapa spesifikasi atas
akun itu sendiri. Adapun susunan Chart of Accounts yang baik menurut AICPA (American
Institute of Sertified Accountants) adalah :
1) Membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan dan laporan lainnya
secara ekonomis
2) Mencakup rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan
baik dan teliti harta, hutang, modal, pendapatan, harga pokok, dan biaya secara
terperinci sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen didalam melakukan
pengawasan operasi perusahaan.
3) Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat didalam setiap
rekening.
4) Memberikan batasan sejelas-jelasnya antara pos, aktiva, hutang, modal,
pendapatan, dan biaya, dan pendapatan & biaya diluar operasi pokok perusahaan.
5) Membuat rekening-rekening kontrol atau buku pembantu sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.

Urutan langkah dalam menyusun klasifikasi rekening berdasarkan susunan laporan


keuangan adalah sebagai berikut:
1) Rekening-rekening buku besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu rekening
neraca (rekening riel) dan rekening laba rugi (rekening nominal).
2) Rekening neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda seperti: aktiva,
hutang, dan modal.
3) Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 di atas dibagi lagi menjadi
golongan-golongan sebagai berikut:
a) Aktiva
Aktiva Lancar
Investasi jangka panjang
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva lain-lain
b) Hutang
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
c) Modal
Modal di setor
Laba ditahan
Distribusi ke pemilik
4) Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan
atau langsung ke rekeningnya tergantung keperluan masyarakat.
5) Rekening laba rugi dibagi menjadi kelompok yang sejenis seperti: Penjualan,
Harga pokok penjualan, Biaya pokok produksi, biaya penjualan, biaya
administrasi & umum, pendapatan dan biaya diluar usaha pokok perusahaan.
6) Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan
atau langsung ke rekeningnya.
7) Memberikan nomor kode kepada masing-masing rekening guna mempermudah
dalam klasifikasi.
Pemberian kode digunakan untuk klafikasi rekening karena dapat memudahkan mencari
rekening-rekening yang digunakan. Apabila pembuatan laporan keuangan dengan mengunakan
komputerisasi maka kode ini harus dibuat diawal penggunaan program dan tidak dapat
dihindarkan lagi. Pembuatan kode rekening harus dapat memenuhi syrat-syrat sebagai berikut :
a. Memungkinkan adanya perluasan rekening tanpa harus mengdakan perubahan
kode secara keseluruhan.
b. Harus mudah diingat
c. Memudahkan bagi pihak yang menggunakan.
Pemberian kode rekening umumnya didasarkan pada rerangka pemberian kode tertentu,
sehingga memudahkan pemakai untuk menggunakannya. Ada lima metode pemberian kode
rekening yaitu :
1. Kode angka atau alfabet urut ( numerical or alphabetic sequence code)
2. Kode angka Blok (block numerical code)
3. Kode angka kelompok (group numerical code)
4. Kode angka desimal (decimal code)
5. Kode angka urut didahului dengan huruf (numerical sequence preceded by an
alphabetic reference), seperti:
Berikut ada contoh untuk mempermudahkan pembuatan kode rekening :

XXX - XXX - XXX – XXX

Sub akun dengan kegunaan untuk analisa dan pengendalian

Akun utama pada neraca atau laba rugi


Departemen pendapatan atau biaya

Nomor properti

Contoh penyusunan 3digit dari bagan akun yang menggunakan kode angka blok (block
numerical code):
100 – 199 Assets
200 – 279 Liabilities
280 – 299 Equity
300 – 399 Revenue
400 – 499 Cost of Sales
500 – 599 Payroll
600 – 699 Other expenses
700 – 799 Fixed charges
Berikut adalah contoh kode rekening, uniform system of acconts for the lodging industry (
AH & MA, 1996):
1. Assets
100 Cash
101 House Funds
102 Petty Cash
110 Short term investment
120 Account Receivable
121 City Ledger
122 Guest Ledger
123 Credit card accounts
124 Other Account Receivable
130 Inventory
131 Food
132 Beverage
133 Operating supplies
134 Cleaning supplies
135 China, glassware, silver, linen, uniform
136 Other
140 Prepaids
141 Prepaid insurance
142 Prepaid taxes
143 Other prepaid
160 Property & Equipment
161 Land
162 Buildings
166 Furniture & Fixtures
168 Machinery & Equipment
174 Construction in progress
175 Chinaware
176 Glassware
177 Silver
178 Linen
179 Uniforms
190 Other charges
191 Deferred charges
192 Goodwill
193 Miscellaneous
2. Liabilities
200 Payables
201 Account payable
202 Dividends payable
210 Employer Payroll Taxes
220 Taxes
221 Income Tax
222 Sales Tax
230 Advance Deposits
240 Accruals
241 Accrued payables
242 Accrued taxes
243 Accrued expenses – other
250 Other Current Liabilities
260 Long Term Debt
270 Other Long Term Debt
28. Equity
280 Capital stock
289 Retained Earnings
3. Revenue
300 Rooms Revenue
301 Transient regular
302 Tranasient corporate
303 Transient package
304 Day Use
305 Group convention
306 Group tour
307 Other Room Revenue
320 Food Revenue
330 Beverage Revenue
340 Telephone Revenue
380 Other Income
381 Interest income
4. Cost of Sales
420 Cost of Food Sales
430 Cost of Beverage Sales
440 Cost of Telephone Calls
441 Local calls
442 Long – distance calls
5. Payroll
510 Salaries & Wages
511 – 519 Departemental Management & Supervisiory Staff
520 – 539 Departemental Line Employees
550 Payroll Taxes
560 Employee Benefits
561 Vacation, holiday, sick pay
562 Medical insurance
563 Life insurance
564 Employee meals
6. Other Expenses
600 Operating Supplies
601 Cleaning supplies
602 Guest supplies
603 Paper supplies
604 Postage & Telegrams
605 Printing & Stationary
610 Linen, China, Glassware, etc
611 Linen
612 China
613 Glassware
614 Silver
615 Uniforms
621 Contract Cleaning Expenses
623 Laundry & Dry Cleaning Expenses
624 Laundry Supplies
627 Kitchen fuel
628 Music & Entertainment Expenses
629 Reservations Expenses
630 Information Systems Expenses
631 Hardware maintenance
632 Software maintenance
640 Human Resource Expenses
641 Employee housing
642 Recruitment
643 Training
644 Transportation
650 Administrative Expenses
651 Credit Crad Commissions
652 Donations
653 Credit & Collections Expenses
654 Profesional Fees
655 Losses & Damages
656 Cash Over/Short
660 Marketing Expenses
661 Commissions
662 Direct Mail Expenses
663 Outdoor Advertising
664 Print materials
665 Radio & Television Expenses
680 Utility Costs
681 Electrical Cost
682 Fuel Cost
683 Steam Cost
684 Water Cost
685 Other Utility Cost
690 Guest Transportation
691 Fuel & Oil
692 Insurance
693 Repairs & Maintenance
694 Other Expenses
700 Management Fees
730 Building & Contents Insurance
740 Interest Expenses
741 Interest on Compital Leases
750 Depreciation & Amortization
751 Buliding & Improvements
752 Furniture & Fixtures
753 Machinery & Equipment
754 Preopening Expenses
770 Gain Or Loss On Sale of Property
Berikut ini adalah contoh pengembangan kode rekening yang bisa mempermudah
pemahaman dan dapat dikembangkan sesuai ukuran usaha hotel dan menggunakan kode angka
decimal.
Catatan atas laporan keuangan (notes to the financial statements)
Agar suatu laporan keuangan menjadi lengkap, laporan keuangan harus dilengkapi
dengan catatan-catatan penjelasan. Catatan atas laporan keuangan harus menggambarkan semua
kebijakan akuntansi yang diikuti dengan organisasinya. Catatan yang diperlukan biasanya
meliputi kebijakan-kebijakan akuntansi, tetapi tidak terbatas pada yang dicantumkan disini saja,
antara lain meliputi:
a. Dasar konsolidasi
b. Penggunaan prakiraan
c. Kas dan investasi kas sementara
d. Metode inventori dan penilaian
e. Akuntansi untuk investasi, termasuk penilaian sekuritas yang bisa dijual.
f. Kebijakan-kebijakan depresiasi dan amortisasi
g. Akuntansi untuk deferred charges
h. Cost untuk iklan
i. Akuntansi untuk pension
j. Pengakuan income dari operasi franchise dan kerja sama kontrak
k. Akuntansi untuk income tax
i. Penghitungan net income (loss) per saham (untuk perusahaan publik).
Kejadian atau kondisi yang perlu dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan, meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a. Perubahan-perubahan dalam metode akuntansi
b. Perjanjian hutang jangka panjang
c. Program pensiun dan atau pembagian keuntungan (profit sharing)
d. Benefit lain setelah masa pensiun dan setelah kekaryawanan berakhir
e. Income taxes
f. Kerja sama jangka panjang
g. Program opsi saham
h. Item-item yang menyangkut income dan expenses diluar usaha
i. Komitmen jangka panjang yang penting, seperti perjanjian sewa menyewa
j. Operasi oleh pihak asing
k. Transaksi-transaksi yang menyangkut afiliasi
l. Liabilitas yang menggantung, termasuk ligitasi yang tertunda
m. Peristiwa-peristiwa setelah tanggal neraca
n. Transaksi equitas pemegang saham
o. Alat-alat pembiayaan
Laporan Perdepartemen (departmental statement)
Laporan perdepartemen menggambarkan hasil operasi dalam suatu perode tertentu.
Laporan ini menyediakan sumber-sumber informasi internal yang penting bagi manajemen
perusahaan. Laporan ini dilengkapi dengan daftar pendukung revenue dan expenses untuk setiap
departemen atau kegiatan-kegiatan dalam perusahaan.
4.4 Perbedaan Chart Of Account Industri Hotel dan Perusahaan Manufaktur dan Dagang
Perbedaan bagan akun industry perhotelan dan perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang
yaitu :
a. Industri perhotelan terdiri atas beberapa department yang berhubungan dengan
aktivitas operasional hotel, seperti food, asset, inventory, equity, dll. Sedangkan
pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang tidak terdapat pembagian
departemen, karena pada perusahaan dagang dan manufaktur pembagian akun-
akun tersebut lebih terinci, seperti beban/biaya, modal, aset, dll.
b. Jumlah akun pada industri hotel cenderung lebih banyak daripada jumlah akun
yang dimiliki oleh perusahaan dagang dan manufaktur.
c. Terdapat beberapa akun unik yang dimiliki oleh industri hotel dan perusahaan
manufaktur. Beberapa akun yang menjadi ciri perusahaan manufaktur :
 Persediaan bahan baku
 Persediaan barang dalam proses
 Persediaan barang jadi
Beberapa akun yang menjadi ciri industri perhotelan :
 Room & revenue
 Service harga
 Guest Ledger
 City ledger
Ketiga perbedaan ini muncul disebabkan oleh adanya perbedaan jenis transaksi akibat dari
perbedaan aktivitas operasi yang dilakukan oleh ketiga jenis entitas bisnis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Widanaputra, AA.GP; Ariyanto; Dodik; Sari, MM. 2018. Akuntansi Perhotelan Pendekatan
Sistem Informasi Berbasis USALI. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Anda mungkin juga menyukai