Anda di halaman 1dari 12

RES P I RA S I

SERANGGA
K e l o m p o k B i o l o g i – 1

ALDI NUR NUR SAPUTRA (3)


JANATIN ALYA (16)
M U H A M M A D DANIEL IZWAN (18)
NADHIRA ABIDA BASTHA (23)
R E VA MAULID N(28)
YANSEN RAMADHANI KANTOHE (31)
L A TA R B EL A K A NG

Keinginan untuk mengetahui reaksi serangga


jika udara tercemar apakah bisa bernafas
dengan lancar atau tidak
HIPOTESIS

Pada awalnya kami mengira percobaan ini membutuhkan


waktu yang cepat , kemudian kami juga menduga bahwa
percobaan yang menggunakan parumm lebih cepat
bereaksi daripada kapur barus
Alat dan bahan yang dibutuhkan

- Respirometer sederhana dengan pipa berskala


- Neraca
- Stopwatch
- Pipet t et es
- Pinset
- Kapas
- Plastisin
- Tinta/eosin
- Serangga (Jangkrik, Belalang, atau Kecoa)
- Kristal KOH atau NaOH
- Parfum

ALAT DAN BAHAN - Kapur barus


LANGKAH LANGKAH #1
Kegiatan yang pertama kali dilakukan yaitu
menimbang jangkrik menggunakan neraca.
Kegiatan ini dilakukan karena berat jangkrik
memengaruhi respirasi. Pada kali ini kita
membutuhkan 3 jangkrik sebagai percobaan
untuk pembanding.J angkrik pertama
digunakan untuk udara bersih,yang kedua
digunakan untuk parfum,yang ketiga untuk
kapur barus. Dan kita mendapatkan ukuran
jangkrik yang sama yaitu 0,67g
LANGKAH LANGKAH #2
-Bungkus kristal KOH atau NaOH dengan kapas.
-Beri parfum,kapur barus,dan juga kapas yang tidak diberi
apa apa hanya kristal saja
-Masukkan bungkusan kristal KOH atau NaOH pada
tabung rrespirometer

Fungsi dari kristal KOH atau NaOH pada percobaan


adalah sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam
respirometer menurun. J ika tidak diikat maka tekanan
parsial gas dalam respirometer akan tetap dan eosin
tidak akan bergerak. Akibatnya volume oksigen yang
dihirup serangga tidak bisa diukur.
LANGKAH LANGKAH #3

Masukkan jangkrik ke dalam


masing masing tabung
respirometer. Tutup tabung
respirometer.Tutup sambungan
penutupnya dengan plastisin agar
tidak ada udara yang masuk dan
keluar.
LANGKAH LANGKAH #4
Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan
menggunakan pipet tetes.

Apakah fungsi eosin?


Eosin merupakan indikator oksigen yang dihirup oleh
organisme yang menjadi bahan percobaan melalui
respirometer. Saat organisme menghirup oksigen maka terjadi
penurunan tekanan gas dalam respirometer sehingga eosin
bergerak masuk ke arah respirometer. Dengan demikian,
pengamat dapat melihat banyaknya oksigen yang dibutuhkan.
LANGKAH LANGKAH #5

Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan


st opwat ch secara berkala (2 menit , 4 menit ,
6 menit , 8 menit , 10 menit ). Ukur pergeseran
eosin dengan melihat skala pada pipa.
Lakukan hal yang sama untuk serangga
dengan jangkrik yang mendapat perlakuan
berbeda. Dan catat hasil yang telah diperoleh
ANALISIS DATA
UDARA BERSIH PARFUM KAPUR BARUS
BERAT = 0 ,6 7 g BERAT = 0 ,6 7 g BERAT = 0 ,6 7 g

2 menit = - 2 menit = -
2 menit = 0 ,0 5 mm
4 menit = 0 ,0 6 mm 4 menit = - 4 menit = 0 ,0 1mm
6 menit = 0 ,0 7mm 6 menit = 0 ,0 2mm 6 menit = 0 ,0 2mm
8 menit = 0 ,10 / 0 ,1mm 8 menit = 0 ,0 2mm 8 menit = 0 ,0 5 mm
10 menit = 0 ,12mm 10 menit = 0 ,0 3 mm 10 menit = 0 ,0 6 mm
20 menit = 0 ,13 mm 20 menit = 0 ,0 4 mm 20 menit = 0 ,0 7mm
Berdasarkan praktikum tersebut dapat dibuktikan bahwa :

Variabel Bebas : Parfum, Kristal KOH, Kapur Barus


Variabel Terikat : Jumlah serangga
Variabel Kontrol : Berat badan Serangga

Hal Hal yang mempengaruhi Pernafasan Manusia :


1. Suhu : Suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan pernapasan. Hal tersebut untuk
menurunkan tubuh menjadi lebih dingin.
2. Kesehatan badan : Jika seseorang memeliki suatu penyakit diorgan pernapasan maka bisa
mempengaruhi kecepatan pernapasan
3. Usia : Semakin muda usia seseorang maka akan semakin tinggi frekuensi pernapasannya. Sedangkan
usia tua semakin melambat.

Reaksi Pernafasan :
Proses menghasilkan energi dengan memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana.
Proses respirasi umumnya memecah molekul gula sederhana menjadi karbon dioksida, uap air dan energi
KESIMPULAN
Pada hasil analisis data tersebut bisa disimpulkan bahwa udara bersih bereaksi dengan sangat cepat dan
mengalami perubahan yang cukup drastis pada menit ke 6 menuju menit ke 10.
Sedangkan pada percobaan parfum dibutuhkan waktu yang lumayan lama untuk bereaksi,pada menit 2 & 4 tidak
terjadi reaksi apa apa sedangkan pada menit ke 6 terjadi perubahan namun pada menit ke 8 kembali tidak
bereaksi tetapi pada menit ke 10 terjadi perubahan.
Pada percobaan kapur barus ini terjadi lumayan cepat.
Pada awalnya memang tidak ada reaksi namun setelah itu terjadi perubahan ,apalagi pada menit ke 8
terjadi perubahan yang cepat dari 0,02mm ke 0,05mm.
Dan dari ketiga percobaan tersebut mengalami perubahan pada menit ke 20 dimana,tinta atau eosin dari
masing masing respirometer bertambah satu dan itu sudah tidak ada perubahan setelahnya.
Jadi pada perubahan ini yang paling cepat bereaksi/bergerak adalah udara bersih,kemudian kapur barus,dan
yang terakhir parfum.

Anda mungkin juga menyukai