Oleh :
Kelompok 5
A. Pengertian USALI
Konsep dasar dari Uniform System of Accounts for the Lodging Industry
(USALI) adalah untuk menyediakan panduan standar bagi hotel dan industri perhotelan
dalam melaporkan dan menganalisis keuangan mereka dengan cara yang seragam dan
konsisten. Konsep ini didasarkan pada asumsi bahwa semua hotel menghadapi
tantangan yang sama dalam operasi dan manajemen keuangan mereka, sehingga standar
yang sama dapat diterapkan untuk semua hotel.
Uniform system of account menetapkan format standard dan klasifikasi
perkiraan yang mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan penyajian
laporan keuangan. Standarisasi dalam uniform system of account membantu pemakai
laporan keuangan internal dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan
kinerja operasi pada jenis kepemilikan yang sama dalam industri hotel. Untuk tujuan
internal (kegunaannya bagi manajemen), uniform system of account memberi turnkey
sistem akuntansi dan menjelaskan setiap perubahan kebutuhan manajemen.
Menurut USALI, akuntansi hotel merupakan akuntansi departemental, artinya
setiap departemen hotel menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan ciri departemen
yang bersangkutan. Ada beberapa konsep dasar dan penting dari Uniform System of
Accounts, yaitu:
1. Membagi departemen-departemen berdasarkan fungsional di usaha hotel.
Minimal departemen pada hotel dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Departemen yang menghasilkan penjualan/revenue generating
departements, merupakan departemen yang memberikan kontribusi
pendapatan, seperti room, food & beverage, SPA, telephone, laundry,
dan lain-lain.
2. Departemen yang tidak menghasilkan penjualan/non revenue
generating departements, yaitu departemen yang hanya menyerap biaya
operasional saja, tetapi mendukung dan melayani operasional
departemen yang menghasilkan penjualan, seperti personalia, sales
marketing, accounting, supplies
2. Setiap departemen dalam organisasi akan dibebani oleh gaji karyawan dan
pengeluaran departemennya.
Dengan mencatat dan memantau biaya ini secara terpisah untuk setiap
departemen, manajer hotel dapat melacak kinerja masing-masing departemen
dan membuat keputusan yang tepat terkait dengan alokasi anggaran dan
perencanaan keuangan. Selain itu, pemantauan biaya karyawan dan pengeluaran
departemen juga dapat membantu manajer dalam membuat keputusan tentang
harga jual dan strategi pemasaran untuk produk dan layanan yang ditawarkan
oleh hotel.
3. Memberikan keseragaman dalam departemen dan dalam klasifikasi
aktiva, hutang, penghasilan dan biaya.
Dalam akuntansi hotel, klasifikasi akun yang umum meliputi aktiva, hutang,
penghasilan, dan biaya.
● Aktiva mencakup aset yang dimiliki oleh hotel, seperti properti,
peralatan, dan investasi.
● Hutang mencakup utang dan kewajiban yang harus dibayar oleh hotel,
seperti hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
● Penghasilan mencakup semua pendapatan yang diperoleh oleh hotel,
seperti pendapatan kamar, pendapatan restoran, dan pendapatan lainnya.
● Biaya mencakup semua biaya yang dikeluarkan oleh hotel, seperti biaya
operasional, biaya karyawan, dan biaya lainnya.
Dalam setiap departemen, pengeluaran dan pendapatan harus dicatat secara
terpisah dalam klasifikasi yang sesuai. Misalnya, dalam departemen kamar,
pengeluaran seperti biaya kebersihan kamar, biaya laundry, dan biaya
perawatan kamar harus dicatat terpisah, sedangkan pendapatan dari kamar harus
dicatat terpisah dari pendapatan dari departemen lain, seperti restoran.
Dengan memberikan keseragaman dalam departemen dan klasifikasi akun,
manajer hotel dapat melacak kinerja keuangan secara lebih efektif dan membuat
keputusan bisnis yang lebih baik. Laporan keuangan yang konsisten dan mudah
dimengerti juga dapat membantu manajer dalam mengkomunikasikan kinerja
keuangan hotel kepada pemangku kepentingan lainnya, seperti pemilik,
investor, dan bank.
4. Memberikan kemampuan untuk membandingkan hasil operasi.
Dalam konsep USALI, akun-akun keuangan yang umum digunakan di hotel,
seperti pendapatan kamar, biaya makanan dan minuman, biaya operasional, dan
pengeluaran pemasaran, telah dikelompokkan secara konsisten dan terstruktur.
Ini memungkinkan hotel untuk melacak pendapatan dan biaya dari tahun ke
tahun, serta membandingkan hasil operasi dengan hotel lain dalam industri yang
sama atau dengan standar industri yang diakui.
5. Memberikan kemampuan untuk melatih pengendalian anggaran yang
kuat, dimana pengendalian anggaran merupakan alat untuk
mengendalikan hasil departemen.
Dalam konteks pengendalian anggaran dalam hotel, konsep USALI memastikan
bahwa semua departemen mengikuti standar/prosedur yang konsisten dan
terstruktur. Ini memungkinkan manajemen hotel untuk membandingkan
pengeluaran dan pendapatan antara departemen dan membuat keputusan bisnis
yang lebih baik.
Selain itu, konsep USALI juga mencakup praktik pengendalian anggaran yang
baik, seperti pengelolaan inventaris, pemantauan penjualan, dan pengawasan
pengeluaran. Ini membantu manajemen hotel dalam membuat keputusan yang
lebih tepat dan mengendalikan hasil departemen secara efektif.
B. Sejarah USALI
Sejak diperkenalkan, USALI telah mengalami beberapa revisi dan pembaruan
untuk menjaga relevansinya dalam menghadapi perubahan di industri perhotelan dan
praktik akuntansi. Tujuan utama dari USALI adalah untuk menyediakan pedoman
standar bagi hotel untuk melaporkan dan menganalisis keuangan mereka dengan cara
yang seragam dan konsisten. Dengan demikian, para manajer hotel dapat membuat
keputusan bisnis yang lebih tepat berdasarkan data keuangan yang akurat dan
terstandarisasi. Adapun sejarah dari USALI dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Uniform System of Accounts for the Lodging Industry (USALI) pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1926 oleh Hotel Accountants Association of New
York City. Edisi ini merupakan bentuk hasil usaha terorganisir pertama kalinya
yang sukses dalam menciptakan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang
seragam dalam industri hotel dan merupakan satu-satunya dan pertama dalam
segala bidang industri. Perintis Uniform System of Accounts adalah para
anggota dari Hotel Association of New York. Anggota Hotel Association of
New York adalah komite pemilik (Proprietor’s Committee), komite akuntan
(Accountant’s Committee), dan lembaga akuntansi (Accounting Societies).
Hotel Accountant Association of New York menjadi pelopor pembentukan
organisasi yang sekarang dikenal dengan nama International Association of
Hospitality Accountants.
2. Tahun 1961, The American Hotel & Motel Association (AH & MA)
menetapkan The National Association of Accountants untuk mengembangkan
uniform systems of account untuk hotel dan motel kecil.
3. Kemudian tahun 1979, The Committee on Financial Management of the
American Hotel & Motel Association merevisi Uniform System of Accounts,
guna mencerminkan atau merefleksikan perubahan penggunaan terminologi
industri penginapan (lodging industry).
4. Tahun 1986 dilakukan revisi, dan ini merupakan edisi ke-8, dengan perubahan
spesifik pada distribusi pengeluaran, meningkatkan fungsi marketing,
pemrosesan data, sumber daya manusia dan transportasi. Edisi ini diterbitkan
oleh The Hotel Association of New York City.
5. Tahun 1996 dikeluarkan lagi edisi ke-9 yang diterbitkan oleh The Educational
Institute of The American Hotel & Motel Association, dengan sebutan baru
yaitu Uniform System of Accounts for the Lodging Industry (USALI). Pada
edisi ini, revisi dan perbaikan dilakukan dengan melengkapi Expense
Dictionary dan Chart of Accounts. Selain itu, hal lain yang dibahas dalam edisi
ini adalah penjelasan dan rumus analisa rasio, informasi statistic departemental,
pengendalian anggaran operasi, serta analisa Break Even Point (BEP)
C. USALI
Adapun hal-hal yang dibahas dalam Uniform system of accounts yang diterbitkan oleh
Hotel Association of New York (1996), meliputi:
Bagian I: Financial Statements
Seksi 1: Balance sheet
Seksi 2: Statement of Income
Seksi 3: Statement of Owners’ Equity
Seksi 4: Statement of Cash Flows
Seksi 5: Notes to the Financial Statements
Seksi 6: Departemental Statements
Skedul 01: Rooms
Skedul 02: Food
Skedul 03: Beverage
Skedul 04: Telecommunications
Skedul 05: Garage and Parking
Skedul 06: Golf Course
Skedul 07: Golf Pro Shop
Skedul 08: Guest Laundry
Skedul 09: Health Center
Skedul 10: Swimming Pool
Skedul 11: Tennis
Skedul 12: Tennis Pro Shop
Skedul 13: Other Operated Departements
Skedul 14: Rentals and Other Income
Skedul 15: Administrative and General
Skedul 16: Human Resources
Skedul 17: Information Systems
Skedul 18: Security
Skedul 19: Marketing
Skedul 19a: Franchise Fees
Skedul 20: Transportation
Skedul 21: Property Operation and Maintenance
Skedul 22: Utility Costs
Skedul 23: Management Fees
Skedul 24: Rent, Property Taxes, and Insurance
Skedul 25: Interest Expense
Skedul 26: Depreciation and Amortization
Skedul 27: Income Taxes
Skedul 28: House Laundry
Skedul 29: Salaries and Wages
Skedul 30: Payroll Taxes and Employee Benefits
Seksi 7: Statement for Gaming Operations
Seksi 8: Statement for Properties Operated by a Management Company
Bagian II: Financial Analysis
Seksi 9: Financial Statement Formats
Seksi 10: Ratio Analysis and Statistics
Seksi 11: Breakeven Analysis
Seksi 12: Operations Budgeting and Budgetary Control
Seksi 13: Guidelines for Allocating Expenses to Operated Departements
(Responsibility Accounting)
Bagian III: Recording Financial Information
Seksi 14: Sample Chart of Accounts
Seksi 15: Simplified Bookkeeping for Limited Service Properties
Bagian IV: Expense Dictionary
Bagian V: Sample Set of Uniform System Statements
Uniform system of accounts for lodging industry (USALI) berisi 5 bagian yang
terbagi lagi dalam 15 seksi. Adapun yang dibahas meliputi penyusunan laporan
keuangan industri perhotelan, analisa keuangan, format laporan keuangan, petunjuk
dalam mengalokasikan kos-kos operasional, penyusunan dan pengendalian anggaran
operasional, contoh penyusunan bagan akun, contoh pencatatan sederhana pada industri
perhotelan, dan kamus pengeluaran/biaya, serta contoh laporan yang dihasilkan dari
penerapan uniform system of accounts.
D. Chart of Accounts
Bagan akun atau bagan perkiraan (chart of account) digunakan dalam sistem
akuntansi untuk pencatatan transaksi usaha. Bagan akun disusun berdasarkan pada
standar pelaporan yang diinginkan oleh badan pembuat standar atau aturan industri dan
keperluan manajemen. Adapun penyusunan bagan akun biasanya memperhatikan
beberapa spesifikasi atas akun itu sendiri. Adapun susunan chart of accounts yang baik
menurut AICPA (American Institute of Certified Accountant) adalah:
1. Membantu mempermudah penyusunan laporan akuntansi keuangan dan laporan
akuntansi manajemen secara ekonomis.
2. Mencakup rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan
baik dan teliti tentang: harta, hutang, modal, pendapatan, harga pokok penjualan,
biaya penjualan, biaya administrasi & umum, dan pendapatan dan biaya diluar
operasi. Bagan akan akun dibuat secara terperinci. Hal ini digunakan untuk
memuaskan manajemen di dalam melakukan pengawasan operasi perusahaan.
3. Menguraikan secara detail dan teliti tetapi singkat apa yang harus dimuat didalam
setiap rekening.
4. Memberikan batasan sejelas-jelasnya antara pos aktiva, hutang, modal,
pendapatan, biaya, dan pendapatan & biaya diluar operasi pokok perusahaan.
5. Membuat rekening-rekening control atau buku pembantu sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Urutan langkah dalam menyusun klasifikasi rekening berdasarkan susunan
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Rekening-rekening buku besar dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
rekening neraca (rekening riel) dan rekening laba rugi (rekening nominal).
2. Rekening neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda seperti: aktiva,
hutang dan modal.
3. Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 diatas dibagi lagi menjadi
golongan-golongan sebagai berikut:
a. Aktiva
• Aktiva Lancar
• Investasi jangka panjang
• Aktiva tetap berwujud
• Aktiva tetap Tidak berwujud
• Aktiva Lain-lain
b. Hutang
• Hutang jangka pendek
• Hutang jangka panjang
c. Modal
• Modal disetor
• Laba Ditahan
• Distribusi ke Pemilik
4. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi kedalam bentuk sub golongan atau
langsung ke rekeningnya tergantung keperluan perusahaan.
5. Rekening laba rugi dibagi bagi menjadi kelompok yang sejenis seperti: Penjualan,
Harga pokok penjualan, Biaya pokok produksi, biaya penjualan, biaya
administrasi & umum, serta pendapatan & biaya diluar usaha pokok perusahaan.
6. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub akun atau
golongan atau langsung ke rekeningnya.
7. Memberikan nomor atau kode kepada masing-masing rekening guna
mempermudah klasifikasi.
Pemberian kode digunakan untuk klasifikasi rekening karena dapat
memudahkan mencari rekening-rekening yang diinginkan. Apabila pembuatan laporan
keuangan dengan menggunakan komputerisasi maka kode ini harus dibuat di awal
penggunaan program dan tidak dapat dihindarkan lagi. Pembuatan kode rekening harus
dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Memungkinkan adanya perluasan rekening tanpa harus mengadakan perubahan
kode secara keseluruhan
2. Harus mudah diingat
3. Memudahkan bagi pihak yang menggunakan.
Pemberian kode rekening umumnya didasarkan pada rerangka pemberian kode
tertentu, sehingga memudahkan pemakai untuk menggunakanya. Ada lima metode
pemberian kode rekening yaitu:
1. Kode angka atau Alfabet urut (numerical or alphabetical sequence code)
2. Kode Angka Blok (block numerical code)
3. Kode Angka kelompok (group numerical code)
4. Kode angka decimal (decimal code)
5. Kode angka urut didahului dengan huruf (numerical sequence preceded by an
alphabetic reference).
Aryanto, D., Sari, Maria, M. R., Widanaputra, A.A.G.P. (2018). Akuntansi Hotel (Pendekatan
Sistem Informasi Berbasis USALI). Pekalongan: PT Nasya Expanding Management
Obelixs, Ngurah. 2018. Akuntansi. Hotel. Blogspot. Diases pada tanggal 23 Maret 2023
melalui: https://ngurahobelixs.blogspot.com/2018/07/akuntansi-hotel-sap-12.html
http://jihd.co.id/wp-content/uploads/2022/05/JIHD-MAR-2022.pdf