Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENJUALAN HARIAN HOTEL

Laporan ini disiapkan oleh income auditor. Laporan ini dapat dikatakan menyatukan dan
merangkum semua penjualan hotel dan didasarkan pada laporan penjualan yang disiapkan oleh
bagian yang menangani penjualan.

Income auditor berfungsi mengaudit semua pendapatan hotel agar sesuai dengan kebijak an
manajemen. Setelah proses audit semua penjualan hotel untuk hari dan tanggal tertent selesai,
laporan penjualan harian disiapkan oleh income auditor. Dalam laporan ini dicantumkan
penjualan untuk:

Penjualan jasa kamar. Penjualan jasa kamar dilaporkan pada laporan penjualan ha rian setelah
semua dokumen pendukung lengkap dan diisi dengan benar. Lengkap berarti bahwa dokumen
pendukung yang diperlukan sudah ada. Sebagai ilustrasi, untuk penjualan jasa kamar, dokumen
yang harus ada adalah room count sheet, rekapitula penjualan kamar, House Keeper’s report
dan D card report.

Penjualan makanan dan minuman. Pada laporan harian penjualan hotel, dicantumkan penjualan
makanan dan minuman untuk seluruh waktu tugas (shift). Artinya, penjualan makanan di coffee
shop dilaporkan untuk seluruh shift pada laporan harian penjual hotel. Pada sisi dokumen
pendukung, laporan penjualan makanan untuk coffee shop dibuat untuk setiap shift. Laporan
penjualan makanan dan minuman dianggap benar bila jumlah penjualan yang dilaporkan oleh
restoran/outlet sama dengan yang dilaporka oleh night auditor pada D card report. Laporan
yang disampaikan lengkap bila disertai dokumen pendukung, seperti nomor voucher check telah
berurutan, dan dokumen order makanan yang diperlukan.

Penjualan dari departemen lain (minor operated departments). Penjualan jasa produk hotel
yang digolongkan sebagai penjualan lain-lain dan biasa dikategorikan sebagai penjualan minor
(minor operated departments) antara lain cucian, telepon, spa, taksi, dan sebagainya. Penjualan
jasa-jasa ini dilaporkan ke income auditor melalui kasir dan kantor depan dan diteliti sebelumnya
oleh night auditor.

RINCIAN PENJUALAN HOTEL

Penjualan hotel yang dibebankan ke rekening tamu, yang selanjutnya dilaporkan ke bagian
takuntansi atau income suditor, harus dirinci lagi menjadi penjualan jasa/produk hotel, jasa
layanan, dan pajak pembangunan 1. Sebagai ilustrasi, jasa penjualan kamar yang dibebankan ke
rekening tamu sebesar Rp121.000. Jumlah ini harus dirinci lagi menjadi penjualan kamar sebesar
100%, jasa layanan sebesar 10%.

Dan pajak pembangunan I sebesar 11%. Jadi, untuk ilustrasi ini jasa penjualan kamar sebesar
Rp100.000, jasa layanan sebesar Rp10.000 dan pajak pembangunan 1 sebesar Rp11.000. Semua
penjualan hotel yang dibebankan ke rekening tamu berjumlah sebesar 121% dan, untuk tujuan
pelaporan penjualan, harus dirinci lagi menjadi produk atau jasa hotel yang menjadi pendapatan
hotel, jasa layanan yang merupakan utang hotel kepada karyawan, dan pajak pembangunan I
yang merupakan utang hotel kepada pemerintah. Dengan kata lain, setelah semua penjualan
dirinci menjadi penjualan netto, langkah selanjutnya adalah membukukan pada jurnal penjualan.
JURNAL PENJUALAN

Semua penjualan hotel setelah dirinci akan dibukukan pada jurnal penjualan. Jurnal ini menjadi
tanggung jawab fungsi yang menangani penjualan hotel atau income auditor. Oleh karena itu,
kebenaran dan penyiapannya dilakukan oleh income auditor. Pada jurnal penjualan yang
merupakan transaksi kredit adalah:

Penjualan jasa/produk seperti kamar, makanan, minuman, spa, dan jasa-jasa lain.

Utang jasa layanan (service charge). Hotel sebagai usaha jasa memungut jasa layani sebesar 10%
dari penjualan kepada tamu. Jasa layanan ini merupakan hak karyawan hotel yang dibebankan
ke rekening tamu dan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Hotel dalam hal ini
hanya bertugas sebagai wajib pungut. Jasa layanan merupakan utang hotel kepada karyawan,
yang pada gilirannya akan didistribusika kepada karyawan.

Pajak pembangunan 1 (Ppbl). Hotel membebankan pajak pembangunan yang merupakan salah
satu sumber pendapatan pemerintah. Hotel membebankan pembangunan I ke rekening tamu
sebesar 11% dari penjualan jasa/produk hotel. Seperti halnya pada jasa layanan, hotel hanya
berfungsi sebagai wajib pungut p pembangunan 1, yang pada gilirannya akan dibayarkan kepada
pemerintah. Jadi, paja pembangunan I merupakan utang hotel kepada pemerintah sehingga
dicatat pada bagi kredit pada jurnal penjualan.

Penjualan yang diterima lebih dahulu. Hotel juga menerima penjualan yang diterima llebih
dahulu dari tamu/pelanggannya. Lazimnya, tamu memberikan uang muka unni jasa kamar yang
akan digunakan di masa yang akan datang. Uang muka ini merupakan penjualan yang diterima
terlebih dahulu karena jasa kamar belum dinikmati oleh tamu.

Pada sisi debet jurnal penjualan, dibukukan transaksi antara lain:

Piutang dagang. Ketika tamu meninggalkan hotel (check-out) dan menyelesaikan dengan kartu
kredit atau dibebankan ke lembaga (kantor tempat bekerja, perjalanan, dan lembaga lain),
transaksi ini dikelompokkan sebagai piutang dagang dan biasa juga disebut city ledger.

Rekening tamu. Semua transaksi yang dibebankan ke rekening tamu merupakan piutang hotel.
Usia piutang ini sangat pendek, tetapi harus selalu dimonitor oleh manajemen hotel untuk
tujuan pengendalian.

Piutang lain-lain seperti paid-out, piutang karyawan, dan lainnya. Khusus untuk paid out,, bila
jumlah dan frekuensi yang terjadi signifikan, maka harus dikendalikan oleh manajemen. Artinya,
pada jurnal penjualan harus dicantumkan kolom khusus untuk paid-out.

PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN HOTEL

Pengendalian internal untuk penjualan hotel sehingga penjualan yang terjadi tidak mengalami
kebocoran, terutama yang berhubungan dengan kas.

Pengendalian penjualan jasa kamar. Penjualan kamar melibatkan beberapa fungsi, yait tata
graha yang menyiapkan atau “memproduksi” kamar, kantor depan yang “menjual” dan
melakukan transaksi penjualan, dan kasir kantor depan yang menerima dan melaporkan kas
hasil penjualan kamar, serta night auditor yang meneliti kebenara transaksi penjualan kamar.
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengendali penjualan jasa kamar sebagai berikut:

Tata Graha: melengkapi laporan House Keeping Report. Dalam laporan ini dilaporkan jumlah
kamar yang terhuni, kamar yang tidak dapat dijual karena tidak bia memberikan fungsi yang
nyaman kepada tamu yang dikelompokkan dengan kamar rusak (out of order-oo), dan jumlah
kamar yang tidak terhuni tetapi siap untuk dijual kepada tamu. Laporan ini disiapkan oleh tata
graha berdasarkan hasil pemeriksa langsung ke setiap kamar melalui fungsi yang menyiapkan
kamar (room maid/ro boy). Laporan house keeping ini (house keeping report) dibuat setiap hari
da didistribusikan ke kantor depan dan income auditor melalui night auditor.

Kantor Depan: menyiapkan laporan room count sheet dan room sales recapitulation Room count
sheet melaporkan jumlah kamar terhuni, yang rusak, dan yang tida terhuni dan siap untuk dijual
(vacant) kepada tamu. Room sales recapitulanis melaporkan rekapitulasi penjualan kamar untuk
malam tertentu.

Kasir Kantor Depan melaporkan semua kas yang diterima setiap waktu tugas (shift). Dalam
melaporkan kas yang diterima sumber atau dokumen pendukung adalah kuitansi dan rekening
tamu. Jadi, dalam laporan kas yang dilaporkan dapat diketahui penjualan kamar yang ada dalam
rekening tamu untuk tamu yang check-out dengan membayar tunai. Semua laporan kasir kamtor
depan harus dilaporkan setiap akhir tugas dan setiap hari kepada manajemen melalui income
auditor.

Night Auditor, melaporkan semua penjualan atau piutang hotel yang terjadi pada hari tertentu
dan kas yang diterima pada hari dan tanggal tertentu. Laporan night auditor aizim disebut D card
report. Dalam D card report dapat diketahui jumlah penjualan slu kamar yang terjadi dalam satu
malam.

Dengan menganalisis laporan-laporan dari ketiga fungsi yang terlibat dengan produk kamar
pengendalian atas penjulan kamar dapat dilakukan. Pengendalian menjadi tidak berfungsi dan
sia-sia bila terjadi kolusi pada seluruh fungsi yang terlibat dalam penanganan produk kamar.
Pengendalian penjualan kamar dilakukan pada lapis pertama oleh night auditory bertugas pada
malam hari dan sekaligus menentukan tagihan hotel kepada tamu setiap malam. Dengan kata
lain, Night Auditor berfungsi menentukan besarnya piutang rekeni tamu setiap malam.
Pengendalian penjualan kamar selanjutnya dilakukan oleh income auditor dengan mengkaji
semua laporan yang berhubungan dengan penjualan kamar, m laporan dari tata graha, kantor
depan, kasir kantor depan, dan night auditor. Bila se laporan tidak saling bertentangan, dapat
dinyatakan bahwa telah terjadi kepatuhan terhad kebijakan dan aturan yang telah ditentukan
oleh manajemen hotel.

PENJUALAN MAKANAN DAN MINUMAN

Penjualan makanan dan minuman memberikan sumbangan yang berarti terhadap penjualan
hotel secara keseluruhan. Frekuensi penjualan makanan dan minuman yang terjadi dalam sehari
tinggi dengan unit penjualan tunai yang relatif kecil. Pengendalian penjual makanan dan
minuman harus dilakukan untuk menghindari kebocoran yang terjadi dan menunjukkan kepada
karyawan bahwa manajemen sangat berkepentingan dengan segala sesuatu yang terjadi di
hotel. Pengendalian penjualan makanan dan minuman menggunakan pendekatan pengendalian
setiap fungsi.
PERIKSA INTERNAL JURNAL PENJUALAN

Fungsi-fungsi yang ada dan yang menangani akuntansi hotel harus saling periksa. Dengan kata
lain, internal check antarfungsi harus diciptakan pada sistem yang diterapkan oleh Manajemen.
Pada jurnal penjualan, sisi debet harus sama jumlahnya dengan sisi kredit. Kondisi ini merupakan
periksa pada diri sendiri (self check). Untuk internal check, sisi debet pada jurnal penjualan harus
sama jumlahnya dengan jumlah yang dicatat oleh fungsi piutang Atau bagian kredit. Demikian
pula untuk sisi kredit, terutama untuk utang kepada Pemerintah, jumlah yang tercatat dan
dilaporkan harus sama dengan yang ada pada fungsi utang.

Untuk pengendalian aktivitas fungsi income auditor, terutama untuk penanganan jurnal
penjualan, harus ditetapkan kebijakan bahwa fungsi ini hanya diizinkan mencatat sisi atau
transaksi kredit untuk penjualan hotel dan transaksi debet untuk piutang hotel. Pencatatan
transaksi kredit untuk piutang dan debet untuk penjualan hotel hanya diperkenankan bila “ada
otorisasi dari pejabat yang berwenang untuk itu. (misalnya general manager atau chief
accountant hotel).

Anda mungkin juga menyukai